Tornado 2.docx

  • Uploaded by: dhitaazf
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tornado 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,110
  • Pages: 6
Pengertian angin tornado (Tornado Storm) – Angin Tornado adalah suatu angin pusaran kuat skala menengah dari kumpulan arus kuat awan gelap yang merentang ke permukaan bumi. Saat muncul angin Tornado, kerap disertai dengan satu atau beberapa pilar awan berbentuk corong seperti “belalai gajah” dari dasar awan dan menjulur ke bawah, dengan disertai badai angin dan hujan, petir atau rambun (batu es). Jika Tornado melewati permukaan air, ia dapat menarik air ke atas, dan membentuk tiang air, berdekatan dengan awan. Jika melewati daratan, kerap akan merobohkan rumah, menumbangkan tiang listrik, bahkan menarik manusia, ternak atau benda-benda lain ke dalam pusarannya dan dibawa ketempat lain.

Penyebab terjadinya angin tornado adalah udara panas yang terus menerus menghantam bumi yang akan menyebabkan suhu tanah meningkat. Dan ketika suhu panas meningkat, udara panas dan lembab yang ada di udara akan mulai naik dan semakin naik. Ketika udara panas, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, dan terangkat ke atas, kemudian akan masuk ke lapisan udara atas. Pada fase ini sebuah awan petir mulai tercipta.Pergerakan udara keatas yang terjadi sangat cepat dan adanya angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda dan membentuk sebuah pusaran. Sebuah kerucut hasil putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke permukaan tanah.

Beberapa macam angin badai yang ada di dunia :

a. hurricane (angin ribut) adalah badai berskala besar yang mempunyai kisaran wilayah 100-1000 mil. dihasilkan dari tekanan rendah yang terjadi pada lautan yang sedang hangat. Jika angin bertiup pada lautan tersebut, dan dengan tidak memperhatikan faktor2 yang lain maka angin ribut cenderung akan terjadi. angin ribut terjadi di samudra ATLANTIK dan juga samudra PASIFIK bagian TIMUR. Angin ribut menghasilkan hujan dan kecepatan angin antara 74-160 mil per jam. Banjir yang besar biasanya diasosiasikan dengan angin jenis ini. angin ribut mempunyai putaran yang berlawanan arah jarum jam (siklonis) di belahan bumi bagian utara dan sebaliknya di belahan bumi bagian selatan. b. angin topan (typhoon). Angin topan punya pengertian yang hampir sama dengan angin ribut, hanya saja angin ini terjadi di samudra PASIFIK bagian BARAT dan dengan demikian cenderung lebih besar intensitasnya dibandingkan angin ribut mengingat samudra pasifik bagian barat memiliki lautan yang lebih luas dari atlantik. c. angin puting beliung (tornado). tornado merupakan badai lokal yang mempunyai diameter wilayah antara 50 m sampai lebih dari 1,5 mil. Sering muncul di USA pada saat udara dingin dari Canada bertemu dengan udara hangat dari mexico. angin dapat bertiup pada kecepetan 60 sampai lebih dari 320 mil per jam, menyebabkan lebih banyak kerusakan dibandingkan angin ribut. tornado biasanya diikuti oleh hujan es dan petir. Jenis badai ini sangat sulit diprediksi karena durasinya yang pendek.

Tornado

Apakah tornado , angin putting beliung dan angin topan itu? Tornado berasal dari Tronada (spanyol) , Tonare (latin), dan kerap dikenal dengan istilah twister dan willy-willy. Dari definisinya tornado dapat diartikan sebagai putaran yang kencang dari suatu kolom udara yang terbentuk dari awan cumuliform yang telah menyentuh tanah, biasanya tampak sebagai corong awan (funnel cloud) dan kerap disertai dengan badai angin dan hujan, petir atau batu es. Sebagian besar tornado disebabkan oleh badai guntur yang berputar dengan sirkulasi yang teratur yang disebut dengan mesosiklon. Pembentukan tornado umumnya dapat dilihat pada hal- hal yang terjadi pada skala badai, di dalam dan sekitar mesosiklon. Perbedaan temperatur pada bagian tepi massa udara turun yang

berada di sekitar mesosiklon (downdraft oklusi) erat kaitannya dengan pertumbuhan tornado. Sebagian besar tornado dapat memiliki kecepatan lebih dari 480 km/jam, rata-rata 175 km/jam atau lebih (di sekitar pusat dapat mencapai 100-200 meter/jam), dengan ketinggian ± 75 m, diameter umumnya berkisar antara puluhan hingga ratusan meter. Umumnya terjadi pada siang hingga sore hari. Di Amerika Serikat tornado terjadi antara pukul 15 – 21 LT. Pada belahan bumi utara sebagian besar tornado berpusar berlawanan dengan jarum jam, sebaliknya di belahan bumi selatan berpusar searah jarum jam. Waktu berlangsungnya Tornado biasanya hanya beberapa menit (kurang dari 10 menit), paling lama juga tidak lebih dari beberapa jam. Di Indonesia, raja angin tersebut diberi nama angin puttingbeliung atau angin leysus. Angin putting beliung, angin topan, dan angin tornado sebenarnya sama saja, perbedaannya hanya di skala intensitas tornado dan skala penyebutan saja. Di Indonesia tornado sangat sedikit, yaitu angin gending di Jawa Timur, angin bahorok di Sumatera Utara, angin barubu/brubu di Sulawesi Selatan, angin kumbang di Jawa Barat, angin wambrau di Papua/Irian Jaya. Sebagai tambahan pengertian angin topan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Mengapa disebut angin putting beliung?

putting adalah bagian pangkal pisau yang runcing dan dibenamkan ke dalam tangkai hulu, sedangkan beliung adalah perkakas tukang kayu, yang rupanya seperti kapak dengan mata melintang (tidak searah dengan tangkainya). Logikanya, puting beliung adalah bagian pangkal beliung yang runcing yang dibenamkan ke dalam tangkainya. Kita juga bisa berpikir bahwa angin puting beliung adalah sejenis angin yang bentuknya mirip puting beliung. Dan memang demikian, angin jenis ini memiliki bentuk yang tajam di bagian bawahnya, mirip pangkal pisau yang tajam. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan pengertian tentang berbagai jenis angin. Pada kata “angin”, disebutkan bahwa angin topan sama dengan angin puting beliung. Namun pada entri topan disebutkan bahwa topan sama dengan angin ribut, badai. Kembali ke kata angin, angin ribut didefinisikan sebagai gerakan udara yang kecepatannya antara 32 dan 37 knot (mil per jam). Namun pada kata badai, dipaparkan bahwa badai adalah angin kencang yang menyertai cuaca buruk (yang datang dengan tibatiba) berkecepatan antara 64 dan 72 knot; topan. Jadi, apa bedanya? Kalau dijejerkan seperti itu, tampak bahwa jenis-jenis angin kencang itu dibedakan dari kecepatannya– dan tentu saja besarannya, serta tingkat kerusakan yang diakibatkan. Angin puting beliung (angin ribut) melanda kawasan yang tak terlalu luas dan terjadi hanya dalam kisaran jam, sedangkan topan (badai) mampu meluluhlantakkan kawasan yang luas dan bisa bertahan berhari hari, malah boleh jadi lebih dari seminggu. Di Amerika, dikenal istilah tornado, ya jenis topan badai pula. Begitu juga dengan hurricane. Tornado merupakan badai lokal yang mempunyai diameter wilayah antara 50 m sampai lebih dari 1,5 mil. Sering muncul di Amerika pada saat udara dingin dari Canada bertemu dengan udara hangat dari mexico. angin dapat bertiup pada kecepetan 60 sampai lebih dari 320 mil per jam, menyebabkan lebih banyak

kerusakan dibandingkan angin ribut. tornado biasanya diikuti oleh hujan es dan petir. Jenis badai ini sangat sulit diprediksi karena durasinya yang pendek. Proses terjadinya angin putting beliung?

Terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuh awan Cumulonimbus (Cb) sebagai berikut : Fase Tumbuh. Dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.  Fase Dewasa/Masak. Titik – titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan. Hujan turun menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun. Temperatur massa udara yang turun ini lebih dingin dari udara sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul arus geser memuntir, membentuk pusaran. Arus udara ini berputar semakin cepat, mirip sebuah siklon yag “menjilat” bumi sebagai angin puting beliung. Terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran air (water spout).  Fase Punah. Tidak ada massa udara naik. Massa udara yang turun meluas di seluruh awan. Kondensasi berhenti. Udara yang turun melemah hingga berakhirlah pertumbuhan awan Cb. Karateristik putting beliung?  Puting berliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB akan menimbulkan angin puting beliung.  Kehadirannya belum dapat diprediksi.  Terjadi secara tiba-tiba (5 -10 menit) pada area skala sangat lokal.  Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner.  Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.  Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah. Dari mana arah tornado datang? 

Dapat terjadi kapan saja di setiap tahunnya. Dapat terjadi dimana saja, dibelahan dunia atau diseluruh tempat di dunia, namun pada daerahdaerah lintang tinggi terjadinnya biasannya pada musim semi atau musim panas.  Di Amerika tornado dapat terjadi pada pukul 15 s.d 21 LT  Di Indonesia, lebih banyak terjadi di daerah Sumatera dan Jawa. Berapa lama tornado hidup?  

Tornado dapat berlangsung mulai dari beberapa detik hingga lebih dari satu jam. Sebagian besar tornado berlangsung kurang dari 10 menit. Manfaat tornado ?  Menjaga suhu daerah yang dilalui tornado, agar daerah tersebut tidak terlalu dingin/panas, karena tornado membawa angin dari daerah lain yang biasannya dari daerah lebih dingin, lebih panas dari daerah yang diterjang angin.  Jika tidak ada tornado, banyak daerah yang menjadi gurun dan padang es. Contohnya, banyak Negara seperti Amerika Latin yang menjadi gurun akibat tidak ada tornado, banyak Negara seperti Amerika Serikat menjadi padang es karena tidak ada tornado. Dapatkah tornado atau putting beliung diprediksi?

Ini merupakan pertanyaan sederhana dengan jawaban yang tidak sederhana. Sebab, ketika hendak memprediksi cuaca ekstrem (termasuk puting beliung) satu hari atau dua hari mendatang, kita harus mencari data perubahan temperatur dan pola aliran angin di atmosfer. Data ini sangat penting agar kita dapat memantau tingkat kelembapan, ketidakstabilan (updraft), pengangkatan (lift), dan angin gunting (wind shear) pembangkit awan badai yang berpotensi menimbulkan puting beliung. Pola-pola perubahan cuaca yang besar dapat membawa serta kejadian tornado, tetapi sering juga polapola tersebut sama sekali tidak menimbulkan cuaca ekstrem. Berbagai model komputer yang digunakan untuk memprediksi cuaca ekstrem beberapa hari mendatang dapat memiliki bias dan kekurangan ketika prakirawan cuaca mencoba menerjemahkan keadaan cuaca tersebut pada skala awan badai kilat (thunderstorm). Prediksi membutuhkan pengamatan cuaca pada skala waktu yang nyata (real-time) melalui satelit ( dengan resolusi tinggi secara ruang dan waktu), radiometer, stasiun cuaca, balon, dan kapal udara. Membuat skema profiler angin dan pola cuaca yang diturunkan dari radar (C-band, X-band, W-band, dual polarisasi radar) juga sangat penting untuk melakukan prediksi. Penggunaan model cuaca (Numerical Weather Prediction) untuk memprediksi potensi terjadinya cuaca ekstrem sebenarnya dapat dilakukan, namun tidak secara langsung dapat menduga kejadian tornado. Hasil model itu pun sebelumnya harus telah diperkecil sampai skala minimal di bawah satu kilometer dengan selang waktu di bawah satu jam. Kejadian awan badai (storm atau thunderstorm) yang berpotensi menimbulkan cuaca ektrem seperti tornado dapat diturunkan dan diduga dari parameter-parameter cuaca seperti kecepatan angin, pola angin, temperatur, CAPE (Convective Availabel Potential Energy), VGP (Vorticity Generation Potential), BRN (Bulk Richardson Number), EHI (Energy Helicity Index) dan SREH (Surface Relative Enviromental Helicity). Dari beberapa parameter tersebut, yang terpenting untuk mengidentifikasi awan badai penghasil puting beliung atau tornado adalah CAPE, EHI dan SREH.

Dari penelitian simulasi dua kejadian cuaca ekstrem yaitu siklon tropis (severe weather) dan hujan lebat (normal weather) yang penulis lakukan, didapatkan nilai SREH berkisar antara 100 m2/s2 sampai 300 m2/s2 dan EHI berkisar pada nilai 1.8 sampai 6 pada kejadian siklon tropis. Sedangkan nilai SREH berkisar antara 5 hingga 30 m2/s2 dan EHI berkisar pada nilai 0 sampai 0.3 pada kejadian hujan lebat normal. Meski memprediksi puting beliung masih sulit , tetapi eksperimen menggunakan model cuaca untuk meneliti tornado secara intensif terus dikerjakan para meteorologis. Dampak angin putting beliung/tornado ? Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting beliung/ tornado dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting beliung/tornado susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. Jaringan telepon,internet, dan listrik akan terganggu akibat angin putting beliung/tornado, dan dapat merusak infrastruktur daerah/kota. Cara mengantisipasi putting beliung/tornado? Antisipasi terhadap kemungkinan munculnya Angin Puting Beliung/ tornado dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Kenali bulan bulan pancaroba di tempat/daerah kita. 2. Mengadakan penghijauan dilingkungan kita agar udara tidak terlalu panas sehingga tidak terjadi perbedaan panas yang dapat menimbulkan adanya angin puting beliung. 3. Apabila terjadi angin puting beliung menghindar dari pepohonan tinggi yang sudah rapuh karena bisa tertimpa pohon, cari tempat yang aman dan kuat atau menghindar jauh. 4. membuat rumah yang permanen dan kuat 5. Membuat tempat perlindungan di bawah tanah apabila tempat tinggal sering terjadi angin puting beliung. Kesimpulan  Angin putting beliung, angin topan, tornado adalah sama yang membedakan hanya di skala intensitasnya saja.  Di Indonesia istilah tornado disebut dengan angin putting beliung/angin leysus/angin puyuh/angin ribut.  Kejadian Tornado atau angin putting beliung lebih sering terjadi pada sore hari.  Frekuensi kejadian putting beliung pada tahun 2006, di Sumatera dan Jawa lebih sering terjadi pada bulan November yaitu pada saat memasuki musim penhujan dan bulan Maret pada saat memasuki bulan kemarau.

Related Documents

Tornado
November 2019 25
Tornado
August 2019 29
Tornado
May 2020 18
Tornado
May 2020 22
Tornado Vocabulary
November 2019 23
Tornado Facts
May 2020 10

More Documents from "Scott Stanko"

Jalur Amfibolik.docx
May 2020 16
Tornado 2.docx
May 2020 8
Urinalisa.docx
May 2020 5
Korupsi.docx
April 2020 5
Jaringan Epitel.pptx
May 2020 12