KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERINGATAN HARI TUBERKULOSIS SEDUNIA TAHUN 2019 “SAATNYA INDONESIA BEBAS TBC MULAI DARI SAYA”
1. Pendahuluan Tuberkulosis Paru (TB Paru) telah dikenal hampir di seluruh dunia, sebagai penyakit kronis yang dapat menurunkan daya tahan fisik penderitanya secara serius. Indonesia berada pada tingkat ke-3 terbesar didunia dalam jumlah penderita Tuberkulosis (TB), setelah India dan Cina. Pada tahun 2017, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 10.4 juta individu mengalami tuberkulosis atau TBC. Dan pada tahun 2016, terdapat 1.8 juta kematian yang terkait dengan tuberkulosis. Sehingga, tuberkulosis menjadi salah satu penyebab kematian akibat infeksi yang tertinggi di dunia. Penyakit
tuberkulosis
paru
merupakan
penyakit
infeksi
yang
penyebarannya sangat mudah, yaitu melalui batuk, bersin dan berbicara. Untuk mengurangi bertambahnya TB paru dan masalah yang ditimbulkan oleh penyakit TB paru, perlu dilakukan penanganan awal yang dapat dilakukan dimulai dari lingkungan keluarga. Penyebaran penyakit tuberkulosis paru yang sangat mudah ini, umumnya sangat rentan pada keluarga yang anggota keluarganya sedang menderita penyakit tersebut. Penyakit dapat menular pada anggota keluarga yang lain dengan sangat mudah. Oleh karena itu, penyakit tuberkulosis harus mendapat penanganan yang tepat karena penyakit ini menyerang tidak memandang kelompok usia produktif, kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah. Beberapa faktor yang erat hubunganya dengan terjadinya infeksi basil tuberkulosis yaitu adanya sumber penularan, jumlah basil yang cukup banyak dan terus menerus memapar calon penderita, virulensi (keganasan basil serta daya tahan tubuh dimana daya tahan tubuh ini mempunyai hubungan erat
dengan faktor lingkungan, misalnya perumahan dan pekerjaan, factor imunologis, keadaan penyakit yang memudahkan infeksi seperti diabetes militus dan campak serta faktor genetik. Hal lain yang harus menjadi pertimbangan dan perlu perhatian khusus baik dari pemerintah maupun instansi terkait adalah pengetahuan dan informasi yang dimiliki setiap orang mengenai penyakit TB. Penyakit TB dapat dicegah dan dideteksi secara dini apabila setiap orang memiliki pengetahuan atau informasi yang memadai tentang TB. Begitu pula kesembuhan penderita dari TB sebenarnya dapat terjadi bila kepatuhan penderita akan pengobatan yang dijalani selalu dikontrol dan dipantau sehingga terapi berjalan efektif. Kecenderungan orang terdekat dari penderita TB yang memiliki sedikit pengetahuan tentang penyakit ini terkadang juga menjadi masalah dalam keefektifan pengobatan dan kesuksesan terapi TB. Orang-orang terdekat pasien dengan riwayat TB yang tidak memiliki kesadaran tentang bahaya TB akan mengabaikan hal-hal rentan yang dapat meningkatkan resiko penularan penyakit TB sedangkan orang yang sedikit mengetahui tentang bahaya TB dan berada disekitar penderita pasti cenderung memiliki ketakutan tertular sehingga enggan untuk terlibat selama proses terapi. Padahal peran serta dukungan dari keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap kepatuhan pasien untuk sembuh sehingga dapat menekan angka kematian akibat TB dan penularan penyakit TB di masyarakat.
2. Latar Belakang Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2019, tim TB DOTS Rumah Sakit Jember Klinik bermaksud mengadakan serangkaian acara untuk memeriahkan gerakan dunia tersebut. Tim TB DOTS menilai TBC dapat dicegah dan dideteksi secara dini apabila setiap orang memiliki pengetahuan atau informasi yang memadai tentang TBC. Begitu pula kesembuhan penderita dari TBC sebenarnya dapat terjadi bila kepatuhan penderita akan pengobatan yang dijalani selalu dikontrol dan dipantau sehingga
terapi berjalan efektif. Kecenderungan orang terdekat dari penderita TB yang memiliki sedikit pengetahuan tentang penyakit ini terkadang juga menjadi masalah dalam keefektifan pengobatan dan kesuksesan terapi TB. Oleh karena itu Tim TB DOTS merasa begitu diperlukan gerakan ”Tuberculosis Day 2019 Saatnya Indonesia Bebas TBC Mulai dari Saya” ini guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang semua hal yang berkaitan dengan TBC.
3. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut
Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien RS Jember Klinik tentang segala hal yang berkaitan dengan penyakit tuberkulosis
Meningkatkan pengetahuan warga masyarakat Jember tentang segala hal yang berkaitan dengan penyakit tuberkulosis
4.
Melakukan kegiatan penemuan terduga tuberkulosis
Mengurangi penularan penyakit tuberkulosis
Nama dan Tema Kegiatan Nama Kegiatan: Tuberculosis Day 2019 Tema Kegiatan: “Saatnya Indonesia Bebas TBC Mulai dari Saya”
5. Sasaran Kegiatan
Seluruh pasien dan keluarga pasien di Poli Terpadu RS Jember Klinik
Masyarakat luas warga Jember yang berpartisipasi dalam acara “Car Free Day Millenial Road Safety Riding”
6. Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan Tuberculosis Day 2019 adalah sebagai berikut:
Penyuluhan
Pembagia masker dan leaflet TB
Konseling dan skrining TB gratis
7. Waktu dan Tempat Kegiatan Tuberculosis Day 2019 akan diadakan di dua tempat, yaitu:
Poliklinik Terpadu Rumah Sakit Jember Klinik (lantai 1, di depan Poli Umum) pada hari Sabtu, 30 Maret 2019 pukul 09.00 WIB
Alun-Alun Kota Jember (dalam acara “Car Free Day Millenial Road Safety Riding”) pada hari Minggu, 31 Maret 2019 pukul 06.00 WIB
8. Pelaksana Pelaksana kegiatan Tuberculosis Day 2019 adalah Tim TB DOTS RS Jember Klinik berkolaborasi dengan Divisi Masbang RS Jember Klinik
9. Pendanaan Semua pendanaan dalam kegiatan ”Tuberculosis Day 2019 - Saatnya Indonesia Bebas TBC Mulai dari Saya” ditanggung oleh RS Jember Klinik. Adapun perkiraan dana yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : No.
Nama Barang
Satuan
1
Masker
6 box
2
Leaflet
3
Form skrining
4
Banner
5
Konsumsi Pelaksana
Total
Rp. 50.000
Rp. 300.000
300
Rp.
200
Rp. 60.000
300
Rp.
100
Rp. 30.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
Rp. 200.000
Rp. 200.000
1
TOTAL
Harga Satuan
Rp. 690.000
Jember, 28 Maret 2019 Mengetahui, Direktur Rumah Sakit
dr. M. Agus Burhan Syah
Ketua Tim TB DOTS
dr. Rizky Imansari