Tor Kp2b.docx

  • Uploaded by: d-fbuser-318711468
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tor Kp2b.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,512
  • Pages: 6
1.

LATAR BELAKANG Pengembangan lahan merupakan proses penting dalam perubahan penggunaan lahan, salah satunya konversi lahan pertanian menjadi permukiman atau peruntukan terbangun lainnya. Menurut FAO(1985), perencanaan penggunaan lahan merupakan penilaian yang sistematik terhadap lahan untuk mendapatkan alternatif penggunaan lahan dan memperoleh opsi yang terbaik dalam memanfaatkan lahan agar terpenuhi kebutuhan manusia dengan tetap menjaga agar lahan tetap dapat digunakan pada masa yang akan datang. Berkaitan dengan arahan kebijakan di sektor pertanian, setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia diwajibkan menyediakan lahan pertanian sebagai bentuk antisipasi terhadap kurangnya bahan pangan menuju kedaulatan pangan. Simulasi terhadap perkembangan jumlah penduduk dunia dan kemampuan lahan dalam menyediakan pangan yang dilakukan oleh Ritcher dan Hofmockel (2007) mengarah kepada terjadinya krisis pangan dunia dimasa datang. Sekitar 1 milyard penduduk dunia akan mengalami kelaparan jika produksi pangan tidak ditingkatkan sebanyak 3 (tiga) kali lipat pada kurun waktu Tahun 2000 - 2050. Permasalahan utama terjadinya ancaman krisis pangan di Indonesia adalah menurunnya kesuburan tanah dan berkurangnya luas lahan karena adanya konversi lahan sawah ke non sawah. Penurunan luas sawah berdampak sangat nyata terhadap penurunan produksi padi sebagai bahan makanan utama di Indonesia (Pasandaran (2006). Pada kurun waktu 5 tahun (1999 – 2003), neraca luas lahan sawah di Indonesia sudah negatif 423.857 ha, akibat dari alih fungsi lahan sawah seluas 563.159 ha, sementara penambahannya hanya mencapai 139.302 ha (Agus dan Irawan, 2004; Agus dan Irawan, 2006). Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan pentingnya mengalokasikan lahan untuk pertanian pangan secara abadi. Amanat tersebut telah dikuatkan dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B). UndangUndang No. 41/2009 ini diharapkan dapat menekan tingginya laju konversi lahan sawah dan mempertahankan fungsi ekologinya. Christina (2009) juga menyatakan bahwa penyusunan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B), Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) wajib dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk menjamin keberlanjutan pasokan pangan untuk masyarakat dan sebagai upaya perlindungan terhadap lahanlahan subur dengan produktivitas tinggi. Kabupaten Lombok Barat telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 11/2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011-2031, dan secara tegas telah mengamanatkan dilindunginya lahan pertanian untuk menjamin kedaulatan pangan secara berkelanjutan. Yang perlu dikritisi pada peraturan yang ada adalah penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang berada di dalam wilayah kota atau kawasan perkotaan. Mengingat

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung Tahun Anggaran 2019

1

kota/perkotaan merupakan wilayah yang secara fungsional pada umumnya tidak memiliki ciri pertanian, maka diperlukan kajian secara mendalam menentukan sebaran areal untuk KP2B, LP2B dan LCP2B pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Kajian ini bertujuan untuk menghitung sekaligus memetakan KP2B di Perkotaan Gerung. Diperlukan kriteria dan perhitungan penetapan luas lahan tersebut di dalam Kawasan Perkotaan Gerung agar dapat memberikan justifikasi seberapa luas lahan pertanian perlu dipertahankan di dalam sebuah perkotaan dengan segala dinamika yang menyertainya.

2. 2.1.

TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Tujuan dari kegiatan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung adalah: a. Memberikan suatu informasi yang kongkrit mengenai sebaran lahan pertanian yang ada di Perkotaan Gerung dan perubahan fungsi lahan pertanian menjadi fungsi lahan lainnya; b. Mengetahui ketersediaan lahan pertanian di dalam Perkotaan Gerung dalam kurun waktu 20 tahun mendatang.

2.2.

Sasaran Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung adalah: a. Teridentifikasinya kondisi lahan pertanian yang ada di Perkotaan Gerung; b. Teridentifikasinya perubahan fungsi lahan pertanian menjadi fungsi lahan lainnya; dan c. Terlaksanakannya kajian/analisis terhadap kawasan pertanian pangan berkelanjutan, kecenderungan perkembangan lahan dan kebutuhan pangan di Perkotaan Gerung, termasuk ketersediaan KP2B dalam kurun waktu tertentu.

3.

DASAR HUKUM Kegiatan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung didasarkan pada; 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 4. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 5. Undang-undang Nomor1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung Tahun Anggaran 2019

2

6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14.

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah; Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung; Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah; Pemerintah Daerah Provinsi; dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pembiayaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011-2031.

4. 4.1.

RUANG LINGKUP Lingkup Lokasi Lingkup lokasi kegiatan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung adalah Perkotaan Gerung di Kecamatan Gerung dengan deliniasi wilayah meliputi: ……………………………………………………….. . Adapun batas Perkotaan Gerung adalah:  Utara : ……………..  Selatan : ……………..  Timur : ……………..  Barat : ……………..

4.2.

Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan dalam Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung ini dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu: 1. Tahap Persiapan Meliputi penyusunan checklist data, design survey, pembuatan peta dasar, dan pembagian job description pada masing-masing personil yang dilibatkan. 2. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Terdiri dari pengumpulan data langsung di lapangan (survey primer) dan pengumpulan data instansional (survey sekunder). Kemudian data diolah dalam bentuk tabulasi dan peta. 3. Tahap Kajian/Analisis a. Perhitungan perkiraan jumlah penduduk

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung Tahun Anggaran 2019

3

b.

4.

Perhitungan kontribusi ekonomi pertanian pada peningkatan pendapatan petani; c. Perhitungan pola konsumsi pangan harapan (PPH) d. Perhitungan kebutuhan pangan (beras) lestari; e. Perhitungan kemampuan produksi pangan; dan f. Perhitungan laju alih fungsi lahan sawah (kajian kesesuaian lahan sawah). Tahap Penyusunan Dokumen Kajian Terdiri dari tahapan dan hasil pelaksanaan yang dilakukan pada poin 1, 2 dan 3.

5.

METODE PENDEKATAN Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung ini adalah: a. Menggunakan peta batas kawasan yang digunakan dalam penyusunan RDTR Perkotaan Gerung; b. Menggunakan data laha baku sawah yang dikeluarkan oleh lembaga resmi; c. Menggunakan peta penggunaan lahan hasil intepretasi citra resolusi tinggi dengan skala 1 : 5.000 d. Meggunakan data series jumlah penduduk tahun terakhir

6.

PRODUK PEKERJAAN Produk pekerjaan yang akan dihasilkan pada kegiatan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung adalah Dokumen Kajian yang sekurang-kurangnya berisi: Landasan Teori 1. Teori terkait pertanian umum; 2. Teori terkait perkotaan; 3. Arahan kebijakan terkait perkotaan dan pertanian. Data Kondisi Kawasan dan Lahan Pertanian 1. Penggunaan lahan; 2. Sebaran lahan pertanian; 3. Sebaran tingkat produktivitas padi sawah; 4. Status irigasi lahan sawah/kering; 5. Intensitas Pertanaman padi sawah. Kajian dan Analisis Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan 1. Perhitungan perkiraan jumlah penduduk 2. Perhitungan kontribusi ekonomi pertanian pada peningkatan pendapatan petani;

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung Tahun Anggaran 2019

4

3. 4. 5. 6.

Perhitungan pola konsumsi pangan harapan (PPH) Perhitungan kebutuhan pangan (beras) lestari; Perhitungan kemampuan produksi pangan; dan Perhitungan laju alih fungsi lahan sawah (kajian kesesuaian lahan sawah).

Kesimpulan dan Rekomendasi 1. Prediksi kebutuhan pangan dan lahan; 2. Perkiraan potensi untuk pengembangan KP2B; dan 3. Arahan pengembangan lahan pertanian. Dokumen disiapkan 3 (tiga) bulan semenjak SPMK diterbitkan dengan spesifikasi sebagai berikut:  Ukuran Kertas : A4 80 gram  Spasi Penulisan : 1,15  Jumlah Laporan : 7 (tujuh) buku  Jenis Jilidan : menyesuaikan  File Backup : Compak Disc (CD) 3 (tiga) keping

7.

TENAGA YANG DIBUTUHKAN Tenaga yang dibutuhkan dalam penyusunan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung adalah: a. Tenaga Ahli  Ahli Planologi, minimum S1, Sebagai Team Leader/Koordinator, dengan pengalaman minimum 5 tahun  Ahli Pertanian, minimum S1, sebagai tenaga ahli pertanian, dengan pengalaman minimum 3 tahun b. Tenaga Pendukung  Drafter  Surveyor

8.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan untuk penyusunan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung adalah 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari kalender.

9.

SUMBER PENDANAAN Sumber pendanaan untuk pelaksanaan pekerjaan penyusunan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung ini berasal dari APBD Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2019 melalui DPA-SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini dilakukan secara kontraktual dengan alokasi dana sebesar Rp 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah).

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung Tahun Anggaran 2019

5

10.

KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL PEKERJAAN Semua bentuk data, dokumen, peta, foto, compact disk, dengan terbitnya kontrak tersebut menjadi hak milik pemberi pekerjaan yaitu Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Gerung,

Februari 2019

Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Tata Ruang,

…………………………………………………………… NIP. 00000000000000000000 000

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Kajian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Perkotaan Gerung Tahun Anggaran 2019

6

Related Documents

Tor
June 2020 37
Tor
November 2019 53
Tor Kp2b.docx
April 2020 26
Tor Lpmfi.pdf
June 2020 24
Tor Helper
October 2019 57
Tor Skp.docx
December 2019 33