10 Tokoh Seni Rupa Indonesia Dan Alirannya.docx

  • Uploaded by: Robert Jumpy
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 10 Tokoh Seni Rupa Indonesia Dan Alirannya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,427
  • Pages: 10
1. Abdullah Suriosubroto

Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang tahun 1878 dan meninggal di Yogyakarta tahun 1941. Anak angkat dari Dr. Wahidin Sudrohusodo yang waktu itu seorang tokoh gerakan nasional Indonesia. Abdullah adalah pelukis pertama di Indonesia pada abad ke-20, ia sempat meneruskan jejak ayahnya dan kuliah di kedokteran di Batavia yang sekarang dikenal Jakarta, namun ketika ia kuliah di Belanda seketika itu ia beralih profesi ke seni lukis. Kok bisa ya? Ia dikenal menyukai pemandangan, dan sempat ke Bandung untuk menikmati pemandangan alam kota Bandung walau akhirnya memutuskan meneruskan perjalanan hidupnya ke Yogyakarta dan meninggal disana. Aliran seninya dikenal dengan julukan Mooi Indie. Dari karya-karyanya, ia sangat suka melukis pemandangan alam dengan sudut pandang yang luas. Kalau dari lukisannya sepertinya mirip aliran naturalisme ya? Setuju ga? Hasil karya Abdullah Suriosubroto : Bamboo Woods dan lain-lain. 2. Affandi Koesoema

Affandi Koesoema lahir di Cirebon pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990. Wow,,, keren ya umurnya. Dimata dunia Affandi sosok pelukis yang sangat rendah hati, ia mengganggap dirinya tukang lukis bukan pelukis, baginya melukis adalah kerjaan. Uniknya, jalan fikirannya sangat sederhana sampai pada suatu saat ketika ada kritisi Barat menanyakan aliran lukisan yang dibuat Affandi. Affandi malah berbalik tanya tentang aliranaliran lukisan. Ia tidak menunjukan kejeniusannya, tapi orang-orang menilainya sebagai Maestro, hasil karyanya pun mencapai 2000 karya. Fantastis!!! 3. Barli Sasmitawinata

Barli Sasmitawinata lahir tanggal 18 Maret 1921-8 Februari 2007. Dalam perjalanan hidupnya, ia mulai menekuni dunia seni lukis di tahun 1930-an saat kakak iparnya meminta ia belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis Belgia yang sempat tinggal di Bandung. Setelah belajar dari Jos Pluimentz, ia melanjutkan pendidikan seninya di Eropa salah duanya : pendidikannya di Academie de la Grande Chaumiere, paris pada tahun 1950 dan Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam Belanda di tahun 1956. Barli sosok pelukis yang mementingkan pendidikan seni, maka ia pun mendirikan Sanggar Rangga Gempol di Dago, Bandung. Hasil karya Barli Sasmitawinata : Affandi dengan Istri Pulang Melukis Pohon Apel, Fruit Saller, Ibu Tani, Bobotoh, Pasar, Dua Wanita, Gadis, Pantai Nude, Penari Kebyar, Penari Kipas 2 dan lain-lain. 4. Basuki Abdullah

Basuki Abdullah lahir pada tanggal 27 Januari 1915 di Surakarta, Jawa Tengah dan meninggal pada tanggal 5 November 1993. Termasuk salah satu pelukis Maestro Indonesia

dengan alirannya realis dan naturalis. Jiwa seninya tertanam dari bakat ayahnya yaitu Abdullah Suriosubroto. Pada saat masa pemerintahaan Jepang, Basuki masuk ke dalam gerakan Poetra dan ditugasnya untuk mengajar seni lukis ke murid-muridnya, selain itu Basuki juga aktif di kebudayaan Jepang saat itu. Ketika di Belanda ia berhasil mengalahkan 87 pelukis di Eropa dan menjadi pemenang. Wow, bangga ya beliau telah mengharumkan Indonesia. Selain itu ia sering kali berkeliling Eropa seperti Itali dan Prancis dimana banyak pelukis di negara sana. Basuki terkenal dengan pelukis potret yang dapat melukis wajah cantik wanita, terkadang lukisannya lebih indah dibanding wajah aslinya. Pendidikan seninya tidak sia-sia, hingga akhirnya pada tahun 1974 beliau menetap di Jakarta untuk diangkat sebagai pelukis Istana Merdeka. Hasil karyanya : Dr. Ir. Soekarno, Ibu dan Anak, Upacara Pembakaran Jenazah di Bali, Wanita Spanyol, Nyai Roro Kidul, Jaka Tarub, Peperangan Antara Gatotkaca dengan Antasena, Anak Nakal, dan lain-lain. 5. Delsy Syamsumar

Pelukis terkenal di Indonesia lainnya adalah Delsy Syamsumar lahir pada tanggal 7 Mei 1935 di Medan dan meninggal tanggal 21 Juni 2001 di Jakarta. Adalah seorang pelukis beraliran Neoklasik, bakat melukisnya terlihat sejak berusia 5 tahun. Waktu masa perang revolusi, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Sumatra dimana ia di sekolahkan hingga SMU dan mendapatkan pendidikan agama Islam. Disinilah bakatnya terlihat, ia sering mendapatkan rangking pertama untuk pelajaran seni lukis. Saat usianya 17 tahun, ia membuat komik Sejarah dan dikirim ke majalah Aneka yang membuat nama Delsy terkenal di seluruh penjuru Indonesia. Pada saat itu Delsy di panggil ke Jakarta oleh penerbit dengan menyediakan fasilitas yang cukup, sehingga membuat ibunya Delsy rela melepas anaknya dengan kepastian tunjangan fasilitas yang diterima Delsy. Dalam membuat lukisan, Delsy terkenal sangat mahir, hal ini terlihat ketika ia melukis sosok wanita, dengan sangat ekspresif dan gerakan-gerakan tubuhnya seolah menyampaikan suatu pesan. Menurutnya anatomi wanita bagai medan yang kuat. Tidak heran jika lukisannya menjadi salah satu lukisan termahal diantara pelukis lainnya. Hasil karyanya : Komik berjudul si Semut, Sentot Alibasya Prawiradirdja, Gadjah Mada, Christina Maria Tiahahu, Heroisme Cut Mutia, Kereta Api terakhir Yogyakarta, Dapur Umum dan lain-lain. 6. Hendra Gunawan

Hendra Gunawan lahir pada tanggal 11 Juni 1918 di Bandung dan meninggal pada tanggal 17 Juli 1983 di Bali. Anak dari Raden Pawiranegara dan Raden Odah Tejaningsih.

Bakat melukisnya terlihat sejak masih SD, hal ini ditunjukan dari kemampuan ia melukis benda-benda disekitar seperti buah-buahan, wayang golek, bunga dan lain-lain. Dan setelah ia menginjak ke SMP, ia mulai menekuni dunia lukis dengan menggambarkan pemandangan. Asal muasalnya ia berkenalan dengan Wahdi Sumanta dan Abdullah Suriosubroto kemudian bertemu dengan Affandi, Sudarso dan Barli. Dari Wahdi ia dikenali dengan banyak ilmu tentang melukis, namun ternyata tidak hanya melukis bahkan Hendra mengikut serta ke dalam kelompok sandiwara Sunda. Pengalaman demi pengalaman ia lalui untuk mengasah kemampuannya. Saat pertemuan dengan Affandi Sang Maestro, niatnya menjadi pelukis semakin besar. Ia mulai memberanikan diri untuk melukis dan berkarya. Tapi bukan berarti ia tidak berani berkarya lho, hanya saja… pertemuan dengan Affandi membuat sebuah fase besar bagi hidupnya, baginya sosok Affandi sangat inspiratif dan motivator. Cintanya terhadap seni tidak hanya ia tumpahkan pada sebuah kuas, namun ia membentuk Sanggar Pusaka Sunda di tahun 1940. Karya Lukis Hendra Gunawan : Bisikan Iblis, Sketsa, Perempuan Menjual Ayam, Pasar dipinggir Laut, Jual Beli dipasar dan lain-lain. 7. Henk Ngantung

Henk Ngantung yang bernama lengkap Hendrik Hermanus Joel Ngantung lahir pada tanggal 1 Maret 1921 di Manado dan meninggal pada tanggal 12 Desember 1991. Seorang pelukis Indonesia dan juga salah satu Wakil Gubernur pada periode 1960-1964, hingga menjadi Gubernur Jakarta periode 1964-1965. Kisah karirnya, sebelum menjabati posisi Gubernur, ia adalah pelukis, belajar dari pendidikan non formal bersama Chairil Anwar dan Asrul Sani. Sejarah kehidupannya cukup rumit, ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur guna mengubah Jakarta sebagai kota Budaya, namun Henk Ngantung tidak berhasil mengubah itu semua. Setelah lepas dari masa jabatan kehidupan Henk Ngantung hidup dalam kemiskinan dan tinggal di perkampungan. Yang lebih miris lagi, ia memiliki penyakit jantung dan glaukoma. Walaupun begitu, semangatnya untuk melukis tidak sirna. Hingga akhirnya pada tahun 1980an ia melukis dengan wajah nyaris dekat dengan kanvas. Dalam semasa hidupnya, ia belum membuat pameran seni, namun pengusaha Ciputra mensponsorinya untuk mengadakan pameran lukis untuk pertama dan juga terakhir. Karya lukisannya yang berjudul “Digiring Ke Kandang” menjadi lukisan terbaik pada tahun 1942. Hasil karya Henk Ngantung : Gajah Mada, Memanah, Mengungsi, Dua Gadis Memakai Caping, Gadis Toraja, Pantai Tanah Lot-Bali, Pemandangan Laut, Perahu-Perahu di Pantai, Pesisir dan lain-lain.

8. I.B. Said

Pelukis ternama Indonesia berikutnya adalah I.B. Said, lahir pada tanggal 28 Agustus 1934. Pelukis ini ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk melukis wajah tamu-tamu negara yang berkunjung ke Indonesia, hingga akhirnya ia melukis 300 wajah. Tamu pertama yang ia lukis adalah Presiden Tiongkok bernama Liu Shoaqi di tahun 1963 dan yang terkahir adalah tamu negara Presiden Iran bernama Mamoud Ahmadinejad pada tahun 2006. Nama I.B. Said sudah sangat terkenal dikalangan seniman. Sampai usia 74 jasanya masih digunakan di Istana Negara. Berawal dari usul Henk Ngantung yang saat itu berada di posisi jabatan sebagai Gubernur memiliki gagasan bahwa pelukis harus diajak aktivitas kenegaraan. Disaat itulah beberapa para pelukis terlibat untuk melukis wajah tamu negara termasuk I.B. Said. Yang kemudian lukisannya dipajang di Istana terkadang ada beberapa tamu minta dibawa pulang. Saat pemerintahan Bung Karno, para pelukis tidak kurang dari 20 orang dan membuat 10 foto untuk dipasang di titik-titik strategis yang akan terlihat oleh tamu negara, terkadang di titik yang tidak dilewati tamu juga. Hasil Karya I.B. Said : Segitiga Senen Tinggal Kenangan dan wajah-wajah tamu negara mulai dari Josip Broz Tito, Ronald Reagan, Xanana Gusmao, Ferdinand Marcos, dan lainlain. 9. Itji Tarmizi Itji Tarmizi lahir pada tanggal 21 Juli 1939 di Sumatera Barat, dan meninggal di tanggal 27 November 2001 di Jakarta. Pelukis yang satu ini beraliran RealismeSosialis. Saat ia usia 8 tahun, ia menderita penyakit yang sangat serius sehingga kehilangan pendengarannya dan mengalami kesulitan berbicara. Ia adalah pelukis beraliran Realisme-Sosialis di zaman orde lama periode 1950-1960-an. Pada masa itu Itji Tarmizi menjadi pelukis kesayangan Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta, karena karyanya yang luar biasa dianggap hilang akibat berada ditangan para kolektor. Saat masa pendidikannya, ia tidak lulus di Sekolah Rakyat namun tetap di terima di mahasiswa luar biasa ASRI (Akademik Seni Rupa Indonesia). Luar biasanya karyakarya Itji menjadi salah satu koleksi Presiden Soekarno. Karya-karyanya menggambarkan suara rakyat, hal ini diperkirakan karena perasaan trauma terhadap politik dan kekerasan dalam Pemerintah yang membuat Itji sempat menghilang dan mengurung diri di perkampungan halamannya. Namun Tarmizi kembali lagi ke Jakarta dan menggeluti lagi dunia Seni Rupa. Hasil karya Itji Tarmizi : Anak dan Burung.

10. Raden Saleh Raden Saleh seorang pelukis pertama dari Indonesia yang dapat mencari ilmu hingga Eropa. Lahir pada tahun 1807 di Semarang dan meninggal pada tanggal 23 April 1880. Ia seorang pelukis besar yang sekolah di sekolahan rakyat. Saat zamannya, Raden Saleh di anggap Maestro dan mendapatkan berbagai macam penghargaan. Semua berawal saat ia belajar dari pelukis Belgia yang dari Belanda dan menjadikan ia seorang pelukis multitalenta seperti melukis dengan cat minyak hingga terkadang ia terjun langsung mencari objek pemandangan untuk dilukis. Di tahun 1829, ia hijrah belajar ke negeri kincir angin yaitu Belanda. Di Eropa ia belajar lebih banyak, mulailah mendalami melukis hewan, dan kehidupan hewan di padang pasir. Hal ini menjadikan Raden Saleh menjadi sosok inspiratif. Raden Saleh seseorang yang tidak menyukai penindasan, dan menjunjung tinggi kebebasan dan kemerdekaan. Hal ini terlihat dari karya-karyanya yang membuatnya mendapat berbagai penghargaan. Hasil Karya Raden Saleh : A Flood on Java, Berburu, Lion and Tiger Fighting, Arab Attacked by Lion, Berburu Singa, Fighting With a Lion, Forest Fire and Fleeing Animals, dan lain-lain Note : Karyanya yang berjudul Pangeran Hitam menjadi salah satu koleksi Ratu Elizabeth II. 11. S. Sudjojono S. Soedjojono yang bernama lengkap Sindu Sudjojono lahir pada tanggal 14 Desember 1913 di Kisaran dan meninggal pada tanggal 25 Maret 1985. Semua berawal dari ketika ia pindah ke Jakarta, ia mulai tertarik dengan dunia seni rupa dan belajar pada pelukis Jepang bernama Chioji Yazaki. Sebelumnya ia sempat ditunjuk menjadi Guru di Taman Siswa, dan disuruh membuka sekolahan baru. Namun sudah kepalang mencintai dunia seni. Inilah awal namanya melejit. Pada tahun yang sama ia mendirikan Persagi ( Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Lukisan karyanya menggambarkan goresan ekspresif, berstektur, dan sapuan. Karya lukisnya banyak bertemakan perjuangan Indonesia untuk mengusir penjajah Belanda. Dan setelah merdeka, karya lukisnya banyak bertemakan tentang alam, aktifitas masyarakat, bunga dan Budaya. Hasil karya S. Sudjojono : Cap go meh, Pasukan Kita, Wanita di Atas Bukit dan lainlain.

12. Popo Iskandar Popo Iskandar seorang pelukis dan sekaligus dosen di IKIP Bandung yang sekarang berubah namanya menjadi UPI. Lahir pada tanggal 18 Desember 1926 dan meninggal tanggal 29 Januari 2000. Berawal dari pengaruh abangnya, Popo menggeluti dunia seni rupa dan diajar oleh Hendra Gunawan dan Barli Samitawinata. Pada saat itu Popo memiliki bakat dengan alirannya sendiri, karena kegemarannya yang menulis kucing. Popo akhirnya mendapat julukan pelukis kucing. Dengan sisi pelukisnya ia bisa melihat ekspresi dari kucing-kucing yang digambarnya namun ternyata bukan hanya kucing yang dilukisnya melainkan ayam, banteng, bunga, kebun bambu dan lain-lain, uniknya warna yang digunakan hanya 2-3 warna. Hasil karya Popo Iskandar : Ayam, Bulan diatas Bukit, Kucing, Two Panthers and red Sunset, Bunga, Cat, Mother & Child, Young Leopard dan lain-lain. 13. Srihadi Soedarsono Srihadi Soedarsono lahir pada tanggal 4 Desember 1931 di Surakarta. Adalah salah satu pelukis yang karyanya di buru banyak kolektor dalam dan luar negeri. Dimulai pada tahun 1945-1948 ia menjadi wartawan pelukis dan bergabung dengan Seniman Indonesia Muda pada tahun 1847-1952, dan ia mulai aktif mengikuti pameran-pameran di Solo dan yogyakarta. Pengetahuannya terhadap dunia seni membuat ia menjadi dosen di Universitas Indonesia yang sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung. Awal dari karyanya mencangkup geometris sintetik. Hingga pada tahun 1960 ia bereksperimen terhadap bentuk-bentuk abstrak, sampai menginjak tahun 1970 karyanya cenderung beraliran impresionis. Dan karya terakhirnya terinspirasi dari ajaran Zen muncul bentuk simplifikasi. Hasil karya Srihadi Soedarsono : Doa dalam Penantian, Perahu Jukung, The Warior – The Energy of Love And Peace dan lain-lain. 14. Djoko Pekik Djoko Pekik lahir pada tanggal 2 Januari 1937 di Grobogan Jawa Tengah. Bakatnya melukis sudah terlihat sejak ia masih kecil. Namun sayangnya, ia dari keluarga tidak berada, sehingga masa kecilnya terlewati dengan membantu kedua orang tuanya dan sama sekali tidak ada cita-cita menjadi pelukis. Pendidikan formalnya tidak mencapai SD, akhirnya ia bergabung dengan LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat), disinilah Djoko Pekik mulai berkreatifitas dengan melukis, dan lukisannya masuk 5 besar terbaik saat itu.

Pada saat Djoko berada dalam penahanan sel pasca peristiwa G30/S PKI, seorang peneliti bernama Astari banyak membaca karya-karya Djoko, hingga akhirnya ia diikut sertakan di Amerika pada tahun 1989 untuk mengikuti pameran lukisan. Mendadak nama Djoko Pekik terkenal di Indonesia, para kolektorpun memburu karya-karyanya, karena dianggap sangat ekspresif. Ia mampu mencurahkan seluruh perasaannya di atas kanvas. Pada tahun 1999, ia sempat menjual karyanya dengan harga 1 milyar. Wow, keren ya. Hasil karya Djoko Pekik : Celeng, Go to Hell Crocodile, Yes I am a Whore, Becak Driver is Being Baby, Bumi Tarung, Pasangan Hidup, Tak seorangpun Pulang dan lainlain. 15. Jeihan Sukmantoro Pelukis terkenal di Indonesia lainnya adalah Jeihan Sukmantoro lahir pada tanggal 26 September 1938. Dalam caranya melukis memiliki ciri khas dan berkarakter figuratif dengan mata hitam dan warna datar sederhana. Ternyata ia memadukan aura mistik timur dan mistik barat ke lukisannya. Latar belakangnya pernah menduduki bangku kuliah di ITB, hal ini memicu sikapnya yang disiplin dan konsisten dalam bidang seninya. Hasil karya Jeihan Sukmantoro : Nuriah, Sandra, Uni, Mimin, Nyai, Didi dan lain-lain. 16. Widayat Lahir di Kutoarjo Jawa Tengah tahun 1923, ia pindah ke Bandung saat meneruskan sekolah menengahnya namun tidak tamat. Ia sangat menyukai Flora dan Fauna karena terinspirasi dari pengalaman saat ia bekerja di bidang kehutanan. Gaya lukisannya batik kontemporer. Pada tahun 1949, ia sempat belajar dengan ASRI ( Akademi Seni Rupa Indonesia) di Jogja. Beberapa penghargaan pun telah disandangnya dalam bidang seni rupa, sampai akhirnya karya terbaiknya “Kali Bawang” mendapatkan penghargaan dari pemerintah RI.

17. Titian Titian adalah pelukis terkenal yang hasil karyanya membuat siapa saja terpukau. Titian membuat karya lukis aliran yang bersifat duniawi, seksual, dan mitologi. Salah satu hasil karyanya yang paling terkenal adalah Venus of Urbino yang menggambarkan dewi

Venus.Lukisan Venus of Urbino menggambarkan seorang perempuan yang sedang merebahkan diri disebuah kursi tidak memakai pakaian. 18. Pablo Picasso Pablo Picasso adalah tokoh legenda dunia asal Spanyol. Aliran yang dianutnya yaitu aliran Cubist modern. Hasil karyanya tidak ada duanya di dunia. Hasil karyanya tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi jika diperhatikan dengan seksama. Ada 3 hasil lukisan Pablo Picasso yang sangat terkenal yaitu: The Weeping woman, Guernica, Les Demoiselles d’Avignon. 19. Leonardo Da Vinci Anda tidak asing lagi dengan lukisan Monalisa bukan? Lukisan Monalisa tersebut dibuat oleh Leonardo Da Vinci dari Italia. Sepanjang hidupnya pada 1452-1519 Leonardo Da Vinci terkenal dengan lukisan lukisannya yang indah. Selain lukisan Monalisa, Leonardo Da Vinci juga membuat banyak lukisan seperti The Last Supper, The vitruvian Man, dan Lady with An Ermine. 20. Michelangelo Selain dikenal seorang pelukis, Michelangelo juga dikenal sebagai pematung dan arsitek. Ilustrasi cerita alkitab yang terdapat pada langit-langit Sistine Chapel di Vatican adalah karya terbesar yang dibuat oleh Michelangelo. Karya tersebut dibuat dengan dasar pada alkitab bab kejadian dimana awal mulanya terbuatnya manusia dan dunia. 21. Rembrandt Pelukis Rembrandt berasal dari Belanda yang hidup di era 1606-1669. Hasil seni yang diciptakan Rembrandt adalah hasil perpaduan dari cahaya dan juga bayangan. Hasil tersebut seperti menggambarkan sisi terang dan gelap sang pelukis dalam menjalani hidupnya. Gaya lukis Rembrandt hampir seperti Titian. Lukisan yang terkenal yaitu The Jewish Bride. 22. Raphael Leonardo Da Vinci, Michelangelo, dan Raphael adalah pelukis terkenal yang berasal dari Italia. Raphael juga adalah orang pertama yang merspon lukisan Monalisa milik Leonardo Da Vinci. Sebagian orang mengatakan pencapaian karya Raphael melebihi dari hasil karya Leonardo. Beberapa lukisan Raphael yang terkenal adalah Mond Crucifixion, Portrait of Maddalena Doni, dan Wedding of The Virgin. Inilah gambar lukisan Raphael yaitu Wedding of The Virgin. 23. Vincent Van Gogh Vincent Van Gogh adalah pelukis asal Belanda. Pada tahun 1853-1890 pelukis ini terkenal dengan berbagai karyanya. Aliran yang diciptakan Vincent Van Gogh yaitu aliran impresionis. Lukisan nya termasuk salah satu inspirasi para pelukis dunia pada abad ke 20. Lukisan Vincent Van Gogh yang terkenal yaitu Sunflowers.

24. Masaccio Masaccio memiliki nama lengkap yaitu Tommaso Masaccio yang berasal dari Italia. Karya lukisan Masaccio menggunakan hukum ilmu perspektif. Masaccio meninggal pada umur 26 tahyn pada saat sedang mengerjakan Brancacci Chapel Frescoes of The Life os St Peter. Namun walaupun Masaccio meninggal pada usia muda, ia telah menciptakan karya yang terkenal seperti brancacci Chapel, Pisa Altarpiece, dan Holy Trinity. 25. Paul Cezanne Gaya lukis yang dikenalkan Paul benar benar gaya baru yang tak biasa. “Cezanne is the father of us all” adalah kata kata yang diberikan kepada Paul sebagai nilai penghargaan atas karyanya. Pada saat Paul dikenal sebagai pelukis impresionis, ia malah meninggalkan grup pelukis ini dan memilih mengembangkan lukis dengan gayanya sendiri. Karya Paul yang terkenal adalah Mont Sainte-Victoire seen from Bellevue. 26. Giotto Di Bondone Banyak yang menganggap Di Bondone adalah pelukis pertama. Hal ini diungkapkan karena lukisan yang dihasilkan terkenal sangat tua dan juga alirannya yang disebut Byzantine. Giotto Di Bondone selain terkenal sebagai pelukis, ia juga terkenal sebagai arsitek. Hasil karya yang terkenal ada yaitu Scrovegni Chapel Frescoes dan juga Campanile. 27. Claude Monet Claude Monet terkenal dengan lukisan karikatur-karikatur carchoalnya yang sering dipajang dan dijual dengan harga tinggi. Monet meninggal dengan umur 86 karena penyakit katarak yang dideritanya. Lukisan lain Monet yang terkenal adalah A Path In Monet’s Garden at Giverny. 28. Salvador Dali Lukisan yang terkenal dari Salvador Dali adalah The Persistence of Memory yang diciptakan pada tahun 1931 yang sekarang ditampilkan di Museum of Modern Art di New York City. 29. Affandi Affandi adalah seorang pelukis asal Indonesia yang hasil karyanya telah mendunia. Hasil karyanya abstrak dan sangat luar biasa. Gaya yang dipakai Affandi adalah gaya belum pernah dipakai oleh pelukis lain yaitu ekspresionism. Affandi merupakan pelukis yang produktif dimana ia telah meciptakan lebih dari 2000 lukisan yang telah tersebar diseluruh pelosok. 30. Rembrandt Van Rijn Rembrandt Van Rijn menghasilkan karya lebih dari 6000 lukisan dan kira kira 60 karyanya adalah lukisan potret. Lukisan Rembrandt yang terkenal berjudul Penjaga Malam. Lukisan ini menggambarkan penjaga malam penduduk Amsterdam.

31. Wassily Kandinsky Wassily merupakan pelukis terkenal dengan karya abstrak dan penggunaan geometri yang hebat. Kompisisi setiap lukisan Wassily memiliki garis yang sangat unik dan kompleks. The Blue Rider adalah salah satu karyanya yang sangat terkenal. 32. Henri Matisse Henri adalah seorang pelukis yang menggunakan konsep modern. Pelukis ini menggunakan warna-warna cerah, penggunaan bentuk datar, dan paduan garis yan terkontrol. Karyanya yang terkenal adalah The Goldfish. 33. Pierre Aguste Renoir Pierre adalah pelukis asal Perancis yang memiliki karya terkenal berjudul Bal Au Muolin de la Gallet yang dijual dengan harga 1,48 triliun. Lukisan ini menggambarkan tentang kebiasaan warga paris yang menghabiskan waktu dengan berdansa, minum, dan memakan makanan khas Perancis yaitu Gallete di sore hari. 34. Gustav Klimt Lukisan Gustav yang berjudul Adele Bloch Bauer laku terjaul 1,63 triliun yang dibeli oleh Ronald Lauder untuk dipajang di Neue Galerie mililiknya di New York City. Aliran lukisan ini adalah simbolisme. 35. Edvard Munch Edvard adalah pelukis yang membuat karya dengan aliran ekspresionisme. Karya karya Edvard sangat luar biasa dan memiliki nilai artistik yang tinggi. Karyanya yang terkenal yaitu The Scream yang menceritakan tentang seseorang yang ketakutan menjerit dengan latar belakang cakrawala yang berwarna merah darah dan aura aura kegelapan. Dari sumber sumber yang ada, ternyata lukisannya yang berjudul The Scream adalah menceritakan tentang dirinya pada saat Ibunya meninggal terkena penyakit tuberkulosis. Seperti yang dicatatnya berbunyi “I was walking along the road with two friends. The sun was setting. I felt a breath of melancholy – Suddenly the sky turned blood-red. I stopped, and leaned against the railing, deathly tired – Looking out across the flaming clouds that hung like blood and a sword over the blue-black fjord and town. My friends walked on – I stood there, trembling with fear. And I sensed a great, infinite scream pass through nature.” 36. Willem De Kooning Karya Willem menggunakan aliran ekspresionis abstrak. Willem sering mendapatkan penghargaan dari hasil karyanya tersebut. Willem termasuk bagian dari kelompok pelukis New York yang dinamakan New York School. Willem juga merupakan salah satu pelukis paling menonjol dalam aliran ekspresionis. Salah satu karya yang terkenal dari Willem adalah Woman III. Lukisan Woman III terjual dengan harga 1,67 triliun dengan ukuran 1,7 m x 1,2 m.

Related Documents


More Documents from ""