Tiba Tiba Ingin Berpuisi Ori

Tiba-tiba Ingin Berpuisi Berawal dari undangan mendadak Aku di antara kami, datang Kau dan mereka duluan tiba Aku mencari, tapi bukan kau dan tak kutemukan Aku teringat dirimu dan kutemukan di barisan timur Aku di antara kami di kubu utara Engkau di antara mereka bersama menjadi tuan di kubu selatan Pemuda-pemuda gagah bersemangat itu kami Pemudi-pemudi elok yang setia itu kalian Tetua-tetua bertuah di kubu barat Tetua memanggil pemuda gagah bersemangat Tetua merapikan barisan pemudi setia yang elok Bersatu dalam tugas berbeda Kami pemuda berkembara mengundang saudara Engkau pemudi meramu saji, juga untuk saudara saudari kita Engkau di barisanmu Satu dari sekian Engkau mengalahkan impian yang jauh di sana Maksudku sebanding dengan beda pembilang-penyebut Yah, ada yang berbanding dengan kamu di antara kalian Dia untuk perintis awal Engkau satu gelombang denganku, dengan sahabatku, dengan adikku, dan dengan impianku Melihatmu, mengingat sahabat, membayang impian, juga adik angkatan Tiga bertambah satu dan lebih baik sahabat, adik, impian, dan kau aku belum berkomitmen. Aku melihatmu tersenyum tertahan saja sebagai kaum hawa dan kodratnya membuatku ingin menulisnya: Puisi dalam Catatan. Kau tidak tahu.

Murtirejo, di teras rumah sepulang menghadiri undangan Pengarahan sesama panitia

khataman XIII Madrasah Dinniyah Al Kaafiy 23:42