Thermal Desalination Plant

  • Uploaded by: delaakumala
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Thermal Desalination Plant as PDF for free.

More details

  • Words: 929
  • Pages: 15
THERMAL DESALINATION PLANT KELOMPOK 1: ALIF WAHYU RAMADHAN

(2015-12-002)

DEMAS AHMAD RESHA. PH

(2015-12-003)

BAHTIAR ARIF RAMADHAN

(2015-12-005)

RESI SEGARLIN SINURAYA

(2015-12-006)

DELLA KUMALANINGRUM

(2015-12-017)

PENGOPERASIAN Sistem Desalination Plant Desalination plant adalah alat untuk mengurangi kadar garam dengan cara penguapan (evaporasi) dan pengembunan (kondensasi) .Desalinasi air laut memisahkan air tawar dari air laut. Proses desalinasi dapat dilakukan dengan distilasi. Pemisahan air tawar dari air laut atau air payau merupakan perubahan fase air. Terdapat 2 jenis teknoiogi desalinasi, yaitu desalinasi thermal dan desalinasi membrane, desalinasi thermal membutuhkan energi berupa panas buangan dari pembangkit untuk sumber energinya, sedangkan desalinasi jenis membrane hanya membutuhkan

listrik untuk menjalankan pompanya. Desalinasi jenis thermal terdiri dari Multi Effect Distillation (MED) dan Multi Stage Flash (MSF). Peratalanperalatan lain yang umum terdapat pada suatu instalasi desalinasi adalah : sistem hisapan air laut/air baku, termasuk pompa penghisap, saringan Cscreen) dan sarangan (filter), jaringan pipa air produk desalinasi, tangki penampungan (storage tank), peralatan penerima dan pembagi aliran listrik (panel distribution box). Pemilihan proses teknologi desalinasi didasarkan pada beberapa faktor, antara lain: •

Salinitas (kadar zat terlarut air masukan)



Kualitas air bersih yang di inginkan



Sumber energi yang akan digunakan untuk produksi air



Debit air yang diperlukan



Faktor ekonomi, keandalan, kemudahan operasi dan perawatannya.

MULTI EFFECT DISTILLATION (MED)

• Penjelasan : Proses penguapan pertama terjadi dengan menggunakan uap panas buangan dari pembangkit listrik/boiler yang keluar dari turbin. Uap tersebut memberikan panas untuk proses desalinasi dan sekaligus juga terkondensasi menjadi air yang kemudian dikemballkan lagi ke boiler pada pembangkit listrik. Uap yang dihasilkan pada proses terakhir dikondensasikan pada heat exchanger yang terpisah yang dinamakan final condenser. Temperatur pada setiap efek dari MED diatur oleh sistem hampa udara yang terpisah. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini digunakan alat thennal vapour compression yang berguna untuk

menguranyi jumlah efek dari MED untuk memproduksi air tawar dalam jumlah yang sama. Umumnya instalasi desalinasi ini terdiri dari 8-16 efek Effesiensi thermal dari proses ini tergantung dari jumlah efek yang digunakan. Kapasitas air tawar yang dihasilkan oleh MED berkisar antara 2000 - 20.000 m3/hari (0.5 - 5 mgd).

• Penambahan zat kimia untuk memaksimalkan performance MED,yaitu : - Sodium Bi-Sulphite (SBS), berfungsi mengurangi sisa free chlorine - Anti Foam Dosing, berfungsi untuk mengurangi dan mencegah busa pada bagian dalam evaporator. - Anti Scale Dosing , berfungsi untuk mencegah atau mengurangi penyebab kerak pada bagian dalam pipapipa exchanger di evaporator - Sodium Hypochloride (NaOCl), berfungsi untuk remineralisasi air hasil desalinasi yang berasal dari

pendingin potable dan digunakan sebagai air minum - Lime (CaCO3) Dosing, berfungsi untuk remineralisasi air hasil desalinasi yang berasal dari pendingin potable dan digunakan sebagai air minum

• Kelebihan dari metode MED : 1. Konsumsi listrik spesifik tiga kali lebih rendah dalam pengoperasian. 2. Beroperasi pada suhu rendah dan faktor konsentrasi rendah untuk menghindari korosi

dan karang. 3. Dapat dioptimalisasikan untuk rentang luas tekanan uap dari 0,35 sampai 40 bar abs. 4. Fleksibitas dalam pengoperasian dan mudah dalam variasi beban. 5. Kebutuhan pre-treatment biasanya terbatas pada pemeriksaan air laut dan klorinasi. • Kekurangan metode MED : 1. Proses pemvakuman menggunakan pompa vakum dimana pada pasaran pompa vakum sangat mahal

2. Masih menggunakan energi listrik pada sistem 3. Konstruksi sistem mahal dan kompleks

MULTI STAGE FLASH (MSF).

Penjelasan : Air laut akan masuk ke ruang pemanas atau ‘brine heater’ melalui pipa yang diatur pada suhu 90 – 120 C dan terjadi pemanasan, pada saat air laut mengalir masuk ke ruang 1 (1st stage) maka dihasilkan uap air (vapor) dan air garam

(brine), uap air ini akan terkondensasi akibat adanya pendingin (cooler) yang berasal dari air laut umpan (feedseawater), kemudian mengalir (flashing) ke pipa produk. Selanjutnya air garam akan mengalir ke ruang 2 (2nd stage) dan terjadi lagi penguapan akan tetapi tekanan dan suhunya lebih kecil dibandingkan ruang 1 dan menghasilkan lebih

banyak uap air yang terkondensasi. Air garam pada ruang 2 selanjutnya akan mengalir ke ruang 3 yang memiliki tekanan dan suhu yang lebih rendah dibandingkan ruang 2 agar terjadi pemisahan yang lebih baik lagi. Air terkondensasi akan mengalir keluar sebagai air produk destilasi.

ONE THROUGH MSF

BRINE RECIRCULATION

• Penjelasan: Proses pertukaran panas maupun proses penguapan yang terjadi pada setiap tahap sama dengan MSF sekali lewat. Tetapi pada tipe ini sebagian air umpan mengalami sirkulasi setelah di uapkan pada suatu stage. Tujuan dari sirkulasi ini adalah untuk memanfaatkan energi yang terkandung pada air umpan untuk memanasi air umpan yang baru masuk. Kapasitas produksi MSF tipe ini jauh lebih besr jika dibandingkan dengan MSF sekali lewat. • Kelebihan metode MSF : a. Air produk mempunyai kualitas yang lebih tinggi, tidak membutuhkan pembersihan sesering penggunaan destilasi dengan membran. b. Tidak ada batasan ukuran yang tetap untuk setiap unit plant. Ukuran unit MSF dapat mencapai 100.000 Ton/hari.

c. Modul-modul MSF dapat dirakit di pabrik perakitan dengan berat dapat mencapai 1.600 Ton, dapat diangkut ke lokasi dalam satu blok tunggal. d. Dapat digabungkan dengan instalasi pembangkit tenaga(steam atau gas turbine) untuk menghemat tenaga listrik atau menghemat biaya air. e. Rancang bangun alat dapat dioptimisaisi untuk mendapatkan harga produksi air yang paling murah.

• Kekurangan motode MSF : a. Dibutuhkan air umpan yang lebih besar untuk sejumlah air produk yang sama karena perbandingan rekoverinya lebih rendah. b. Instalasi ini juga lebih mudah terjadi kerak dan korosi, namun ini dapat dikontrol dengan penambahan inhibitor kerak dan inhibitor korosi. Selain itu korosi juga dapat diatasi dengan pemilihan material yang tahan korosi. c. Instalasi MSF juga lebih memerlukan ruang untuk sejumlah kapasitas yang sama, total biaya dan konsumsi daya lebih besar. Tabel pengoperasian dan perawatan berbagai jenis teknologi desalinasi

• Tabel perbandingan umum teknologi desalinasi

DAFTAR PUSTAKA

• http://repository.its.ac.id/50794/1/2115202002-Master_Thesis.pdf • https://media.neliti.com/media/publications/139645-uraian-umum-tentangteknologi-desalinasi-124a2b36.pdf

Related Documents

Thermal Desalination Plant
December 2019 15
Thermal Power Plant
June 2020 22
Thermal Power Plant
June 2020 15
Desalination
October 2019 26
Desalination
June 2020 16

More Documents from "Shailesh Prajapati"