Theresa

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Theresa as PDF for free.

More details

  • Words: 1,077
  • Pages: 17
peran latar belakang dalam

Teresa “THERESE RAQUIN”

Vernon Awal yang bahagia? (tentram) dan didambakan oleh Teresa dan Madame Raquin. Melambangkan alam yang pasif tidak berkonskuensi yang significant. Pg. 28 (Camillus) - “Karena tidak dapat perkerjaan (di merasa jemu sekali, sehingga ia pernah tercetus keiinginannya untuk kembali ke Vernon” Hal 18 (Teresa) - “Dia tetap penurut, tetap tenang, tetap berwajah tak acuh…namun di dalam dadanya bergejolak kegairahan hidup.”

Toko Kelontong Madame Raquin Salah satu setting fisik pertama yang diperkenalkan dalam Teresa. Pada awal cerita dikatakan bahwa toko tersebut hanya dikunjungi pelanggan sesekali saja, dan bahwa kebanyakan dari barang-barang yang dijualnya diselimuti debu. Hal 48 (Laurent) “toko di passsage sekarang menjadi tempat pelariannya yang aman, hangat, tentram, penuh dengan kata-kata ramah dan perhatian”

Keadaan yang memprihatikan tersebut ternyata bertambah parah lagi pada akhir cerita ketika hanya Teresa yang bertugas menjalankan toko tersebut. Hal (Teresa) “dia bisa mati bosan dalam toko itu…. aku sendiri pergi ke sana hanya karena tak punya tempat lain untuk berkunjung, kalau tidak akan

Toko Kelontong Madame Raquin Oleh karena guncangan batin, pelanggan yang tinggal sedikitpun dilayaninya dengan kasar dan tidak peduli. Akibatnya toko kelontong tersebut makin tidak terawat dan pada dasarnya sudah hancur karena tak diacuhkan pemiliknya. Di dalam toko kelontong tersebut baik Teresa maupun Madame Raquin sebenarnya tidak banyak beraktivitas, melainkan banyak menunggu, menjalani hidup yang tenang dan sangat damai, tak berliku. Ketika perubahan datang dalam keluarga tersebut, segala macam hal diterbalikkan dan hiduppun tampaknya dijungkirbalikkan oleh situasi yang mendorong setiap tokoh ke titik

Passage du Point-Neuf Gelap dan kelam, dikatakan hanya dilewati orang-orang yang mau memotong beberapa menit berharga dari waktu perjalanan mereka. Lokasi Toko Kelontong Raquin di dalam Passage tersebut signifikan; karena mereka hidup di tempat yang begitu sepi, teman-teman perkumpulan Jumat mereka, meski bukan orang-orang hebat (melainkan orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang memuakkan atau menyebalkan), Laurent dan Theresa mentoleransi keberadaan mereka sematamata agar malam-malam yang mencekam dapat diterangi oleh adanya sosok manusia

Passage du Point-Neuf Sepinya Passage tersebut serta terkucilnya Madame Raquin, Camillus, Theresa dan Laurent menjadi catalyst yang berguna mengasingkan situasi mereka dari dunia luar. Laurent dan Theresa hampir tidak memiliki kehidupan yang berarti di luar dari hubungan mereka yang kian lama kian menyiksa. Akibatnya, mereka tersedot oleh rasa bersalah dan saling menyalahi yang terjadi sebagai hasil dari konflik yang timbul oleh karena perbedaan karakter antara keduanya.

Studio Laurent Studio Laurent awalnya digambarkan sebagai tempat yang sangat menyenangkan baginya karena ia bisa bermalas-malasan di sana tanpa betul-betul mengerjakan apa-apa. Namun ketika Laurent akhirnya membuat keputusan untuk mulai melukis dirinya dicengkeram rasa takut yang amat sangat, karena subconscious atau bawah sadarnya ternyata masih saja bergelantung pada ingatannya akan mayat Camillus. Di dalam studio tersebut pula, setelah terjadi banyak kerjadian sepanjang alur, Laurent mulai tampil sebagai pelukis yang handal, menurut teman senimannya.

Studio Laurent Yang menarik adalah meskipun Laurent baru dapat menyalurkan bakatnya dalam studio yang terang dan menyenangkan, kepekaannya akan seni dan bakatnya tumbuh sebagai akibat dari rasa takut yang berlebih-lebihan yang dideritanya setiap malam. KURSI PANJANG tempat lenyeh-lenyehan dan tidur. Seperti sebuah pulau di tengah lautan yang bergelora.

Kamar Mayat Setelah berhasil membunuh Camillus, Laurent sendiri menugaskan dirinya secara teratur mendatangi kamar mayat untuk melihat apabila tubuh Camillus sudah ditemukan. Meski sedikit terganggu oleh adanya begitu banyak mayat yang bergeletak seperti dipajang di etalase toko, Laurent tidak terganggu dan tampaknya menganggap kunjungan teraturnya ke kamar mayat sebagai bentuk rekreasi. Hal 127 (Laurent) – “Kunjungan-kunjungannya ke rumah mayat membawa mimpi-mimpi buruk di malam harinya, dan menyebabkan dia senantiasa merasa dikejar-kejar rasa takut sampai nafasnya

Kamar Mayat Dikatakan ada berbagai macam reaksi pada orang-orang yang mengunjungi kamar mayat tersebut. Ada yang mencemooh, yang melihat dengan sangat tertarik sekali, dan yang berhati murni dan mendesah sedih karena secara jujur dan penuh mati memikirkan tentang kematian. Hal 128 (Laurent) - “Rumah mayat itu merupakan tontonan yang dapat dijangkau oleh setiap dompet, pertunjukkan yang dapat dikunjungi

Kamar Mayat Di dalam kamar mayat tersebut terdapat kejadian dimana Laurent melihat datangnya seorang wanita berpakaian indah yang dengan seksama memperhatikan tubuh kekar seorang tukang bangunan yang jatuh dari ketinggian dan mati seketika. Apakah ada arti tertentu dari kejadian tersebut?

Penggunaan air sebagai latar belakang atau prop Sungai-sungai: Seine, Saint Ouen, dimana Camillus dibunuh. Mengingatkan akan Vernon. Hal95 (Camillus) – ”…”

Sungai Seine dan Saint Ouen dengan pulaupulau kecilnya biasa digambarkan sebagai lokasi yang menenangkan hati. Bahkan dalam masa-masa tegang yang mengikuti dibunuhnya Camillus, Laurent dikatakan merasa tenang ketika mengamati Sungai Seine dalam perjalanannya ke pekerjaannya.

Penggunaan air sebagai latar belakang atau prop Air juga penting karena berperan sebagai alat yang digunakan untuk membunuh Camillus, dan nantinya juga untuk bunuh diri Laurent dan Theresa (meminum air gula yang dicampur racun). Juga terjadi ‘pembunuhan’ terhadap Madame Raquin yang menggunakan air. Dikatakan bahwa salah satu hal yang paling menyakiti Madame Raquin pada akhir-akhir hidupnya adalah ketika Theresa berani-beraninya menangis dan memohon pengampunan. Air mata Teresa yang sebenarnya bukan ditujukan demi Camillus

Setting Sosial dan Budaya Keluarga Raquin dan teman-teman mereka nyatanya bukan termasuk rakyat kelas atas, dan juga tidak terlibat aktif dalam politik maupun gerakan sosial yang berarti. Meski beberapa dari mereka bekerja dalam kepolisian tampaknya mereka tidak memiliki idealisme yang terlalu tampak dalam tokoh-tokoh mereka. Hobi yang tampaknya sama-sama dinikmati oleh orang-orang tersebut adalah meminum teh, bercakap-cakap dan bermain domino. Berjalanjalan ke luar kota, ke pedesaan dan area Saint Ouen saja merupakan acara yang lumayan signifikan dan perlu direncanakan dengan baikbaik. Kesemua dari tokoh-tokoh tersebut menjalani hidup yang biasa-biasa saja—ini memperkuat pesan yang terdapat dalam novel, yang berkait

Setting spiritual/batin Dari awal cerita dikatakan bahwa Camillus dan Madame Raquin memang orang-orang yang pada dasarnya tenang dan lain kata tidak menarik pribadinya. Teresa yang dititipkan kepada mereka tampaknya berasal dari keturunan yang darahnya lebih panas dan lebih mudah tergerak perasaan dan instingnya. Terlihat bahwa meski ia terpaksa bercengkeram di dalam ruangan, menunggui godokan dan menelan obat yang bukan untuk kesehatannya sendiri, di dalam Teresa bergejolak sebuah pribadi yang ingin lepas. Dirinya tertekan dan akhirnya ‘berhibernasi’ menunggu saat yang

Setting spiritual/batin Kehadiran Laurent yang berwajah sehat dan berperangai antusias serta penuh hidup merupakan kunci yang berhasil membuka pribadi tersembunyi Teresa. Sepanjang hidupnya Teresa telah menunggu adanya sesuatu yang bisa menyamai keinginannya untuk menjalani hidup dengan sepenuh-penuhnya di luar dari ruang kamar yang selalu berbau pasien sakit-sakitan. Laurent yang pada dasarnya pemalas dan tidak senang berpikir terlalu jauh tampaknya merasa terdesak untuk melakukan sesuatu agar Teresa bisa menjadi miliknya. Akhirnya is membunuh Camillus, tapi sebagai seseorang yang sederhana dan tidak bersifat psikopat ia diburu rasa bersalah.

Sekian dan Terima Kasih “Theresa” Therese Raquin

Related Documents

Theresa
May 2020 9
Mother Theresa
May 2020 7
Theresa Spengler
December 2019 11
To You (theresa) Revised2
November 2019 14
Theresa Limosani Passport
December 2019 3