Test.docx

  • Uploaded by: Shady Amstrong
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Test.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 570
  • Pages: 2
lu Diketahui Orang Tua 15 Gangguan Jiwa Pada Anak Perlu Diketahui Orang Tua Sponsors Link Gangguan jiwa pada anak seringkali digambarkan sebagai perubahan serius pada cara anak – anak mempelajari segala sesuatu di sekelilingnya, perubahan serius pada perilaku, atau menangani emosi yang dirasakannya, yang akan menyebabkan ketegangan dan masalah untuk melewati satu harinya. Walaupun demikian, gangguan jiwa pada anak merupakan suatu hal yang relatif umum muncul pada sekitar kelompok usia anak yang mana saja. Hampir tidak ada penyebab tunggal pada penyakit jiwa anak, dan mereka bisa menunjukkan gejala yang spesifik tergantung pada usia dan perkembangannya. ads Anak – anak dengan masalah gangguan jiwa bisa mengalami jenjang pendidikan yang rendah, lebih beresiko terlibat masalah dengan hukum dan aparat berwenang, dan lebih sulit ditempatkan dalam sistem perlindungan sosial anak daripada anak lain sebayanya. Sekitar seperempat anak dan remaja mengalami beberapa jenis gangguan jiwa pada tahun usia berapa saja, dan sepertiga lagi mengalami gangguan jiwa di satu waktu dalam hidup mereka. Gangguan jiwa pada anak yang paling umum adalah gangguan kecemasan, seperti kecemasan berlebihan atau cemas akan perpisahan Jenis Gangguan Jiwa Anak Gangguan jiwa pada anak yang paling umum adalah gangguan kecemasan, seperti kecemasan berlebihan atau cemas akan perpisahan. Beberapa gangguan jiwa yang bisa dialami oleh anak – anak yaitu: 1. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Ketika anak tidak dapat mengatasi ketakutan dan kekhawatiran yangbiasa dirasakan oeh anak – anak kecil, atau ada terlalu banyajk kegelisahan dan ketakutan yang mereka rasakan berkaitan dengan lingkungan hidupnya, anak mungkin saja akan didiagnosa dengan gangguan kecemasan. Anak yang mengalami gangguan kecemasan akan merespon pada berbagai hal atau situasi dengan ketakutan dan paranoia, dan juga menunjukkan gejala fisik dari anxiety seperti kegelisahan, detak jantung cepat dan berkeringat banyak. 2. Attention Deficit atau Hiperactivity Disorder (ADHD) Pada anak dengan ADHD, anak biasanya mengalami kesulitan untuk memfokuskan diri ke sesuatu hal dan sulit berkonsentrasi, mengontrol perilaku impulsif seperti bertindak tanpa memikirkan hasilnya, aatau menjadi sangat aktif yang berlebihan. Anak yang mengalami gangguan ini biasanya menjadi lebih pelupa daripada anak seusianya dan sangat aktif bahkan menjurus ke hiperaktif. Walaupun pengobatan untuk ADHD tidak ada, namun gangguan ini bisa diatur dan beberapa gejala

bisa membaik seiring dengan pertambahan usia anak. Untuk beberapa kasus yang berat, digunakan obat – obatan untuk menekan gejala yang timbul. Ketahuilah juga gejala ADHD pada bayi dan juga penyebab retardasi mental pada anak dan dewasa. 3. Depresi Sesekali merasa sedih atau tidak punya harapan adalah bagian dari kehidupan setiap anak. Akan teatapi, beberapa anak akan merasakan lebih sedih dan tidak tertarik kepada hal – hal yang biasanya mereka nkmati, atau merasa tidak punya harapan dan tidak bisa dibantu pada tiap situasi yang sebenarnya bisa mereka tangani sendiri. Ketika perasaan sedih dan putus asa pada anak terus berlanjut, mereka mungkin akan didiagnosa menderita depresi. Pada tingkat yang paling ekstrim, bisa saja anak akan mulai memikirkan bunuh diri atau merencanakan untuk bunuh diri. 4. Gangguan Pasca Trauma Semua anak mungkin saja mengalami peristiwa yang sangat membuat stres dan penuh ketegangan yang akan mempengaruhi cara mereka berpikir dan merasa. Namun seiring waktu, biasanya anak – anak akan pulih dengan cepat dan baik. Walaupun demikian, ada beberapa anak yang akan mengalami stres berat, yang pengaruhnya bisa berlangsung dalam waktu yang lama. Misalnya, selalu teringat pada peristiwa tersebut, mengalami mimpi buruk, mudah gelisah ketika memorinya terpicu, kurang emosi positif, selalu meras sedih dan ketakutan, dan lain – lain.

5. Kelainan Obsesif-Kompulsif (OCD) Kebanyakan anak memiliki pikiran yang mengganggu mereka dan mungkin merasa haru

More Documents from "Shady Amstrong"