Terminologi Mati Dalam Islam Dan Medis

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Terminologi Mati Dalam Islam Dan Medis as PDF for free.

More details

  • Words: 677
  • Pages: 16
TERMINOLOGI MATI dalam ISLAM dan MEDIS

By: Dyaksa Putri W. Maya Rachmah Sari Netty Wahyu N. Siti Munawaroh Nurul Ardlianawati (0910720063)

(0910723021) (0910723033) (0910720059) (0910720089)

TERMINOLOGI MATI MENURUT ISLAM • MAUT

• Ada dua kata yang memiliki pengertian mati, yaitu maut dan wafat.

• WAFAT

MAUT/MATI Secara etimologi, mati adalah diam. Menurut terminologi, mati (dalam kaitannya dengan manusia) dipahami sebagai berpisahnya roh dari jasad (tubuh) manusia. Jasad disebut mati setelah roh lepas dari padanya. Artinya, jasad itu diam tidak bergerak dan tidak merespons sedikitpun getaran dari luar. Namun seseorang yang kehilangan daya inderawi dan daya nalar juga bisa disebut mati walaupun jasadnya masih bernafas, karena sebenarnya dia telah kehilangan ciriciri kemanusiaannya.

Mati berlaku pada segala sesuatu yang hidup: firman Allah dalam surah al-Rum 30: 19 ”Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)”.

Hilangnya daya inderawi Q.S. An-Naml (27): 80

“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar ...”

Hilangnya daya nalar, al-An’am 6: 122 “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan ...”

WAFAT Pengertian wafat hampir sama dengan mati, yaitu suatu keadaan di mana Allah telah menahan/memegang nafs-nya (Kitab Mukhtār al-Shihhah ). Seseorang disebut mayit(manusia yang telah wafat) karena masa waktu (berupa bilangan hari, bulan dan tahun) yang dimilikinya untuk hidup di dunia ini sudah dilengkapkan dan disempurnakan atau sudah dibayarkan dan ditunaikan.

Q.S Az-Zumar:42 “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” Al-Thaba’thaba’i (1991: VII/269) menafsirkan ayat di atas bahwa wafat adalah menahan sesuatu atas dasar pelunasan dan penyempurnaan.

(>_<)... • Mati dengan kata maut menekankan pada aspek keberadaan tubuh yang membujur kaku (diam) karena terlepas dari roh. • Sedang dengan menggunakan kata wafat menekankan pada aspek pemenuhan jatah waktu roh pada diri seseorang.

TERMINOLOGI MATI MENURUT MEDIS • Kamus kedokteran mendefinisikan kematian atau mati sebagai berhentinya kehidupan (berhentinya fungsi vital dan sistim) (Dorland:1998). Penekanan ditempatkan pada berhentinya fungsi respirasi dan kardiovaskular, dan semua sistim akan gagal dengan cepat setelah satu dari fungsi vital tersebut telah berhenti. Karena yang sangat berpengaruh adalah keadaan vital otak, maka mati disebut juga dengan mati otak(UU Kansas:1970)

Seseorang dianggap mati secara medis dan hukum jika menurut pendapat dokter, berdasar pada standar umum praktek kedokteran, adalah berhentinya fungsi pernapasan dan kardiovaskular spontan dan, dikarenakan penyakit atau keadaan yang menyebabkan, (secara langsung atau tidak langsung), fungsi-fungsi tersebut berhenti, atau karena perjalanan waktu sejak fungsi-fungsi tersebut berhenti, usaha resusitasi tidak dapat diharapkan berhasil; dan pada keadaan ini, kematian akan terjadi pada saat fungsi-fungsi tersebut berhenti(UU Kansas:1970)

Berdasarkan kelompok interdisiplin fakultas Universitas Harvard (Ad Hoc Committee of Harvard Medical School of Examine the Definition of Brain Death) Ketiga kriteria mati (otak)

adalah:

• 1. Unreceptivity dan tidak responsif seseorang harus tidak berespon sama sekali terhadap rangsangan. Walaupun dengan usaha intensif untuk menimbulkan nyeri, tetap tidak terdapat respon dan pergerakan respirasi.

• 2. Tidak ada gerakan dan pernafasan Observasi oleh dokter diperlukan setidaknya dalam waktu satu jam, selama tidak ada respon spontan sentuhan, suara atau cahaya. Setelah pasien dalam respirator, hilangnya pernafasan spontan dengan mematikan mesin dan mengawasi pasien dalam tiga menit. Saat memulai percobaan tersebut, kadar karbondioksida pasien harus dalam batas normal, dan dia harus bernafas dalam udara ruangan setidaknya 10 menit.

• 3. Tidak berefleks Pupil harus terfiksasi, dilatasi, dan tidak berespon terhadap cahaya Pergerakan bola mata dan berkedip harus tidak ada Tidak terdapat menelan, menguap dan bersuara Reflek kornea dan faring tidak terjadi Reflek tendon tidak muncul dengan menepuk bisep, trisep, otot-otot pronasi atau quadriceps. Stimulasi nyeri plantar tidak menunjukkan respon

Ciri lain.. • • •

Kaku Mayat(Rigor Mortis ) Tubuh normalnya mulai kaku 2-3 jam setelah kematian Lebam Mayat(Livor Mortis) Fenomena ini biasanya menjadi lengkap dalam 6-12 jam Suhu Mayat (Algor Mortis) Suhu seseorang yang sudah mati akan mengalami penurunan(Fiddes dan Patten:1958)

INGATLAH HIDUPMU SEBELUM MATIMU..

Related Documents

Mati
October 2019 39
Mati
November 2019 40