Term Of Reference

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Term Of Reference as PDF for free.

More details

  • Words: 1,064
  • Pages: 4
LIMA JAYA LINGKAR MAHASISWA JAKARTA RAYA

Diskusi Publik: “ Menyoal Cost Recovery dan Penyelewengan Migas “ TERM OF REFERENCE Kenaikan Harga minyak dunia dan defisit APBN Besaran subsidi BBM selama ini di hitung dengan patokan formula rata-rata harga minyak yang di jual di pasar Singapura (means of platts Singapore/MPOS) plus alfa. Faktor alfa adalah margin keuntungan plus biaya distribusi yang dikantongi Pertamina. Alfa dihitung berdasarkan persentase dari MPOS. Semakin besar MPOS, semakin besar alfa. Sehingga pertamina mendapat insentif lebih besar untuk mengimpor minyak dengan dengan harga yang lebih tinggi. Pada RAPBN perubahan yang diajukan pemerintah ke DPR beberapa bulan lalu, pemerintah mengajukan kebutuhan dana Rp.106 triliun untuk subsidi BBM dengan asumsi harga crude oil rata-rata 83 US$ per barel. Dengan asumsi harga yang sama, jika besaran alfa diturunkan dari 15% ke 12,5% , subsidi yang dibutuhkan menjadi Rp. 94,8 triliun dan jauh lebih besar penghematan yang di dapat dengan penurunan persentasi alfa dibandingkan penggunaan kartu kendali. Di sisi lain, kenaikan harga minyak dunia dari 30 US$/barrel pada tahun 2001 hingga beberapa waktu lalu mencapai rekor tertinggi hampir mencapai 147 USS$/barrel merupakan fenomena yang menghawatirkan karena dapat memberikan tekanan yang semakin berat terhadap APBN walaupun Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak. Kontrak Kerjasama Migas Kontrak kerjasama migas atau sering di sebut PSC, sering kali menjadi permasalahan dalam dunia migas. Di Indonesia pernah memakai model cost recovery limit, yaitu: PSC generasi I, besarnya 40% dari gross revenue, jika ada excess cost oil, dibagi dengan contractor. PSC generasi II, tidak ada lagi cost recovery limit. PSC generasi III, cost recovery limit tidak ada (cost recovery nggak dibatasi), tapi mulai diperkenalkan istilah First Tranch Petroleum (FTP), secara tidak langsung, FTP itu berperan sebagai "cost recovery limit" juga, dibagi dengan contractor.FTP mulai diperkenalkan pada tahun 1988 dan besarnya 20% dari produksi. FTP akan dibagi antara pemerintah dengan kontraktor, dimana kontarktor wajib untuk mensuplai kebutuhan dalam negeri (DMO). Cost Recovery

LIMA JAYA LINGKAR MAHASISWA JAKARTA RAYA

Dalam sistem kontrak bagi hasil semua biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor, apabila berhasil menemukan dan memproduksikan minyak, akan dikembalikan kepada kontraktor. Mekanisme ini dilakukan sebelum hasil produksi dibagi antara pemerintah dan kontraktor. Pengembalian biaya ini disebut sebagai cost recovery. Besar kecilnya cost recovery akan mempengaruhi besar/ kecilnya bagian pemerintah maupun kontraktor. Biaya yang dibebankan kepada cost recovery terdiri dari: biaya-biaya non kapital tahun berjalan dari kegiatan eksplorasi, pengembangan, operasi produksi, dan biaya administrasi/umum; biaya depresiasi tahun berjalan; depresiasi tahun sebelumnya; dan unrecovered cost (pengembalian biaya yang tertunda). Pengembalian biaya dalam cost recovery hanya diperbolehkan dari wilayah kerja yang bersangkutan dan tidak diperkenankan melakukan konsolidasi biaya dan pajak antara satu wilayah kerja dengan wilayah kerja lainnya. Hasil Audit BPK terhadap KKKS didapat beberapa temuan yang tidak perlu dianggarkan dalam cost recovery dengan jumlah yang besar, yaitu 39,999 triliun rupiah. Bahkan pernah ditemukan kelebihan pembayaran oleh pemerintah kepada Pertamina sebesar 2,3 milyar US$. Cost recovery adalah over head dan biaya lainnya, tapi masalahnya adalah tidak ada aturan yang jelas mengenai batasan cost recovery, ditambah dengan banyaknya pengeluaran yang tidak wajar yang dibebankan dalam cost recovery yang terlihat mengada-ada dan diluar ketentuan cost recovery tentunya hal ini sangat merugikan negara dan merupakan kegiatan korupsi yang harus dibongkar. Penyelewengan MIGAS. Seperti kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara penghasil minyak mentah yang cukup besar, yaitu sekitar 1 juta barrel perhari. Tetapi rakyat Indonesia sama sekali tidak dapat merasakan manfaat dari kekayaan alam yang diambil dari Bumi Pertiwi tersebut. Malahan sebaliknya rakyat harus membeli BBM dengan harga mahal, itupun bila tersedia di pasaran karena sering terjadi kelangkaan di daerah-daerah. Penyebab dari kemahalan tersebut adalah pengelolaan yang amburadul disertai korupsi yang merajalela dalam penyediaan dan pengadaan BBM. Impor minyak mentah dan BBM merupakan ladang empuk bagi para mafia minyak yang serakah itu. Ari merupakan orang yang sangat licin berbisnis dengan reputasi kurang baik di lingkungan Pertamina. Dia pernah mendapat peringatan keras dari atasannya dan diturunkan pangkatnya sebagai karyawan pertamina karena melakukan manipulasi proyek yang ditanganinya.

LIMA JAYA LINGKAR MAHASISWA JAKARTA RAYA

Ari Sumarno mempunyai kakak kandung bernama Onky Sumarno. Onky merupakan pengusaha yang sangat terkenal dan merupakan kaki tangan Cendana. Salah satu perusahaan yang dimiliki Onky adalah Concord Fuel Indonesia. Perusahaan ini dimiliki bersama dengan Kamil, seorang teman lama dari Ari Sumarno. Kamil sangat terkenal di lingkungan Pertamina sebagai orang dekat Ari. Kamil ini memonopoli bisnis bahan kimia tambahan yang dibutuhkan kilang-kilang minyak milik Pertamina. Concord yang berkantor di daerah Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Kabarnya, kantor tersebut dimiliki oleh Ari dan dipinjamkan untuk dipakai Kamil sebagai kantor perusahaan Concord tersebut. Disamping itu, keluarga Ari, yaitu Rini Soewandi (salah satu mantan Menteri pada Era Megawati yang sekaligus mempuyai hubungan saudara dengan Ari Sumarno.red) dan Onky Sumarno juga berkantor ditempat itu. Hal ini sudah diketahui banyak orang, tapi Ari sama sekali tidak merasa risih. Dengan perintah dari Ari, Concord mendapatkan alokasi untuk mensuplai bensin premium, solar dan minyak mentah kepada Petral yang berkedudukan di Singapura. Untuk memuluskan strategi ini, Ari pun mengagkat teman lamanya, yaitu Johanes Sunarmo, sebagai Dirut. Petral. Menurut para trader miyak di singapura, Concord menguasai hampir seluruh transaksi di Petral, yang terdiri dari bensin premium, solar , minyak fuel oil, minyak mentah, petro kimia, gas LPG, green coke dll. Tidak seorangpun trader yang berani mengganggu gugat kontrak greencoke bila tidak ingin mendapatkan sanksi langsung dari Ari. Juga untuk alokasi kontrak-kontrak yang lain, semua dijaga ketat oleh johanes. Ini merupakan salah satu bukti keterlibatan Ari di Petral dengan mempertahankan posisi Johanes, yang jelas-jelas sudah memasuki masa pensiun. Padahal ada sebuah peraturan yang ada di dalam Pertamina sendiri, pejabat direksi anak perusahaan Pertamina harus bersatatus karyawan yang belum pensiun. Dari paparan di atas, kita dapat melihat keterlibatan Ari sumarno yang kemudian jelas-jelas menyalahi aturan dan menyalahgunakan wewenang jabatannya karena sebagai Dirut. Pertamina dia juga ikut terlibat aktif dalam mengatur tender Pertamina hal ini dapat dilihat dengan adanya Concord dan Petral yang menjadi pemenang tender yang notabene adalah perusahaan dari kroni-kroni Ari Sumarno. Kita juga mengetahui sepak terjang Ari dan keluarganya dalam bisnis Gas di Jawa tengah. Pertamina melalui Pertagas telah menjual gas dari lapangan Gundih kepada PT Sumber Petrindo Perkasa(SPP). Harga jual gas dari lapangan yaitu US$2,70/ mmbtu tersebut sangat murah dibanding harga jual gas ke perusahaan yang lainnya, yaitu US$5,0. Total kerugian negara mencapai hampir US$ 400 juta atau 3,6 triliun rupiah. Fantastis!!!! Onky Sumarno adalah pengusaha yang

LIMA JAYA LINGKAR MAHASISWA JAKARTA RAYA

mengatur jalannya transaksi ini hingga berhasil merugikan Negara dan Pertamina, semua orang mengetahui hal ini.

Related Documents