Tekpemb1.docx

  • Uploaded by: Luqmanul Hakim
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tekpemb1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,287
  • Pages: 7
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO INTERAKTIF TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Dosen Pengampu : Riezky Maya Probosari, S. Si, M. Si

Disusun Oleh : Luqmanul Hakim A.A / K4516033 Kelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2019

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul Pengaruh

Media

Pembelajaran

Video

Interaktif

Terhadap

Peningkatan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa B. Latar Belakang Kehidupan manusia setiap waktu terus mengalami perkembangan. Terutama dalam segi teknologi yang terus mengalamai perkembangan sangat pesat pada zaman ini atau pada era globalisasi ini. Teknologi sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia baik dari aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan tak tertinggal dalam aspek pendidikan. Pada zaman ini teknologi begitu melekat pada kehidupan manusia, karena pada setiap harinya manusia selalu membutuhkan teknologi untuk membantu pekerjan

yang dilakukan manusia,

mempermudah

dalam

misalkan telepon digunakan

berkomunikasi,

komputer

mempermudah

untuk dalam

melaksanakan tugas-tugas kampus dan masih banyak lagi contoh teknologi dalam membantu pekerjaan manusia. Pada era globalisasi, perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hal ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Hal ini menuntut dunia pendidikan untuk selalu menyesuaikan perkembangan teknologi agar kualitas pendidikan dapat meningkat. Salah satu pemanfaatan teknologi dalam pendidikan ada banyak sekali, salah satunya ialah pemanfatan dalam media pembelajaran. Sedangkan media pembelajaran yang berbasis teknologi ada banyak sekali, salah satunya adalah menggunakan video interaktif. Sedangkan siswa juga dituntut untuk berpikir

kritis, apalagi perkembangan teknologi sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu makalah atau paper ini akan sedikit membahas bagaimana pengaruh media pembelajaran video interaktif terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa. Paper ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran video interaktif terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa

BAB II PEMBAHASAN

A. Video Interaktif Video sebagai salah satu kemajuan teknologi telah banyak memberikan pengaruh positif dan kemajuan bagi manusia dan kebudayaannya (Busyaeri, dkk: 2016). dengan adanya video, orang akan lebih mudah untuk mendapatkan berbagai macam hiburan, informasi dan pengetahuan yang baru. Video berasal dari bahas latin, video-video-visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat (Busyaeri, dkk: 2016). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), video memiliki arti bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi, rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat telvisi. Senada dengan itu, video juga berarti sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran gambar. Tidak jauh berbeda dengan definisi tersebut, video merupakan “the storage of visuals and their display on television-type screen” (penyimpanan atau perekaman gambar dan penanyangannya pada layar televisi) (Busyaeri, dkk: 2016). Sedangkan maksud dari video interaktif adalah video yang dibuat semanarik mungkin agar penyampaian materi pelajaran mudah dipahami oleh siswa. Menurut izzudin (2013) video interaktif ini merupakan pembelajaran inovatif berteori

konstruktivisme dan kebermaknaan, dimana siswa dituntut untuk mengkonstruk atau membangun apa yang didapatkannya melaui indera penglihatan dan pendengaran kemudian menghasilkan sebuah makna dari hasil pembelajaran. Video interaktif dirancang secara khusus sebagai media belajar yang efektif. Berisi tuntunan praktis secara tepat sasaran, disajikan lewat presentasi audio fisual (gambar dan suara) yang dilengkapi dengan suara penuntun berbahasa indonesia yang jelas dan mudah dipahami dan dikemas dalam program autorun. Menurut Niswa dalam Izzudin (2013: 15). Menurut Busyaeri, dkk (2016). Ada beberapa Kelebihan dan kekurangan video interaktif. Kelebihannya antara lain : 1. Mengatasi jarak dan waktu 2. Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat 3. Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya, dan dari masa yang satu ke masa yang lain. 4. Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan 5. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat. 6. Megembangkan pikiran dan pendapat para siswa 7. Mengembangkan imajinasi 8. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistic 9. Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas 10.

Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas

peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya. Selain terdapat kelebihan tentunya setiap hal pasti ada kekurangan, dan kekurangan video interaktif antara lain : 1. Sebagaimana media audio-visual yang lain, video juga terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut;

2. Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya tidak murah, terutama bagi guru, maaf, dengan gaji pas-pasan di negeri ini; 3. Penanyangannya juga terkait peralatan lainnya seperi video player, layar bagi kelas besar beserta LCDnya, dan lain-lain. B. Berpikir Kritis Keterampilanketerampilan tersebut merupakan keterampilan-keterampilan berpikir yang meliputi keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Keterampilan berpikir merupakan salah satu kecakapan hidup yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan.

Berpikir kritis berarti cara berpikir dengan cara yang logis dan sistematis.

Menurut Robert Enis (dalam Alec Fisher 2008:4), berpikir kritis adalah pemikiran yag masuk akal dan refleksi yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Richard (dalam Alec Fisher 2008:4). Sedangkan menurut Dewi dan Rimpiati (2016) berpikir kritisi memiliki definisi yaitu proses dasar yang memungkinkan siswa menanggulangi dan mereduksi ketidaktentuan di masa datang. Kemepuan berpikir kritis sangat diperlukan oleh para siswa, karena keterampilan berpikir ini nantinya akan bermanfaat ketika menghadapi sebuah permasalahan dalam kehidupan yang menuntut individu tersebut untuk menyelesaikan masalah dengan bijaksana. Ada beberapa indikator berpikir kritis siswa yang harus dimiliki adalah (1) Keterampilan menganalisis merupakan suatu keterampilan menguraikan sebuah struktur ke dalam komponen-komponen agar mengetahui pengorganisasian struktur tersebut. Dalam keterampilan tersebut tujuan pokoknya adalah memahami sebuah konsep global dengan cara menguraikan atau merinci globalitas tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan terperinci; (2) Keterampilan mensistesis merupakan keterampilan yang berlawanan dengan keterampilan menganalisis. Keterampilan menganalisis adalah keterampilan menghubungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru; (3) Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah, keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa pengertian baru. Keterampilan ini menutut pembaca untuk memahami bacaan dengan kritis sehingga setelah kegiatan membaca selesai siswa mampu menangkap beberapa pikiran pokok bacaan, sehingga mampu mempola sebiah konsep. Tujuan keterampilan ini bertujuan agar pembaca mampu

memahami dan menerapkan konsep-konsep ke dalam permasalahan atau ruang lingkup baru; (4) Keterampilan meyimpulkan ialah kegiatan akal pikiran manusia berdasarkan pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang dimilikinya dapat beranjak mencapai pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang baru yang lain; (5) keterampilan mengevaluasi, keterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam menentukan nilai sesuatu dengan berbagai criteria yang ada. Keterampilan menilai menghendaki pembaca agar memberikan penilaian tentang nilai yang diukur dengan menggunakan standar tertentu (Dewandaru & Yermiandhoko: 2015). C. Hasil Penelitian yang Relevan Berikut merupakan hasil dari beberapa penelitian yang menyatakan bahwa video pembelajaran interakti dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa: 1. Pada penelitian (Dewandaru & Yermiandhoko: 2015) dengan judul Pengaruh Media Video Pembelajaran Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran IPS Kelas Di Sekolah Dasar. 2. Pada penelitian (Dewi & Rimpiati) dengan judul Efektivitas Penggunaan media Pembelajaran Video Interaktif dengan Seting Diskusi Kelompok Kecili untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Anak Usia Dini,

D. Kesimpulan Penggunaan video interaktif pada siswa atau peserta didik dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. E. Daftar Pustaka Budiman, H. (2017). Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 31-43. Diperoleh pada

tanggal

5

Maret

2019

di

https://media.neliti.com/media/publications/177430-ID-peran-teknologi-info rmasi-dan-komunikasi.pdf

Busyaeri, A., Udin, T., & Zaenudin, A. (2016). Pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar mapel IPA di MIN Kroya Cirebon. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 3(1). diperoleh pada tanggal 6

Maret

2019

di

http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/ibtida/article/download/584/512 Dewi, L. I., & Rimpiati, N. L. (2015). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO INTERAKTIF DENGAN SETING DISKUSI KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA ANAK USIA DINI. JEPUN: Jurnal Pendidikan Universitas Dhyana Pura, 1(1). Diperoleh pada tanggal 5 Maret 2019 di https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/Jepun/article/download/78/81

HANA DEWANDARU, K. R. I. S. (2016). Pengaruh Media Video Pembelajaran terhadap Keterampilan Berpikir Kritis pada Pembelajaran IPS Kelas di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2). Diperoleh

pada

tanggal

5

Maret

2019

di

http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/v iew/15727/14267 Izzudin, A. M., Masugino, M., & Suharmanto, A. (2013). Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Video Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Service Engine Dan Komponen-Komponennya. Automotive Science and Education Journal, 2(2). diperoleh pada tanggal 6 Maret 2019 di https://lib.unnes.ac.id/18840/1/5201409006.pdf

More Documents from "Luqmanul Hakim"