Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral
– Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari Tatalaksana parenteral – Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat ditingkatkan – Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20 mL/jam/hari ioip908ho8iybiyi