BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata Hotel memang tak asing lagi hampir di setiap negara ada yang namanya hotel. Hotel merupakan badan usaha akomodasi atau perusahan yang menyediakan pelayanan bagi masyarakat umum dan fasilitas jasa penginapan, penyedian makanan dan minuman, jasa layanan kamar, serta jasa pencucian pakaian dll. Yang diperuntukan bagi mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel tersebut. Hotel memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya berbeda dengan badan usaha lainnya seperti :
Hotel tergolong perusahan yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula
Pelanggan diperlakukan seperti raja
dan pelanggan juga diperlakukan sebagai patner dalam usaha kerena
keuntungan yang didapat hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut
Hotel berbeda dengan usaha lainnya dimana dalam beroperasi hotel langsung selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur guna melayani pelanggan hotel dan masyarakat umum yang ingin menggunakan jasa hotel.
sangat dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, polotik, sosial, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
1
Industri perhotelan yang dianggap bagus adalah yang berbintang tinggi (bintang 4 ke atas) karena dianggap yang mempunya service dan fasilitas hotel yang bagus. Pada awalnya, hotel berbintang dua dan berbintang tiga dianggap kurang bagus / tidak mempunyai image yang bagus di mata tamu. Hal ini dikarenakan fasilitas di bintang 2 dan di bintang 3 tidak selengkap di bintang 4 bahkan di bintang 5. Selain itu yang muncul adalah jika mampu tinggal di bintang 4 ataupun bintang 5, maka dianggap termasuk dalam kelas sosial menengah ke atas. Dan menurut kriteria klasifikasi hotel yang dikeluarkan oleh Deparpostel dalam SK : Kep-22-U/VI/78 dalam Sugiarto & Sulartiningrum (2001), untuk mengklasifikasikan sebuah hotel dapat ditunjau dari berbagai faktor yang satu sama lain ada kaitannya, antara lain adalah faktor tingkatan atau bintang dari hotel, faktor tujuan pemakaian, faktor lokasi hotel, faktor daya jual dan perencanaan penggunaan, faktor jumlah kamarnya, faktor ukuran hotel, faktor lamanya tamu menginap, faktor kegiatan tamu selama menginap dan faktor jenis tamu yang menginap. Penentuan pangsa pasar hotel juga bergantung pada tujuan pemakaian hotel selama menginap. Menurut kriteria pada tujuan pemakaian hotel selama menginap (Sugiarto & Sulartiningrum, 2001) adalah (1) business hotel, yang banyak digunakan oleh para usahawan. Hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap; dan (2) recreational hotel, yang dibuat dengan tujuan untuk orang-orang yang akan santai atau berekreasi. Selain itu klasifikasi tingkatan hotel menurut bintangnya dalam Bowie & Buttle (2004), adalah: (1) One Star, a budget market hotel with limited facilites, offering bed, breakfast and evening meals and characterized by informal standars of service to residents; (2) Two Star, an economy market hotel with limited facilites, offering more extensive dining facilities and characterized by informal standars of service to residents; (3) Three Star, a mid-market market hotel with more extensive facilites, offering a full range of dining and bar services with profesional standards of service to residents and non-residents; (4) Four Star, an upscale hotel offering formal standards of service, with extensive facilities and services to residents and non-residents; (5) Five Star, a luxury
2
hotel offering flawless service standards, with profesional multilingual staff and a full range of facilities of the highest quality. Tetapi sekarang ini, tampaknya tamu tidak membutuhkan banyak fasilitas tambahan di hotel. Karena yang tamu butuhkan hanyalah kamar yang bersih, nyaman, dan dengan harga terjangkau dan pelayanan yang baik. Tamu tidak memerlukan lagi fasilitas hotel yang terlalu banyak seperti berbagai macam restaurant ataupun kamar yang terlalu besar dengan harga yang tinggi.
Dari latar di atas, sesuai dengan arahan yang sudah ada membuat perancangan tapak dengan
mempertimbangkan lokasi, kriteria yang telah ditetapkan, dan lahan agar menghasilkan Perhotelan yang dapat berpotensi meningkatkan ekonomi dan sosial. Dalam perencanan Perhotelan ini kami mempertimbangkan beberapa aspek seperti sosial, ekonomi dan budaya. Hal tersebut diharapkan agar dapat berdampak meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi tingkat pengganguran sekaligus meningkatkan efesiensi perhotelan.
1.2 Tujuan Tujuan dari kajian perencanaan tapak pada pembangunan hotel ini adalah untuk membangun industri hotel yang sesuai dengan peraturan- peraturan yang telah diatur, yang dapat menciptakan bangunan hotel yang diminati dan berpotensi mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya.
3
1.3 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan berisi tentang tentang latar belakang penulisan, tujuan dan
sistematika penulisan laporan
Bab II kriteria kawasan berisi tentang defenisi, dan kriteria Hotel Bab III Gambaran umum wilayah berisi tentang gambaran umum daerah tapak, kondisi eksternal daerah tapak dan faktorfaktor lahan tapak. Bab IV Analisis dan rencana berisi tentang analisis tapak dan analisis kegiatan. Bab V Zonasi Tapak berisi tentang Zona Berdasarkan Syarat Fisik dan Lingkungan dan blok plan Bab VI Kesimpulan berisi tentang kesimpulan dari isi laporan
4
BAB II TINJAUAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
2.1 Definsi Hotel Hotel
adalah
suatu
perusahaan
yang
dikelola
oleh
pemiliknya
dengan
menyediakan
pelayanan
makanan,minuman,dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah sesuai dengan pelayanan yang diterima.Hotel merupakan bentuk usaha yang bergerak dibidang pelayanan jasa dan di hotel menyediakan pelayanan penunjang lain seperti: fasilitas olahraga,fasilitas laundry dan sebagainya. Usaha Hotel juga merupakan usaha penyedian akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu bangunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan dan/atau fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuntungan (Pasal 1 Angka 4 Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013 Tentang Standar Perhotelan). Hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum (kamus webster). jadi, dapat disimpulkan pengertian hotel adalah suatu bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa lainnya yang diperuntukan bagi umum dan dikelola secara komersial.
5
2.2 Peran Hotel dalam Mengembangkan Perekonomian Daerah dan Pariwisata Dalam industri pariwisata hotel memang sangat penting. Hotel sebagai sarana akomodasi umum sangat membantu para wisatawan yang sedang berkunjung untuk berwisata dengan jasa penginapan yang disediakan oleh hotel. Hubungan industri perhotelan dan kepariwisataan memiliki kaitan yang erat. Hotel termasuk sarana pokok dalam kepariwisataan. Maka dari itu hotel berperan penting dalam pengembangan daerah antara lain : a. Menunjang pembangunan negara b. Meningkatkan industri rakyat Hotel banyak memakai barang-barang yang dapat diproduksi oleh industri rakyat, seperti muabel, bahan pakaian, makanan, minuman dan lain sebagainya c. Membantu usaha pendidikan dan latihan d. Meningkatkan pendapatan daerah dan negara e. Meningkatkan devisa negara f. Meningkatkan hubungan antara bangsa 2.3 Produk Hotel Produk yang di hasilkan oleh usaha hotel dapat dibedakan mejadi dua yaitu:
Komponen produk nyata
Komponen produk nyata adalah sesuatu yang dapat dilihat seperti makanan dan minuman,kamar tidur dan perlengkapan lainnya.
6
Komponen –komponen produk nyata seperti: a.Lokasi lokasi yang dibutuhkan oleh suatu pariwisata seperti hotel,adalah suatu lokasi yang strategis dan memiliki nilai-nilai ekonomis yang tinggi,yang dimaksud lokasi hotel dalam hubungan nya dengan pusat perbelanjaan dan bisnis b.Fasilitas Kamar-kamar tamu dengan segala perlengkapan yang terdapat didalamnya Restoran dengan berbagai produk makanan dan minuman serta fasilitas-fasilitas di restoran yang dapat mendukung pelayanan penyajian makanan dan minuman. Fasilitas Olahraga Fasilitas Hiburan
Komponen produk tidak nyata
Faktor-faktor tidak nyata adalah segala sesuatu yang berkaiatan dengan pelayanan dan produk yang dihasilkan oleh hotel.Komponen yang ada dalam produk tidak nyata sebagai berikut:
Kamar tamu (Guest Room)
Makanan dan minuman(food dan Beverages)
Jasa lainnya (Other services)
7
2.4 Jenis-jenis Hotel Penentuan jenis hotel sesuai dengan SK Mentri perhubungan RI No.241/4/70 tanggal 15 Agustus 1970 berdasarkan letak,fungsi,Hotel digolongkan atas :
Residential Hotel Hotel yang di sediakan bagi para pengunjung yang menginap dalam jangka waktu yang cukup lama.Umumnya terletak di kota baik pusat maupun pinggir kota dan berfungsi sebagai penginapan bagi orang-orang yang belum mendapatkan perumahan di kota.
Transiental Hotel Hotel yang di peruntukan bagi tamu yang mengadakan perjalanan dalam waktu yang cukup singkat.Pada umumnya jenis hotel ini terletak pada jalan utama antar kota dan berfungsi sebagai terminal point,dan hanya sebagai tempat persinggahan.
Resort Hotel
8
Hotel yang diperuntukan bagi tamu yang sedang mengadakan wisata dan liburan.Hotel ini biasnya terletak di daerah tempat wisata/rekreasi.Hotel ini mengandalkan potensi alam berupa view yang indah untuk menarik pengunjung Pengelompokan hotel berdasarkan lamanya hotel beroprasi, yaitu : 1. Full Lenght Operation Hotel adalah hotel yang beroperasi 365 hari dalam setahun, 30 hari dalam sebulan, tujuh hari dalam seminggu, dan 24 jam dalam sehari. Tidak pernah tutup atau libur. 2. Seasonal hotel beroperasi hanya pada saat tertentu saja. Kadang buka penuh dan berfungsi sebagai sarana akomodasi yang juga menyediakan makanan serta minuman, tetapi sekali waktu juga tutup. Pengelompokan Hotel berdasarkan Kemewahan, yaitu : 1. Luxurious hotel adalah hotel mewah. Dilihat dari arsitek bangunannya, fasilitas dan kelengkapannya yang ada di dalamnya, semuanya serba mewah dan besar. Ukuran kamar, lobby dan kualitas restoran serta gedung atau ruang pertemuan, semua luas dan mewah. 2. Boutique hotel adalah hotel yang mewah, walaupun belum tentu memiliki kamar yang banyak. Hotel ini bisa berbintang 3,4 atau 5. Mewah dalam hal fasilitas dan kelengkapan hotel, baik di lobby, kamar, restoran maupun gedung pertemuan. Dapat juga berupa hotel dengan tipe gedung antik, bersejarah dengan peralatan yang serba mewah 3. Normal Hotel merupakan tipe hotel kebanyakan, baik di kota maupun di daerah tujuan wisata. Kemewahan dan kelengkapan fasilitasnya didasarkan atas bintang yang disandang hotel tersebut. Hotel bintang empat logikanya lebih lengkap dan mewah dari hotel bintang tiga, dan hotel berbintang lima lebih mewah dari hotel bintang empat.
9
2.5 Klasifikasi Hotel Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No.14/U/II/1988,tentang usaha dan pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel menggunakan sistem bintang. Dari kelas yang rendah diberi bintang satu,sampai kelas tertinggi adalah bintang lima.Sedangkan hotel yang tidak memenuhi standar atau berada di standar minimum yang ditentukan disebut hotel non bintang.
10
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH
3.1 Letak Geografis Daerah perencanaan tapak kawasan perhotelan terletak di Kecamatan Banjarmasin Tengah dengan luas wilayah 1 ha. Adapun batas-batas administratif Kecamatan Banjarmasin Tengah, yakni sebagai berikut: Sebelah utara : Alalak Utara Sebelah timur : Pangeran Sebelah selatan : Kuin Selatan Sebelah barat : Kuin Utara
11
3.2 Kondisi Tapak Luas kawasan yang terdapat pada tapak adalah 1 hektar.
Gambar 1.1 : Peta Delineasi
12
3.2.1 Sirkulasi
GAMBAR 1.2
13
3.2.2 View View yang terdapat pada kawasan tapak adalah semak-semak dan perumahan serta terdapat kawasan komersi.
Gambar 1.3 :Peta View
14
3.2.3 Orientasi Matahari kondisi orientasi matahari pada saat siang hari kekawasan adalah terang dan pada saat malam hari di bagian depan kawasan tapak lebih terang .
Gambar 1.4 :Peta pencahayaan
15
Gambar 1.5 : Peta Pencahayaan
16
3.2.4 Kebisingan Kawasan pada tapak memiliki tingkat kebisingan yang relative tinggi pada daerah depan dan samping tapak.
Gambar 1.6 : Peta Kebisingan 17
3.2.5 Arah Angin
Gambar 1.7 :Peta Arah Angin
18
Secara umum di sekitar area kawasan tapak ada permukiman penduduk,ruang terbuka dan fasilitas umum arah angin dari segala arah menuju arah selatan pada tapak.
3.2.6 Hidrologi
Gambar 1.8: Peta Hidrologi
19
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa aliran air di kawasan tapak dari drainase mengarah kebagian timur lebih tepat nya kealiran sungai. 3.2.7 Polusi Tingkat Polusi paling tinggi pada kawasan terdapat di arah utara atau arah deapan dari kawasan tapak.
Gambar 1.9 :Peta Polusi
20
3.3 Kondisi Eksternal Derah Tapak 3.3.1 Utilitas Secara umum jaringan utilitas yang berada di kawasan tapak berupa jaringan telpon dan jaringan listrik.
Gambar 1.10 : Peta Jaringan Telpon
21
Gambar 1.11:Peta Jaringan Air Bersih
22
Gambar 1.12: Peta Jaringan Listrik
23
3.3.2 Landuse (penggunaan lahan)
Gambar 1.13: Penggunaan Lahan Secara umum land use disekitar area tapak meliputi fasilitas umum,perdagangan dan jasa serta pemukiman penduduk.
24
3.3.3 Jaringan Jalan Jaringan jalan yang ada di kawasan tapak berupa jalan arteri dan jalan lokal.
Gambar 1.14 : Peta jaringan Jalan 25
3.4 BLOK PLAN
Gambar 1.15 :Peta Blok Plan
26
BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 4.1 Analisa Perencanaan 4.1.1 Analisa Pelaku Pelaku kegiatan hotel terbagi menjadi dua yaitu tamu dan pengelola. Pengelola dapat dibagi menjadi dua administrasi dan servis. Tamu dapat dibagi menjadi dua yaitu tamu yang menginap dan tidak menginap.Tamu yang menginap adalah tamu yang menyewa kamar hotel dan tamu yang tidak menginap adalah tamu yang hanya menggunakan fasilitas hotel. 1. Pengelola Pengelola adalah orang yang mengordinir segala kegiatan yang berlangsung di hotel dan bertanggung jawab atas kenyamanan aktifitas bagi pengunjung pengelola dapat dikelompokan lagi menurut kegiatan dan tugas yang dilakukan antara lain:
Pimpinan Jabatan pimpinan dipegang oleh direktur yang memegang tanggung jawab utama atas pengelolaan dan keberlangsungan hotel.
Staff front office Fungsi dan perannya adalah menyewakan kamar pada tamu.Maka dari itu letak dari staff front office ini harus lebih mudah dilihat orang. Bagian staff front office ini terbagi menjadi beberapa bagian seperti:
27
-
Pelayanan pemesanan kamar
-
Pelayanan chek in dan out
-
Staff house keeping
-
Staff food dan beverage
-
Staff acunting department
-
Staff security departmen
2. Tamu Tamu adalah factor utama keberlangsungan kegiatan yang terdapat dalam hotel. Tamu adalah orang-orang yang berkunjung untuk keperluan menginap,rekreasi,dan menikmati fasilitas-fasilitas yang disediakan. Tamu dibedakan lagi menjadi 2 yaitu: -
Tamu yang menginap
-
Tamu yang tidak menginap tetapi dapat menikmati fasilitas publik yang ditawarkan seperti gedung serba guna,café,taman,dan lain-lain.
28
4.1.2 Alur Kegiatan Alur kegiatan melihat dari jenis kegiatan yang ada yaitu: Kegiatan utama: Kegiatan menginap yang dilakukan oleh tamu hotel. Datang –parkir kendaraan—check in informasi—menyewa kamar—kegiatan pelengkap—tidur,istirahat—pulang. Kegiatan pelengkap: Kegiatan pelengkap yang dilakukan tamu hotel Datang—parkir kendaraan—check in informasi—(seminar dan aktifitas lainnya)—parkir—pulang. 4.1.3 Analisa Kegiatan Kegiatan didalam hotel terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu : a.Kegiatan Utama Kegiatan utama tamu yang menginap atau beristirahat pada suatu ruang hotel memiliki beberapa sifat, sifat ini terdiri dari dua golongan yaitu: - kegiatan dalam ruang tidur dengan melakukan sedikit gerakan, misalnya melihat pemandangan luar melalui bukaan, makan,minum, mandi, duduk. - kegiatan yang tidak melakukan gerak aktif misalnya tidur. kegiatan pelengkap/penunjang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang misalnya rekreasi, olahraga.
29
- merupakan kegiatan yang melayani aktivitas utama pengunjung - kegiatan tambahan merupakan kegiatan yang melayani fasilitas pendukung kegiatan pokok seperti laundry, parkir. 4.1.4 Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang No
Aktifitas Kegiatan
Jenis ruang
1
Ruang Penerima
Lobby Front office pelayanan Informasi dan reservation Reception Security Lavatory
2
Ruang pengelola
Ruang Pimpinan Ruang wakil pimpinan Ruang sekertaris,bendahara Ruang Staff Ruang Rapat Ruang keuangan Ruang tunggu
30
Lavatory 3
Ruang servis
Laundry Ruang setrika Ruang karyawan Dapur Lavatory Gudang
4
Ruang Pelengkap
Kolam renang Lavatory pria/wanita
Ruang Ganti
Ruang Bilas
Loker pelayanan Mini Market Restoran+ bar+Café Ruang pengobatan
31
Ruang serba guna Lavatory Ruang rapat Ruang fitness Lavatory Ruang karyawan
32
4.1.5 Zona Kebutuhan Ruang Tingkat Penggunaan Zona Publik
Zona Semi Publik
Privat
Jenis Kegiatan Lobby Front Office Parkir Lavatory Market ATM R. Serba guna Ruang Pimpinan Ruang wakil pimpinan/Ruangsekertaris,bendah ara/ staff Gedung Serbaguna Open Space Penyewaan Lavatory Ruang Istirahat Restoran Ruang Pengobatan Taman Mushola Kamar Penginapan Kolam Renang Gajebo Dapur Ruang Laundry Gudang
33
Superior Room Standar Room
4.1.6 Kebutuhan Ruang Parkir Kebutuhan ruang parkir didalam tapak disediakan di beberapa lokasi antaranya di depan hotel dan lahan parkirnya sendiri dibedakan sesuai dengan jenis kendaraan seperti mobil, bus, motor dan sepeda. Perkiraan luas ruang parkir didasari oleh jumlah kamar hotel dan jumlah pengelola
34
4.1.7 Hubungan Ruang Lobby Front Office Security Lavatory Ruang Pimpinan Ruang Laundry Ruang Ganti Ruang Karyawan Dapur Ruang Istirahat Restoran Kolam Renang Mini Market Gudang Ruang Pengobatan Ruang Serba guna Ruang Rapat Ruang Fitness
35
Superior Room Standar Room Parkir Karyawan Parkir Publik
36
4.1.8 Analisa Site Kondisi Tapak Untuk Kriteria site perencanaan hotel dapat dilihat pada fokus dibawah ini: 1. Kondisi fisik. Kontur tanah kawasan tapak 0-2 pada tapak tersebut masih aman dan menandai untuk dibangunnya hotel. kontur tanah yang rata memudahkan untuk perancangan hotel ini. 2.
Potensi Kawasan Perencanaan.
Memiliki kemudahan akses dari kawasan tenggah kota dan sekitarnya maupun kawasan pariwisata yang ada pada Kota Banjarmasin. Didominasi oleh kawasan perdagangan dan jasa ( komersial ) serta perumahan. Memiliki daya tarik kepariwisataan yang beranekaragam, baik obyek wisata alam, buatan maupun budaya. Sarana dan prasarana yang memadai. Terdapat sentra primer, kawasan Pendidikan, dan perkantoran. Site yang telah didapat terletak dijalan Perdagangan site terletak tepat dipinggir jalan sehingga memudahkan untuk akses bagi pengunjung,dan mudah untuk dilihat dari jalan, baik dari arah utara maupun selatan jalan. dilihat dari kondisi site, view bagi pengguna jalan untuk melihat hotel ini pun menjadi menarik.
37
Gambar 1.16 : Peta Delineasi Tapak
38
Luas tapak: 2 Hektar Tata guna lahan di sekitar kawasan tapak: Utara: Komersial Selatan:Open Space (semak) Barat: Komersial Timur:Komersial A. Sirkulasi Jalan utama adalah jalur arteri (jalan
perdagangan) yang merupakan pola arus lalu lintas pada jalan utama
.Pengaruhnya terhadap site tampak pada penentuan akses masuk dan keluar site (In-Out). PETA SIRKULASI!!!!!!!
39
B. View
Gambar 1.17: Peta Delineasi Dari tampilan view yang ada pada site, maka zona privasi dapat di pilih pada bagian tengah site,dimana letak zona privasi berada ditengah, sehingga memberikan kesan privat dan dapat menikmati keindahan di sekitar penginapan.
40
C. Orientasi Matahari
Gambar 1.18 : Peta Pencahayaan
41
Gambar 1.19:Peta Pencahayaan
42
D.Kebisingan
Gambar 1.20 :Peta Kebisingan
43
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa daerah kebisingan berada dibagian depan atau arah utara. Sehingga pada site perlu adanya pepohonan yang memecah kebisingan yang berasal dari luar kawasan tapak E.Polusi
Daerah tengah tapak termasuk daerah dengan tingkat polusi sedang karena tidak berbatasan langsung dengan jalan. Dan tingkat sirkulasi kendaraan bermotorpun juga terbatas. Daerah belakang pada tapak daerah termasuk tingkat polusi rendah karena tidak berbatasan langsung dengan jalan dan cakupan nya sendiri cukup jauh dari jalan serta di dukung dengan kawasan di belakang tapak merupakan kawasan hijau sehingga dapat mengurangi polusi.
Daerah depan tapak merupakan daerah yang mempunyai polusi lebih tinggi kerena wilayah ini berbatasan langsung dengan jalan yang banyak dilalui oleh kendaraan
44
F.Arah Angin
Gambar 1.21:Peta Arah Angin Lokasi tapak yang merupakan dataran sedang sehingga dominan arah angin yang ada pada tapak berasal dari bagian utara menuju selatan pada tapak.
45
1.
Arah angin pada bagian Barat dan Timur kawasan tapak merupakn arah angin yang relatif sedang, kerena tersekat oleh bangunan bangunan komersial dan perumahan pada sekitar kawasan tapak
2.
sedangkan, pada arah bagian utara meruapakan arah angin dominan yang terdapat pada tapak menuju kearah selatan tapak, namun hembusan angin menuju tapak tidak maksimal karena terhalang oleh beberapa bangunan komersial
4.2 ANALISIS PERANCANGAN DAN KONSEP Pada perencananaan hotel ini lebih menekankan pada perencanaan yang bersifat trandisioanl dan modern yang fleksibel untuk sekarang dan yang akan datang. Dalam pembangunannya sendiri serta pemanfaatan lahan juga direncanakan dengan meminimalisir dampak dari pembangunan tersebut, sehingga dapat tercipta sebuah bangunan yang berkelanjutan dan ramah akan lingkungan serta mencerminkan kebudayaan dalam hotel tersebut. Kegiatan pariwisata juga menjadi salah satu kegiatan yang akan diadakan pada perencanaan pembangunan hotel ini karena bila semua aktifitas atau kegiatan pariwisata memiliki satu wadah yang saling melengkapi yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan dalam aktifitas pariwisataan seperti, beristirahat, meeting, dan menginap. Didalam kawasan hotel ini diharapkan dapat merasakan kultur kebudayaan dan diimbangi dengan nuansa modern.
46
4.2.1 ANALISI VIEW Kondisi Existing Kondisi existing padangan dari tapak terdapat beberapa view/pandangan yang mendukung keberadaan Hotel, kerena lokasi yang berada di tengah kota sehingga pemandangan yang dapat dijumpai hanya berupa pemandangan seperti open space, perumahan dan bangunan komersial.
47
4.3 ANALISA PENGOLAHAN TAPAK
Komersial T
Perumahan Semak
Gambar 1.22 : Peta kawasan tapak
48
Bangunan modern menjadi ciri khas yang lebih dominan di sekitar kawasan, karena letak tapak sendiri berada pada kawasan komersial perdagangan dan jasa, perumahan serta open space hijau. yang mempengaruhi hotel dalam hal view, serta tempat yang strategis pada daerah keramaian dan menghubungkan ke beberapa lokasi pariwisata, sekolah dan perkantoran. Sehiingga menjadi nilai tambah hotel untuk menarik pengunjung. Pengaruh kontur tapak terhadap penataan bangunan cukup berpengaruh . tatanan bangunan sebagian besar harus mengikuti kontur yang ada, dimana kontur akan membuat view tapak menjadi menjadi menarik. Namun jika ada suatu bangunan yang memiliki lebar lebih besar dari kontur, maka kontur sebagian digali mengikuti bangunan. Namun site yang ada pada tapak memiliki kontur yang sangat signifikan dan relatif datar. Hal ini memudahkan dalam perancangan dalam mengelola site.
49
4.4 PENGOLAHAN RUANG
Gambar 1.23 : Peta Zoning
50
Dari hasil analisa site diatas, maka letak-letak zoning yang memungkinkan pada site ini. Dikelompokan berdasarkan zona ruang dibagi menjadi 4, yaitu zona publik, semi publik, s emi privat, privat, dan service keterangan :
Zona Publik zona ini merupakan tempat aktifitas yang dapat atau sering digunakan oleh semua pengguna atau pengelola hotel. Ruangruang di dalam zona ini antara lain : lobby,front office,parkir dan lavatory
Zona semi publik : Zona ini merupakan tempat aktifitas yang dapat dilakukan oleh pengguna yang sedang memiliki kepentingan atau berhubungan dengan office. ruang-ruang didalam ona ini antara lain : Minimarket,atm,ruang staff,mushola,gedung serba guna,café,restoran,cindramata(aksesoris),open space penyewaan,taman,ruang istirahat,ruang pengobatan,lavatory.
51
Zona Privat Zona ini merupakan zona tempat aktifitas yang hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah melakukan reservasi kamar hotel.ruang yang ada dalam zona ini adalah kamar untuk menginap beserta fasilitas kamar,kolam renang,gajebo,dapur,ruang laundry,gudang.
52
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Hotel merupakan salah satu sarana akomodasi umum sangat membantu para wisatawan yang sedang berkunjung untuk berwisata dengan jasa penginapan yang disediakan oleh hotel. Hubungan industri perhotelan dan kepariwisataan memiliki kaitan yang erat. Sehingga hotel sedikit banyak membantu meningkatkan perekonomian daerah dan pariwisata, perancangan hotel ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kawasan ataupun bagi kawasan sekitar. Perancangan hotel ini berdasarkan hasil esisting yang direncanakan sebagai hotel yang bernuansa modern karena mengikuti perkembangan jaman tetapi masih menimbulkan ciri khas daerah tersebut.
53