BAB I PENDAHULUAN Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari proses interaksi dengan lingkungan. Terbentuknya dan perubahan perilaku karena proses interaksi antara individu dengan lingkungan ini melalui suatu proses yakni proses belajar. Oleh sebab itu, perubahan perilaku dan proses belajar sangat erat kaitannya. Perubahan perilaku merupakan hasil dari proses belajar. Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri itu sendiri. Factor-faktor tersebut antara lain: susunan syaraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil daqri dorongan dan gerakan inilah yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Perilaku yang berlaku pada individu atau organisme tidak timbul dengan sendirinya. Tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan. Baik itu stimulus eksternal maupun stimulus internal (Walgito, 1991). Perilaku dapat dioservasi, baik langsung seperti tertawa, minum dan lain sebagainya maupun secara tidak langsung seperti pikiran dan perasaan. Perilaku masyarakat terbentuk dari lingkungan dimana ia hidup. Perilaku ini berlangsung cukup lama dan mungkin pula hingga saat ini. Bahkan bisa saja perilaku yang sama turun temurun dari generasi ke generasi di masyarakat. Hal ini bisa menjadi kebudayaan suatu masyarakat suatu daerah.
BAB II LANDASAN TEORI KONSEP PERILAKU A.
Pengertian Perilaku ☼ Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh – tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing – masing. ☼ Secara operasional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut (Soekidjo,1993). ☼ Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai sebagai suatu aksireaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Notoatmodjo,1997). ☼ Robert Kwick (1974), perilaku adalah tindakan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. ☼ Umum, perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati dari bahwa dia adalah makhluk hidup (Kusmiyati & Desminiarni, 1990). ☼ Drs. Leonard F. Polhaupessy, Psi. dalam sebuah buku yang berjudul “Perilaku Manusia”, menguraikan perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai motor atau mobil. Untuk aktifitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misalnya kaki yang satu harus diletakkan pada kaki yang lain. Jelas, ini sebuah bentuk perilaku. Cerita ini dari satu segi. Jika seseoang duduk diam dengan sebuah buku
ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku. Ia sedang membaca. Sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, di dalam tubuh manusia. ☼ Skinner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner disebut teori “S-O-R”atau Stimulus – Organisme – Respon. ☼ Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Skinner membedakan adanya dua proses, yaitu:
PEMBENTUKAN PERILAKU A.
Metode Pembentukan Perilaku Seperti telah dipaparkan diatas, bahwa sebagian besar perilaku manusia merupakan perilaku yang dibentuk, perilaku yang dipelajari. Berkaitan dengan hal tersebut, maka salah satu persoalan ialah bagaimana cara membentuk perilaku sesuai yang diharapkan. 1. Conditioning (kebiasaan) Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. Cara ini didasarkan atas teori belajar kondisioning oleh Pavlov, Thorndike dan Skinner (Hergenhanh, 1976). Contohnya anak dibiasakan bangun pagi dan gosok gigi. Ini akan menjadi perilakunya sehari-hari. 2. Insight (pengertian) Teori ini berdasarkan atas teori belajar kognitif yang dikemukakan oleh Kohler, yaitu belajar dengan disertai pengertian. Contohnya bila naik motor harus memakai helm karena helm tersebut untuk keamanan diri. 3. Model (contoh) Cara ini didasarkan atas teori belajar sosial (social learning theory) atau observational learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1977). Contohnya kalau orang berbicara bahwa orang tua adalah panutan bagi anakanaknya. Hal ini menunjukkan pembentukan perilaku yang menggunakan model.
PERUBAHAN PERILAKU Dalam perkembangannya, perilaku seseorang dapat berubah-ubah sesuai dengan
hal-hal
yang
memungkinkan
perubahan
itu
terjadi.
Dalam
perkembangannya di kehidupan, perilaku manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor intern dan ekstern yang memungkinkan suatu perilaku mengalami perubahan. Berikut diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada manusia. A. Faktor Internal Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini. 1) Jenis Ras/ Keturunan Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah, senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri perilaku yang berbeda pula. 2) Jenis Kelamin Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
3) Sifat Fisik Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman. 4) Kepribadian Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya. 5) Intelegensia Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil keputusan. 6) Bakat Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya.
B.
Faktor Eksternal 1)
Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah. 2)
Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yangdiajarkan oleh agama yang diyakininya. 3)
Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua. 4)
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya. 5)
Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.
C.
Teori Para Ahli 1.
Teori Lawrence Green (1980)
Green mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behavior causes). Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh : 1) Faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. 2) Faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya. 3) Faktor pendorong (reinforcing factor), yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. 2. Teori Snehandu B. Kar (1983) Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan bertitik tolak bahwa perilaku merupakan fungsi dari : 1) Behavior intention, yaitu niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatannya. 2) Social support, yaitu dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya. 3) Accesebility of information, yaitu ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan. 4) Personal autonomy, otonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal mengambil tindakan atau keputusan. 5) Action situation, situasi yang memungkinkan untuk bertindak.
3. Teori WHO (1984) WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu adalah : 1) Pemikiran dan perasaan (thougts and feeling), yaitu dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap objek (objek kesehatan). (1) Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. (2) Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. (3) Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap tindakan-tindakan kesehatan tidak selalu terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti oleh tindakan mengacu kepada pengalaman orang lain, sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang. 2) Tokoh penting sebagai panutan. Apabila seseorang itu penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh. 3) Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga dan sebagainya. 4)
Perilaku
normal,
kebiasaan,
nilai-nilai
dan
penggunaan
sumber-
sumberdidalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat sesuai dengan peradapan umat manusia (Notoatmodjo, 2003).
Teori Organisasi
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orangorang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Ciri – Ciri Organisasi
o Adanya komponen ( atasan dan bawahan) o Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang) o Adanya tujuan o Adanya sasaran o Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati o Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Unsur –Unsur Organisasi
Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi dalam organisasi , sebagai berikut 1. keterlibatan mental dan perasaan 2. kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok. 3. tanggung jawab.
Jenis –Jenis Yang ada dalam Organisasi : o Pikiran o Tenaga o Pikiran dan Tenaga o Keahlian o Barang o Uang
Prinsip – Prinsip dalam organisai : o 1.
Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas
o 2.
Harus ada kepemimpinan.
o 3.
Harus ada pembagian pekerjaan
o 4.
Organisasi harus ada tanggung jawab
Teori Pemilihan Lokasi Prayogo Mirhard (Wonosuprojo dkk, 1993) membahas tentang pengadaan perumahan bagi berbagai tingkat pendapatan dan penentuan lokasi permukiman yang baik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a) 1)
Aspek Teknis Pelaksanaan
Mudah mengerjakannya dalam arti tidak banyak pekerjaan gali dan urug,
pembongkaran tonggak kayu, dan sebagainya. 2)
Bukan daerah banjir, gempa, angin ribut, perayapan
3)
Mudah dicapai tanpa hambatan yang berarti
4)
Kondisi tanah baik, sehingga konstruksi bangunan direncanakan semurah
mungkin 5)
Mudah mendapat air bersih, listrik, pembuangan air limbah/ kotoran/ hujan
6)
Mudah mendapat bahan bangunan
7)
Mudah mendapat tenaga kerja
b)
Aspek Tata Guna Tanah
1)
Tanah secara ekonomis lebih sukar dikembangkan secara produktif
2)
Tidak
merusak
lingkungan
yang
telah
ada,
bahkan
kalau
dapat
memperbaikinya 3)
Sejauh mungkin mempertahankan fungsi sebagai reservoir air tanah,dan
penampung air hujan. c)
Aspek Kesehatan
1)
Lokasi sebaiknya jauh dari lokasi pabrik yang dapat mendatangkan polusi
2)
Lokasi sebaiknya tidak terlalu terganggu kebisingan
3)
Lokasi sebaiknya dipilih yang mudah untuk mendapatkan air minum, listrik,
sekolah, puskesmas dan lainnya untuk kepentingan keluarga 4)
Lokasi sebaiknya mudah dicapai dari tempat kerja penghuni d)
Aspek Politik Ekonomis
1)
Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya
2)
Dapat merupakan suatu contoh bagi masyarakat disekitarnya untuk
membangun rumah dan lingkungan yang sehat 3)
Mudah menjualnya karena lokasinya disukai oleh calon pembeli dan
mendapat keuntungan yang wajar.
BAB III HASIL DATA SURVEY 1. KEGIATAN MASYARAKAT BERDASARKAN WAKTU ◦
05:00-06:00 ◦
Sholat
Subuh
berjamaah (org tua,dewasa,remaja,dan anak-anak) ◦
06:00-01:00 Olahraga pagi bagi dewasa Anak-anak belajar di TK Sholat berja maah di masjid (ort tua,dewasa)
◦
01:00-03:00 Tidak ada kegiatan rutin
◦
03:00-05:00 Sholat berjamaah dimasjid (orgtua,dewasa,remaja,anak-anak) Pengajian di masjid baiturrahman dan hayyalassolah Tk/Tpa Di setiap masjid
◦
05:00-07:00 Sholat berjamaah di masjid (ortu,dewasa,remaja,anak-anak) Pengajian di setiap masjid Tk/Tpa
◦
07:00-10:00 Pos kamling
◦
10:00-05:00 Tidak ada kegiatan rutin
2. KEGIATAN MASYARAKAT BERDASARKAN USIA ◦
05-12 Tahun : Kelompok bermain TK TK/TPA
◦
12-20 Tahun : Remaja Masjid Kelompok nongkrong
◦
20-40 Tahun : Ibu-ibu pkk Majelis taklim
◦
40-lansia
:
Pos Ronda Kelompok jaga malam 3. KEGIATAN MASYARAKAT BERDASARKAN HARI ◦
Senin: Remaja masjid Tk Tk/tpa
◦
Selasa: Remaja masjid Tk Tk/tpa
◦
Rabu: Remaja masjid Tk Tk/tpa
◦
Kamis: Remaja masjid Tk Tk/tpa Majelis taklim (masjid baiturrahman)
◦
jumat: remaja masjid tk tk/tpa majelis taklim (masjid hayyalassolah)
◦
sabtu: remaja masjid tk tk/tpa
◦
minggu: pos ronda gotong royong
Kegiatan Organisasi Perminggu dalam bentuk grafik
Hasil survey datas menunjukkan bahwa dalam satu minggu organisasi atau kegiatan yang paling aktif adalah Remaja masjid baiturrahaman dan di urutankedua TK/TPA masjid baiturrahman. Kegiatan Organisasi Perhari dalam bentuk grafik
Berdasarkan data survey diatas dapat disimpulkan bahwa dalam perhari kegiatan yang paling aktif adalah remaja masjid Baiturrahman dan tk/tpa dan secara keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat paling banyaka pada hari Minggu dan Jum’at
A. DATA DAN LOKASI PENYEBARAN 1. Kantor Pemasaran Bumi Batara Mawang
Lokasi kantor pemasaran dalam siteplan
Pada daerah sekitar kantor pemasaran Btn Batara Mawang cenderung tidak memiliki aktifitas menetap, dan bahkan belum aktif secara visual namun dalam beberapa hari saja ada aktifitas yang diakukan Namun dari beberapa sumber yang di dapatkan dilapangan bahwa kantor pemasaran hanya akan digunakan apabila benar-benar ada konsumen yang akan membeli rumah sekitar Btn Batara Mawang. Atau digunakan sebagai tempat rapat warga. Kantor pemasaran BTN Mawang juga berada dalam kawasan Blok AA berada pada jalan masuk perumahan.
Kondisi Kantor pemasaran disiang hari 2. Masjid dalam Kawasan Bumi Batara Mawang
Masjid Hayyalassolah
Masjid Baiturrahman
1. Masjid Baiturrahman dan Masjid Hayyalassolah a. Masjid Baiturrahaman adalah masjid yang paling dekat dengan jalan masuk BTN dan kemudian berada dipusat Btn mawang . masjid ini berada dalam cangkupan blok A, AA, AB, dan AC. b. Warga perumahan yang biasanya menggunakan masjid ini berada tentunya yang paling dekat dengan masjid secara umum adalah Blok A, AA, AB, dan AC. c. Berdasarkan data survey masjid Baiturrahman memiliki makmum yang cukup banyak di beberapa waktu saja contohnya pada hari minggu yakni semua warga cenderung libur dan memiliki waktu banyak dirumah.
d. Masjid Hayyaalossolah adalah masjid yang berada di dalam kompleks paling dalam BTN mawang . masjid ini berada dalam cangkupan blok AE, AD, AF, dan AC.
Kondisi Masjid Baiturrahman pada saat terkena musibah kebakaran dan sekarang masih dalam proses renovasi untuk sementara Sumber :Fachri Awal
Salah satu hal yang di dapatkan dilokasi masjid adalah masjid yang saat ini menampung beberapa blok itu terkena musibah kebakaran yang menghanguskan beberapa bagian dari masjid terutama bagian atapm sehingga untuk semntara hanya
pada
bagian
belakang
masjid
yang
digunakan
untuk
Sholat.
Kondisi Masjid hayyaalossolah
Sumber :Fachri Awal
Kondisi Masjid Baiturrahman pada area selatan
Sumber :Fachri Awal
Pada kondisi awal masjid sebelum kebakaran masih ada beberapa kegiatan rutin yang dilakukan contohnya Kajian Islam dan Majelis Taklim para ibu-ibu disekitaran Btn Mawang. Namun karena telah terjadi banyak musibah kebakaran pada masjid maka hanya sebagian saja area masjid yang digunakan dan ini mempengaruhi aktivitas yang ada dalam masjid. Beberapa organisasi yang dinaungi oleh Masjid Baiturrahaman adalah : 1. Remaja Masjid Baiturrahaman
Lokasi Sekretariatan dan kegiatan Remaja masjid Baiturrahman
a. Tujuan Organisasi :
Membangun generasi yang cinta akan islam dan aktif dalam membina para pemuda menuju ridho Allah
b. Kegiatan: 1. Rapat Kerja 2. Mengajar Tk/Tpa 3. Membersihkan Masjid 4. Olahraga Pagi setiap Minggu 5. Sholat berjamaah 6. Belajar Adzan 7. dll Pengajian Rutin yang dilakukan setiap malam jum’at oleh remaja masjid baiturrahaman, dan kegiatan ini dilakukan setiap seminggu sekali. Sumber :Fachri Awal
Biasanya remaja masjid baiturrahman sering mengadakan pengajian rutin yang dipimpin oleh para guru pilihan para remaja, dan sekarang pengajiannya mulai terhenti karena musibah kebakaran yang baru-baru ini terjadi. Pengajian Rutin yang dilakukan setiap malam jum’at oleh remaja masjid baiturrahaman, dan kegiatan ini dilakukan setiap seminggu sekali. Sumber :Fachri Awal
Namun ada beberapa foto yang didapatan dari lokasi sebelum terjadinya kebakaran contohnya kegitan Mengajar, dan rapat kerja seuruh anggota Remaja Masjid Baiturrahaman. Menurut sekertaris remaja masjid kegiatan mereka dulunya pernah fakum namun karena setelah adanya generasi yang sudah lumayan banyak pada kategori umur 17 tahun keatas maka mereka berinisiatif kembali untuk melanjutkan keiatan remaja masjid ini.
Rapat Kerja yang dilakukan para remaja masjid untuk merencana kan kegiatan kegiatan kedepan nya yang akan dilakukan. Sumber : Fachri Awal
Kegiata rutin yang dilakukan oleh remaja masjid baiturrahman adalah membersihkan masjid dan mencuci ulang sejadah yang sudah mulai kotor dan bau akibat selalu terkena rembesan hujan dan tidak pernah dijemur. Kegiatan seperti ini meurut mereka adalah hala yanga paling disukai dan memang remaja harusnya cinta akan kebersihan dan kenyamanan masjid dimana masjid adalah tempat ibadah yang harus setiap saat di control.
Membersihkan masjid oleh Remaja masjid baiturraman
Sumber : Fachri Awal
2. Tk/Tpa Santri Masjid Baiturrahman
Lokasi Pembelajaran dan kegiatan TK/TPA Baiturrahman Tujuan Organisasi : 1. Menjadi tempat pendidikan yang berbasis pada Al Qur’an dan
Sunnah
Rasululullah saw sehingga tercipta masyarakat madani / Islami 2. Menguatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan pemahaman yang benar terhadap akidah Islam 3. Memberikan pengetahuan teori dan praktek yang benar tentang tata-cara beribadah kepada Allah SWT. 4. Menanamkan dan membiasakan perilaku/akhlak yang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. 5. Mendidik dan melatih untuk dapat membaca Al Qur’an dengan baik, sesuai dengan kaidah ilmu tajwid 6. Mengajarkan hafalan, terjemah dan tafsir, surat-surat pendek dan ayat-ayat tertentu serta do’a-do’a. 7. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan ( Leadership) pada anak 8. Menghasilkan anak yang taat pada Allah dan berbakti pada kedua orang tua 9. Menjadikan anak yang berguna bagi dirinya, Keluarganya dan lingkungannya
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh para santri TK/TPA.
Sumber : Fachri Awal
Tk/Tpa yang berlokasi di Masjid baiturrahman ini adalah organisasi yang di bawahi oleh remaja masjid baiturrahaman karena para pengajar berasal dari remaja masjid itu sendiri. Kemudian Tk/Tpa ini memiliki 20 lebih santri dan kebanyakan anak-anak yang berumur 5-10 tahun. Berdasarkan data survey yang saya lakukan Tk/Tpa ini memiliki 2 waktu mengajar dalam satu hari yakni pada jadwal pertama dari jam 03:30 - 05:00 siang dan jadwal kedua dari jam 06:30 – 07:15 malam. Dari jadwal yang didapatkan ternyata santri lebih banyak pada waktu malam dan banyak diantara mereka setelah belajar justru bermain disekitaran masjid dan agak mengganggu konsentrasi sholat jamaah di masjid baiturrahaman.
Foto para santri TK/TPA.
Sumber : Fachri Awal
BAB III ANALISIS
Berdasarkan data survey maka ada beberapa kegiatan yang di dapatkan baik itu organisasi atau kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat sekitar bumi batara mawang adalah sebgaia berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kantor Pemasaran Masjid Remaja masjid Tk/Tpa Majelis Taklim Pos kamling
I.
Kantor Pemasaran
MASUK
Lokasi Kantor Pemasaran yang berada di
blok AA memiliki
jangkauan yang baik dan mudah di dapatkan karena berada pada jalur masuk
ke
mawang. memiliki
perumahan Kantor
fungsi
perdagangan
batara
pemasaran
sebagai
pusat
perumahan
btn
mawang dengan fungsi seperti ini maka berkaitan dengan beberapa tori yakni :
Berdasrkan teori : 5)
Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang. Berdasarkan teori diatas disebutkan bahwa Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu. Karena disebutkan status social maka kebanyakan warga memiliki status pemilik rumah dalam perumahan btn mawang maka hal ini lah yang memunculkan Kantor pemasaran sebagai fasilitas untuk memasarkan rumahrumah yang ada di Btn Mawang. Karena kantor pemasaran adalah hal yang penting dalam suatu perumahan maka harusnya seluruh perangkat yang ada di
Kantor Pemasaran aktif dalam melayani dan menawarkan kepada konsumen untuk membeli rumah di perumahan tersebut, Tapi pada kenyataannya kondisi sekarang malah terbalik, bahwa di kantor pemasaran justru sepi dan tidak ada sama sekali aktifitas yang menunjang pemasaran sehingga dibutuhkan beberapa solusi yang baik agar fungsi utama kembali berjalan. Dan harus sesuai dengan teori tetang organisasi bahwa : Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Kantor pemasaran bumi batara mawang yang berada di blok AA atau bisa dikatakan sebagai blok yang berada tepat di tengah-tengah kompleks perumahan menunjukkan bahwa lokasi dan kemudahan pencapaiaan itu sudah baik dan memenuhi syarat pencapaiaan ini berdasarkan teori Aspek Politik Ekonomis 1)
Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya.
II.
Remaja Masjid Pengertian Remaja Masjid Remaja
masjid adalah
perkumpulan pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan suatu masjid. Pembagian tugas dan wewenang dalam
remaja
masjid
termasuk
dalam
golongan
organisasi
konsep Islam denganmenerapkan
yang
menggunakan
asas musyawarah, mufakat,
dan amal
jama'i (gotong royong) dalam segenap aktivitasnya. Remaja Masjid kriterianya: 1. Usia 15 - 25 tahun 2. Hanya Mampu menjadi Muadzin dan pembaca Acara Hari Besar Islam 3. Hanya mampu membantu manajerial Dakwah dalam upaya memakmurkan Masjid Pemuda Masjid kriterianya: 1. Usia 25 - 40 tahun 2. Telah Mampu menjadi Imam dan Khatib Salat Jama'ah 3. Memiliki kemampuan manajerial secara fiqud Dakwah Islamiyah Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja_masjid Berdasarkan teori diatas maka remaja masjid Baiturrahman termasuk dalam kategori ke sati yakni (Remaja Masjid) yang berusia 15 – 25 tahun dan ini sesuai dengan hasil survey dan kemudian pada poin kedua menjelaskan bahwa hanya Mampu menjadi Muadzin dan pembaca Acara Hari Besar Islam dari teori ini maka remaja masjid baiturrahman sudah mampu melampaui hal tersebut dikarenakan kaeaktifan dalam kegiatan rutin di masjid sudah benar-benar jalan contohnya saja melakukan rapat kerja dan mengadakan majelis taklim sendiri yang khusus untuk para remaja di sekitaran perumahan bumi batara mawang. Pada poin ke tiga mgatakan bahwa Hanya mampu membantu manajerial Dakwah dalam upaya memakmurkan para remaja masjid juga bukan cumin aktif dalam memamkmurkan masid tapi upaya mereka dalam membuat masjid itu indah dan nayaman juga mereka lakukan agar para jamaah masjid tenang dalam beribadah kepada Rabbnya.
Teori tentang Komposisi yang mengisi struktur organisasi pengurus adalah: 1. Ketua Umum 2. Ketua Bidang Pembinaan Anggota 3. Ketua Bidang Kemasyarakatan 4. Ketua Bidang An-nisa' 5. Sekretris Umum 6. Bendahara Umum 7. Wakil Sekum Bidang Pembinaan anggota 8. Wakil Sekum Bidang Kemasyarakatan 9. Wakil Sekum Bidang An-Nisa' 10.Wakil Bendahara Umum 11. Departemen Dakwah 12.Departemen Pendidikan & Olahraga 13.Departemen Perpustakaan 14.Departemen Mading & Buletin (Jurnalistik) 15.Departemen Humas 16.Departemen Sosial 17.Departemen An-Nisa' Berdasarkan teori diatas maka hanya ada beberapa poin saja dalam struktur organisasi yang di terapkan oleh remaja masjid baiturrahman yakni : Ketua Umum, Sekretris Umum, Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum, Departemen Dakwah, Departemen Pendidikan & Olahraga, Departemen Mading & Buletin (Jurnalistik), Departemen Humas, Departemen Sosial, Ketua Bidang Pembinaan Anggota.s
Remaja Masjid
Kemudian Teori tentang
Unsur –Unsur Organisasi
Sumber : Fachri awal
Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi dalam organisasi , sebagai berikut 1. keterlibatan mental dan perasaan 2. kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok. 3. tanggung jawab. Pada organisasi remaja masjid baiturrahman harusnya memiiki tiga unsure diatas sebagai hal yang terpenting dalam berpartisipasi pada sebuah organisasi, Pada poin pertama dijelaskan bahwa adanya keterlibatan mental dan perasaan maksudnya semua anggota yang berada dalam lingkup remaja masjid yang aktif benar-benar terlibat secara fisik pada organisasi ini dikarenakan keterlibatan fisik berarti menunjukkan bahwa ada kinerja dan kerja yang dilakukan oleh anggota tersebut baik itu membersihan masjid, protokal pada harihari besar islam yang secara rutin dilakukan namun perasaan juga harus terlibat, misalnya ikhlas mengerjakannya, artinya jika fisik bekerja maka perasaan juga ikut terjun atau biasa disebut ikhlas dalam bekerja, ini sesuai dengan teori yang berhubungan dengan remaja masjid (lebih terkhusus tentang agama) sebagai berikut : 2)
Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya. Dari teori diatas mengatakan bahwa Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya, dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa remaja masjid merupakan suatu organisasi yang melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat dimana disetiap kegiatannya harus dilakukan dengan ikhlas dan
semuanya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw karena dengan menjadikan rasulullah Saw sebagai panutan dan contoh maka keberadaan teori diatas sudah baik. III.
Tk /Tpa Pembahasan tentang Tk/Tpa
Peta Penyebaran lokasi Tk/Tpa A. Langkah-langkah pendirian dan pengelolaan tk-tpa.
TKA-TPA : Kemauan siapa ? 1. Sendiri. 2. Masyarakat. 3. Sekolah. 4. Organisasi. 5. Person Penjelasan : 1. Jika kemauaan sendiri, maka langkah awalnya sebagai berikut : a. Mulailah dari keluarga: anak-anak, kemenakan, adik dll, usahakan paling sedikit 5 anak. Kemudian dikelola sebagaimana sistem TK-TPA . b. Buat target-target yang akan dituju 2. Jika masyarakat, yang menghendaki , maka :
a. Tawarkan persyaratan-persyaratan (pengelolaan yang Anda miliki) dll, tidak bertentangan dengan Syar’i. b. Gerakkan dan libatkan tokoh-tokoh masyarakat. c. Siapkan sarana dan prasarana yang memadai. d. Ajaklah masyarakat bermusyawarah dan bentuklah secara formal, hubungilah instansi terkait ( Imam desa, KUA, DEPAG, LP3Q DPP, dll ). 3. Sekolah. a. Hubungilah guru-guru dan ajaklah kerjasama. b. Mintalah fasilitas yang bisa dimanfaatkan. c. Pilihlah metode yang sesuai. d. Bentuklah secara formal. 4. Organisasi a. Konsultasikan dulu dengan Pimpinan organisasi ( atasan ) minta pendapat dan pertimbangannya. b. Berilah batasan sejauh mana bentuk kerjasama agar tidak terjadi tumpang tindih ( tabrakan) jadwal, komando, dan tujuan.
B. Memperhatikan Sikon ( Situasi dan kondisi ). 1. Kuasai medan dakwah.. a. Daerah perkotaan. - Pendidikan yang tinggi. - Pegawai, pedagang, buruh , swasta. - Fasilitas serba ada, ; media elektronik, atau cetak. - Berpengaruh terhadap akhlak; kasar, keras, suka membangkang, cepat pasrah/ menyerah. b. Daerah pedesaan. - Pendidikan yang rendah. - Tani, peternak. - Pekebun, nelayan. - Fasilitas serba kurang. - Berpengaruh terhadap akhlak; lembut, penurut, hormat dll. Oleh karena itu, seorang Da’i harus pandai menempatkan dirinya, sekaligus mampu mencari solusi yang tepat dan cepat terhadap semua persoalan yang muncul. 2. Kuasai cara-cara pengelolaannya/ pendirian TK-TPA. a. Bekalilah diri Anda dengan pengetahuan khusus ( Keahlian ) tentang TK-TPA. Misalnya kursus 1 bulan atau magang atau PPL ke TK-TPA yang sudah mapan, maju; studi banding tentang administrasi, aktivitas, pengelolaan dll. b. Datalah santri yang ada ( minimal 10 santri ). c. Carilah tenaga Pengajar ( dari elemen masyarakat yang mendukung ). Bentuklah kepengurusan, bekali mereka dengan pelatihan ( penataran ) ustadz/ah. Hubungi Tim Penatar LP3Q DPP atau Lembaga sejenisnya.
d. Setelah berjalan beberapa saat dan dipandang sudah layak diresmikan, maka kita buatkan acara peresmian ( bisa dirangkaikan dengan penamatan yang pertama / demo kemampuan santri) dan mengundang tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat setempat. e. Bimbinglah dan arahkan menurut jalurnya masing-masing : - Santri belajar sesuai dengan program, kurikulum; harian, pekanan, semester. - Ustadz/ah atau pengerus, jalinlah kerjasama yang harmonis, rapat harian rutin, pendalaman materi klasikal/ privat, kajian Islam Intensif. - Masyarakat/ orangtua santri : i.
Adakan pengajian POS ( persatuan orangtua santri )/ majlis taklim umum sekali sebulan.
ii.
Bina kerjasama yang baik. Misalnya dengan pelayanan baca tulis Al Qur'an bagi orang dewasa ( Dirosa ). iii. Tingkatkan silaturrohmi dengan orangtua santri atau anggota majlis taklim.
f. Tingkatkan dan gajilah sumber dana, dengan cara : i. Cari donatur tetap/ tidak tetap. ii. SPP santri ( bisa beras, kelapa, coklat, jagung dll, nanti diuangkan.) iii. Infaq harian santri/ orangtua santri. iv. Depot TK-TPA. v. Usaha-usaha lain ; kalender, stiker, baju seragam santri, bikin buku santri dll. vi. Untuk perkotaan; libatkan para Pembina dalam Les privat baca tulis Al Qur'an dan sebagian uang tranfortnya disisihkan untuk TKTPA. g. Berilah tunjangan/ santunan kepada para Pembina menurut kadar kemampuan keuangan TK-TPA
Berdasarkan sumber pebahasan diatas maka kategori yang termasuk dalam Tk/Tpa Baiturrahman adalah awal bedirinya karena keinginan masyarakat dan juga berdasarkan teori . Snehandu B. Kar (1983) yang mau membentuk dan membimbing anak-anak di usia 05-12 tahun untuk mau belajar tentang agama sesuai syariat islam. Kemudian struktur organisasinya di pegang oleh remaja masjid baiturrahaman karena awalnya para guru hanya berasal dari alumni awal Tk/Tpa yang kemudian kembali lagi mengajar para generasi baru Dan juga ada yang berasal dari mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi yang berada di sekitar kompleks bumu batara mawang, Para santri kebanyakan berasal dari blok A,B, C, AA ,dan AC dari 5 blok perumahan ini menunjukkan bahwa tingkat kemauaan masyarakat untuk menitipkan anaknya di Tk-Tpa itu sangat tinggi sehingga perlu fasilitas dan pembimbing yang baik dan mahir terhadap para santri, karena situasi dan kondisi sekarang yang terjadi pada masjid baturrahaman sudah mulaiturun minat dan pembimbingan itu dikarenakan banyak penyimpangan yang pernah dikeluhkan oleh para santri misalnya tidak nyaman, guru yang kurang memperhatikan para santri secara individual dan waktu mengajar yang sangat kurang.
IV.
Majelis Taklim
A. Pengertian Majelis Taklim Menurut akar katanya, istilah majelis taklim tersusun dari gabungan dua kata : majlis yang berarti (tempat) dan taklim yang berarti (pengajaran) yang berarti tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang ingin mendalami ajaranajaran islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama. Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan danlokasi ketakwaan Peta Penyebaran Majelis kepada taklim Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta. Dalam prakteknya, majelis taklim merupakan tempat pangajaran atau pendidikan agama islam yang paling fleksibal dan tidak terikat oleh waktu. Majelis taklim bersifat terbuka terhadap segla usia, lapisan atau strata social, dan jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore, atau malam . tempat pengajarannya pun bisa dilakukan dirumah, masjid, mushalla, gedung. Aula, halaman, dan sebagainya. Selain tiu majelis taklim memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga dakwah dan lembaga pendidikan non-formal. Fleksibelitas majelis taklim inilah yang menjadi kekuatan sehingga mampu bertahan dan merupakan lembaga pendidikan islam yang paling dekat dengan umat (masyarakat). Majelis taklim juga merupakan wahana interaksi dan komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan para mualim, dan antara sesama anggot jamaah majelis taklim tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu.
Dengan demikian majelis taklim menjadi lembaga pendidikan keagamaan alternative bagi mereka yang tidak memiliki icukup tenaga, waktu, dan kesempatan menimba ilmu agama dijulur pandidikan formal. Inilah yang menjadikan majlis taklim memiliki nilai karkteristik tersendiri dibanding lembaga-lembaga keagamaan lainnya.
B. Dasar Hukum Majelis Taklim Majelis taklim merupakan lembaga pendidikan diniyah non-formal yang keberadaannya di akui dan diatur dalam : 1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. 2. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tantang standar nasional pendidikan. 3. Peraturan pemerintah nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. 4. Keputusan MA nomor 3 tahun 2006 tentang strutur departement agama tahun 2006. Sumber: http://uchinfamiliar.blogspot.co.id/2009/02/pengertian-majelis-taklim-dasar-hukum.html
Berdasarkan penjelasan di atas maka Majelis taklim bisa dikategorikan sebagai suatu perkumpulan yang mengajarkan lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta. Maka pada majelis taklim yang di lakukan di perumahan Btn Mawang itu sendiri sudah memenuhi kategori ini dan konsep pengajarannya sudah baik dan benar.
Dan kemudian hubungan teori tentang perilaku dari segi : 1)
Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah. 2)
Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yangdiajarkan oleh agama yang diyakininya. 4)
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya. Ini sangat berhunbungan erat karena pemahaman agama yang baik dengan melakukan metode pengajaran dan kajian islam maka akan mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan mereka kesehariannya dan juga menunjang ahlaq yang di cintai dilingkungan
masyarakat itu sendiri.yang
akhirnya mampu menjadi contoh dan suru tauladan yang baik bagi orang diuar sana yang berada di sekitar perbatasan perumahan btn mawang
V.
Pos kamling
Peta Penyebaran Pos Kamling
Pos Kamling atau biasa juga disebut bejagan Poskamling adalah pusat atau pos yang dipergunakan sebagai tempat singgah para penjaga dusun dan atau tempat bertemunya anggota masyarakat dikala senggang dan tidak ada aktivitas rutin. Baik sekedar untuk menikmati rokok dan atau minuman kopi / teh maupun hidangan umbi - umbian atau gorengan dengan percakapan kecil penting maupun senda gurau maupun percakapan dewasa yang lebih penting. Fungsi utama poskamling pada dasarnya adalah merupakan tempat singgah para penjaga malam baik hansip maupun warga kampung yang secara kebetulan mendapat giliran jaga, pada peletakkannya pos kamling lebih cenderung kepada penjagaan Rukun Tetangga dan atau Rukun Warga dibandingkan sebagai pos untuk menjaga dusun atau desa. jadi dalam satu dusun bisa terdapat beberapa pos kamling tergantung kebutuhan warga dusun dan biasanya terletak diposisi yang stragis dan memiliki posisi pandang yang luas.
Pos jaga pada jalan masuk btn Mawang
Sumber : Fachri awal
Pada pos jaga btn Mawang saat ini masih dalam situasi aktif dan selalu melakukan jaga malam namun kencederungan para warga dalam mengatur jaga malam adalah berdasarkan kemauaan saja karena tidak memiliki struktur organisasi maka mereka seenaknya saja dalam mengadakan penjagaan malam, padahal walaupun keadaan saat ini btn mawang masih aman tetapi akan lebih baiknya masih tetap diadakan penjagaan malam setiap harinya ataukah dilakukan penutupan kawasan pada waktu tertentu agar penjagaan tetap terjaga bagaimana semstinya.
Pos jaga pada blok AD Btn Batara Mawang
Sumber : Fachri awal
Pos jaga pada blok A Btn Batara Mawang
Sumber : Fachri awal
Berdasarkan data survey yg dilakukan tingkat kebutuhan warga untuk masalah pos kamling ini sangat tinggi karena rata-rata rumah di perumahan BTn mawang tidak memiiki pagar pngaman di sekeliling rumah mereka untuk menjaga dari pencurian ataukah hal yang tidak diinginkan lainnya.
VI.
Tk Widyadarma
Peta Lokasi Tk Widya darma
TK merupakan bentuk pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai mana dinyatakan dalam Undang-undang Sistem pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 "Pendidikan aak usia dini pada jalur pendidikan formal benrbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal, atau bentuk lain yang sederajat".
TK adalah jenjang pendidikan formal pertama yang memasuki anak usia 4-6 tahun, sampai memasuki pendidikan dasar. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1990, tentang pendidikanprasekolah BAB I pasal 1 disebutkan; "Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar (Depdikbud, Dirjen dikdasmen,1994: 4). Berdasarkan hal tersebut maka pendidikan prasekolah bertujuan untuk
membantu
meletakan
dasar
kearah
perkembangan
sikap
pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan tingkat penalaran anak didik serta perkembangan selanjutnya. Pendidikan TK merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai sifat-sifat alami anak, oleh karena itu maka pendidikan taman kanak-kanak harus memberi peluang agar anak-anak dapat berkembang seluruh aspek kepribadiannya melalui proses bermain. Bermain merupakan prinsip yang melekat pada kodrat anak. Pendidikan anak usia dini khususnya Taman kanak-kanak TK adalah
pendidikan
yang
diselenggarakan
dengan
tujuan
untuk
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak, hal ini sebagaimana yang dikemukakan Anderson (1993), "Early childhood education is based on a number of methodicl didactic consideration the aim of which is provide opportunities for development of children personality". Arti terjemahan pandangan Anderson tersebut adalah pendidikan Taman Kanak-kanak TK memberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak. Oleh karena itu, pendidikan anak usia
dini PAUD khususnya TK perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi aspek kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik (Suriansyah dan Aslamiah, 2011 : 23). Pembelajaran di taman kanak-kanak TK hendak disesuaikan dengan usia anak yang masih suka bemain, kegiatan pembelajaran Calistung (baca tulis berhitung) harus diintegrasikan dalam kegiatan bermain, dalam program eksplorasi maupun dalam kegiatan sentra. Dalam kegiatan belajar berhitung misalnya dapat dilakukan dengan permainanpermainan berhitung, ini tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional serta untuk menumbuhkan
kecerdasan
mathematics seperti
yang
anak,
khususnya
dikemukakan
kecerdasan
oleh
Gardener
logico(1998)
dalam(Suriansyah dan Aslamiah, 2011).
Tk Widyadarma
Sumber : Fachri awal
Berdasarkan data survey tk widya darma ini aktif dan masih dalam tahap pengembangan karena bentuk bangunannya masih sederhana dan memerlukan perawatan tyang lebih baik lagiberdasarkan teori Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan
fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya. Sumber : disarikan dari berbagai sumber!!
Referensi: Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Pendidikan dasar dan Menengah, Direktur Jenderal. (1995/1997). Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanakkanak 1994. Jakarta. Depdiknas. Suriansyah, Ahmad, Aslamiah. (2011). Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini. Banjarmasin. Comdes.
Dari teori diatas maka disebutkan bahwa dengan melakukan kebiasaan terbaik buat para siswa yang ada di tk tersebut maka akan membentuk karakter terbaik mereka ddalam keseharian. Sehingga para orang tua puas akan hasil dan kemudahan pendidikan yang disediakan oleh Tk widya darma tersebut.
BAB IV HASIL ANALISIS