Tafsir 5_persaudaraan

BAB I PENDALUAN A. Latar Belakang Masalah Allah swt menciptakan manusia dengan fisik dan pribadi yang satu sama lainnya berbeda. Memiliki ciri-ciri fisik yang sama, yang akan terikat oleh suatu ikatan yang disebut ras. Mereka yang menetap di daerah yang sama, dengan hubungan yang sama diikat oleh ikatan suku. Beragam suku itu tersatukan oleh ikatan bangsa. Semua ini sudah Allah jelaskan dalam kitab-Nya dalam surat al-Hujurat ayat 13

ّ ‫ل ِلَتَعععاَرُفوا ِإ‬ ‫ن‬ َ ‫شعُعوًبا َوَقَبععاِئ‬ ُ ‫جَعْلَنععاُكْم‬ َ ‫ن َذَكٍر َوُأْنَثى َو‬ ْ ‫خَلْقَناُكْم ِم‬ َ ‫س ِإّنا‬ ُ ‫َيا َأّيَها الّنا‬ (١٣) ‫خِبيٌر‬ َ ‫عِليٌم‬ َ ‫ل‬ َّ ‫ن ا‬ ّ ‫ل َأْتَقاُكْم ِإ‬ ِّ ‫عْنَد ا‬ ِ ‫َأْكَرَمُكْم‬ "Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal". Bila ditarik garis keturunan manusia, maka semua akan berakhir pada muara yang sama yakni bapak Adam dan ibu Hawa. Dari sini dapat diambil kesimpulan sementara bahwa sejatinya seluruh umat manusia di dunia ini adalah bersaudara karena semua merupakan anak cucu Adam dan Hawa. Kendati demikian, karena setiap jiwa diberikan hak untuk berfikir dan hak untuk menentukan jalan hidup, dan Allah juga menyediakan dua jalan yang mereka tempuh yakni jalan fasik dan takwa, sebagaimana firman Allah dalam surat as-Syams ayat 8-10:

(١٠) ‫ساَها‬ ّ ‫ن َد‬ ْ ‫ب َم‬ َ ‫خا‬ َ ‫(َوَقْد‬٩) ‫ن َزّكاَها‬ ْ ‫ح َم‬ َ ‫(َقْد َأْفَل‬٨) ‫جوَرَها َوَتْقَواَها‬ ُ ‫َفَأْلَهَمَها ُف‬ "Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya". Selanjutnya, tentu ada perbedaan antara persaudaraan umat manusia

1

seluruhnya dengan persaudaraan sesama Muslim. Masalah ini yang akan dikaji pada bab selanjutnya yakni penafsiran kata ‫ إخوة‬dalam surat al-Hujurat ayat 10 yang menerangkan bahwa sesungguhnya orang Muslim itu bersaudara. Serta dibahas pula bentuk persaudaraan sesama Muslim. B. Identifikasi masalah Jika kita berbicara mengenai masalah persaudaraan sesama Muslim, maka hal-hal yang bisa dibahas misalnya: masalah persaudaraan, bentuk persaudaraan sesama Muslim, tujuan persaudaraan, dalil atau ayat yang membahas tentang persaudaraan, dan lain sebagainya. Dalam masalah ini penulis ingin membatasi permasalahan pada dua hal yakni penafsiran kata ‫إخوة‬ dalam surat al-Hujurat ayat 10 dan bentuk persaudaraan sesama Muslim. C. Rumusan masalah 1. Bagaimana penafsiran kata ‫ إخوة‬dalam surat al-Hujurat ayat 10? 2. Bagaimana bentuk persaudaraan sesama Muslim? D. Tujuan penelitian 1. Untuk mendeskripsikan penafsiran kata ‫ إخوة‬dalam surat alHujurat ayat 10. 2. Untuk mendeskripsikan bentuk persaudaraan sesama Muslim. E. Kajian Pustaka Sepengetahuan penulis, belum ada suatu karya yang membahas secara spesifik mengenai persaudaraan sesama Muslim. Penulis hanya menjumpai pembahasan mengenai ukhuwah sebagai sub bahasan dalam buku yang berjudul Wawasan Alquran karangan M. Quraish Shihab di dalamnya berisi macam-macam ukhuwah dalam Alquran dan macam-macam ukhuwah islamiyah. Sedangkan dalam buku yang berjudul Islam Aplikatif karangan Didin Hafiduddin dijelaskan pengertian ukhuwah, urgensi, penyakit-penyakit ukhuwah dan langkah-langkah ukhuwah. Dan yang ingin dikaji oleh penulis adalah penafsiran kata ‫ إخوة‬dan bentuk persaudaraan sesama Muslim.

2

F. Outline Bab I

: Pendahuluan, yang meliputi Larat Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kajian Pustaka, Outline

Bab II

: Pembahasan, membahas tentang Penafsiran kata ‫ إخوة‬dalam surat al-Hujurat ayat 10, bentuk-bentuk persadaraan dalam Alquran dan ukhuwah islamiyah

Bab III

: Analisa

Bab IV

: Kesimpulan

3

BAB II PEMBAHASAN A. Penafsiran Kata ‫ إخوة‬dalam Surat al-Hujurat Ayat 10

َ ‫إنما المؤْمنون إخوة فَأ‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫حوا‬ ‫ل‬ ‫ص‬ َ َ‫ن أ‬ ِ ٌ َ ْ ِ َ ُ ِ ُ ْ َ ُ ْ ُ ‫خوَي ْك‬ َ ِّ ْ َ ‫ن‬ َ ‫مو‬ َ ‫م ت ُْر‬ ُ ‫ح‬ ْ ُ ‫ه ل َعَل ّك‬ َ ّ ‫َوات ُّقوا الل‬

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itudamaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dantakutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." Kata ‫ إخوة‬merupakan kata jamak dari kata ‫ اخ‬yang biasa kita temui dalam kamus berarti saudara atau sahabat. Kata ‫ إخوة‬bisa juga diartikan yang sama. Yang dimaksud sama adalah persamaan dalam keturunan, sifat atau bentuk yang mengakibatkan munculnya persaudaraan atas dasar persamaan tersebut. Kita jumpai dalam surat al-isra' ayat 27

َ َ‫ن و‬ َ ‫ن‬ ّ ‫ن ال‬ ‫ن‬ ْ ِ ‫كاُنوا ْ إ‬ ِ ‫شَيا‬ َ ‫كا‬ َ ‫وا‬ ّ ِ‫إ‬ ُ ‫ن ال‬ َ ‫خ‬ َ ‫مب َذ ِّري‬ ِ ‫طي‬ ً ‫ن ل َِرب ّهِ ك َُفورا‬ َ ْ ‫شي‬ ّ ‫ال‬ ُ ‫طا‬

"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dansyaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."

Ayat ini menunjukkan persamaan kelakuan pemborosan dengan setan, maka pemborosan merupakan saudara setan. Atau juga sabda Nabi yang mengatakan bahwa jin adalah saudara-saudara manusia, atas dasar pemakhlukan. Kata ‫اخ‬, bisa juga disebut jamaknya yakni ‫ إخوان‬yang menunjukkan pada persaudaraan yang tidak sekandung. Kata ‫ إخوة‬sendiri dalam Alquran terulang sebanyak tujuh kali yang semuanya menunjuk pada persaudaraan seketurunan perkecualian pada surat al-Hujurat ayat 10. penghususan ini seakan ingin memberitahukan bahwa persaudaraan yang terjalin sesama Muslim. Selain atas dasar kesamaan keturunan juga terbangun atas dasar persamaan iman.1 1 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah vol. 13, (Jakarta: Lentera Hati 2002), hal. 248

4

Thaba Thaba'i menjelaskan ayat ‫خَوٌة‬ ْ ‫ن ِإ‬ َ ‫ ِإّنَما الُمْؤِمُنو‬merupakan ketetapan syariat berkaitan dengan persaudaraan antara orang Mukmin dan yang mengakibatkan dampak keagamaan serta hak-hak yang ditetapkan agama.2 Kata ‫ اخويكم‬adalah bentuk dyal dari kata ‫ اخ‬yang mengisyaratkan jika terdapat dua orang yang berselisih maka haruslah kita mendamaikan apalagi yang berselisih tersebut terdiri atas banyak orang. Menurut Ali Ashobuni yang dimaksud dengan ‫خَوٌة‬ ْ ‫ن ِإ‬ َ ‫ ِإّنَما الُمْؤِمُنو‬adalah tidaklah orang Mukmin itu kecuali bersaudara, mereka disarukan oleh ikatan keimanan maka tidak seharusnya terjadi permusuhan di antara mereka, jangan sampai muncul kebencian bahkan sangat dihindari adanya pembunuhan. Kata ‫ ِإّنَما‬adalah untuk membatasi yakni persaudaraan itu hanya antara sesama mukmin dengan kafir. Selain itu menunjukkan bahwa ikatan persadaraan kerena Islam lebih kuat dibanding persaudaraan atas dasar keturunan.3 B. Bentuk-bentuk Persaudaraan dalam Alquran Dalam Alquran kata ‫ اخ‬ditemukan sebanyak 52 kali. Kata ‫ اخ‬dapat berarti: 1.

Saudara seketurunan, seperti ayat-ayat yang berbicara tentang kewarisan atau keharaman mengawini orang-orang tertentu, ini bisa dijumpai dalam surat an-Nisa' ayat 23

2.

Saudara yang dijalin oleh ikatan keluarga, seperti dalam surat Thaha ayat 29-30

3.

Saudara sebangsa, walau tidak seagama, dijelaskan dalam surat Hud ayat 65

4.

Saudara semasyarakat, seperti dalam surat Shad ayat 23

5.

Saudara seagama, dalam surat al-Hujurat ayat

2 Ibid. 3 Ali Ashobuni, Shufatu At-Tafasir, juz 3, (Bairut: Dar Al-Fikr, 2001).

5

10.4 Berdasarkan penjelasan di atas, dapatlah dipahami bahwa persaudaraan itu muncul dikarenakan adanya persamaan, maka semakin banyak yang dijumpai akan semakin kokoh ikatan persaudaraan tersebut. Selain itu yang mendorong munculnya persaudaraan adalah keberadaan manusia sebagai mahluk sosial., sehingga Mengakibatkan munculnya perasaan tenang dan nyaman ketika berada di antara sesamanya dan juga karena faktor kebutuhan ekonomi. Secara umum persaudaraan itu terbagi atas persauadaraan sekemanusiaan, persaudaraan semahluk dan seketertundukan kepada Allah.5 C. Ukhuwah Islamiyah Ukhuwah Islamiyah berarti persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh agama Islam. Dari sini, dapat dikenalkan macam ukhuwah islamiyah berdasarkan Alquran. 1.

Ukhuwah Ubudiyyah (saudara kesemahlukan dan kesetundukan kepada Allah).

2.

Ukhuwah Insaniyyah (basyariyyah) yakni persaudaraam seluruh umat manusia, karena berasal dari ayah dan ibu yang sama.

3.

Ukhuwah wathaniyyah wa an-nasab (persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan).

4.

Ukhuwah fi din al-Islam (persaudaraan antar sesama Muslim).6

Begitu pentingnya persaudaraan sesama Muslim sehingga Allah menegaskan di dalam Alquran dan juga Rasul menyabdakan bahwa iman seseorang tidak akan sempurna tanpa disertai ukuwah islamiyah. Ukuwah islamiyah juga merupakan salah satu pilar kekuatan umat Islam, 4 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur'an, (Bandung: Mizan, 1998), hal. 487-488 5 Ibid. 488-489 6 Ibid. 489

6

mempermudah pembangunan masyarakat sekaligus mengundang rahmat dan pertolongan Allah. Surat at-taubah ayat 71

ِ ‫عع‬ ‫ن‬ َ ‫ن‬ َ ‫ف َوَيْنَه عْو‬ ِ ‫ن ِباْلَمْعُرو‬ َ ‫ض َيْأُمُرو‬ ٍ ‫ضُهْم َأْوِلَياُء َبْع‬ ُ ‫ت َبْع‬ ُ ‫ن َواْلُمْؤِمَنا‬ َ ‫َواْلُمْؤِمُنو‬ ‫ك‬ َ ‫سععوَلُه ُأوَلِئ‬ ُ ‫لعع َوَر‬ َّ ‫ن ا‬ َ ‫طيُعععو‬ ِ ‫ن الّزَكععاَة َوُي‬ َ ‫صععلَة َوُيْؤُتععو‬ ّ ‫ن ال‬ َ ‫اْلُمْنَكععِر َوُيِقيُمععو‬ (٧١) ‫حِكيٌم‬ َ ‫عِزيٌز‬ َ ‫ل‬ َّ ‫ن ا‬ ّ ‫ل ِإ‬ ُّ ‫حُمُهُم ا‬ َ ‫سَيْر‬ َ "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Namun dalam praktiknya mewujudkan ukhuwah islamiyah bukan hal mudah seperti membalikkan telapak tangan, karena setiap orang meskipun berakidah yang sama namun tetap memiliki kepentingan yang berbeda dan karakteristik yang berbeda, maka hal yang dapat diupayakan untuk membangun ukhuwah adalah: 1.

Secara terus menerus melakukan kegiatan pendidikan keislaman terhadap umat dengan cara yang benar sesuai dengan pokok ajaran Islam dan sirah nabawiyah.

2.

Secara terus menerus memasyarakatkan pelaksanaan komponen-komponen ukhuwah yang sangat bermanfaat, seperti silaturahmi, segera menyelesaikan jika terjadi perselisihan, membudayakan hak-hak sesama Muslim, bermusyawarah, dan sebagainya.

3.

Menghindari konflik-konflik kontroversial dengan menahan diri dalam komentar-komentar untuk masalah-masalah yang belum jelas.

4.

Meningkatkan peran lembaga lintas organisasi

7

dalam berbagai tingkat. 5.

Meningkatkan kegiatan-kegiatan berusaha dalam lapangan dakwah, pendidikan, sosial, ekonomi, meningkatkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat.7

7 Didin Hafidhudin, Islam Aplikatif, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), hal. 159-160

8

BAB III ANALISA

Secara umum persaudaraan itu terbagi atas persauadaraan sekemanusiaan, persaudaraan semahluk dan seketertundukan kepada Allah Begitu pentingnya persaudaraan sesama Muslim sehingga Allah menegaskan di dalam Alquran dan juga Rasul menyabdakan bahwa iman seseorang tidak akan sempurna tanpa disertai ukuwah islamiyah. Ukuwah islamiyah juga merupakan salah satu pilar kekuatan umat Islam, mempermudah pembangunan masyarakat sekaligus mengundang rahmat dan pertolongan Allah. Dengan adanya persaudaraan yang terjalin dengan baik maka akan menimbulkan hubungan yang harmonis diantara sesame. persaudaraan itu muncul dikarenakan adanya persamaan, maka semakin banyak yang dijumpai akan semakin kokoh ikatan persaudaraan tersebut. Selain itu yang mendorong munculnya persaudaraan adalah keberadaan manusia sebagai mahluk sosial., sehingga Mengakibatkan munculnya perasaan tenang dan nyaman ketika berada di antara sesamanya dan juga karena faktor kebutuhan ekonomi. Sedangkan Ukhuwah Islamiyah berarti persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh agama Islam. Yang mana ukuwah islamiyah tersebut terjalin atas dasar agama islam yang artinya ialah terjalinnya hubungan social yang berdasarkan asas keislaman. Hubungan inilah yang dapat menyatukan sebuah ideology menjadi satu rangkaian ideology yang akan berpegangan teguh pada sumber ajaran islam yaitu al-Qur’an dan hadis yang mana semua permasalahan social akan dikembalikan pada dogma tersebut.

9

BAB IV KESIMPULAN 1. Kata ‫ إخوة‬dalam surat al-Hujurat berarti persaudaraan sesama Muslim yang diikat oleh akidah Islam sehingga tidak terbatas pada persaudaraan seketurunan dan bukan persaudaraan antara orang Mukmin dengan orang Kafir. 2. Ukuwah Islamiyah bukan diartikan sebagai persaudaraan sesama Muslim, tetapi persaudaraan yang bersifat islami. Sedangkan persaudaraan sesama Muslim merupakan salah satu macam ukhuwah islamiyah, yaitu persaudaraan yang muncul karena adanya kesamaan akidah yang di dalamnya sesama Muslim dilarang saling bermusuhan bahkan saling membenci.

10

DAFTAR PUSTAKA Ashobuni, Ali, 2001. Shufatu At-Tafasir juz 3, Bairut: Dar Al-Fikr Hafidhudin, Didin, 2003. Islam Aplikatif, Jakarta: Gema Insani Press Shihab, M. Quraish, 2002. Tafsir Al-Misbah vol. 13, Jakarta: Lentera Hati ________________,1998. Wawasan Al-Qur'an, Bandung: Mizan

11