Ta Junjung.doc

  • Uploaded by: Kharis Ab
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ta Junjung.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 8,377
  • Pages: 54
MODIFIKASI COVER MENJADI INFRARED WINDOW MOTOR 362-MD1 UNTUK INSPEKSI THERMOGRAPH LEBIH AMAN DAN EFISIEN PT. HOLCIM INDONESIA TBK. PABRIK CILACAP

TUGAS AKHIR

PNJ – PT. HOLCIM INDONESIA TBK PABRIK CILACAP

NAMA MAHASISWA : JUNJUNG DWI LAKSANA AJI NIM : 5215220024

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA-EVE HOLCIM INDONESIA JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN KONSENTRASI REKAYASA INDUSTRI CILACAP, 2018 i

PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA TBK PABRIK CILACAP

MODIFIKASI COVER MENJADI INFRARED WINDOW MOTOR 362-MD1 UNTUK INSPEKSI THERMOGRAPH LEBIH AMAN DAN EFISIEN PT. HOLCIM INDONESIA TBK. PABRIK CILACAP

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma III

TUGAS AKHIR

NAMA MAHASISWA : JUNJUNG DWI LAKSANA AJI NIM : 5215220024

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA-EVE HOLCIM INDONESIA JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN KONSENTRASI REKAYASA INDUSTRI CILACAP, 2018 ii

MODIFIKASI COVER MENJADI INFRARED WINDOW MOTOR 362-MD1 UNTUK INSPEKSI THERMOGRAPH LEBIH AMAN DAN EFISIEN PT. HOLCIM INDONESIA TBK. PABRIK CILACAP

Oleh: Junjung Dwi Laksana Aji

NIM. 5215220024

Naskah Tugas Akhir ini dinyatakan siap untuk disidangkan

Cilacap, 25 Juli 2018

Pembimbing 1

Pembimbing 2

Hamdi NIP 19600404 198403 1002

Agung Wijayanto NIK. 62500801

iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Junjung Dwi Laksana Aji

NIM 5215220024

Menyatakan bahwa judul dan isi Laporan Tugas Akhir ini bebas dari Plagiasi. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Cilacap, 25 Juli 2018

Junjung Dwi Laksana Aji NIM. 5214220021

iv

HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir ini diajukan oleh: Nama : Junjung Dwi Laksana Aji NIM

: 5215220024

Jurusan

: Teknik Mesin

Judul TA

: Modifikasi Cover Menjadi InfraRed Window Motor 362-MD1 Untuk Inspeksi Lebih Aman Dan Efisien

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) pada: Konsentrasi

: Rekayasa Industri Semen

Program Studi

: Teknik Mesin

Jurusan

: Teknik Mesin

Program EVE, Kerjasama Politeknik Negeri Jakarta – PT. Holcim Indonesia DEWAN PENGUJI Nama Dewan Penguji Pembimbing 1. Hamdi NIP 19600404 198403 1002

Tanda Tangan 1.

2. Agung Wijayanto NIK. 62500801 Penguji

1.

2. 1.

2. Gambang Ratyuwindra NIK. 62200848

2.

Disahkan di Cilacap, 25 Juli 2018 Ketua Jurusan Teknik Mesin

Kepala Program EVE

Dr. Eng. Muslimin, M.T. NIP 197706142008121005

Priyatno, S.T. NIK. 62102437

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Diploma III Program EVE kerjasama Politeknik Negeri Jakarta- PT. Holcim Indonesia, yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

: Junjung Dwi Laksana Aji

NIM

: 5215220024

Jurusan

: Teknik Mesin

Program Studi : Teknik Mesin Konsentrasi

: Rekayasa Industri

Jenis Karya

: Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada EVE Program Kerjasama Politeknik Negeri Jakarta- PT Lafarge Holcim Indonesia Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah ini yang berjudul : MODIFIKASI COVER MENJADI INFRARED WINDOW MOTOR 362-MD1 UNTUK INSPEKSI THERMOGRAPH LEBIH AMAN DAN EFISIEN beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif, EVE, Program Kerjasama Politeknik Negeri Jakarta- PT. Holcim Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan Tugas Akhir ini selama tetap mencantumkan nama Junjung Dwi Laksana Aji sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini di buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Cilacap Pada tanggal : 10 Agustus 2018 Yang menyatakan

vi

Junjung Dwi Laksana Aji

MODIFIKASI COVER MENJADI INFRARED WINDOW MOTOR 362-MD1 UNTUK INSPEKSI THERMOGRAPH LEBIH AMAN DAN EFISIEN Junjung Dwi Laksana Aji1, Hamdi2, Agung Wijayanto3 1. Teknik Mesin, Konsentrasi Rekayasa Industri Semen, Politeknik Negeri Jakarta 2. Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta 3. PT Holcim Indonesia Cilacap Plant Conditioning Based Monitoring & Preventive Maintenance Super Intendant [email protected]

ABSTRAK

Thermograph diakui sebagai salah satu metode terbaik untuk mengidentifikasi masalah pada peralatan listrik tegangan rendah, menengah dan tinggi. Thermograph digunakan sebagai alat kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif secara visual berbentuk gambar pada kamera infrared Thermograph dan kuantitatif berbentuk range suhu. Dalam inspeksi Thermograph harus membuka cover motor sehingga bahaya yang ditimbulkan yaitu Arc Flash Explosion, bahaya benda yang berputar dan bahaya serbuk karbon yang berterbangan. Peristiwa Arc Flash Explosion pada umumnya terjadi pada peralatan tegangan tinggi karena alat rusak ataupun kesalahan manusia. Arc Flash Explosion tidak akan terjadi tanpa adanya pemicu, dengan perubahan tekanan dan suhu dapat menyebabkan hubung singkat. Arc Flash Explosion terjadi ketika arus listrik yang tidak diinginkan mengalir melalui udara karena adanya akumulasi serbuk karbon, sehingga memanaskan udara dan menyebabkan ledakan. Ketika inspektor tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri berada di dekat Arc Flash. Akibatnya inspektor mengalami cedera bahkan kematian. Sehingga perlu mengembangkan perangkat untuk keamanan inspeksi Thermograph yang dapat memisahkan dua lingkungan dengan tekanan dan suhu yang berbeda. Bahaya benda yang berputar dan bahaya serat karbon yang berterbangan. IR Window adalah perangkat keamanan untuk inspeksi Thermograph. Karena dengan di pasangnya IR Window dapat memberikan jaminan dari Arc Flash Explosion, bahaya benda berputar dan bahaya serbuk karbon yang berterbangan karena tidak membuka cover motor. Dengan demikian, inspektor Thermograph dapat menyelesaikan inspeksi dengan aman tanpa gangguan proses, lebih cepat, mengurangi jumlah pekerja dan lebih banyak inspeksi selesai sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan peralatan melalui teknik pemantauan rutin dan teknik prediksi. Kata kunci: Thermograph, IR Window (InfraRed Window), Arc Flash Explosion

vii

ABSTRACT

Thermograph is recognized as one of the best methods for identifying problems with low, medium and high voltage electrical equipment. Thermograph is used as a qualitative and quantitative tool. Qualitative visual shaped images on Thermograph and quantitative infrared cameras in the form of temperature range. In the inspection Thermograph should open the cover of the motor so the danger that arises in Arc Flash Explosion, the danger of rotating equipment and the danger of flying carbon powder. Arc Flash Explosion events generally occur in high equipment because of defective tools or human error. Arc Flash Explosion will not occur without a trigger, with changes in pressure and temperature can cause a short circuit. Arc Flash Explosion occurs when an undesired electrical current flows through the air due to the accumulation of carbon powder, thus heating the air and causing an explosion. When the inspector is not equipped with a personal protective equipment located near Arc Flash. As a result inspector injury and even death. So it is necessary to develop a device for Thermograph inspection security that can separate two environments with different pressures and temperatures. The danger of rotating equipment and the danger of carbon powder flying. IR Window is a security device for Thermograph inspection. Because with the pair IR Window can provide assurance from the Arc Flash Explosion, the danger of rotating equipment and carbon powder hazards that fly because it does not open the motor cover. Thus, Thermograph inspectors can safely complete inspection without process interruption, faster, reduce the number of workers and more completed inspection so as to reduce the risk of equipment failure through routine monitoring techniques and prediction techniques. Keywords: Thermograph, IR Window (InfraRed Window), Arc Flash Explosion

viii

KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya Tugas Akhir (TA) dapat terselesaikan. Penulisan TA dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai Diploma III Program Kerjasama Politeknik Negeri Jakarta – PT. Holcim Indonesia. Disadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak masa perkuliahan sampai dengan penyusunan laporan TA, sangatlah sulit untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, di ucapkan terima kasih kepada: 1. Bpk Hamdi. dosen pembimbing, yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran dalam penyusunan TA. 2. Agung Wijayanto. pembimbing lapangan yang yang sudah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing saya selama masa spesialisasi di CBM & PM Departement sampai penyusunan TA. 3. Dr. Eng. Muslimin, M.T. Ketua Jurusan Teknik Mesin, PNJ dan Bapak Priyatno koordinator Program EVE PT Holcim Indonesia Tbk. EVE Team yang telah memfasilitasi dari awal perkuliahan hingga penyusunan laporan TA. 4. Orang tua dan saudara atas perhatian dan dukungan secara material dan moral yang tak ada hentinya. 5. Terima kasih Agung W, Vicky P, Shouqi, Nana S, Fatkhur R, Beton M, Joko P, Soleh, Kurniawan dan Dedi. atas bimbingan ilmu dan pengalaman yang telah di berikan selama program spesialisasi di CBM & PM Departement. 6. Sahabat EVE 11 dan semua siswa EVE, karyawan dan kontraktor PT.Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap yang tidak dapat saya sebut satu persatu. Akhir kata, semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Cilacap, 24 Juli 2018

Junjung Dwi Laksana Aji ix

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI HALAMAN PENGESAHAN v ABSTRAK

vii

ABSTRACT

viii

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

iv

ix

x

DAFTAR TABEL

xii

DAFTAR GAMBAR

xii

BAB I 1 PENDAHULUAN

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6

1

Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Batasan Masalah 3 Tujuan 3 Lokasi 4 Luaran yang Diharapkan

5

BAB II 6 TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6 2.2.7 2.2.8 2.3 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4 2.4

Checklist Thermograph Slipring Motor 6 Kamera Thermograph (FLIR T420) 7 Safety Information : 7 Prosedur Penggunaan FLIR T420 : 8 Prosedur Kalibrasi kamera : 8 Prosedur menggunakan lampu kamera menjadi flash : Prosedur mengedit gambar yang tersimpan : 9 Prosedur mengubah rentang suhu : 9 Prosedur mengubah warna palet : 10 Prosedur mengubah parameters : 10 Teknik Pengukuran Thermograph 12 Emisivitas 12 Pantulan suhu 14 Jarak 15 Kelembaban 15 Spektrum Elektromagnetik 15

9

x

2.5 2.6 2.7 BAB III

Melakukan inspeksi Thermograph pada motor 362-MD1 16 Susunan Carbon Brush Pada Raw Mill Motor (ABB 4 MW) Polipropilena 19 20

METODOLOGI

1. 2. 3. 4. 5. 6.

20

Mulai 21 Melakukan Inspeksi Thermograph Inspeksi Thermograph Tidak Safety Memberikan Ide 21 Menjamin Keamanan Inspektor Analisa Dampak dan Collect Data

BAB IV

17

21 21 21 21

22

HASIL DAN PEMBAHASAN 22

4.1 4.2 4.3 4.4

National Fire Protection Association (NFPA)22 IR Window (InfraRed Window) 23 Material Polimer Pembuat IR Window 26 Perbandingan dengan IR Window dan tanpa IR Window

29

BAB V 31 KESIMPULAN DAN SARAN 31

5.1 5.2

Kesimpulan Saran 31

DAFTAR PUSTAKA

31

33

LAMPIRAN 1 34

Sejarah PT. Holcim Indonesia Pabrik Cilacap Pengenalan Departemen 37

34

LAMPIRAN 2 38

Gambar Spesifikasi IR Window 38 Biaya Rekondisi 39 RIWAYAT HIDUP

41

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Checklist 362-MD1......................................................................................................7 Tabel 2. 2 Emisivitas Bahan.......................................................................................................16 Tabel 2. 3 Pengambilan Data......................................................................................................17 Tabel 2. 4 Susunan Carbon Brush...............................................................................................19 Tabel 2. 5 Data Sheet Motor 362-MD1......................................................................................19 Tabel 4. 1 Material Bahan Campuran IR Window.......................................................................24 Tabel 4. 2 Material Bahan Pembuat IR Window.........................................................................26 Tabel 4. 3 Keuntungan Pemasangan IR Window.........................................................................30

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1 Tanpa IR Window....................................................................................................2 Gambar 1. 2 Dengan IR Window.................................................................................................2 Gambar 1. 3 Inspeksi Tanpa IR Window......................................................................................3 Gambar 1. 4 Inspeksi Dengan IR Window..................................................................................3 Gambar 2. 1 Pilihan Warna pada Thermograph..........................................................................11 Gambar 2. 2 Spektrum Elektromagnetik....................................................................................15 Gambar 2. 3 Pandangan samping Motor.................................................................................17 Gambar 2. 4 Pandangan atas Motor............................................................................................17 Gambar 3. 1 Diagram alur pengerjaan TA.................................................................................27 Gambar 4. 1 Hasil Data Transmisi Pada Polimer.........................................................................27 Gambar 4. 2 Macam-Macam Susunan Ikatan Kimia...................................................................28 Gambar 4. 3 Struktur Kimia Propilena dan Polipropilena...........................................................28 Gambar 4. 4 Lokasi Pemasangan IR Window..............................................................................29 Gambar 4. 5 perbedaan Inspeksi Thermograph.........................................................................30 Gambar 4. 6 Perbedaan Kondisi Slippering dan Carbon Brush...................................................30

xii

BAB I PENDAHULUAN Thermograph adalah metode memeriksa peralatan listrik dan mekanik dengan mendapatkan gambar distribusi panas. Metode pemeriksaan ini didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar komponen dalam suatu sistem menunjukkan peningkatan suhu. Pengukuran dengan metode thermograph ini memberitahu kita bahwa peralatan yang kita ukur masih dalam temperatur normalnya atau sudah memasuki fase abnormal. Ketika terjadi temperatur abnormal di suatu peralatan tampilan visual pada kamera thermograph akan menunjukan satu atau beberapa titik yang lebih terang dari titik lainya, dalam hal ini disebut titik panas atau hot spot. Hot spot tersebut mengindikasikan ter jadinya masalah pada peralatan. Salah satu contohnya yaitu sistem koneksi kabel yang kurang kencang. Hal ini sangat berbahaya bagi keberlangsungan peralatan tersebut. Maka dari itu, pada suatu industri untuk mengadakan inspeksi pencegahan ini salah satunya dengan metode thermograph.

1.1 Latar Belakang PT. Holcim Indonesia Pabrik Cilacap adalah salah satu industri yang sangat memperhatikan unsur preventif maintenace dalam pemeliharaan peralatan di dalamnya. Sebagai contoh pada area Raw Mill dimana terdapat peralatan 362MD1. Dimana 362-MD1 peranya itu sangat penting karena sebagai sumber penggerak pada Raw Mill. Raw Mill merupakan salah satu proses utama pada pembuatan semen. Sehingga diharapkan tidak terjadi masalah pada 362-MD1. Inspeksi thermograph merupakan salah satu metode untuk mendeteksi peralatan sebelum terjadinya kerusakan. Pada inspeksi thermograph ada dua tempat yang harus diinspeksi. Pertama inspeksi thermograph pada carbo n brush pada motor besar. Kedua inspeksi thermograph pada panel motor besar di Local Sub Station. Diperlukan inspektur untuk membuka cover atau panel motor besar, melakukan inspeksi thermograph dengan cover terbuka dapat membahayakan inspektor 1

karena dapat menghirup serbuk karbon yang berterbangan, terkena benda berputar, dan terjadinya Arc Flash Explosion. Pekerjaan yang berbahaya tapi masih merupakan pekerjaan yang sangat penting untuk dilakukan. Kami mengusulkan solusi untuk memasang IR Window yang memungkinkan inspektur melakukan inspeksi tanpa membuka panel. Karena dengan di pasangnya IR Window dapat memberikan jaminan aman dari Arc Flash Explosion. Dengan demikian, inspektor Thermograph dapat menyelesaikan inspeksi dengan aman tanpa gangguan proses dan lebih banyak inspeksi selesai sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan peralatan melalui teknik pemantauan rutin dan teknik prediksi.

Gambar 1. 1 Tanpa IR Window

Gambar 1. 2 Dengan IR Window

2 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Gambar 1. 1 Inspeksi Tanpa IR Window

Gambar 1. 2 Inspeksi Dengan IR Window

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, perumusan masalah tugas akhir adalah bagaimana memodifikasi cover agar inspeksi thermograph lebih aman dan efisien?

1.3 Batasan Masalah Agar pembahasan dalam tugas akhir ini tidak melebar, maka penelitian dalam tugas akhir ini memiliki batasan masalah yaitu aplikasi IR Window, inspeksi Thermograph, dan motor Raw Mill

1.4 Tujuan Alasan di pasang IR Window : 1. 2.

Memenuhi persyaratan NFPA (National Fire Protection Association) Menghapus risiko bahaya pada inspeksi thermograph

3 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

1.5 Lokasi

4 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

1.6 Luaran yang Diharapkan Semoga Tugas akhir ini bisa menjadi pilot yang bagus sehingga motor besar lainnya akan mengikuti pemasangan IR Window pada PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap.

5 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Checklist Thermograph Slipring Motor Tabel 2. 1 Checklist 362-MD1 NO

TASK LIST

STANDART

362-MD1

MPR 2000/3000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Catat temperature winding R/S/T? Berapakah temperature bearing LS/ULS? Catat load motor R/S/T ? MOTOR Apakah frame motor bersih,sehingga pendinginan tidak terganggu? Apakah frame motor ada yang retak ? Apakah baut base plate kencang semua? Pastikan terminal motor tertutup dengan baik sehingga air tidak masuk? Cek bearing cooling fan motr yg diatas main motor? Apakah Cooling tube tertutup material/benda asing? Apakah screen blade tertutup material/benda asing? Apakah blade/cooling fan motor masih baik ? Apakah suara LS bearing kasar (abnormal)? Apakah suara ULS bearing kasar (abnormal)? Apakah vibrasi motor diluar kebiasaan? Apakah ada tanda arah putaran? Apakah local switch terseal dengan baik? Apakah brush room dusty oleh brush? Apakah ada suara kemricik dalam ruang brush? Pastikan tidak ada spark di brush? Berapa temperature brush tertinggi? Pastikan pintu ruang brush terkunci rapat? Pastikan panjang semua brush bisa bertahan sampai next shutdown/PMS? Pastikan lead brush tidak ada yg putus? Pastikan tidak ada grease leakage di ruang brush? Pastikan semua brush pada posisinya? Cek load Rotor R/S/T? ROTOR STARTER -Check level air apakah masih di batas range? -Pastikan secara visual, short contact baik -Pastikan temperature frame rt.starter dingin -Pastikan tidak ada air yang bocor -Pastikan pintu control panel tertutup baik

<115°C <80°C

Bersih tidak retak Kencang Rapat air tdk masuk Sound halus,no looseness Bersih Bersih tidak retak/patah Normal Normal Normal ada tanda Rapat air tdk masuk Bersih tidak ada no spark 50°C Rapat bisa sampai next PMS tidak putus Bersih tidak ada yg lepas

level dalam range tidak ngether or overheating sama suhu ambeient tidak bocor bisa tertutup rapat

6 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

32 33 34 35 36 37 38 39

DRUM SWITCH -Pastikan tidak ada Oli yang bocor -Pastikan temperature frame normal -Pastikan tidak ada bau terbakar CAPACITOR BANK -Catat unbalance current di estasym -pastikan fan yg di pintu bisa operasi. -Pastikan filter pintu bersih -Pastikan tidak ada bau terbakar -Pastikan pintu panel tertutup baik

tidak bocor <70°C normal <240mA running filter bersih normal bisa tertutup rapat

Notes : ( √ ) = OK , ( X ) = any problems/findings

2.2

Kamera Thermograph (FLIR T420) 2.2.1

Safety Information :

WARNING Ketentuan : Kamera dengan titik laser satu atau lebih. Jangan melihat langsung ke sinar laser karena dapat menyebabkan iritasi mata.

WARNING Ketentuan : Kamera dengan baterai satu atau lebih. Jangan mengisi daya terlalu lama. jangan membongkar atau memodifikasi pada baterai, karena baterai berisi perangkat keselamatan dan perlindungan jika terjadi kerusakan dapat menyebabkan baterai panas, meledak, bahkan pengapian.

WARNING Jangan arahkan kamera inframerah pada sumber energi yang kuat misalkan matahari karena dapat menyebabkan kerusakan detektor di kamera sehingga pembacaan kurang akurat

7 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

WARNING Hati-hati ketika membersihkan lensa kamera inframerah karena lensa memiliki lapisan anti reflektif yang mudah rusak

WARNING Jangan arahkan kamera inframerah pada sumber energi yang kuat misalkan matahari karena dapat menyebabkan kerusakan detektor di kamera sehingga pembacaan kurang akurat 2.2.2

Prosedur Penggunaan FLIR T420 : 1. Masukan baterai kedalam kompartement baterai. 2. Isi daya baterai selama 4 jam sebelum memulai kamera untuk pertama kalinya. 3. Masukan kartu memori kedalam slot kartu. 4. Tekan tombol nyala/mati. 5. Arahkan kamera ke objek yang diinginkan. 6. Sesuaikan pengaturan standart pembacaan kamera. 7. Tekan tombol setengah untuk autofokus,tekan full untuk mengambil dan menyimpan gambar. 8. Install FLIR tool di komputer anda. 9. Hubungkan kamera ke komputer menggunakan kabel USB. 10.Impor gambar ke dalam FLIR tools. 11.Pilih satu atau beberapa gambar. 12.Klik hasilkan laporan. 13.Klik ekspor untuk mengekspor laporan sebagai file PDF. 14.Kirim laporan PDF kepada supervisor.

2.2.3

Prosedur Kalibrasi kamera : Tekan joystik untuk menampilkan sistem menu. Gunakan joystik pilih pengaturan lalu tekan. Keluar tampilan menu pengaturan pilih perangkat pengaturan lalu tekan joystik. Pilih atur kamera lalu tekan joystik. Pilih kalibrasi LCD lalu tekan joystik. Kalibrasi LCD dengan mengetuk 5 titik pada LCD. Setelah selesai mengkalibrasi lalu tekan selesai pada joystik.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

2.2.4

Prosedur menggunakan lampu kamera menjadi flash : 1. Tekan joystik untuk menampilkan sistem menu. 8 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

2. Gunakan joystik pilih pengaturan lalu tekan. 3. Keluar tampilan menu pengaturan pilih perangkat pengaturan lalu tekan joystik. 4. Pilih atur kamera lalu tekan joystik. 5. Pilih lampu dan laser lalu tekan joystik. 6. Pilih aktifkan lampu dan laser lalu centang menggunakan joystik. 7. Pilih gunakan lampu sebagai blitz lalu centang menggunakan joystik.

2.2.5

Prosedur mengedit gambar yang tersimpan : 1. Buka gambar pada arsip gambar lalu tekan joystik. 2. Pilih edit lalu tekan joystik. 3. Lalu akan menampilkan menu konteks :  Pilih ( Cancel ) untuk keluar dari mode edit.

2.2.6 1. 2. 3. 4. 5. 6.

2.2.7 1. 2. 3. 4.



Pilih global

( Measurement parameters) untuk mengubah parameter



Pilih

( Image mode ) untuk mengubah mode gambar



Pilih

(Measurement ) untuk menambahkan titik pengukuran



Pilih

( Color ) untuk mengubah alarm warna



Pilih

( Save ) untuk menyimpan dan keluar dari mode edit

Prosedur mengubah rentang suhu : Tekan joystik untuk menampilkan sistem menu. Gunakan joystik pilih pengaturan lalu tekan. Keluar tampilan menu pengaturan pilih perangkat pengaturan lalu tekan joystik. Pilih atur kamera lalu tekan joystik. Pilih rentang suhu kamera dan tekan joystik. Pilih rentang suhu yang sesuai dan tekan joystik. Note : kita dapat menentukan rentang suhu : pilih pengaturan > ganti tombol yang dapat diprogram > ganti kisaran suhu. Prosedur mengubah warna palet : Tekan joystik untuk menampilkan sistem menu Gunakan joystik untuk memilih warna Tekan joystik untuk menampilkan sub menu Gunakan joystik untuk memilih warna palet yang berbeda dan tekan joystik 9 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

2.2.8

Prosedur mengubah parameters : 1. Tekan joystik untuk menampilkan sistem menu. 2. Gunakan joystik ke measurement parameters 3. Tekan joystik untuk menampilkan sub menu global object parameter.     

( External IR Windowcompensation) ( Object distance ) ( atmospheric temperature ) ( Relative humidity ) ( Reflected temperature )

 ( Emissivity ) 4. Tekan joystik untuk menampilkan kotak dialog. 5. Gunakan joystik untuk mengubah parameter. 6. Tekan joystik untuk menutupkotak dialog. Prosedur Pengaturan Standart Pembacaan FLIR T420 1

Tetapkan emisivitas itu! Emisivitas mempengaruhi faktor:

2



Bahan



Permukaan geometri



Sudut



Panjang gelombang

Mengatur palet warna!

10 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Gambar 2. 3 Pilihan Warna pada Thermograph

3

Tetapkan kompensasi lingkungan

4

5



Jarak



Kelembaban



Suhu atmosfer



Tercermin suhu yang jelas

Atur metode pembacaan suhu 

Crosshair



Tempat panas



Tempat dingin



Delta Spot



Isoterm / rentang batas

Tetapkan rentang suhu 

Kisaran suhu



Fokus



Komposisi gambar

11 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

2.3

Teknik Pengukuran Thermograph Kamera inframerah dapat mengambil gambar dan mengukur radiasi inframerah yang dipancarkan dari objek. Faktanya bahwa radiasi adalah fungsi dari suhu permukaan objek sehingga kamera dapat menghitung dan menampilkan suhu ini. Radiasi yang diukur oleh kamera tidak hanya suhu objek. Fungsi emissivitas dan pantulan radiasi dari objek. Untuk mengukursuhu secara akurat, diperlukan untuk mengimbangi efek dari sejumlah sumber radiasi yang berbeda. Parameter objek yang harus di edit pada kamera yaitu :     

Emisivitas objek Suhu yang tercemin Jarak antara objek dan kamera Kelembaban relatif Suhu atmosfer

2.3.1

Emisivitas Parameter objek yang paling penting untuk diatur yang paling benar adalah emisivitas. Ukuran berapa banyak radiasi yang dipancarkan dari objek. Biasanya, bahan objek dan perawatan permukaan menunjukkan emisivitas berkisar kira-kira 0,1 - 0,95. Permukaan yang sangat halus (cermin) jatuh di bawah 0,1 sementara permukaan yang teroksidasi atau dicat memiliki emisivitas yang lebih tinggi. Cat berbasis minyak, tanpa memandang warna dalam visiblespectrum, memiliki emisivitas di atas 0,9 di inframerah.

Tabel 2. 4 Emisivitas Bahan

Nilai Emisivitas

Material

Aluminium: anodized Aluminium: polished Asbestos: board Asbestos: fabric Asbestos: paper Asbestos: slate Brass: highly polished

0.77 0.05 0.96 0.78 0.93 0.96 0.03

Material

Paint: oil, grey, gloss Paint: oil, various colours Paint: plastic, black Paint: plastic, white Paper: black Paper: black, dull Paper: black, shiny

Nilai Emisivitas

0.94 0.94 0.95 0.84 0.90 0.94 0.90

12 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Brass: oxidized Brick: common Brick: common, red Brick: facing, red Brick: fireclay Brick: masonry Brick: red Carbon: candle soot Carbon: graphite, filed surface Carbon: purified Cement: Charcoal: powder Chipboard: untreated Chromium: polished Clay: fired Concrete Concrete: dry Concrete: rough

0.61 0.81-0.86 0.93 0.92 0.75 0.94 0.90 0.95 0.98 0.80 0.54 0.96 0.90 0.10 0.91 0.92 0.95 0.92-0.97

Copper: polished

0.05

Copper: oxidized Enamel: lacquer Fabric: Hessian, green Fabric: Hessian, uncoloured Fibreglass

0.65 0.90 0.88 0.87 0.75

Fibre board: porous, untreated

0.85

Fibre board: hard, untreated Filler: white Firebrick Formica Galvanized Pipe Glass Glass: chemical ware (partly transparent) Glass: frosted

0.85 0.88 0.68 0.94 0.46 0.92

Paper: cardboard box Paper: green Paper: red Paper: white Paper: white bond Paper: yellow Paper: tar Pipes: glazed Plaster Plaster: rough coat Plasterboard: untreated Plastic: acrylic, clear Plastic: black Plastic: white Plastic paper: red Plastic paper: white Plexiglass: Perpex Plywood Plywood: commercial, smooth finish, dry Plywood: untreated Polypropylene Porcelain: glazed Quartz Redwood: wrought, untreated Redwood: unwrought, untreated Rubber Rubber: stopper, black Sand Skin, human Snow Soil: dry

0.81 0.85 0.76 0.68 0.93 0.72 0.92 0.83 0.86-0.90 0.91 0.90 0.94 0.95 0.84 0.94 0.84 0.86 0.83-0.98 0.82 0.83 0.97 0.92 0.93 0.83 0.84 0.95 0.97 0.90 0.98 0.80 0.92

0.97

Soil: frozen

0.93

0.96

Soil: saturated with water

0.95

13 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Glass: frosted Glass: polished plate Granite: natural surface Graphite: powder Gravel

0.70 0.94 0.96 0.97 0.28

Gypsum

0.08

Hardwood: across grain Hardwood: along grain Ice Iron: heavily rusted

0.82 0.68-0.73 0.97 0.91-0.96

Lacquer: bakelite

0.93

Lacquer: dull black

0.97

Lampblack

0.96

Limestone: natural surface Mortar Mortar: dry P.V.C. Paint: 3M, black velvet coating 9560 series optical black Paint: aluminium Paint, oil: average of 16 colours Paint: oil, black, flat Paint: oil, black, gloss Paint: oil, grey, flat

0.96 0.87 0.94 0.91-0.93 @1.00

Stainless Steel Stainless Plate Steel: galvanized Steel: rolled freshly Styrofoam: insulation Tape: electrical, insulating, black Tape: masking Tile: floor, asbestos Tile: glazed Tin: burnished Tin: commercial tin-plated sheet iron Varnish: flat Wallpaper: slight pattern, light grey Wallpaper: slight pattern, red Water: Water: distilled Water: ice, smooth

0.59 0.34 0.28 0.24 0.60 0.97 0.92 0.94 0.94 0.05 0.06 0.93 0.85 0.90 0.95 0.95 0.96

Water: frost crystals

0.98

0.45

Water: snow

0.85

0.94

Wood: planed

0.90

0.94 0.92 0.97

Wood: panelling, light finish Wood: spruce, polished, dry

0.87 0.86

2.3.2

Pantulan suhu Parameter ini digunakan untuk mengkompensasi radiasi yang dipantulkan di objek. Jika emisivitas rendah dan suhu objek relatif jauh dari yang dipantulkan maka akan menjadi tidak penting untuk mengatur dan mengkompensasi suhu yang dipantulkan jelas dengan benar.

14 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

2.3.3

Jarak Jarak antara objek dan lensa depan kamera. parameter ini digunakan untuk mengkompensasi dua fakta berikut: • Radiasi dari target diserap oleh atmosfer antara objek dan kamera. • Radiasi dari atmosfer itu sendiri terdeteksi oleh kamera. 2.3.4

Kelembaban Kamera juga dapat mengimbangi kenyataan bahwa transmisinya juga bergantung pada kelembaban relatif dari atmosfer. Untuk melakukan ini mengatur kelembaban relatif ke nilai yang benar. Untuk jarak pendek dan kelembaban normal, kelembaban relatif biasanya dapat dibiarkan atau nilai standarnya adalah 50%.

2.4 Spektrum Elektromagnetik Spektrum elektromagnetik dibagi menjadi beberapa daerah dengan panjang gelombang masing-masing, yang di sebut pita. Tidak ada perbedaan yang mendasar di antara radiasi di berbagai pita spektrum elektromagnetik. Semua diatur pada hukum yang sama dan satu-satunya perbedaan muncul karena perbedaan panjang gelombang.

Gambar 2. 5 Spektrum Elektromagnetik

15 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Jenis radiasi : gelombang radio, gelombang mikri, gelombang inframerah, tampak, ultraviolet, sinar-x, dan sinar gamma Thermograph memanfaatkan spektrum inframerah. Pada ujung panjang gelombang pendek. Pita inframerah dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu :  Inframerah dekat [0,75-2,5 μm]  Inframerah tengah [2,5-7 μm]  Inframerah jauh [7-15 μm]  Inframerah ekstrim [15-1000 μm]

2.5

Melakukan inspeksi Thermograph pada motor 362-MD1

Tabel 2. 6 Pengambilan Data

CARBON BRUSH 362-MD1 TREND

Phase K

Phase L

14-Des-16

17-Jan-17

22-Agu-17

15-Sep-17

31-Okt-17

01-Jan-18

1

81,9

84,2

78,7

73,9

79,1

72

2

74,3

74,2

78,9

73,7

78,5

75,3

3

75

78,4

82,4

76,8

78,3

74,3

4

80,6

72,4

78,6

76,7

78,5

79,5

5

76,4

76,5

81,6

83

82,3

79,4

6

77,9

75,8

80,9

76,7

81,5

72,5

7

75

70,3

82,6

75,3

84,2

76,4

8

80

74,4

73,7

73,8

81,6

72,6

9

84

79,9

77,4

74,5

79,5

71,5

10

71,4

75,2

76,9

72,7

82,5

75,6

11

75,5

73,5

78,6

77,4

80,6

71

1

68

73,4

74,7

71,3

76

77,7

2

73,5

72,8

81,2

75,3

68,4

71,4

3 4

73,7 79,8

78 72,4

72,4 72,6

74,9 71,6

70,9 74,9

71,2 75,3

16 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Phase M

5

79,3

86,9

79,3

81,7

83,2

68

6 7

74,7

71

81,4

77,6

74,9

80,1

72,9

79

72,3

64,8

73,3

74,7

8

80,7

72,6

75,3

71,7

72,4

76

9

77

79,2

78,7

78,2

76,4

74,7

10 11

79,4

72

86,6

72,8

81

73,7

79,8

77,6

81,9

78,3

77,5

79,3

1

86,5

77,4

82,4

77,6

82,3

75,2

2

88,6

81,9

78,7

76,1

80,5

78,6

3

84,4

80,6

84,2

78,8

87,3

77,5

4

88,5

79,5

78,8

75,8

81,1

77,4

5

86,2

79

77

76,7

81,8

75,4

6

85,8

79,5

81,1

78,3

80,7

73,3

7

78,4

72,7

85

74,5

80,6

81,9

8

94,3

81

74,9

78,6

80,6

76,8

9

91

80,9

77,3

81,7

79,2

76,8

10

88,4

84,3

83,7

79,8

77,1

73,2

11

84,6

77,7

79,2

76,3

83,5

73,2

2.6 Susunan Carbon Brush Pada Raw Mill Motor (ABB 4 MW)

Gambar 2. 7 Pandangan samping Motor

Gambar 2. 8 Pandangan atas Motor

17 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Tabel 2. 9 Susunan Carbon Brush

18 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

RING M

M1

RING K

RING L

M2

L1

L2

L3

M3

K1

K2

K3

M4

M5

L4

L5

K4

K5

M6

M7

L6

L7

K6

K7

M8

M9

L8

L9

K8

K9

M10

M11

L10

L11

K10

K11

Tabel 2. 10 Data Sheet Motor 362-MD1

Deskripsi Merk Type No Power (kW)

Raw Mill_362-MD1 ABB SL 800 La 6 HM 1005271. 1995 4000

2.7 Polipropilena Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuatoleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikanulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif,dan uang kertas polimer. Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam. Kebanyakan polipropilena komersial merupakan isotaktik dan memiliki kristalinitas tingkat menengah di antara polietilena berdensitas rendah dengan

19 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

polietilena berdensitas tinggi; modulus Youngnya juga menengah. Melalui penggabungan partikel karet, PP bias dibuat menjadi liat serta fleksibel, bahkan di suhu yang rendah. Hal ini membolehkan polipropilena digunakan sebagai pengganti berbagai plastik teknik, seperti ABS. Polipropilena memiliki permukaan yang tak rata, seringkali lebih kaku daripada beberapa plastik yang lain, lumayan ekonomis, dan bisa dibuat translusen (bening) saat tak berwarna tapi tidak setransparan polistirena, akrilik maupun plastik lainnya. Bisadibuat buram dan/atau berwarnawarni melalui penggunaan pigmen, Polipropilena memiliki resistensi yang sangat bagus terhadap kelelahan (bahan). Polipropilena memiliki titik lebur 160 °C (320 °F), sebagaimana yang ditentukan Differential Scanning Calorimetry (DSC). MFR (Melt Flow Rate) maupun MFI (Melt Flow Index) merupakan suatu indikasi berat molekulnya PP serta menentukan seberapa mudahnya bahan mentah yang meleleh akan mengalir saat pengolahan berlangsung. MFR PP yang lebih tinggi akan mengisi cetakan plastik dengan lebih mudah selama berlangsungnya proses produksi pencetakan suntik maupun tiup. Tapi ketika arus leleh (melt flow) meningkat, maka beberapa sifat fisik, sepertikuat dampak, akan menurun. Ada tiga tipe umumnya PP: homopolimer, random copolymerdan impact copolymer atau kopolimer blok. Comonomer yang digunakan adalah etena. Karetetena-propilena yang ditambahkan ke homopolimer PP meningkatkan kuat dampak suhu rendahnya. Monomer etena berpolimer acak yang ditambahkan ke homopolimer PP menurunkan kristalinitas polimer dan membuat polimer lebih tembus pandang.

BAB III

METODOLOGI Metode penelitian dari tugas akhir berguna untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dengan berbagai macam tahap penelitian agar lebih terarah. Metode-metode yang digunakan untuk meyelesaikan tugas akhir ini meliputi: 20 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Mulai

Melakukan inspeksi Thermograph pada motor 362-MD1

Inspeksi Thermograph tidak safety karena bahaya benda berputar dan bahaya Flash Arc Explosion

Memberikan ide rekondisi & modifikasi cover untuk inspeksi Thermograph

Tidak

Menjamin keamanan inspektor?

YA

Analisa Dampak dan Collect Data Selesai

1. Mulai Pengerjaan Tugas Akhir dapat dimulai setelah penentuan judul dan penyusunan proposal.

21 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

2. Melakukan Inspeksi Thermograph Pada saat melakukan inspeksi thermograph dilakukanlah pengamatan langsung ke lapangan untuk mengetahui masalah yang terjadi pada proses inspeksi thermograph pada Motor Raw Mill 362-MD1. Fokus pengamatan ini yaitu pada komponen, keamanan inspektor saat proses inspeksi thermograph, dan titik lokasi masalah yang akan diangkat. 3. Inspeksi Thermograph Tidak Safety Mencari Root Cause Analysis (RCA) pada bahaya yang di timbulkan yaitu arc flash explosion dan bahaya benda berputar. 4. Memberikan Ide Setelah mendapatkan informasi mengenai akar masalah yang terjadi pada proses inspeksi Motor Raw Mill 362-MD1, pada tahap ini dilakukanlah diskusi dan penyelesaian masalah dengan Preventive Superintendant. Pihak-pihak lain yang juga terlibat dalam tahap ini ialah Electrical Raw Mill dan Inspektor Thermograph. Hasil diskusi untuk menjawab RCA yaitu dengan memasang IR Window. 5. Menjamin Keamanan Inspektor Dengan di pasangnya IR Window akan menjamin inspektor dari bahaya benda berputar dan arc flash explosion karena tidak perlu membuka kover motor sehingga inspeksi di lakukan dari luar. 6. Analisa Dampak dan Collect Data Di tahap ini, ada dua tahap yang dilakukan. Yang pertama ialah analisa dampak setelah dipasangnya IR Window yaitu inspektor lebih aman, inspeksi lebih cepat, dan menghemat tenaga. Yang kedua Collect Data dengan waktu inspeksi yang lebih cepat sehingga equipment lebih sering di inspeksi.

22 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 National Fire Protection Association (NFPA) NFPA berfungsi untuk memastikan bahwa prosedur keselamatan diterapkan secara konsisten, NFPA 70E mengharuskan perusahaan untuk membuat program keselamatan listrik tertulis. Program ini harus mencakup persyaratan pelatihan untuk jenis pekerjaan yang akan dilakukan di fasilitas; penilaian bahaya listrik di fasilitas, seperti arc flash explosion; dan prosedur khusus untuk pemeliharaan yang diperlukan pada peralatan fasilitas. Informasi terkini dan akurat tentang sistem kelistrikan fasilitas juga diperlukan, seperti diagram satu garis dan spesifikasi peralatan. Tujuan dari program semacam ini adalah untuk melindungi para pekerja dari bahaya arc flash explosion. Sistem yang efektif harus membangun budaya kesadaran keselamatan yang mencakup semua karyawan. Salah satu bagian kunci dari kesadaran keselamatan adalah memberikan informasi tentang bahaya apa pun yang ada, sehingga NFPA 70E mencakup persyaratan terperinci untuk pelabelan bahaya dan peralatan. Arc Flash Explosion adalah pelepasan energi listrik secara tiba-tiba melalui udara ketika gap tegangan tinggi dan ada perbedaan antara konduktor. Arc Flash bisa spontan atau hasil dari tidak sengaja menjembatani kontak listrik dengan objek konduktor lain. Penyebabnya mungkin termasuk menjatuhkan alat atau penumpukan konduktif debu atau korosi. Flash busur mengeluarkan panas radiasi (panas) dan terang, cahaya kuat itu dapat menyebabkan luka bakar. Suhu Arc Flash Explosion mencapai 35.000 ˚F. Busur tegangan tinggi juga dapat menghasilkan banyak gelombang tekanan dengan cepat memanaskan udara dan menciptakan ledakan. Ledakan ini dapat membuat tembaga dan aluminium mencair. Berurusan dengan Arc Flash Explosion suatu pekerjaan mengharuskan pekerja untuk berinteraksi dengan peralatan yang masih bertegangan. Di mana inspeksi langsung harus dilakukan, salah satu perhatian utama adalah risiko dari Arc Flash Explosion. Bahaya ini sangat berbahaya karena kilatan busur terjadi paling sering selama pemeliharaan peralatan, ketika seorang pekerja berinteraksi langsung dengan peralatan. Busur kecil dapat muncul kapan pun, dan ketika sakelar pemutus dibuka atau ditutup. Jika busur ini terjadi bisa merusak dalam sekejap mata menjadi busur kilat. Arc Flash Explosion tidak terjadi tanpa pemicu, ledakan terjadi karena "perubahan keadaan" yang menyebabkan hubungan sesaat antara fase 99%. Arc Flash insiden disebabkan oleh intervensi - seseorang menghubungi komponen, dll Spontan busur berkedip sangat jarang terjadi. Sirkuit listrik harus diberi energi dan dimuat untuk inspeksi thermograph yang efektif. Semakin tinggi tegangan berarti bahaya yang terjadi lebih besar. Beberapa organisasi melarang inspeksi peralatan tegangan tinggi yang berenergi. IR

23 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Window adalah alternatif untuk membatasi anatara keadaan di dalam motor besar dengan keadaan di luar motor besar.

4.2 IR Window (InfraRed Window) IR Window digunakan untuk memisahkan dua lingkungan dengan tekanan, suhu, kelembapan yang berbeda. Oleh karena itu, jendela IR harus memiliki karakteristik yang diperlukan untuk peralatan IR yang digunakan dan memenuhi persyaratan kekuatan, kekakuan dan lingkungan untuk jenis peralatan yang dipasangnya. Idealnya, semua lingkup listrik arus tinggi dan menengah harus memiliki IR Window. Membuka kover motor untuk inspeksi inframerah membutuhkan waktu, tenaga kerja dan memiliki risiko keamanan; namun, umumnya fasilitas tidak mengalokasikan dana untuk menginstal windows di semua lingkup. Untuk memutuskan perangkat mana yang akan dipasang IR Window, pemasangan ini harus didasarkan pada beberapa faktor, termasuk yang berikut:    

Frekuensi inspeksi pada suatu peralatan tertentu Kompleksitas membuka panel Tindakan pencegahan arc flash explosion Persyaratan keamanan NFPA

Penggunaan IR Window cocok digunakan pada:  Pusat Pengendalian Motor  Panel Distribusi  Koneksi Motor Tegangan Tinggi dan Menengah  Koneksi Kontrol

24 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Tabel 4. 1 Material Bahan Campuran IR Window

PANDUAN PEMILIHAN MATERIAL UNTUK TRANSMISI INFRAMERAH Material

NaCl

Rock Salt

KBr

Potassium Bromide

AgCl

Silver Chloride

Skala Transmisi

Indeks Pembiasan

Karakteristik Material

0.25 15µm

1.52

Umumnya dianggap sebagai jendela sel yang paling berguna. NaCl berbiaya rendah dan kasar. Hidroskopis.

1.53

KBr adalah material yang sangat bagus, berbiaya rendah dengan jangkauan transmisi yang diperpanjang. Lebih lembut daripada NaCl; berdiri thermal dan mechanical shock dengan cukup baik. Hidroskopis.

2.0

Bahan lembut. Gelap di bawah radiasi UV, tidak larut dalam air. Digunakan sebagai windows sel murah. Korosif terhadap logam.

1.40

Indeks rendah dan kelarutan sangat rendah. Membuat sel yang tahan lama dan tepat untuk wilayah di mana ia mentransmisikan. Tidak larut dalam air; tahan sebagian besar asam dan alkalida. Jangan gunakan dengan larutan garam ammonium.

0.25 25µm

0.4 - 23µm

CaF2

Calcium Fluoride

0.15 - 9µm

BaF2

Barium Fluoride

0.2 11.5µm

1.46

Bahan ini sangat sensitif terhadap thermal shock. Jangan gunakan dengan larutan garam ammonium. Tidak larut dalam air; memiliki ketahanan yang baik terhadap fluor dan fluorida.

CsI

Cesium Iodide

1.5 - 50µm

1.74

Umumnya lebih mudah ditangani daripada cesium bromide. Hidroskopis; tidak pecah; mudah tergores.

KRS5

Thallium BromideIodide

0.5 - 35µm

2.37

Mudah tergores; akan mengalir dingin; tidak pecah; larut dalam basa; tidak larut dalam asam; sedikit larut dalam air. Ideal untuk melemahkan pantulan sinar total. Jangan menggiling atau memoles.

1 - 18µm

2.4

ZnSe

Zinc Selenide

Bahan ZnSe dalam kegunaan umum sama dengan KRS-5. Tidak larut dalam air dan sangat tahan terhadap sebagian besar pelarut. Interferensi

25 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

interferensi yang kuat dapat terjadi pada sel jalur yang pendek. Ini rapuh dan karenanya harus ditangani dengan sangat hati-hati.

MgF2

Magnesium Fluoride

0.11 7.5µm

Sedikit lebih larut daripada CaF2. Birefringent. 1.37 - 1.38 Mengirimkan dari ultraviolet vakum ke inframerah. Sensitif terhadap thermal shock.

4.0

Bahan indeks tinggi ini harus terbukti sangat berguna untuk studi permukaan dan mungkin sebagai jendela proses. Secara kimia inert, keras dan rapuh. Harus ditangani dengan sangat hati-hati, cenderung patah.

0.18 20µm

1.46

KCl mirip dengan NaCl, tetapi tidak populer. Pilihan kami atas NaCl untuk bahan sel dasar karena kurang higroskopis, mentransmisikan lebih jauh ke dalam jangkauan inframerah, dan tahan kejutan termal.

Irtran-2 Zinc Sulfide

1 - 14µm

2.20

Tidak larut dalam air. Agak larut dalam asam, HNO3, H2SO4, dan KOH.

Infrasil Quartz

0.4 - 4µm

1.5 at 3333cm-1

Ge

Germanium

2 - 11.5µm

KCl

Potassium Chloride

ZnS SiO2

Tidak larut dalam air.

Awalnya, semua IR Windows terdiri dari lensa kristal. Sekarang terdapat IR Window dengan material Polipropilena yang diperkuat Germanium, Zinc Selenide, dan Calcium Fluoride Keuntungan Kristal :  Ideal untuk suhu tinggi  Tahan lingkungan yang ekstrim  Memungkinkan inspeksi visual  Kompatibel dengan semua IR Imagers Kekurangan Kristal :  Terbatas hingga diameter 4 ″  Bentuk bulat saja  Tidak tahan benturan  Biasanya lebih mahal daripada polimer Keuntungan Polimer:  Ideal untuk lingkungan industri  Transmisivitas stabil dan konsisten  Kompatibel dengan semua IR Imagers  Pilihan ukuran dan bentuk tersedia  Lebih murah dari kristal Kekurangan polimer  Tidak cocok untuk lingkungan bersuhu tinggi (di atas 200 ° C)

26 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Gambar 3. 1 Diagram alur pengerjaan TA

 Seorang pakar harus dikonsultasikan sebelum memesan ukuran atau bentuk khusus (custom).

4.3 Material Polimer Pembuat IR Window

Characteristic IR Absorption Frequencies of Organic Functional Groups Functional Group

Type of Vibration

Characteristic Absorptions (cm-1)

Intensity

O-H

(stretch, Hbonded)

3200-3600

strong, broad

O-H

(stretch, free)

3500-3700

strong, sharp

C-O

(stretch)

1050-1150

strong

C-H

stretch

2850-3000

strong

-C-H

bending

1350-1480

variable

=C-H

stretch

3010-3100

medium

=C-H

bending

675-1000

strong

C=C

stretch

1620-1680

variable

C-F

stretch

1000-1400

strong

C-Cl

stretch

600-800

strong

C-Br

stretch

500-600

strong

C-I

stretch

500

strong

stretch

3300

strong,sharp

stretch

2100-2260

variable, not present in symmetrical alkynes

Alcohol

Alkane

Alkene

Alkyl Halide

Alkyne C-H

27 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Amine N-H

stretch

3300-3500

medium (primary amines have two bands; secondary have one band, often very weak)

C-N

stretch

1080-1360

medium-weak

N-H

bending

1600

medium

C-H

stretch

3000-3100

medium

C=C

stretch

1400-1600

medium-weak, multiple bands

stretch

1670-1820

strong

stretch

1000-1300 (1070-1150)

strong

stretch

2210-2260

medium

stretch

1515-1560 & 13451385

strong, two bands

Aromatic

Carbonyl C=O Ether C-O Nitrile CN Nitro N-O

Gambar 4. 2 Hasil Data Transmisi Pada Polimer

28 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Dari hasil FTIR juga didapatkan hasil gambar seperti dibawah ini Gambar di atas menujukkan kecocokan hasil. Data menunjukkan : 90,25 % menyatakan polimer adalah Polipropilena isotactic 88,42% menyatakan polimer adalah polipropilena 80,88 % menyatakan polimer adalah polipropilena 79,04% menyatakan polimer polipropilena syndiotactic

Sususan ikatan kimia dari polipropilene. Berikut adalah struktur Polipropilena yang ataktic, sindiotaktik, dan isotaktik.

Gambar 4. 3 Macam-Macam Susunan Ikatan Kimia

Dengan membandingkan analisis yang menggunakan tabel dan hasil yang tertera maka kesimpulannya bahwa material uji merupakan polipropilene yang tersususun dari monomer propilena yang pada dasarnya adalah ikatan C-H. Berikut struktur kimia propilena dan polipropilena :

29 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Gambar 4. 4 Struktur Kimia Propilena dan Polipropilena

Peak-peak yang tidak menonjol yang teridentifikasi sebagai ikatan Si-H ; SO 2 diduga adalahmaterial tambahan yang ditambahkan pada polipropilena untuk menambah nilai komersilnyadan bisa jadi digunakan sebagai filler atau pewarna Pada umunmnya SO2 digunakan untuk : fungisida (anti jamur), fumigant (anti serangga), pengawet makanan (jumlah sangat kecil)

4.4 Perbandingan dengan IR Window dan tanpa IR Window

Gambar 4. 11 Lokasi Pemasangan IR Window

30 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Gambar 4. 12 perbedaan Inspeksi Thermograph

Gambar 4. 13 Perbedaan Kondisi Slippering dan Carbon Brush

Tabel 4. 5 Keuntungan Pemasangan IR Window

31 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

BAB V Tanpa IR Window

Dengan IR Window

Membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha

Pemeriksaan lebih cepat

Membutuhkan lebih dari 1 orang

Mampu dilakukan dengan hanya 1 orang

Kontaminan debu pada motor

Mengurangi kontaminan debu

Kemungkinan menghirup serbuk karbon Melindungi pekerja dari serbuk karbon yang berterbangan yang berterbangan Bahaya peralatan berputar

Perlindungan peralatan berputar

Tidak ada perlindungan Arc Flash Explosion

Perlindungan dari Arc Flash Explosion

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1

Kesimpulan

a. IR Window untuk memenuhi persyaratan NFPA 70E saat melakukan inspeksi thermograph karena penggunaan IR Window dalam program inspeksi thermograph dapat menghilangkan 99% pemicu insiden Arc Flash Explosion. b. IR Window menghapus risiko bahaya yang terkait dengan inspeksi thermograph. Memungkinkan satu termografer untuk menyelesaikan survei, sehingga mengurangi biaya tenaga kerja yang tinggi yang terkait dengan inspeksi thermograph. c. IR Window yang digunakan pada koneksi motor tegangan tinggi dan menengah yaitu berbahan polimer polipropilena karena berbahan polimer polipropilena lebih cocok digunakan pada insudtri semen karena ukuran yang optimal dari IR Window :

32 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

5.2

Saran Tugas akhir ini bisa menjadi pilot yang bagus sehingga motor besar lainnya akan

mengikuti pemasangan IR Window pada PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap.

DAFTAR PUSTAKA [1] A basic guide to Thermography [2] "NFPA 70E Arc Flash". Graphic Products. [3] KM Kowalski-Trakofler, EA Barrett, CW Urban, GT Homce. "Arc Flash

Awareness: Information and Discussion Topics for Electrical Workers". DHHS (NIOSH) Publication No. 2007-116D. Accessed January 10, 2013. [4] A Thermographer’s Guide to Infrared Windows [5] International Crystal Laboratories Optics & Spectroscopy Supplies & Accessories [6] Interview with Mr. Ray. A. Jones, Chair on the Technical Committee on Electrical Safety in the Workplace. [7] Lee, R. The other electrical hazard: Electrical arc blast burns. IEEE Transactions on Industry Applications, vol. IA-18, no. 3, pp. 246–251, May/June 1982. [8] "Infrared thermography (IRT) applications for building diagnostics: A review". Angeliki Kylili, Paris A. Fokaides, Petros Christou, Soteris A. Kalogirou.

Applied

Energy. 134:

531–549.

doi:

10.1016/j.

apenergy.2014.08.005.

33 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

LAMPIRAN LAMPIRAN 1

34 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Sejarah PT. Holcim Indonesia Pabrik Cilacap PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap beralamat di Jalan Ir. Juanda Kelurahan Karang Talun Cilacap Tengah 53234 dan merupakan anak perusahaan semen dunia, Holcim Ltd. (Swiss). PT. Holcim Indonesia Tbk atau yang dahulu dikenal dengan nama PT. Semen Nusantara didirikan berdasarkan UndangUndang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 UU No.11 Tahun 1970. Presiden RI saat itu melalui SK. No. B-76/PRES/3/1974 tertanggal 4 maret 1974 memberikan persetujuan pendirian pabrik sesuai permohonan dari para pemegang saham yang terdiri dari: 1. PT. Gunung Ngadeg Djaya (30% saham), Pengusaha Swasta Nasional 2. Onoda Cement Co.Ltd (35%), Pengusaha Swasta Jepang 3. Mitsui Co.Ltd (35%), Pengusaha Swasta Jepang PT. Semen Nusantara sebagai badan hukum disahkan berdasarkan Akte Notaris Kartini Mulyadi, S.H di Jakarta, dengan register Nomor: 133 tanggal 18 Desember 1974 dengan usulan akte perubahan No. 46 tanggal 11 Maret 1975, dalam bentuk Perseroan Terbatas dan berstatus Penanaman Modal Asing, dan kemudian dikukuhkan oleh Menteri Kehakiman RI No.V.A/5/96/25 tanggal 23 April 1975. Pulau Nusakambangan, salah satu pulau di dekat wilayah Cilacap yang semula merupakan lokasi tertutup (sesuai SK Gubernur Hindia Belanda No. 25 tanggal 10 Agustus 1912 No. 34 diktrum ke-3 sub a), pada akhirnya diperbolehkan untuk dibuka dan dimanfaatkan berdasarkan SK Presiden RI No. 38 Tahun 1974. Dengan demikian, dimungkinkan bagi PT. Semen Nusantara untuk memanfaatkan sebagian area di Pulau Nusakambangan sebagai lokasi penambangan batu kapur, salah satu bahan baku utama dalam pembuatan semen. Kemudian PT. Gunung Ngadeg Djaya mendapat ijin penambangan daerah untuk: 1. Konsesi penambangan batu kapur di Pulau Nusakambangan seluas 1000 hektar sejak tahun 1975.

35 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

2. Konsesi penambangan tanah liat di Desa Tritih Wetan, Kecamatan Jeruklegi seluas 250 hektar sejak tahun 1977. 3. Lokasi pabrik Semen di Kelurahan Karang Talun Kecamatan Cilacap Utara dengan luas 26,5 hektar. 4. Lokasi perumahan karyawan di Kelurahan Gunung Simping dengan luas 10 hektar. 5. Lokasi service station / shipping distributor lengkap dengan loading facility seluas 3,5 hektar (status kontrak dengan Perum Pelabuhan III cabang Cilacap). Peletakan batu pertama pendirian Pabrik Semen Nusantara Pabrik Cilacap 1 dilakukan oleh Bupati KHD tingkat II Kabupaten Cilacap, Bapak H.RYK. Mukmin pada tanggal 19 juni 1975 dan pembangunan fisik dimulai tanggal 1 juli 1975 dan selesai 2 April 1977. Selanjutnya pembangunan fisik dimulai tanggal 1 Juli 1975 hingga 5 April 1977. Sebagai konsultan perencanaan dan pembangunann pabrik adalah Naigai Consultant dan Co., Ltd, Jepang, dan sebagai supplier mesin dan pengawas pembangunan adalah F.L. Smith, Perancis dengan peralatan dari Jerman, Perancis, Denmark, dan Jepang. Sedangkan untuk tenaga civil engineering dilakukan oleh PT Jaya Obayashi Gumi dan instalasi listrik oleh PT Promits. Pada tanggal 1 juli 1977, PT. Semen Nusantara sudah mulai berproduksi. Jenis semen yang dihasilkan adalah semen Portland Type 1 dengan logo Candi Borobudur dan bunga Wijaya Kusuma. Selanjutnya sejak 10 juni 1993, PT. Semen Nusantara memiliki status baru dengan pengambilan saham 100% oleh Indonesia, yang kemudian diambil alih oleh PT. Semen Cibinong Tbk. Pabrik Cilacap sendiri terdiri dari dua sentral produksi yaitu CP 1 (pabrik lama) dan CP 2 (pabrik baru). Pemenuhan kebutuhan pasar khususnya di daerah Jawa Tengah dan DIY dilakukan dengan dua cara pembesaran kapasitas produksi melalui

36 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

1.

Pengadaan preginding sehingga dapat mempercepat penggilingan dengan harapan, kapasitas produksi dapat bertambah hingga 500.000 ton/tahun sehingga produksi menjadi 1.500.000 ton/tahun dan mulai beroperasi pada Juni 1995.

2.

Perluasan dengan menambah satu unit pabrik sekaligus merupakan unit kelima yang dibangun di kawasan Industri Cilacap II dengan kapasitas sebesar 2,6 juta ton/tahun.

Proyek pembangunan CP 2 dilakukan mulai Januari 1995 hingga April 1997. Pada tahun 1995, pabrik CP 1 sempat mengalami penutupan karena adanya kenaikan BBM yang menyebabkan biaya operasi melebihi budget dan menimbulkan kerugian. Pada tahun 2000, PT Semen Cibinong Tbk Pabrik Cilacap setuju untuk diadakan restrukturisasi hutang dengan para kreditor. Hutang perseroan telah dikurangi sebesar $500 juta. Selain itu, PT. Tirtamas Maju Tama sebagai pemegang saham tebesar telah menjual seluruh sahamnya kepada perusahaan Holcim Swiss dan mengakibatkan perubahan pemegang saham sebagai berikut: Selanjutnya tertanggal 13 Desember 2001, Holcim Ltd. menjadi pemegang saham utama Holcim atau Holderbank yang didirikan oleh JacobSchmidheiny pada tahun 1838 di desa Balgach, Swiss. Pada tahun 1933, perusahaan telah berekspansi di lebih dari tujuh puluh Negara di lima belahan dunia: Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Asia pasifik dan Afrika. Pada tanggal 30 Desember 2004 Holcim Participation Ltd. menjual seluruh sahamnya kepada induk perusahaan yaitu Holderfinn B.V., pemegang saham mayoritas PT. Semen Cibinong Tbk dengan kepemilikan 5.925.912.820 lembar saham dengan nilai sebesar Rp. 2,5 trilyun (USD 256,48 juta). Holderfin yang berkedudukan di Belanda tersebut merupakan induk perusahaan sekaligus pemegang saham Holcim di Mauritus. Mulai tanggal 1 Januari 2006, nama PT. Semen Cibinong resmi diganti dengan nama PT. Holcim Indonesia Tbk, sesuai dengan keputusan rapat yang diadakan pada tanggal 24 April 2005. Selanjutnya, 37 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Holcim Indonesia menjadi anggota Asosiasi Semen Indonesia, dan sebagai unit usaha di bawah group Holcim, perusahaan aktif sebagai anggota World Bussiness Council for Sustainable Development (WBCSD) dan anggota pendiri Cement Sustainability Initiative.

Pengenalan Departemen Maintenance

merupakan

bagian

dari

manufacturing

directorate

organization yang menangani perawatan dan perbaikan (maintenance). Setiap pabrik semen membutuhkan kegiatan perawatan (maintenance) untuk semua alat dan mesin guna menunjang lancarnya proses produksi dan tercapainya target perusahaan tak terkecuali dengan PT Holcim Tbk. Kegiatan maintenance adalah hal yang sangat penting dan tidak dapat disepelekan, jika hal itu tidak dilakukan dapat berakibat pada kondisi operasi, gangguan proses produksi, hilang daya, menurunnya tingkat produksi dan sebagainya. Departemen Maintenance terdiri dari beberapa sub-departemen, yaitu Mechanical Maintenance, Electrical Maintenance dan Reability Maintenance. Mechanical dan Electrical Maintenance terbagi menjadi beberapa area yaitu Quarry dan Tripper, Raw Material dan Raw Mill, Kiln dan Coal Mill, Finish Mill dan Dispatch. Sementara Realibility Maintenance terdiri dari Preventive Maintenance, Hydraulic and Lubrication dan Maintenance Planning. Dalam menjalankan tugasnya, Maintenance Manager dibantu oleh empat orang Superintendent, yaitu: 1. Maintenance Planning Superintendent 2. Mechanical Superintendent 3. Electrical and Instalation Superintendent 4. Reliability Maintenance Superintende

38 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

LAMPIRAN 2 Gambar Spesifikasi IR Window

Lampiran :

39 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

LAMPIRAN 3 Biaya Rekondisi

Produ

Biaya (Rp)

Jumlah

Total Biaya (Rp)

30.000.000,-

2

60.000.000,-

k IR Window

TOTAL

60.000.000,-

40 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap

: Junjung Dwi Laksana Aji

NIM

: 5215220024

Program Studi

: Teknik Mesin

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap, 3 Maret 1997 Nama Ayah

: Sri Wahyudi

Nama Ibu

: Arti Intarti

Alamat

: Jalan rambutan RT/RW 04/09 Kelurahan Tegalreja, Cilacap Selatan , Cilacap

E-mail

: [email protected]

IP semester 1 s/d 4 Semester 1

: 3,3

Semester 2

: 3,62

Semester 3

: 3,35

Semester 4

: 3,74

Pendidikan

:

SD (2003-2009)

: SD Tambakreja 09

SMP (2009-2012)

: SMP N 2 Cilacap

SMK (2012-2015)

: SMK N 2 Cilacap

41 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Pengalaman Projek

: Membuat Movable Crane Membuat Agregat Washer

42 TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM EVE, PNJ-PT. HOLCIM INDONESIA

Related Documents

Ta Ta
August 2019 56
Ta
November 2019 49
Ta
June 2020 19
Ta
May 2020 34
Ta
June 2020 29
Ta
May 2020 26

More Documents from "SU CASA ES UNA ESCUELA DE ARTE"

Ta Junjung.doc
May 2020 6
Swot.docx
May 2020 4
Arri.docx
November 2019 30
1529771462885_alejandra.docx
November 2019 32
Opening Heavens Gate
May 2020 17