T A.docx

  • Uploaded by: AzQo
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View T A.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,634
  • Pages: 30
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Candi Borubudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia yang terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi Borobudur kurang lebih 100 km di sebelah barat daya kota Semarang, 86 km di sebelah barat kota Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi Borobudur berada di dataran berbukit yang hampir seluruhnya di kelilingi gunung. Gunung-gunung yang mengelilingi candi Borobudur adalah Gunung Merbabu (sebelah timur), Gunung Merapi (sebelah barat laut), Gunung Sumbing (sebelah selatan), dan Gunung sindoro (sebelah Utara). Candi Borobudur didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana. Beberapa prasasti menyebutkan jika candi Borobudur di gunakan oleh orang-orang Budhha pada masa itu sebagai tempat ziarah keagaman. Berdasarkan relief pada bangunan candi, diperkirakan jika candi Borobudur di bangun kurang lebih pada tahun 780 M dan selesai tahun 830 M, pada masa pemerintahan Dinasti Syilendra dengan rajanya Samaratungga. Bangunan candi Borobudur didirikan di atas lereng bukit dan berbentuk punden berundak. Berbeda dengan bangunan suci lainnya, dimana orang yang melakukan ibadah dapat masuk ke dalamnya maka tidak demikian hal nya dengan candi Borobudur, candi Borobudur tidak memiliki ruangan dimana orang dapat masuk kedalamnya, melainkan orang hanya bisa naik ke atasnya dengan melalui tangga-tangga pada keempat sisinya. Berdasarkan pada latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka penulis berinisiatif untuk memilih judul laporan kunjungan ke Jogyakarta dengan judul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR”

1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah Terbentuknya Candi Borobudur? 2. Dimana Lokasi Candi Borobudur? 3. Bagaimana Masa Keruntuhan Candi Borobudur?

2

4. Bagaimana Masa Penemuan Kembali Candi Borobudur? 5. Bagaimana Arsitektur Banguna Candi Borobudur? 6. Kapan Pemugaran Candi Borobudur Yang Pertama Kali? 7. Kapan Pemugaran Candi Borobudur Tahapan Selanjutnya? 8. Apa fungsi candi Borobudur?

1.3 Pembatasan Masalah Adapun penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu bagaimana sejarah Candi Borobudur dan apa fungsi dari Candi Borobudur.

1.4 Tujuan Kunjungan Untuk menambah pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai sejarah dan warisan budaya yang masih kental kebudayaannya dan masih terjaga keutuhannya.

1.5 Manfaat Kunjungan Manfaat kunjungan ke Yogyakarta di antaranya yaitu: 1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai Yogyakarta. 2. Bisa mengenal tempat-tempat wisata yang ada di Yogyakarta. 3. Mengetahui sejarah tempat -tempat wisata di kota Yogyakarta.

1.5 Sistematika Penulisan HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Tujuan Kunjungan

3

1.5 Manfaat Kunjungan 1.6 Sistematika Penulisan. BAB II METODOLOGI PENGUMPULAN DATA 2.1 Data Pimer 2.2 Data Sekunder BAB III LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA 3.1 Candi Borobudur 3.2 Pabrik Gula Madukismo 3.3 Malioboro 3.4 Museum Dirgantara 3.5 Keraton Jogyakarta 3.6 Taman Pintar 3.7 Tebing Breksi. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Candi Borobudur 4.2 Fungsi Candi Borobudur BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. SK Pembimbing 2. Kartu Bimbingan 3. Daftar Riwayat hidup penulis 4. Foto Kegiatan.

4

BAB II METODELOGI PENGUMPULAN DATA

2.1 Data Primer Dalam penelitian arkeologi dengan di temukannya sebuah prasasti batu karang tengah dimana prasasti tersebut 742 yang isinya rencana pembuatan pembangunan besar dan pembebasan jadi di perkirakan Borobudur di bangunan pada abad 8 atau tahun 800 M. Dengan akuan batu prasasti karang tengah. Pada abad ke 8 tentunya yang berkuasa di sini kerajaan Mataram Kuno. Raja yang berkuasa adalah raja Samaratungga. Pembuatan awal candi oleh Raja Samaratungga dan di teruskan oleh putra mahkotanya Bala Putra Dewa dan diselesaikan oleh seorang perempuan yang bernama Diah Pramudia Wardani. Proses pembuatan Borobudur 1.5 abad atau sekitar 150 tahun dibawah kekuasaan Dinasti Syilendra, Menurut penelitia arkeolog memiliki hipotesis di buat pada abad 8 terikat dengan segala adanya bentuk ornamen yang ada di bangunan itu jumlahnya kelipatan 8 dan juga habis di bagi 8. Patungnya ada 504 jumlah ini habis di bagi 8, terdiri dari 368 habis di bagi 8, patung itu tugasnya menyampaikan risalah tuhan tentang nasehat yang benar untuk bisa menolong manusia mendapatkan surga. 64 habis di bagi 8, patung untuk mengevaluasi atau perhitungan manusia sebelum masa kelanggengan 72 habis di bagi 8, patung sebagai simbol penghuni surga karna surga itu makin tinggi makin suci,maka makin tinggi sedikit penghuninya. Stupa besar 72 habis di bagi 8, stupa kecil 1464 habis di bagi 8, anak tangga 352 habis di bagi 8, sudut bangunan 104 habis di bagi 8. Ada kemungkinan sudut pandang lain Borobudur di buat oleh Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, yaitu di buat sebagai konsep sepauhitam maka berbentuk ornamenya kelipatan 8 dan di habis bagi 8. Terikat dengan konsep manusia mencapai kehidupan, kalau dalam hidup mampu menjalani 8 ajaran kebenaran yaitu; Muasabah, tobat, kona’ah, zuhud, ikhlas, ridho, twakal, jujur. Itu disebut Ma’rifat dan Sulaiman di tugaskan oleh allah untuk mengajarkan ketauhidan, Nabi Daud mampu menundukan gunung-gunung jin dan seisinya maka mereka mendapatkan sainaindra penguasa gunung, nabi daud mengajarkan ketauhidan

5

kitab zabur agar kita tidak di tiru, dijiplak, di rubah ,ditulis dibatu melaui bahasa kiphi agar tidak di tiru melaui adegan-adegan atau perbuatan. Setelah Daud mencapai ketuaan di teruskan ketauhidan ini oleh sulaiman, maka Nabi Sulaiman di beri ilmu mampu menundukan jin agar mereka mengajarkan ketauhidan lebih mudah , mampu menaklukan angin dan makhluk hidup. bukti yang di buat oleh jin dan sulaiman yaitu surat as-saba ayat 13 ini telah memenuhi perintah sulaiman membuat gedung-gedung tinggi dan patung lebar di atasnya seperti kolam. Stupa adalah konsep ketauhidan stupa rangkaian dari unsur benda tongkat mangkok yang di tengkurapkan bunga tratai, tongkat sebagai pegangan hidup manusia, mangkok di tengkurapkan tempat makan di tengkurapkan sesuai porsinya makanan halal dan porsi benar, bunga teratai hidup di air tapi tidak tekena air, hidup di dunia penuh godaan, nafsu, dan pengaruh buruk . kehendak surga harus menjauhi perbuatan dosa, harus dekat dengan tuhan, ornamen tersebut tidak lain tidak bukan yaitu stupa. Borobudur mengalami keruntuhan maka banyak batu yang di ganti . jenis batu yang di gunakan untuk Candi Borobudur yaitu batu andesit batu terbentuk dari larva yang menjadi batu, digunakan 55.000 meter2. Menurut penelian teskarhom usia banguna lebih ari 5.000 tahun. Gempa bumi pada 1000 tahun lalu mengakibatkan keruntuhan pada Candi Borobudur dinding yang belum terpasang rapi batu-batu yang terlempar jauh, batu di tampung di Bojo Arkeologi bangunan akan sempurna dengan batu original, untuk merapihkan susunan di gunakan batu biasa ketika mengalami keruntuhan. Banyak patung-patung terjatuh kerusakan diantaranya kepala patung putus, pernah di teliti patung di Borobudur ternyata ukurannya sama, bentuk sama dan beratnya juga sama. Setiap patung tidak dilakukan penyambungan karna kesulitan menemukan badannya di simpan di kantor-kantor masih di jaga keamanannya. 7 tingkatan berbentuk persegi tingakat di atas berbentuk lingkaran, 7 tingkat sebagai gambaran manusia untuk mencari kebutuhan hidup melewati tahapan untuk mencapai surga akan melewati langit 7. Tingkatan ke 3 di atas berbentuk

6

lingkaran sebagai penyempurnaan surga karna tidak berawal dan berakhir berbentuk lingkaran.

2.2 Data Sekunder Tidak ada yang tahu percis mengapa Candi terbesar ini di Indonesia ini diberi nama Borobudur. Ketidakpastian mengapa candi tersebut diberi nama Borobudur adalah akibat dari minimnya bukti tertulis mengenai candi ini hal tersebut tidak menghalangi beberapa ahli untuk mengetahui asal nama Boorobudur ini. beberapa pendapat tersebut antara lain : 1. Naskah dari tahun 1365 M Kitab Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca, menyebutkan kata “budur” untuk sebuah buddha dari aliran Wajradha. Kemungkinan yang ada nama “budur” tersebut tidak lain adalah Candi Borobudur. 2. Sir Thomas Stamford Raffles Raffles menafsirkan Borobudur berarti bahwa budur merupakan bentuk lain dari “budo” yang dalam bahasa jawa berarti kuno. Tetapi bila dikaitkan dengan Borobudur berarti “Boro jaman kuno” namun karena “bhara” dalam bahasa jawa kuno berarti banyak, maka Borobudur juga berarti “buddha yang banyak” jika dikaji secara teliti maka keterangan yang di temukan Raffles memang tidak ada yang memuaskan. “Boro jaman kuno “ kurang mengenal maupun “Buddha yang banyak” kurang mencapai sasaran. 3. Poebatjaraka Menurut

beliau

“Boro”

berarti

“Biara”

dengan

demikian

Borobudur berarti “Biara budur” penapsiran ini sangat menarik karena mendekati kebenaran berdasarkan bukti-bukti yang ada. Selanjutnya jika di hubungkan dengan kitab Negara Kartagama mengenai “Budur” besar kemunnkinan penafsiran Poebatjaraka adalah benar dan tepat. 4. DE Casparis DE Casparis menemukan kata majemuk dalam sebuah prasasti yang kemungkinan merupakan asal kata dari Borobudur. Dalam sebuah

7

prasasti Sri Kahulunan yang berangka 842 M di jumpai kata “Bhumi Sambhara Budhra” yaitu satu sebutan untuk bangunan suci pemujaan nenek moyang atau dii sebut kuil. 5. Drs. Soedirman Bahwa borobudur berasal dari dua kata yaitu bara dan budur. Bara berasal dari sangsekerta Vihara yang berarti kompleks candi dan bihara yang berarti asrama. Budur dalam bahasa bali bedudur yang berarti di atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau vihara dan kompleks candi yang terletak di atas tanah yang tinggi atau bukit. Candi Borobudur diperkirakan di di bangun pada tahun 800 M atau pada abad ke 8. Pada saat itu, dinasti yang berkuasa adalah Dinasti Syailendra yang memerintah kerajaan Mataram Kuno tetapi, ilmuan tidak dapat menetapkan secara tepat kapan Candi Borobudur di Bangun. Dua pendapat umum yang sering digunakan untuk menentukan kapan Candi Borobudur di bangun adalah:

8

BAB III LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KE JOGJAKARTA

3.1 Candi Borobudur 3.1.1

Sejarah Singkat Candi Borobudur Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi

Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turuntemurun bernama Gunadharma. Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha. Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha. Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

9

3.1.2

Deskripsi Candi Borobudur Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur,

Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma). 3.1.3

Peta Lokasi Candi Borobudur

3.1.4

Hasil Analisa Candi Borobudur Borobudur merupakan suatu warisan budaya yang berada di Magelang

Jawa tengah, yang menjadi pusat perhatian dunia sehingga menjadikan keajaiban dunia. Kita berhak berbangga hati atas perhargaan tersebut. Sebagai warga negara

10

Indonesia yang baik, kita juga perlu mendukung dan ikut berpartisipasi untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya nenek moyang kita sendiri. Banyak pengetahuan mengenai objek wisata Borobudur ini, selain fisika, kimia , kita juga bisa mengetahui berbagai kajian ilmu pengetahuan seperti ilmu geografi, ekonomi, sosial, dan sejarahnya. Dalam proses karya wisata kali ini, kita juga bisa belajar sambil berwisata. Setidaknya, sambil berwisata kita juga bisa mengetahui bagaimana letak geografisnya candi Borobudur dilihat dari bidang ekonomi nya yang menguntungkan bagi kehidupan masyarakat sekitar dan bidang sosialnya yang terikat kuat oleh adat istiadat dari nenek moyang, dan jugga dari segi sejarahnya sudah pasti memiliki sejarah yang sanggat panjang dari mulai berdirinya sampai sekarag yang masih tetap bersiri walapun diklarifikasi sudah berusia beribu-ribu tahun.

3.2 Pabrik Gula Madukismo 3.2.1

Sejarah Singkat Pabrik Gula Madukismo Pabrik Gula Madukismo didirikan pada tahun 1955 pada awalnya bernama

Pabrik Gula Padokan. Pada masa pejajahan Belanda pabrik ini hancur lebur dan selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Pabrik Gula Madukismo. Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo bertujuan menolong rakyat karena banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut dihancurkan oleh Belanda. Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat dalam usaha Pabrik Gula Madukismo. 3.2.2

Deskripsi Pabrik Gula Madukismo Mengunjungi Pabrik Gula Madukismo, anda akan merasakan nuansa awal

era industri. Sebuah bangunan besar berusia tua dengan halaman luas, mesinmesin kuno serta rel-rel kereta yang menjadi jalan kereta pengangkut tebu akan menyapa dan menguatkan kesan itu. Pabrik ini menawarkan kenikmatan berwisata yang berbeda dengan tempat lainnya. Seluruhnya dikemas dalam Paket Agrowisata Madukismo, anda bisa menikmatinya dengan mendaftar dulu sebagai

11

peserta wisata jauh hari sebelumnya karena paket wisata ini tak bisa dinikmati setiap saat. Keluar dari lokasi produksi gula, anda akan menuju Pabrik Spiritus Madukismo yang terletak di sebelah barat pabrik gula. Di pabrik yang berdiri di pada tahun yang sama dengan pabrik gula ini, anda juga bisa melihat seluruh proses produksi spiritus yang meliputi tahap pengenceran bahan baku, peragian atau fermentasi dan penyulingan. Spiritus dan produk alkohol lainnya yang dihasilkan oleh pabrik ini diolah dari tetes tebu, hasil samping produksi gula. 3.3.3

Peta Lokasi Pabrik Gula Madukismo

3.3.4

Hasil Analisa Pabrik Gula Madukismo Banyak kajian yang bisa kita peroleh di pabrik gula Madukismo ini,

terutama dalam bidang teknologinya, yang berkaitan dengan kajian dalam bidang ekoniomi. Berbagai teknologi modern diterapkan dalam pengelolaanya. Terutama ekonomi , dimulai dari awal pendiriannya yaitu untuk menanani masalah krisis keuangan indonesia pada masa itu, dan juga bisa di lihat dari strategi pemasaran yang sangat cemerlang higgaa mampu tetap bersaing dari dulu hingga sekarang. Maka dari itu selain berkarya wisata, kita juga bisa melakukan analisis dalam kajian belajar ilmu baru di pabrik ini. Bisa mengetahui lebih jauh tentang kajian teknologi yang digunakan dalam industri yang berhubungan dengan kegiatan industri yang ada di pabrik itu.

12

3.3 Malioboro 3.3.1

Sejarah Singkat Malioboro Ditinjau dari segi bahasa, kata malioboro berasal dari bahasa sansakerta

yangg berarti “karangan bunga”. Dahulu kawasan Malioboro dikembangkan oleh Sri Sultan Hamengkubowono I pada tahun 1758, kawasan itu sebelumnya dipakai untuk sarana perdagangan melalui pasar tradisional, dahulu di kawasan itu banyak terdapat karangan bunga sebagai daya tarik, maka sangat wajar jika kemudian kawasan itu dinamakan Malioboro.Ditinjau dari segi letaknya, Malioboro berada berada segaris dengan gunung merapi, kraton dan pantai parang tritis jogja. Malioboro terletak 800 meter dari Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Jalan maliboro yogyakarta dulunya pernah menjadi basis perjuangan tentara Indonesia saat terjadi agresi militer belanda. Jalan malioboro diapit oleh bangunan gedung perkantoran dan gedung pertokoan sehingga malioboro bisa berkembang menjadi pusat bisnis seperti sekarang ini di Yogyakarta. Malioboro juga menjadi tempat berkumpulnya para seniman dan sastrawan dari berbagai daerah yang bermukim di Yogyakarta. 3.3.2

Deskripsi Malioboro Malioboro menyajikan berbagai aktivitas belanja, mulai dari bentuk

aktivitas tradisional sampai dengan aktivitas belanja modern. Salah satu cara berbelanja di Malioboro adalah dengan proses tawar-menawar terutama untuk komoditi barang barang yang berupa souvenir dan cenderamata yang dijajakan oleh pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan Malioboro. Berbagai macam cederamata dan kerajinan dapat anda dapatkan disini seperti kerajinan dari perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan sebagainya. Anda jangan heran melihat harga barang ditempat ini, misalnya penjual souvenir menawarkan barang tersebut seharga Rp.50.000,- Kalau anda tertarik barang tersebut maka tawaran tersebut harus segera disusul dengan proses tawar menawar dari wisatawan. Dari proses tersebut harga menjadi turun drastis, misalnya pedagang tersebut akhirnya rela melepas barang tersebut dengan harga Rp.20.000,-. Hal ini juga berlaku bila wisatawan berkunjung dan belanja di pasar tradisional Beringharjo yang letaknya tak jauh dari Malioboro. Begitulah

13

keunikan tradisi dari wisata belanja di Malioboro, pembeli harus bisa tawar menawar. 3.3.3

Peta Lokasi Malioboro

3.3.4

Hasil Analisa Malioboro Objek wisata satu ini, merupakan salah satu objek wisata yang paling

terkenal di kota Yogyakarta, selain menyimpan berbagai sejarah, objek wisata ini juga dapat dilihat sebagai pusat perekonomian di kota Jogja. Tidak menutup kemungkinan, sebagian investor banyak yang menanam modal di tempat ini. Berbagai jenis pengunjung datang untuk belanja di sini. Maka tidak heran kalau objek wisata ini dinamakan sebagai pusat perbelanjaan terkenal di Jogja. Selain dilihat dari bidang ekonominya, tempat wisata yang biasa disebut Malioboro ini, juga memiliki catatan sejarah yang berkaitan dengan pembangunan dan pendirian berbagai pusat objek sentralk di Jogja ini. Dan juga dari segi sosialnya yaitu adanya interaksi antara wisatawan dan penjul yang sangat ramah terhadap pengunjung yang memungkinkann terjadinya jalinn kekeluargaan dan suasana kondusif di marioboro.

3.4 Museum Dirgantara 3.4.1

Sejarah Singkat Museum Dirgantara Pada tanggal 4 april 1969 diresmikan berdirinya museum pusat angkatan

udara republic Indonesia oleh menteri panglima angkatan udara laksamana udara

14

Roesmin Nurjadin yang beralokasi di kawasan Markas komando wilayah udara V (makowilu) jalan tanah abang Bukit Jakarta pusat. Sebelumnya berteptan dengan hari Bakti TNI AU tanggal 29 juli 1968 di lembaga pendidikan akademi angkatan bersenjata republic Indonesia (AKABRI) bagian udara yogyakarta yang saat ini bernama akademi angkatan udara (AAU) yang telah diresmikan berdirinys museum pendidikan karbol oleh men/pangau laksdya udara Roesnin Nurjdin. Koleksi museum ini terbagi menjadi beberapa ruang , antara lain ruang jendral sudirman, Ruang letjen Urip Sumaharjo, Ruang Palagan, Ruang sanjata Modal Kemerdekaan, Ruang dapur umum, Ruang alat perhubungan dan kesehatan, Ruang panji-panji, Ruang Gamad yang berisi berbagai tanda kehormtan bintang dan satya lencana, Ruang peristiwa-peristiwa pemberontakan, Rusng pahlawan Revolusi, Ruang penumpasan G 30 S/ PKI dan ruang orde baru. Jumlah koleksinya sekitar 1159 buah. 3.4.2

Deskripsi Museum Dirgantara Beragam pesawat yang memiliki peranan penting dan pernah berjaa dalam

sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia disimpan di museum ini. Karena itu, Museum Dirgantara merupakan salah satu tempat yang wajib Anda datangi saat berkunjung ke Yogyakarta. Berada satu lokasi dengan kompleks perumahaan, perkantoran, dan pusat pendidikan TNI AU, Museum Dirgantara memiliki halaman berumput hijau yang sangat luas dan sejuk. 3.4.3

Peta Lokasi Museum Dirgantara

15

3.4.4

Hasil Analisa Museum Dirgantara Museum dirgantara mandala adalah meseum sejarah terbesar tentang

penerbangan di Indonesia. Hal ini membuat focus dalam hal sejarah penerbangan akan jatuh langsung pada museum ini. Selain itu museum dengan koleksi yang banyak dan terawat ini juga tidak memungut uang yang terlalu mahal untuk sekali kunjungan lokasi museum yang asri dan sejuk serta kecakapan petugas museum dalam memandu pengunjung pun tak dapat diragukan lagi.

3.5 Keraton Jogjakarta 3.5.1

Sejarah Singkat Keraton Yogyakarta Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I

beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon

adalah

bekas

sebuah

pesanggarahanyang

bernama

Garjitawati.

Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara),

Sri

Manganti,

Kedhaton,

Kamagangan,

Kamandhungan

Kidul

(Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. 3.5.2

Deskripsi Keraton Yogyakarta Keraton Yogyakarta adalah istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta

Hadiningrat yang berlokasi di jantung kota Yogyakarta. Walaupun kesultanan

16

tersebut secara resmi telah bergabung dalam NKRI pada tahun 1950, namun komplek keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata favorit yang paling sering dikunjungi di kota Jogja. Sebagian kompleks kraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, kereta kencana dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki beberapa balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas. Keraton Yogyakarta didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram yang akan dikebumikan di Imogiri. Keraton Yogyakarta berada tepat di sebelah selatan Alun-alun Utara kota Yogyakarta atau hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari Jalan Malioboro atau yang kini telah resmi berganti nama menjadi jalan Margo Mulyo. Jadi jika Anda menggunakan kereta api, silahkan turun di stasiun Tugu lalu berjalan lurus ke arah selatan melewati perempatan Jalan Malioboro sampai bertemu dengan lapangan luas yang tidak lain adalah Alun-alun Utara. Jadi jika Anda berkunjung ke Maliboro, pastikan mampir juga untuk menapak tilas sejarah Keraton Yogyakarta. 3.5.3

Peta Lokasi Keraton Jogjakarta

17

3.5.4

Hasil Analisa Keraton Jogjakarta Catatan sejarah membuktikan bahwa takhta kerajaan dilihat dari segi

bentuk bangunannya. Salah satu buktinya yaitu berdirinya suatu bangunan kesultanan yang disebut Keraton Yogyakarta. Dimana dilihat dari monument bangunannya, Keraton

yogyakarta memiliki keunikan sendiri, baik dari segi

bentuk bagian atasnya maupun bagian bawahnya. Memiliki kontur tersindiri. Kalau kita hubungkan dengan sejarah, kita bisa melihat kontruksi bangunan yang berbeda-beda dari adanya akulurasi kebudayaan.

3.6 Taman Pintar 3.6.1

Sejarah Singkat Taman Pintar Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an,

terutama Teknologi Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia. Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan "Taman Pintar". Disebut "Taman Pintar", karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi. Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri. 3.6.2

Deskripsi Taman Pintar Taman Pintar Yogyakarta (TPY ) adalah salah satu wisata pendidikan atau

wisata edukasi paling banyak di kunjungi di Yogyakarta. Rasanya belum lengkap bila mengunjungi kota Yogyakarta tidak menyempatkan diri bermain ke Taman Pintar

Yogyakarta bersama keluarga dan anak-anak. Pada bangunannya

18

menampilkan nuansa modern dan tradisional yang mempunyai keindahan tersendiri. Taman ini menawarkan wahana belajar dan rekreasi yang cukup lengkap untuk anak-anak, baik usia pra sekolah sampai tingkat sekolah menengah. Pada rentang usia tersebut merupakan generasi penerus yang potensial mendapat pencerahan belajar ilmu dann tekhnologi (iptek) Taman Pintar didirikan atas gagasan dari Walikota Yogyakarta Herry Zudianto SE, Akt, MM yang selanjutnya dibangun diatas tanah seluas 12.000 m2. Wisatawan yang masuk ke taman ini bisa langsung mencoba dan menyaksikan hasil karya dari sebuah inovasi dan teknologi dan permainan yang sangat menarik dan banyak bermuatan edukasi pagi anak-anak. Taman Pintar dibangun mulai bulan Mei 2006 dan setahun kemudian pada tanggal 9 Juni 2007 diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X bersama dua menteri yaitu Menteri Riset dan Tekhnologi ( Menristek ), Kusmayanto Kadiman, P.h.D dan menteri Pendidikan Nasional ( Mendiknas ), Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA 3.6.3

Peta Lokasi Taman Pintar

3.6.4

Hasil Analisa Taman Pintar Banyak Kajian yang dapat kita telusuri dan analisis di objek wisata yang

satu ini. Berbagai kajian ilmu bidang science ataupun social, dapat kita pelajari di sini. Berbagai objek study dapat kita saksikan disini, kita bisa menyaksikan gejala langsung berbagai temuan-temuan hasil dari penelitian ilmu pengetahuan.

19

Dimulai dari kajian materi jurusan geografi mengenai berdirinya lokasi taman pintar yang strategis yang mudah di jangkau dari segala arah yanng memudahkan akses menuju lokasi taman pintar

3.7 Tebing Bereksi 3.7.1

Sejarah Singkat Tebing Bereksi Sebelum jadi lokasi wisata, Tebing Breksi hanyalah tebing-tebing

bebatuan. Tak ada keindahan yang menarik wisatawan. Hanya tampak alam liar yang dieksploitasi manusia dengan cara penambangan. Di tengah telantarnya Tebing Breksi, warga sekitar sesekali berdatangan di waktu sore. Tujuannya, sekadar menikmati senja di puncak tebing. Sebagian besar mereka adalah remaja, karena pesona alam di puncak tebingnya menyuguhkan panorama Gunung Merapi dan Merbabu dari kejauhan. Dari situlah, warga sekitar Sambirejo mulai berpikir bahwa kawasan tersebut layak dikelola sebagai tempat wisata. Satu per satu diperbaiki, ditata, hingga dibentuk kelompok pengelola wisata Tebing Breksi. Tebing pun "disulap" jadi karya seni yang indah. Memanfaatkan seniman lokal Yogyakarta, tebing pun dipahat membentuk karya seni berupa tokoh-tokoh pewayangan. Anak tangga dan lokasi pertunjukan seni dibangun. Semua dilakukan untuk memanjakan atau menjadi daya tarik wisatawan. 3.7.2

Deskripsi Tebing Bereksi Tebing Breksi adalah tempat wisata yang berlokasi di Desa Sambirejo,

Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Keindahan panoramanya yang mirip istana pada zaman kerajaan membuat pengunjung dijamin terpesona melihatnya.Wisatawan akan melihat megahnya tebing dengan pemandangan Pegunungan Merapi, Kota Jogja dan bandara. Banyak spot menarik untuk berfoto selfie yang bisa diunggah di Instagram. 

Tiket masuk Tebing Breksi Harga tiketnya gratis. Untuk keamanan, travelers akan dikenakan biaya Rp 2.000 untuk parkir sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil atau roda empat.

20



Jam buka Tebing Breksi Dari jam 05.00 pagi sampai 18.00 sore,

3.7.3

Peta Lokasi Tebing Bereksi

3.7.4

Hasil Analisa Tebing Bereksi Dahulu Tebing Breksi ialah lokasi pertambangan batu kapur. Puluhan

bahkan ratusan masyarakat berprofesi sebagai penambang batu. Dinas pariwisata mengaku sangat kesulitan merubah pola pikir masyarakat karena sudah kadung lama puluhan bahkan ratusan masyarakatnya menggantungkan perekonomian di situ. Untuk memudahkannya, Dinas Pariwisata DIY mengaku menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit untuk turut serta menyulap Tebing Breksi menjadi destinasi wisata terbaik. “Ada anggaran dari Dana Keistimewaan DIY yang kami keluarkan,” kata Styawan. Kini, seonggok tebing batu itu kini berubah menjadi destinasi andalan di Sleman, tak hanya wisatawan domestik, wisatawan manca pun tak sedikit yang menyambanginya. Bahkan, ada yang sengaja rombongan dari luar DIY datang menikmati suasana alam Tebing Breksi.

21

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Terbentuknya Candi Borobudur Candi Borobudur merupakan Candi buddha, terletak di desa Borobudur kabupaten Magelang, jawa tengah di bangun oleh Raja Samaratungga, salah satu Raja kerajaan Mataram kuno, keturunan wangsa syailendra. Keberadaan Candi Borobudur pertama kali diketahui oleh Thomas Stanford Rafles sekitar tahun 1814 Nama Borobudur merupakan gabungan dari kata bara dan Budur. Bara dari bahasa sansekerta berarti kompleks candi atau Biara sedangkan Budur berasal dari kata Beduhur yang berarti di atas, dengan demikian Borobudur berarti Biara di atas bukit. Bangunan berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat dan berukuran 123x123 meter. Tigginya 42 meter sebelum di renovasi dan 34,5 meter setelah di renovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Candi buddha ini memiliki 1460 relife dan 504 stupa buddha di kompleksnya. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tigkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat yang tertinggi yang berupa stupa buddha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai budha mesti melaui setiap tingkatan kehidupan tersebut, Kamadhatu, bagian dasar Borobudur, melambangkan manusia yang teikat nafsu, Rupadhatu, empat tinggkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkatan tersebut, patung budha diletakkan terbuka, Arupadhatu tiga tingkat di atasnya dimana patung budha

di dalam stupa yang berlubang-lubang

melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Arupa, bagian paling atas yang melambngkan nirwana, tempat budha besemayam. Setiap tingkatan memiliki relif-relif yang akan terbaca secara runtut berjalan searah jarum jam (arah kiri dan pintu masuk candi) pada relif Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang melegenda bemacam-macam isinya ceritanya, antara lain ada relif-relif tentang wiracarita ramayana, ada pula relif-relif cerita

22

jataka. Terapat relif yang memceritakan kehidupan masayarakat pada saat itu. Misalnya relif tentang aktifitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian dan relif kapal layar merupakan representasi kemajuan pelayaran yang pada waktu itu berpusat di berggota ( semarang). Keseluruhan yang ada di Candi Borobudur mencerminkan ajaran sang budha. Seorang budhis asal india bernama atisha, pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang di bangun 3 abad sebelum akor wat di kamboja dan 4 abad sebelum Katerdral Agung Eropa in. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dai serlingpa (salah satu raja kerajaan sriwijaya) athisa mampu mengembangkan ajaran budha. Borobudur awalnya berdiri di kelilingi rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Hal tersebut berdasarkan prasasti Kalkutta bertuliskn “Amawa” berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian di artikan sebagai lahar merapi, kemudian Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi. Desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wannurejo terdapat aktivitas warga membuat kerajinan. Gempa 27 mei 2006 lalu tidak berdampak sama sekali pada Borobudur sehingga bangunan candi tersebut masih dapat di kunjungi. Sejarah Candi Borobudur sekitar tiga ratus tahun lampau, tempat candi ini berada masih berupa hutan belukar yang oleh penduduk sekitarnya di sebut Redi Borobudur.

4.2 Lokasi Candi Borobudur Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat surakarta, dan 40 di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini berada dataran berbukit yang hampir seluruhnya di kelilingi gunung. Gunung yang mengelilingi candi borobudur yaitu Gunung Merbabu (sebelah timur),Gunung Merapi (sebelah barat laut),Gunung Sumbing (sebelah selatan),Gunung sindoro(sebelah Utara). Candi berbentuk setupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana seitar tahun 800 M pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra .

23

4.3 Masa keruntuhan Candi Borobudur Tidak ada bukti sejarah yang pasti mengenai kapan tepatnya Candi Borobudur runtuh dan di tinggalkan . beberapa ahli berpendapat bahwa runtuhnya candi ini di awali ketika pada tahun 950 terjadinya letusan Gunung Merapi yang dahsyat. Letusan ini mengakibatkan candi runtuh dan tertimbun tanah. Sejak runtuhnya Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Lalu kerajaan Medang atau kerajaan mataram hindu dengan Raja Mpu Sindok atau Sri Isyana Vikramadhammutunggadeva dari Dinasti Sanjaya, yang saat itu menguasai jawa tengah mulai memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur sekitar tahun 928-1006 M, akibat dari semakin berkuasanya kerajaan Mataram islam di Jawa Tengah. Candi Borobudur terlantar selama berabad-abad terkubur di bawah lapisan tanah yang di tumbuhi pohon dan semak belukar sehinngga Borobudur menyerupai bukit. Alasan sesungguhnya penyebab Borobudur di tinggalan hingga kini masih belum di ketahui secara pasti sejak kapan bangunan suci ini tidak lagi menjadi tempat ziarah umat buddha. Beberapa sumber menduga bahwa sangat mungkin Borobudur di tinggalkan pada periode Raja Mpu Sindok memindahkan pusat pemerintahanya ke Jawa Timur. Meurut Soekomo (1976) candi ini mulai benar-benar di tinggalkan sejak penduduk sekitar beralih keyakinan kepada agama islam pada abad ke 15.

4.4 Penemuan Kembali Candi Borobudur Borobudur tertibun siapapun orang-orang disana tak pernah tahu bawah kaki mereka ada sebuah Candi besar peninggalan kebudayaan nenek moyang terdahulu. Namun keadaan berubah sekitar tahun 1814 M, Sir Thomas Stamford Rafless menemukan puing-puing batuann berusia tua dalam jumlah banyak di sekitaar wilayah tersebut. Sir Thomas Stamford Rafless adalah Gubernul Jendral Inggris yang meminpin indonesia pada masa peralihan penjajahan dari Belanda ke Inggris tahun 1811 M- 1816 M. Ia di anggap sebagai orang pertama yang menguak asal usul candi Borobudur. Ia memerintahkan anak buahnya untuk membongkar tanah

24

di sekitar tempatnya menemukan batu-batuan tua itu dan benar saja, sebuah tumpukan batu-batu besar menjulang membentuk sebuah piramida raksasa. Raffles kemudian terus memerintahkan anak buahya utuk perkerjannya, akan tetapi karena kesibukan

meneruskan

perang pekerjaan ini akhirnya

terbengkalai. Pada tahun 1835 M, Hartman, Gubernur Jendral Belanda melanjutkan proses pengangkatan Candi Borobudur yang di tinggalkan oleh Rafless selepas inggris mengalami kekalahan dalam memperebutkan daerah jajahannya yaitu indonnesia. Hartman msngerahkan banyak pekerja untuk membongkar dan menghilangkan semua penghalang yang menutupi tumpukan-tumpukan batu ini. Ia memang sangat tertarik pada Candi yang di temukannya tersebut dan mengusahakan pembersihan menyeluruh dari puing-puing yang kotor di candi ini.

4.5 Arsitektur Bangunan Candi Borobudur Candi Borobudur di bangun dengan bentuk piramida berundak 10 lantai sesuai dengan konsep 10 tataran penyempurnaan kebajikan untuk merealisasi Kebuddhaan, enam Candi berbentuk teras bujur sangkar, empat lantai berbentuk teras melingkar. Candi ini memiliki 504 arca buddha yang terletak di dalam 432 relung di teras bujursangkar dan 72 stupa berlubang di teras lingkar. Candi Borobudur berbentuk seperti bujur sangkar dengan ukuran 123x123 meter, dan didirikan dengan menggunakan bukit alami sebagai pondasinya. Tinggi bangunan candi tanpa mahkota stupa utama adalah 34,5 meter. Jika di pasang mahkota utamanya, tingginya menjadi 42 meter. Pada bagian teras bujursangkar terdapat 2.672 pahatan relife yang terdiri dari 1.212 relife dekoratif dan 1.460 relife kisah. Relife kisah ini meliputi 160 relife tersembunyi Mahakarmawibhangga yang ada di balik kaki candi, yang lebar di buat 13.000 meter kubik batu untuk menggokohkan agar struktur candi tidak lomgsor. Pada dnding luar serta dinding dalam tingkat pertama dan kedua terpahat 720 relife kisah Jataka dan Arwanda yang mengisahkan mengenai kelahiran lampau buddha. Pada dinding dalam tingkat pertama juga terpahat 120 relife kisah Lalitawistara, yang mengisahkan riwayat hidup buddha Gautama. Pada tingkat

25

kedua, ketiga dan keempat terpahat 460 relife kisah Gandawyuha, yang mengisahkan pencarian pencerahan oleh pemuda Sudhana.Dibagian teras bujursangkar ini baik dinding bagian luar dan dalam di pahat dengan relife dan di hias dengan stupa kecil dan relung berisi arca buddha duduk bersila setinggi 1,5 meter. Terdapat 432 arca Buddha dalam relung di teras ini. arca buddha dalam posisi duduk bersila, menghadap ke luar, sikap tangan atau mudra arca di tiap sisi candi berbeda 1. Arca buddha menghadap ke timur : mudra Bhumiparsa, yang berarti memanggil bumi sebagai saksi. 2. Arca buddha menghadap ke selatan: mudra wara yang berarti kedermawanan. 3. Arca buddha menghadap ke barat: mudra Dhyana yang berarti pengheningan batin. 4. Arca buddha menghadap ke utara: mudra Abhaya yang berarti tidak gentar 5. Arca buddha di pagar teras lingkar: mudra Witarka yang berarti pengerahan akal budi 6. Arca buddha dalam stupa: mudra Darmacakra yang berarti memutar roda dalam drama. Di setiap tangga menuju tingkat lebih lanjut, terdapat gerbang berukir Dewa Kala atau Dewa Penguasa waktu. Bagian puncak candi berupa teras lingkar tanpa tembok sehingga menimbulkan kesan terbuka dan tanpa batas. Teras lingkar ini terdiri dari 4 lantai berupa lantai dasar, lalu 3 lantai berisi ragkaian stupa melingkar dan 1 stupa utama. Rangkaian stupa lantai pertama terdiri dari 32 stupa, melambangkan jumlah 32 markah agung Sakyamuni. Rangkaian stupa lantai kedua terdiri dari 24 stupa, yakni peninggalan almanak india yang meliputi siklus 12 bulan purnama dan 12 bulan baru. Stupa lantai pertama dan kedua memiliki lubang berbentuk wajik. Rangkaian stupa lantai ketiga terdiri dari 16 stupa, dengan lubang berbentuk kotak, berpuncak pada stupa utama. 56 stupa dengan masing-masing 64 lubang wajik memiliki makna buddha didalamnya memancarkan 364 cahaya kesepuluh penjuru mata angin, merujuk ke almnak

26

matahari. 16 stupa degan 44 lubang kotak memancarkan 72 nirmitra kesepuluh penjuru merujuk ke kesatuan peninggalan india kuno. Dalam setiap stupa berlubang terdapat arca buddha dengan mudra dharmacakra. Candi borobudur d i bangun 60.000 meter kubik batu Andesit atau lebih dari satu juta blok batu. Tiap blok batu penyusun Borobudur memiliki memiliki bobot sampai 100 kg. Pembangunan Borobuur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem batu pengunci yakni blok batu yang bisa meengunci posisi satu sama lain. Pahatan relifenya baru dibuat langsung di lokasi setelah bangunan dan dinding candi rampung. Candi Borobudur dilengkapi sistem drainase yang cukup baik untuk mengatasi curah hujan dan genangan air. Terdapat lebih dari 100 pancuran air di sudut sudut candi, masing-masig dengan rancangan pancuran berbentuk kepala raksasa kala atau makara. Tangga terletak pada bagian tengah keempat sisi mata angin yang membawa pengunjung menuju bagian puncak monumen melalui serangkaian gerbang lengkung berukuran motif kala, dengan sepasang singa menjaga tiap gerbangnya.

4.6 Pemugaran Candi Borobudur Yang Pertama Kali Semua puing, tanah, dan kayu-kayu besar yang menutupinya di bersihkan. Candi Borobudur belum berbentuk sempurna banyak bagian yang hilang, dan rusak. Pada tahun 1907-1911 M, di bawah pimpinan Van Erf, Belanda mulai melakukan pemugaran terhadap candi yang memang terlihat belum sempurna pemugaran ini masih di lakukan dengaan teknologi kompresiona, sehingga relifenya belum juga terbentuk seperti aslinya. Pemugaran Candi Borobudur ini dilakukan hanya sebatas untuk menghindari kerusakan-kerusakan lebih lanjut dengan memindahkan batu-batuan yang runtuh dari asal usul Candi Borobudur yang awalnya tidak terurus. Erf sudah berjasa bagi bangsa indonesia karena ia telah menyelamatkan peninggalan nenek moyang bangsa indonesia itu dari kerusakan yang lebih parah.

27

4.7 Pemugaran Candi Pada Tahap Selanjutnya Disibukan oleh kekacauan politik, militer, ekonomi sejak berlangsungnya perangdunia pertama, beberapa pemerintahan yang berkuasa di indonesia mulai dari pemerintahan jajahan Belanda, pemerintahan jajahan Jepang, dan Republik Indonesia menjadi tidak perduli lagi dengan peninggalan sejarah yang memilki nilai histori ini. Candi borobudur di biarkan begitu saja tanpa perawatan, terbengkalai, dan tak diperdulikan Pada tanggal 10 Agustus 1973 pemugaran lanjut kemudian dilakukan di masa kepemimpinan presiden Soeharto. Bukti pemugaran ini berupa prasati seberat 20 ton yang sengaja di buat dan diletakkan di seberat barat laut candi menghadap ke timur. Uniknya pemugaran Candi Borobudur yang berada di bawah pimpinan Dr. Soekmono ini di lakukan oleh sekitar 600 pekerja yang kebanyakan di antaranya merupakan tenaga-tenaga muda lulusan SMA dan STM yang sudah di beri keterampilan khusus tentang bidang chemika arkeologi dan teknologi arkeoogi. Mereka adalah asli putra putri bangsa indonesia, tak ada satupun tenaga ahli dari luar negri. Beberapa bagian yang di pugar dari Candi Borobudur pada masa itu antara lain Rapadhatu ( tempat tinggkatan yang di bawah yang berbentuk persegi), kaki candi, teras 1, teras 2, teras 3, dan stupa induk. Dengan banyaknya yang di pugar ini, waktu yang di butuhkan sekitar 10 tahun. Pemugaran selesai dilakukan pada 23 Februari 1983

4.8 Fungsi Candi Borobudur Selain sebagai tempat wiasata fungsi Candi Borobudur hampir sama dengan fungsi candi pad umumnya yaitu : 1. Tempat menyimpan relik atau disebut Dhatugarba, relik tersebut antara lain benda suci, pakaian, tulang, atau abu dari budha, arwah para biksu yang tersohor atau terkemuka. 2. Tempat sembahyang atau beribadah umat buddha . 3. Merupakan lambang suci umat buddha, cermin nilai-nilai tertinggi umat.

28

4. Buddha dan mengandung rasa rendah hati yang di sadari penciptanya seddalam-dalamnya. 5. Tanda peringatan dan penghormatan kepada sang buddha

29

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dari semua masalah tentang sejarah terbentuknya Candi Borobudur ini dapat diambil kesimpulan 1. Sejarah terbentuknya Candi Borobudur Waktu berdirinya Candi Borobudur tidak dapat diketahui dengan pasti namun para menurut para sumber-sumber yang tertulis Candi Borobudur di perkirakan dibangun sekitar abad 8 M. Di temukan oleh Sir Thomas Stamford Rafles, raja mataram kuno Raja Samaratungga, Dinasti Wangsa Syailendra. Pembuatan Candi ini diperkirakan sekitar 1 abad. Fungsi Borobudur pada masa itu sebagai pusat ziarah agama budha, kirakira 150 tahun digunakan sebagai pusat ziarah. 2. Letak dan lokasi Candi Borobudur Letak

Candi

Borobudur

di

Desa

Borobudur,

Kecamatan

Borobudur, Kabupaten Magelang Jawa tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat surakarta,dan 40 di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini berada dataran berbukit yang hampir seluruhnya di kelilingi gunung. Gunung yang mengelilingi candi borobudur yaitu Gunung Merbabu (sebelah timur),Gunung Merapi (sebelah barat laut),Gunung Sumbing (sebelah selatan),Gunung sindoro(sebelah Utara). 3. Nama dan arti Candi Borobur Menurut bahasa sansekerta borobudur yaitu “biara di perbukitan” yaitu berasal dari kata “bara” (candi atau biar) dan “beduhur” (perbukitan atau tempat tinggi) berart Borobudur berarti candi yang diatas bukit tinggi.

5.2 SARAN Dalam pembuatan karya tulis ini penulis akan memberikan saran diantaranya:

30

1. Kita sebagai generasi muda harus giat belajar dan menjadi penerus bangsa supaya menjadi sisiwa siswi yang terampil dan bisa mengharumkan nama Negri dan Bangsa kita sendiri 2. Kita sebagai warga negara Indonesia harus menjaga dan melestarikan warisan dan kebudayaan Nenek Moyang kita. Dengan memelihara tempattemat bersejarah yang ada di Indonesia sebagai jati diri indonesia dan kebudayaan yang ada di indonesia 3. Penulis berharap kita harus bisa memilah-milah perkembangan budaya barat, yang masuk dan berusaha untuk mempertahankan kebudayaan bangsa kita sendiri. Jangan sampai kebudayaan yang telah ada yang di wariskan oleh Nenek Moyang kita sendiri di ambil oleh negara asing akibat tidak di lestarikan dan tidak di aplikasikan oleh negara kita sendiri.

Related Documents

T & T
June 2020 18
T
December 2019 23
T
November 2019 31
T
November 2019 29
T
November 2019 29
T
November 2019 29

More Documents from ""

T A.docx
November 2019 1
Biografi Ajip Rosidi.docx
November 2019 2
Buku Kas.docx
June 2020 1
Kata Pengantar.docx
November 2019 2