BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia Kapasitas daya dukung dan kualitas air baku di berbagai lokasi semakin terbatas akibat pengelolaan daerah tangkapan air yang kurang baik. Berdasarkan peraturan menteri kesehatan nomor: 416/ Menkes/ Per/ IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, maka perlu dilaksanankan pengawasan kualitas air secara intensif dan terus menerus. (Stewart, 1990). Air tanah adalah sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase atau dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978) Air bawah permukaan adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir di bawah permukaan tanah sebagai akibat struktur perlapisan geologi, beda potensi kelembaban tanah, dan gaya gravitasi bumi. Air bawah permukaan tersebut biasa dikenal dengan air tanah (Asdak, 2002). Air yang berada di bawah muka air pada umumnya disebut air tanah, dan lajur di bawahnya disebut sebagai lajur jenuh. Volume air tanah dalam dataran alluvial di tentukan oleh tebal dan penyebaran permeabilitas dari akuifer yang terbentuk dalam aluvium dan diluvium yang mengendap dalam dataran. Apabila suatu daerah materi penyusunnya atas materi halus (liat/berdebu) umumnya permeabilitasnya kecil, sedangkan suatu daerah yang tersusun atas pasir dan kerikil permeabilitasnya besar. Air tanah yang mengendap di dataran banjir ditambah langsung dari peresapan air susupan. Permukaan air tanahnya dangkal sehingga pengambilan air dapat dengan sumur dangkal (Handoyo, 2008). Berdasarkan latarbelakang yang telah di jelaskan sebelumnya penulis merumuskan masalah yang perlu dicari pemecahannya yakni bagaimana arah
aliran air tanah yang berada di kec dungigi di kota gorontalo dan peta kontur ketinggian muka air tanah dengan menghitung data praktikum . Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah mengukur dan membuat pemetaan sumur untuk menghasilkan peta kontur ketinggian muka air tanah.
B. Maksud Dan Tujuan 1. Mengetahui cara pengambilan sampel air sumur. 2. Mengetahui cara pemeriksaan bakteri E.colli yang terdapat didalam airsumur. 3. Mengetahui nilai MPN bakteri E.colli yang terkandung didalam air sumur.
C. Ruang Lingkup
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu 1. hari,tanggal
: Selasa, 26 Februari 2019
2. lokasi
: Padang Utara
B. Alat dan Bahan 1. GPS 2. Tali berskala/meteran 3. Alat tulis menulis
C. Langkah Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan untuk survei: peta, GPS, meteran danalat tulis. 2. Mengkur kedalaman level permukaan air, ketinggian topografi dankoordinat setiap sumur yang ada di area studi. 3. Mencatat hasil-hasil pengukuran di atas dalam tabel pengamatan berikut pada kolom yang sesuai. 4. Memplot seluruh nilai head total (h) dalam tabel di atas ke dalam peta dasar sesuai koordinatnya masing-masing.
BAB III PENGOLAHAN DATA
1.
Sumur 1 1)
Tempat
: Jl.Falminggo
2)
Easting
: 649629,425 E
3)
Northing
: 9900556,715 N
4)
Elevation
:7 m H1 = 0,48 m mm
H2 = 1,43 m h3 = 2,8 m
1)
Sumur 2
1)
Tempat
: Jl.Falminggo
2)
Easting
: 649629,425 E
3)
Northing
: 9900556,715 N
4)
Elevation
:7 m
h3 = 2,8 m
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Metode Kurlov Clasiffication
B. Metode Stiff Diagram
C. Metode Piper Diagram
D. Analisis Lingkungan Hidrogeologi dan Potensinya (Output dari peta dimasukkan)
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Air tanah adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air (akuifer) di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul di permukaan tanah. Peranan air tanah semakin lama semakin penting karena air tanah menjadi sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan pokok hajat hidup orang banyak (common goods), seperti air minum, rumah tangga, industri, irigasi, pertambangan, perkotaan dan lainnya, serta sudah menjadi komoditi ekonomis bahkan dibeberapa tempat sudah menjadi komoditi strategis.Arah aliran air tanah pada lokasi praktikum ini adalah dari sumur 3 ke sumur 1 lalu ke sampai ke sumur 2. Dimana arah aliran air tanah mengalir dari muka air tanah yang tinggi ke muka air tanah yang rendah. Arah aliran air tanah dapat ditentukan dengan menarik garis tegak lurus kontur muka air tanah tinggi ke muka air tanah rendah (Todd, 1980). Kualitas air tanah dapat juga dipengaruhi oleh aliran air tanah. Air tanah mengalir dari hulu ke hilir yang menyebabkan kualitas air tanahnya juga
berbeda. Chevbotarev (1995) menyimpulkan bahwa selama proses perjalanan, air tanah cenderung berubah secara perlahan dari hulu ke hilir dan mengarah pada komposisi kimia air laut.
B.Saran Kiranya terus di lakukan dan di kembangkan mengenai cara pemetaan muka air tanah. Agar kida dapat mengetahui arah aliran air tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Bouwer, H. 1978. Ground Water Hydrology. McGraw-Hill Book Company., New York. Chevbotarev, I. I. 1955. Metamorphism of Natural Water in the Crust of Weathering. Geochim. Cosmochim. Acta. Handoyo, B. 2008. http://www.malang.ac.id/eLearning/FMIPA/BudiHandoyo/geografi.htm jumad 29 .05.2015,14.35 Stewart, M., 1990, Geotechnical and Enviromental Geophysics : Rapid Reconnaissance Mapping of Fresh- Water Lenses on Small Oceanic Islands, edited by Stanley H. Ward, V. II, Society of Exploration Geophysicist, Tulsa, Oklahoma Todd. 1980. Groundwater Hydrology. University of Califonia, Berkeley John Wiley and Sons, New York.