Nama
: Hafid Muhammad Rafdi
NIM
: 4115131104
PPKN A 2013 “Keaslian Desa Sade Suku Sasak” Pulau Lombok merupakan salah satu tempat paling indah salah satunya untuk berwisata baik itu panorama alam yang indah, keanekaragaman budaya tradisional setempat, dan tentu saja keindahan pantai disekitarnya. Di Pulau Lombok ini juga masih terpelihara dengan baik adalah Dusun Tradisional Suku Sasak yaitu Desa Sade atau Sade Village ini berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut. Desa ini terletak di wilayah bagian selatan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa Sade atau Sade Village ini adalah merupakan salah satu Desa Tradisional Sasak (suku asli Pulau Lombok) atau sebuah perkampungan suku Sasak asli yang masih mencoba mempertahankan dan menjaga keaslian sisa-sisa kebudayaan Sasak lama. Adapun arsitektur rumah adat khas Sasak juga masih bisa dilihat berdiri kokoh dan terawat dengan baik. Masyarakat yang tinggal di Desa Sade Lombok ini adalah suku Sasak dengan sistim sosial dan kehidupan keseharian mereka yang masih memegang teguh adat tradisi Suku Sasak tempo dulu. Mayoritas hampir seluruhnya penduduk asli Suku Sasak di Desa Sade ini menganut ajaran agama Islam. Dan terdapat dua masjid yang berada di Desa tersebut. Mata pencaharian penduduk di Desa Sade Lombok ini adalah bertani dan pekerjaan menenun adalah pekerjaan sambilan kaum wanita di sini setelah selesai bekerja di sawah. Mereka menenun dengan hanya mengunakan alat tenun tradisional yang sangat sederhana. Hasil tenunan mereka beraneka ragam seperti taplak meja, kain sarung, kain songket, selendang, dan lain-lain. Hasil tenunan itu mereka kumpulkan untuk dijual di kios hasil kerajinan dalam koperasi. Suasana di kampung Desa Sade Lombok ini terdiri dari jalan-jalan sempit yang bertingkat sehingga salah satu cara untuk bisa melihat-lihat keadaan sekitar kampung ini adalah dengan berjalan kaki. Adapun kedatangan kami untuk berkunjung dan meneliti daerah Desa Sade tersebut banyak sekali perubahan baik itu dalam sistem teknologi, adat istiadat, dan nilai-nilai sosial yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam hal teknologi yaitu
terhubungnya
aliran listrik yang masuk ke Desa dan adanya alat transportasi untuk
menunjang keseharian warga. Dapat dipahami pada saat wawancara kepada warga setempat mereka mengatakan bahwa budaya gotong royong masih tetap mereka lestarikan hingga saat ini. Budaya gotong-royong tersebut tampak pada saat rumah salah seorang warga mengalami kerusakan, para tetangga secara sukarela ikut membantu memperbaikinya dari mengayam alang-alang hingga menaikkan atap dan mengganti dinding, mereka lakukan semua itu bersama-sama secara bergotong royong dan sukarela. Ini adalah sebuah cermin dari budaya dan kearifan Suku Sasak Sade Lombok yang perlu kita tiru dan ambil sebagai contoh serta tauladan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari di saat sekarang ini.