Studi_kasus_geopolitik_indonesia_kelompo.pptx

  • Uploaded by: Adhitya Prayogi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Studi_kasus_geopolitik_indonesia_kelompo.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 410
  • Pages: 9
KELOMPOK 7 • MUHAMMAD QAIS • ZALDA JURA NABILA

Pendahuluan Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya urusan. (Suradinata,Ermaya. (2005))

Geopolitik menurut kamus Merriam-Webster adalah studi atau ilmu yang mempelajari tentang pengaruh yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti ekonomi, geografi dan demografi pada politik terutama kebijakan luar negeri suatu negara.

PENJELASAN KASUS

PEMBAHASAN STUDI KASUS GEOPOLITIK INDONESIA SOLUSI

KESIMPULAN

TNI AL Amankan Dua Kapal Asing di Perairan Raja Ampat Ant Jurnalis Selasa, 31 Mei 2016 - 13:42 wib

Ilustrasi (OkeZoneNews).

http://news.okezone.com/read/2016/05/31/340/1402287/tni-al-amankan-dua-kapalasing-di-perairan-raja-ampat

SORONG – Diduga melakukan penangkapan secara illegal, dua kapal berbendera asing diamankan TNI Angkatan Laut (AL) di sebelah Utara Pulau Fani, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. "Kedua kapal tersebut yakni Kapal Motor (KM) Jessica 006 GT 12 berbendera Filipina dan KM Pha ONg 95030 GT 14 berbendera Vietnam," kata Komandan Gugus Keamanan Laut Timur (Danguskamlatim) Laksamana Pertama (TNI) I.N.G Sudihartawan, Selasa (31/5/2016).

Ia mengatakan, pihak TNI menggunakan KRI Multatuli untuk mengamankan kedua kapal. KM Jessica 006 GT 12 berbendera Filipina mengangkut 10 orang anak buah kapal (ABK), salah seorang diantaranya warga Negara Indonesia (WNI). Sementara KM. Pha ONg 95030 GT 14 berbendera Vietnam terdapat 13 ABK. Ketika penangkapan KM Jessica 006 GT 12 tersebut tidak ditemukan barang bukti hasil penangkapan hasil laut, tetapi kapal tersebut tidak mempunyai surat izin masuk perairan Indonesia. "KM. Pha ONg 95030 GT 14 Vietnam ditemukan dengan barang bukti delapan ton teripang yang diduga hasil curian di perairan Indonesia. Kapal tersebut juga tidak dilengkapi dengan surat izin masuk ke Indonesia," ujarnya

• Diproses hukum sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku. • Konsolidasi dengan negara si pelaku, agar tidak terjadi kesalahpahaman. • Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pengawas laut dan perikanan (TNI AL dsb). • Meningkatkan dan menambah stasiun pengawas (radar) dan sistem lainnya. • Menambah jumlah kapal patroli (penjagaan laut dan pantai). • Penenggelaman kapal pelaku illegal fishing dengan bantuan TNI Angkatan Laut (agar memberikan efek jera). • Masyarakat terutama para ahli dalam bidang ini bisa berpartisipasi dalam pembuatan perencanaan, implementasi dan pengawasan terhadap geopolitik dan geostrategis dalam kelautan dan perikanan. (dalam ringkup demokrasi dan sesuai fakta).

Peningkatan penjagaan terhadap perairan di Indonesia sangatlah penting untuk dilakukan karena wilayah tersebut dapat diklaim sewaktu-waktu oleh negara lain dan hasil sumber daya alamnya diambil dengan sewenang-wenangnya. Langkah tegas pemerintah sangat diperlukan agar tidak ada kasus illegal fishing lagi dalam rangka cerdas siasati segala isu-isu geopolitik. Karena NKRI harga mati!

More Documents from "Adhitya Prayogi"