Strontium.docx

  • Uploaded by: Paschalis Pindyka Aji Kurniawan
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Strontium.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,157
  • Pages: 7
TUGAS MATA KULIAH EKSPLORASI BAHAN GALIAN INDUSTRI STRONSIUM

Disusun Oleh : Paschalis Pindyka Aji Kurniawan 111.150.074 Kelas A

PROGRAM STUDI S-1 JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2018

Mengenal Stronsium sebagai Salah Satu Mineral Industri yang Berguna bagi Kehidupan Sehari-hari Paschalis Pindyka Aji Kurniawan1 111.150.074 1Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Jalan Padjajaran Ring Road Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta Sari Stronsium merupakan salah satu mineral logam yang memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan manusia. Mineral ini dilambangkan dengan simbol Sr dan memiliki nomor atom 38. Mineral bijih pembawa stronsium antara lain adalah celestine (SrSO4) dan strontianite (SrCO3). Kedua mineral tersebut memiliki sifat fisik hampir sama. Stronsium kebanyakan terbentuk dalam bentuk urat-urat hidrothermal bersuhu rendah (100oC) dan mengisi rongga pada batuan sedimen, seperti batupasir dan batugamping. Cadangan celestine melimpah di beberapa negara antara lain Cina, Spanyol, Meksiko. Adapun strontianite mudah dijumpai di Kanada, Jerman, dan Meksiko. Stronsium memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai gelas kaca untuk tabung TV berwarna, kembang api, pasta gigi, dan bahan baku obat osteoporosis. Eksplorasi stronsium dilakukan secara sistematis, diawali dengan setting tektonik yang memungkinkan hingga melakukan drilling untuk estimasi sumberdaya. Kata kunci : stronsium, urat hidrothermal, batuan sedimen, eksplorasi

Strontian, dimana dia ditemukan

Pendahuluan Stronsium

merupakan

salah

dalam tambang bijih timbal.

satu mineral logam yang dalam tabel periodik unsur disimbolkan dengan

Sifat Fisik Mineral

lambang Sr dengan nomor atom 38.

 Sebagai Celestine

Mineral ini memiliki kemiripan sifat fisik dan kimia dengan kalsium dan barium. Stronsium umumnya hadir dalam mineral Stontianite (SrCO3) dan Celestine (SrSO4).

Sejarah

penamaan mineral ini berasal dari sebuah desa di Skotlandia, yaitu

Gambar 1. Celestine

1

 Bentuk  Warna

: Biru, putih

: Masif, globular

 Transparansi : Translusen

 Rumus Kimia : SrSO4

 SG

: 3,7

 Gores

: Putih

 Kilap

: Kaca

 Kekerasan

: 3 – 3,5 S. Mohs

 Pecahan

: Uneven

 Sistem Kristal : Orthorombik

 Belahan

: Ada

 Bentuk

 Sifat dalam

: Brittle

: Prismatik, tabular

 Transparansi : Translusen  SG

: 3,9 – 4,0

 Kilap

: Kaca

 Pecahan

: Uneven

 Belahan

: Ada

 Sifat dalam

: Brittle

 Sebagai Strontianite

Cara Terjadinya Stronsium yang hadir di dalam celestine terbentuk sebagai mineral asesori

pada

urat

bijih

yang

terendapkan pada kondisi larutan hangat. Umumnya ditemukan di dalam batuan sedimen, seperti pada rongga batupasir dan batugamping. Selain terbentuk di rongga, celestine umumnya juga terdapat dalam rupa geode. Celestine yang terdapat dalam rupa geode, diketahui terbentuk oleh penggantian

(replacement)

nodul

alabaster yang mengandung gypsum Gambar 2. Strontianite

(CaSO4)

atau

anhidrit.

Gypsum

sangat mudah larut, tetapi celestine umumnya tidak mudah larut. Larutan  Warna

: Putih, colorless

pembawa stronsium yang bertemu

 Rumus Kimia : SrCO3

dengan nodul gypsum kemudian

 Gores

: Putih

melarutkan kalsium (Ca) sehingga

 Kekerasan

: 3,5 – 4 S. Mohs

meninggalkan

 Sistem Kristal : Ortorombik

rongga.

Proses

berikutnya terjadi presipitasi celestine

2

dengan

seketika,

ditandai

oleh

Pada

kondisi

pertumbuhan kristal ke dalam rongga

strontianite

baru.

alterasi celestine. Kedua mineral ini

dapat

tertentu,

terbentuk

dari

(SrCO3) sendiri

sering dijumpai bersama dengan

terbentuk karena larutan hidrothermal

asosiasi mineral lain, yaitu barit,

bersuhu

kalsit, dan sulfur.

Strontianite

rendah

yang

kemudian

mengendap dalam wujud urat. Urat hidrothermal tersebut terbentuk di dalam

batugamping,

napal,

Keterdapatan

dan

Stronsium umumnya terdapat

batukapur, atau dapat juga dalam

secara alami, dan menjadi mineral ke-

wujud geode maupun konkresi.

15 yang paling melimpah di muka bumi, diperkirakan sebesar 360 ppm di dalam kerak bumi. stronsium hadir sebagai mineral sulfat yaitu celestine (SrSO4) dan mineral karbonat yaitu strontianite (SrCO3). Celestine hadir lebih sering sebagai endapan yang dapat

Gambar 3. Geode Strontianite

Strontianite jarang terbentuk pada

urat

membawa

hidrothermal logam,

tetapi

yang umum

dijumpai pada batuan karbonatit. Kebanyakan strontianite mengkristal pada

suhu

sekitar

100oC.

Kehadirannya pada rongga terbuka dan urat-urat mengindikasikan pada kristalisasi

terjadi

pada

ditambang

karena

kelimpahannya. kenyataannya,

Namun stronsium

dalam

bentuk karbonat (strontianite) yang lebih

sering

digunakan.

Tetapi

endapan strontianite yang ditemukan di alam tidak sebanyak celestine, sehingga

kurang

dapat

dikembangkan. Celestine

tekanan

(SrSO4)

dijumpai

rendah, kemungkinan kebanyakan

dalam batuan sedimen, terutama

sama dengan tekanan hidrostatik dari

dolomit dan batugamping dolomitan,

air tanah.

dan

juga

hadir

sebagai

urat

hidrothermal di dalam rongga batuan beku

vulkanik

basa.

Sedangkan 3

strontianite

umumnya

berasosiasi

Argentina (10.000 ton), dan Maroko

dengan barit, celestine, dan kalsit di

(2.500 ton) (Data tahun 2015).

dalam suatu urat epithermal.

Strontianite hadir cukup melimpah di sebagai

banyak negara, antara lain Kanada,

celestine terdapat secara melimpah di

Jerman, India, Meksiko, Rusia, dan

Cina (150.000 ton), Spanyol (90.000

Amerika Serikat.

Stronsium

ton),

Meksiko

hadir

(70.000

ton),

Gambar 4. Persebaran Sumberdaya Stronsium di Dunia

strontianite terbakar dengan nyala

Pemanfaatan Kegunaan utama stronsium saat

merah terang dan digunakan kembang

ini adalah dalam produksi gelas kaca

api dan suara sinyal. Celestine juga

untuk

berwarna.

digunakan untuk membuat jenis

Stronsium juga digunakan dalam

tertentu dari kaca dan merupakan

memproduksi magnet ferrite dan

bahan dasar untuk membuat senyawa

tabung

TV

dalam penyulingan seng. Stronsium titanate merupakan bahan menarik

stronsium lainnya. Kegunaan

dari

sebagai

bahan

untuk aplikasi optik karena memiliki

stronsium

indeks pantul yang tinggi dan dispersi

tambahan untuk membuat pasata gigi

optik yang lebih besar daripada intan.

khusus

Dua stronsium,

mineral yaitu

pembawa

celestine

dan

adalah

lainnya

gigi

sensitif.

Terkadang

stronsium juga digunakan dalam pengobatan osteoporosis.

4

- Mencari indikasi hadirnya sistem hidrothermal, misal alterasi dan uraturat. Setelah litologi yang terdapat di lapangan mendukung, maka langkah selanjutnya yaitu mencermati adatidaknya proses alterasi yang terjadi, dilihat dari kehadiran himpunan Gambar 5. Salah Satu Kegunaan Stronsium sebagai Kembang Api

mineral ubahan. Selain itu, dapat pula melakukan stream sedimen sampling

Cara Eksplorasi

di percabangan sungai untuk mencari

Tahapan eksplorasi stronsium

sumber endapan.

dilakukan seperti eksplorasi bahan

- Melakukan pemetaan detil geologi

galian logam lainnya yang memiliki

dan alterasi, langkah

berikutnya

karakteristik endapan sama. Berikut ini

adalah

batas-batas

merupakan penjabaran singkat tahapan

satuan batuan dan zona dari alterasi

eksplorasi stronsium :

itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk

menentukan

- Mencari setting tektonik favorable,

mempersempit

berdasarkan

eksplorasi.

endapannya

karakteristik

kerja

umumnya

- Melakukan rock chip sampling,

terbentuk pada lingkungan back-arc

tahapan yang tidak boleh dilupakan

extension atau magmatic arc. Dimana

adalah pengambilan sampel batuan

pada lingkungan ini, proses-proses

yang di dalamnya terdapat indikasi

hidrothermal dekat permukaan dapat

hadirnya stronsium. Hal ini bertujuan

terjadi.

untuk memperkuat adanya potensi

- Mencari litologi asosiasi, karena

stronsium, karena fakta lapangan

terbentuk

didukung

hidrothermal,

stronsium

tipe

wilayah

karena

larutan

maka

diperlukan

oleh

hasil

analisa

laboratorium.

sumber dari larutan itu sendiri.

- Melakukan analisa geokimia batuan

Sehingga penemuan intrusi batuan

(XRF dan AAS), bertujuan untuk

beku di lapangan sangat mendukung

mengetahui kandungan unsur dalam

eksplorasi stronsium.

batuan, terutama stronsium.

5

- Melakukan drilling inti batuan, tahap ini dilakukan untuk mengetahui ketebalan dan kualitas dari endapan stronsium. -

Mengestimasi

sumber

daya,

perkiraan kuantitas stronsium yang berpotensi lanjut

diperhitungkan

untuk

kemudian

lebih menjadi

cadangan.

Referensi

Pedersen, Traci. 2013. Facts About Strontium.

https://www.lives-

cience.com/34522-strontium.html. Diakses 11 Oktober 2018. https://en.wikipedia.org/wiki/Celesti ne_(mineral) https://en.wikipedia.org/wiki/Strontia nite https://www.minerals.net/mineral/celestine.aspx https://www.minerals.net/mineral/strontianite.aspx https://id.wikipedia.org/wiki/Stronsiu m

6

More Documents from "Paschalis Pindyka Aji Kurniawan"

Resume Paper.docx
April 2020 16
Strontium.docx
April 2020 15
Interpretasi Bl.docx
April 2020 34
Modul Gravity Fix.pdf
April 2020 20
Strontium.docx
April 2020 16