Stop Siksa Konsumen

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Stop Siksa Konsumen as PDF for free.

More details

  • Words: 637
  • Pages: 3
kamis, 02 agustus 2007 16:53 wib home berita aceh medan sumut luar negeri nusantara ekonomi berita tinjauan ekonomi olahraga lokal nasional luar negeri opini artikel kolom rosihan anwar surat pembaca tajuk rencana serba serbi teknologi hiburan kesehatan pendidikan wanita kreasi mimbar jumat artikel manajemen qolbu seni & budaya budaya serba waspada

stikp laz peduli umat berita sore <javascript:popupwindow('http://www.beritasore.com/',0,0,'yes','yes','yes','yes', 'yes')>

rabu, 01 agustus 2007 22:56 wib stop menyiksa konsumen cetak e-mail *waspada online.* walau gencar digelar operasi terhadap produk-produk penganan maupun pasta gigi asal china, namun tetap saja di lapangan, produk-produk tersebut beredar. sebagaimana marak diberitakan sebelumnya, balai pengawasan obat dan makanan (bpom) sudah menegaskan bahwa pihaknya telah memerintahkan penarikan pasta gigi maxam dari seluruh toko di indonesia. alasan dari bpom sebagaimana disampaikan kepala bpom husniah rubiana thamrin, penarikan itu dilakukan karena pasta gigi maxam mengandung bahan kimia /diethylene glycol/ seperti yang ditemukan di negara-negara lain, seperti panama dan sejumlah negara lainnya. dan tentu saja bahan kimia itu mengarah kepada formalin yang jika dikonsumsi secara bebas maka korban akan mengalami rusaknya jaringan hati, ginjal, otak, limpa, pankreas dan sistem susunan saraf. namun kenyataannya di lapangan masih banyak ditemukan bahan-bahan berbahaya itu dijual bebas. boleh dikatakan razia sebagaimana yang gencar digelar mulai dari nanggroe aceh darussalam hingga sumatera utara tidaklah berjalan efektif dan efisien sehingga masih ada konsumen yang mendapatkan produk itu dijual bebas. lalu pertanyaannya mengapa begitu tidak berdayanya perangkat bangsa ini dalam mendeteksi bebasnya bahan berbahaya itu di tengah masyarakat. kita melihat hal itu tidak lebih karena kurang padunya kerja sama di lapangan antar segala instansi. bukan tidak mungkin, banyak instansi yang memang sudah memiliki kewenangan untuk itu malah tidak berdaya dan hanya menunggu laporan semata sebagaimana kasus penyakit aneh di magelang, jawa tengah yang sudah merenggut nyawa masyarakat. paling tidak kasus di magelang itu sudah menunjukkan betapa lemahnya aparat instansi terkait dalam mengantisipasi segala bentuk kejadian yang menimpa masyarakat. sangat wajar kalau kemudian menteri perindustrian, fahmi idris menyatakan penyesalannya secara mendalam terhadap bpom yang kurang mengawasi secara ketat produk-produk impor yang dikonsumsi masyarakat. dia mempermasalahkan bahwa produk asal china sudah lama beredar dan

dikonsumsi, namun baru kali ini terbukti mengandung formalin yang jelas membahayakan kesehatan masyarakat. ''jadi, menurut saya pengawasan obat-obatan dan makanan selama ini oleh bpom sangat lemah,'' kata fahmi saat berada di bandara polonia, medan, selasa (31/7). tentu yang paling parah menurut fahmi adalah kurangnya koordinasi sehingga terjadi hal sedemikian. fahmi melihat selama ini akibat lemahnya pengawasan, muncul berbagai produk makanan, minuman dan obat-obatan produksi china membanjiri pasar dalam negeri. jelas sudah pengawasan yang lemah menjadi topik utama sehingga masuknya barang-barang dari luar negeri ke indonesia dengan mudah sebagai akibat lemahnya pengawasan. pengawasan bukan sekedar mengecek jumlah barang namun juga isi barang itu hingga ke akar-akarnya atau dampak yang ditimbulkan kalau barang itu masuk dan dikonsumsi masyarakat. bangsa indonesia saat ini sudah menjadi sorotan dunia, merupakan tempat yang paling nyaman untuk masuknya barang-barang dari belahan dunia. peredaran barang-barang terlarang sudah bukan menjadi rahasia umum lagi di indonesia. begitu mudah, sampai-sampai di indonesia ada pabrik ekstasi. itulah yang terjadi, pengawasan dan pengawasan yang tidak ada kekuatannya. pada akhirnya konsumen juga yang menjadi korban terparah. banyak masyarakat yang harus menanggung beban berat seperti penyakit kanker dan penyakit lainnya. dan tentunya biaya tinggi akan terus mendera masyarakat kalau sudah begini ceritanya. oleh karenanya, sudah cukup dan hentikanlah segala bentuk 'kemudahan' dalam pengawasan khususnya pengawasan terhadap barang-barang yang berbahaya. berikanlah pengawasan ketat sehingga tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban.**** berikutnya > [ kembali ] <javascript:history.go(-1)> copyright � 1997-2006 waspada online hak cipta dilindungi undang-undang republik indonesia. tidak diperkenankan mereproduksi seluruh maupun sebagian tampilan dan/atau isinya dalam bentuk maupun media apapun tanpa ijin tertulis dari waspada online.

Related Documents

Stop Siksa Konsumen
November 2019 7
Konsumen
October 2019 26
Stop
May 2020 44
Siksa Fora Da Iskcon
June 2020 7
Perilaku Konsumen
April 2020 24
Hotd-siksa-kubur
October 2019 8