Stainless Steel 2

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Stainless Steel 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 953
  • Pages: 8
Figure 9. Forms of carbide in micro-constituents in steel

Figure 10. Martensite needles (dark) in austenite (x1200)

Figure 11. Steel (C, 0,4) quenched from between A1 and A3. Undissolved ferrite around inclusion in martensite (x 100)

Figure 13. Nodular troostite in martensite Figure 12. Martensite and quench crack. (x400) Steel (C, 0,5) quenched in water from 900°C(x400)

Figure 14. Sorbite in quenched and tempered (600°C) steel (C, 0,5) (x500)

Figure 15. Case-hardened screw. Cracked martensitic case (white), martensite and ferrite core (x30)

2.4 PROSES PEMBUATAN STAINLESS STEEL Pada dasarnya stainless steel merupakan salah satu jenis dari baja paduan, sehingga pembuatan stainless steel tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan baja paduan, yang membedakan adalah penambahan unsur-unsur paduan, antara lain Kromium, Nikel, Mangan, dan Aluminium. 1. proses konvertor terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping. Sistem kerja •

Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,



Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)



Kembali ditegakkan.



Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.



Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya. •

proses Bassemer (asam)

lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO •

CaSiO3

proses Thomas (basa)

Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O 5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), 3 CaO + P2O5

Ca3(PO4)2 (terak cair)

2. proses Siemens Martin menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah : a. memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur b. sebagai Fundamen/ landasan dapur c. menghemat pemakaian tempat Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih, •

Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),



besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)

3. proses Basic Oxygen Furnace •

logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)



Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang _elat dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.



ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.

Keuntungan dari BOF adalah: •

BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen



Proses hanya lebih-kurang 50 menit.



Tidak perlu tuyer di bagian bawah



Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon



Biaya operasi murah

4. proses dapur listrik _elative_re tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik. Keuntungan : •

Mudah mencapai _elative_re tinggi dalam waktu singkat



Temperatur dapat diatur



Efisiensi termis dapur tinggi



Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik



Kerugian akibat penguapan sangat kecil

5. proses dapur kopel mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang. Proses •

pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.



Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.



kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.



besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.



15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.

Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi: CaCO3  CaO  CO2 CO2 akan bereaksi dengan karbon: CO2  C  2CO

Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain. 6. proses dapur Cawan •

Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,



kemudian dapur ditutup rapat.



Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair.



Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan _elati-unsur paduan yaitu: Kromium Nikel Mangan Aluminium

2.5 SIFAT-SIFAT TEKNIS BAHAN

TABEL SIFAT MEKANIK STAINLESS STEEL Jenis Stainless

Respon Ketahanan Metode Magnet Korosi

Steel Austenitic Tdk Duplex Ya Ferritic Ya Martensitic Ya Kemampuan Welding Sgt Tinggi Tinggi Rendah Rendah

Ke-liat-an

Hardening (Ductility)

Ketahanan

Ketahanan

Temperatur Temperatur

Tinggi Sgt Tinggi Cold Work Sgt Tinggi Sgt Tinggi Sedang Tidak ada Sedang Rendah Sedang Tidak ada Sedang Tinggi Sedang Q&T Rendah Rendah

Rendah Sgt Tinggi Sedang Rendah Rendah

SPESIFIKASI SIFAT DARI JENIS-JENIS STAINLESS STEEL 1. Ferritic Stainless Steel Bersifat magnetic, tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas tapi dapat dikeraskan dengan cold work, dapat dicold work maupun dihot work, pada kondisi annealed keuletan dan ketahanan korosi tertinggi, kekuatan mencapai 50% lebih tinggi dari pada baja plain carbon, ketahanan korosi dan machinability lebih baik dari pada stainless steel Martensitic. 2. Martensitic Stainless Steel Bersifat magnetic, dapat dikeraskan dengan perlakuan panas, dapat di cold work maupun di hotd work, machinabilitynya bagus, ketangguhan baik, ketahanan korosinya cukup bagus terhadap cuaca tetapi tidak sebaik stainless steel ferritic maupun austenitic 3. Austenitic Stainless Steel Bersifat non magnetic, pada kondisi annealed, tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas, dapat di hot-work dan dicold-work, memiliki shock resistant yang tinggi, sulit dimachining kecuali dengan penambahan S atau Se, sifat tahan korosinya paling baik diantara jenis lainnya, kekuatan pada temperature tinggi dan ketahanan scaling sangat baik 4. Precipitation-Hardening Stainless Steel Baja tahan karat yang mengalami pengerasan presipitasi, mudah dipabrikasi, kekuatan tinggi, keuletan _elative baik, ketahanan korosinya baik 2.6 CONTOH PENGGUNAAN/APLIKASI Karena memiliki tingkat ketahanan terhadap karat yang cukup tinggi, biasanya Stainless Steel digunakan sebagai alat – alat rumah tangga dan perkakas rumah tangga yang biasanya terletak di luar yang berhubungan langsung dengan air dan udara. Aplikasinya :

Related Documents

Stainless Steel 2
November 2019 17
Stainless Steel
July 2020 12
Stainless Steel
October 2019 16
Stainless Steel
October 2019 19
Stainless Steel 3
November 2019 19
Stainless Steel 1
November 2019 12