Sriwijaya.docx

  • Uploaded by: krystal
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sriwijaya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,057
  • Pages: 3
Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan besar yang bukan saja dikenal di wilayah Indonesia, tetapi dikenal di setiap bangsa atau negara yang berada jauh di luar Indo¬nesia. Hal ini disebabkan letak Kerajaan Sriwijaya yang sa ngat strategis dan dekat dengan Selat Malaka. Telah kita ketahui, Selat Mal aka pada saat itu adalah jalur perdagangan yang sangat ramai dan dapat men ghubung-kan antara pedagang-pedagang dari Cina dengan India atau Romawi. Dari tepian Sungai Must di Sumatra Selatan, pengaruh Kerajaan Sriwijaya te rus meluas yang mencakup Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut Ja wa bagian barat, Bangka, Jambi Hulu, dan mungkin juga Jawa Barat (Taruman egara), Semenanjung Malaya hingga ke Tanah Genting Kra. Luasnya wilayah la ut yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan m aritim yang besar pada zamannya. 1. Kehidupan Politik ,Kerajaan Sriwijaya Kehidupan politik kerajaan Sriwijaya dapat ditinjau dari raja-raja yang memerintah, wilayah kekuasaan, dan hubung annya dengan pihak luar negeri. a. Raja yang memerintah (yang terkenal) 1) DapuntaHyang SriJayanasa Beliau adalah pendiri kerajaan Sriwijaya. Pada masa pemerintahannya, dia berhasil memperluas wilayah kekuasaan sampai wil ayah Jambi dengan menduduki daerah Minangatamwan yang terletak di dekat jalur perhubungan pelayaran perdagangan di Selat Malaka. Sejak awal dia te lah mencita-citakan agar Sriwijaya menjadi kerajaan maritim. 2) Balaputera Dewa Awalnya, Balaputradewa adalah raja di Kerajaan Syailend ra. Ketika terjadi perang saudara antara Balaputra Dewa dan Pramodhawarda ni (kakaknya) yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Balaputra De wa mengalami kekalahan. Akibatnya dia lari ke Kerajaan Sriwijaya, dimana Raj a Dharma Setru (kakak dari ibu Raja Balaputra Dewa) tengah berkuasa. Kare na dia tak mempunyai keturunan, dia mengangkat Balaputradewa sebagi raja Masa pemerintahan Balaputradewa diperkirakan dimulai pada tahun 850 M. Sr iwijaya mengalami perkembangan pesat dengan meingkatkan kegiatan pelayara n dan perdagangan rakyat. Pada masa pemerintahannya pula, Sriwijaya menga dakan hubungan dengan Kerajaan Chola dan Benggala (Nalanda) dalam bidang pengembangan agama Buddha, bahkan menjadi pusat penyebaran agama Buddh a di Asia Tenggara.

3) Sri Sanggarama Wijayatunggawarman Pada masa pemerintahannya, Sriwijay a dikhianati dan diserang oleh kerajaan Chola. Sang raja ditawan dan baru dil epaskan pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I di Chola. b. Wilayah kek uasaan Setelah berhasil menguasai Palembang, ibukota Kerajaan Sriwijaya dip indahakan dari Muara Takus ke Palembang. Dari Palembang, Kerajaan Sriwijay a dengan mudah dapat menguasai daerah-daerah di sekitarnya seperti Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan internasional, Jambi Hu lu yang terletak di tepi Sungai Batanghari dan mungkin juga Jawa Barat (Tar umanegara). Maka dalam abad ke-7 M, Kerajaan Sriwijaya telah berhasil men guasai kunci-kunci jalan perdagangan yang penting seperti Selat Sunda, Selat Bangka, Selat Malaka, dan Laut Jawa bagian barat. Pada abad ke-8 M, perlu asan Kerajaan Sriwijaya ditujukan ke arah utara, yaitu menduduki Semenanju ng Malaya dan Tanah Genting Kra. Pendudukan pada daerah Semenanjung Mal aya memiliki tujuan untuk menguasai daerah penghasil lada dan timah. Sedang kan pendudukan pada daerah Tanah Genting Kra memiliki tujuan untuk mengu asai lintas jalur perdagangan antara Cina dan India. Tanah Genting Kra sering dipergunakan oleh para pedagang untuk menyeberang dari perairan Lautan Hi ndia ke Laut Cina Selatan, untuk menghindari persinggahan di pusat Kerajaan Sriwijaya. Daerah lain yang menjadi kekuasaan Sriwijaya diantaranyaTulang-B awang yang terletak di daerah Lampung dan daerah Kedah yang terletak di p antai barat Semenanjung Melayu untuk mengembangkan usaha perdagagan den gan India. Selain itu, diketahui pula berdasar berita dari China, Sriwijaya me nggusur kerajaan Kaling agar dapat mengusai pantai utara Jawa sebab adalah jalur perdagangan yang penting. Pada akhir abad ke-8 M, Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara, baik y ang melalui Selat Malaka, Selat Karimata, dan Tanah Genting Kra. Dengan ke kuasaan wilayah itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan laut terbesar di sel uruh Asia Tenggara. c. Hubungan dengan luar negeri Kerajaan Sriwijaya menj alin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di luar wilayah Indonesia, teruta ma dengan kerajaan-kerajaan yang berada di India, seperti Kerajaan Pala/Nal anda di Benggala. Raja Nalanda, Dewapala Dewa menghadiahi sebidang tanah untuk pembuatan asrama bagi pelajar dari nusantara yang ingin menjadi ‘dhar ma’ yang dibiayai oleh Balaputradewa. 2. Kehidupan Sosial ,Kerajaan Sriwijaya Karena letaknya yang strategis, per kembangan perdagangan internasional di Sriwijaya sangat baik. Dengan banyak nya pedagang yang singgah di Sriwijaya memungkinkan masyarakatnya berkom unikasi dengan mereka, sehingga dapat mengembangkan kemampuan berkomuni

kasi masyarakat Sriwijaya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, B angka, Jambi dan Semenanjung Malaysia.Perdagangan internasional ini juga me mbuat kecenderungan masyarakat menjadi terbuka akan berbagai pengaruh da n budaya asing, salah satunya India. Budaya India yang masuk berupa penggu naan nama-nama khas India, adat istiadat, dan juga agama Hindu-Buddha. I-t sing menerangkan bahwa banyak pendeta yang datang ke Sriwijaya untuk bela jar bahasa Sanskerta dan menyalin kitab kitab suci agama Buddha. Guru besa r yang sangat terkenal di massa itu adalah Sakyakirti yang mengarang buku Hastadandasastra. 3. Kehidupan Ekonomi ,Kerajaan Sriwijaya Pada awalnya kehidupan ekonomi m asyarakat Sriwijaya bertumpu pada bidang pertanian. Namun dikarenakan leta knya yang strategis, yaitu di persimpangan jalur perdagangan internasional, m embuat hasil bumi menjadi modal utama untuk memulai kegiatan perdagangan dan pelayaran. Karena letak yang strategis pula, para pedagang China yang ak an ke India bongkarmuat di Sriwijaya, dan begitu juga dengan pedagang Indi a yang akan ke China. Dengan demikian pelabuhan Sriwijaya semakin ramai hi ngga Sriwijaya menjadi pusat perdagangan se-Asia Tenggara. Perairan di Laut Natuna, Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa berada di bawah kekuasa an Sriwijaya. 4. Kehidupan Agama ,Kerajaan Sriwijaya Kehidupan agama masyarakat Sriwija ya dipengaruhi oleh datangnya pedagang India. Pertama adalah agama Hindu, l alu agama Buddha. Agama Buddha dikenalkan di Sriwijaya pada tahun 425 Ma sehi. I Tsing melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi rumah bagi sarjana Buddha sehingga menjadi pusat pembelajaran agama Buddha, khususnya aliran Mahay ana.Selain itu ajaran Buddha aliran Buddha Hinayana juga turut berkembang di Sriwijaya. Nama Dharmapala dan Sakyakirti pun tidak asing lagi. Dharmapa la adalah seorang guru besar agama Budha dari Kerajaan Sriwijaya. Dia perna h mengajar agama Budha di Perguruan Tinggi Nalanda (Benggala). Sedangkan Sakyakirti adalah guru besar juga. Dia mengarang buku Hastadandasastra. Sa ngat dimungkinkan bahwa Sriwijaya yang termahsyur sebagai bandar pusat pe rdagangan Asia Tenggara, tentunya menarik minat para pedagang dan ulama muslim dari Timur Tengah. Sehingga beberapa kerajaan yang semula adalah b agian dari Sriwijaya, lalu tumbuh menjadi cikal-bakal kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera kelak, disaat melemahnya pengaruh Sriwijaya.

More Documents from "krystal"

Kediri.docx
November 2019 24
Biotek.docx
July 2020 10
Sriwijaya.docx
November 2019 16
April 2020 19
Mrs Hameed Ullah Khan
July 2020 6