Spo.docx

  • Uploaded by: Laras Handayani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Spo.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 455
  • Pages: 2
APNEA PADA NEONATUS No Dokumen :

No. Revisi :

Halaman :

12.SPO.080.VIII.2016

1

1/2

Disahkan oleh STANDAR

Tanggal Terbit

PROSEDUR

31 Agustus 2016

Direktur Rumah Sakit Umi Barokah

OPERASIONAL (dr. Dwi Rakhmawati, Sp.KK) PENGERTIAN

Apnea neonatus adalah henti napas selama 20 detik atau lebih atau sebagai episode singkat dengan disertai bradikardia (denyut jantung < 80 kali/menit), synopsis sentral atau pucat

TUJUAN

1. Memberi bantuan napas dan rangsal taktil setiap neonates yang mengalami apnes 2. Memberikan pengobatan untuk merangsang pusat napas

KEBIJAKAN

SK Direktur Nomor 001/SK/RSUB/VII/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan RS Umi Barokah Boyolali

PROSEDUR

Penanganan Umum 1. Bayi dirangsang dengan meraba/mengelus dada atau punggung bayi 2. Bila bayi tidak mulai bernafas atau mengalami sionasis sentral, megap-megap atau denyut jantung

menetap kurang dari 100

kali/menit melakukan resisutasi dnegan melakukan balon dan sungkup 3. Evaluasi ulang dari anamnesis/riwayat umum dan pemeriksaan fisik 4. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan identifikasi penyebab : darah rutin, CRP, kultur, kalsium, glukosa, analisis gas darah 5. Bila kadar glukosa kurang dari 45 mg/dl (2,6 mmol/1) terapi untuk hipoplekimia 6. Observasi bayi secara ketat terhadap serangan periodic apnea berikutnya dan rangsangan pernapasan bayi bila perlu dengan merapa/menepuk dada atau punggung bila gagal, lakukan resusitasi dnegan melakukan balon dan sungkup

SOP APNEA PADA NEONATUS

PROSEDUR

No Dokumen :

No. Revisi :

Halaman :

12.SPO.080.VIII.2016

1

2/2

7. Bila bayi dapat serangan episode apnea lebih sekali, lakukan resusitasi setiap jam: a.

Jangan diberi minum. Pasang infus dan berikan cairan infus rumatan setiap hari sesuai pola pos natal

b. Bila bayi tidak ada serangan apnea resusitasi diperlukan untuk 6 jam. Bayi diperbolehkan menyusu bila tidak dapat menyusu berikan ASI peras dengan memakai cara minum alternative c. Bila serangan episode apnea setelah resisutasi oksigenasi menggunakan tekanan positif kontinyu (CPAP) sesuai prosedur yang ada sampel darah alteri/perifer untuk pemeriksaan analisis gas darah 8. Lakukan perawatan lengkap atau kontak kulit bayi ibu dengan cara ini serangan apnea bayi berkurang dan ibu mampu melakukan amati secara ketat 9. Berikan antibiotik (ampisilin dan gentamisin) untuk sepsis 10. Urgup kecil (berat lahir L <1500 gr atau kelahiran kurang 30 minggu) kurang apnea menetap biarpun dengan cara-cara tersebut diatas infeksi telah teratasi berikan: a.

Teofilin dosis awal 5 mg/kg BBper oral/IV, diteruskan 2 mg/kg BB tiap 8 jam selama 7 hari

b.

Ampisilin dosis awal 6 mg/kg BB IV, diteruskan 2 mg/kg BB tiap 8 jam selama 7 hari atau

c.

Kafein dosis awal 10 mg/kg BB oral/IV, diteruskan 2,5 mg/kg BB sekali sehari

d.

Kafein sistrat dosis awal 10 mg/kg BB oral/IV, diteruskan 5 mg/kg BB sekali sehari

Amati bayi selama 24 jam setelah pemberian antibiotik distop. Jika minum bayi baik dan tak ada masalah-masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit bayi dipulangkan. UNIT TERKAIT

1. Instalasi Rawat Inap 2. Unit Perinatologi

More Documents from "Laras Handayani"

Alur Permintaan Diklat
October 2019 27
Notulen Kft.docx
October 2019 34
Alur Permintaan Diklat.docx
October 2019 22
Spo.docx
May 2020 15
Gaby Word.docx
December 2019 41