OLEH : Dr. THERYOTO,M.Kes,Sp.Ok Ka. Seksi Gawat Darurat Bencana & Keluarga Miskin SUDIN PELAYANAN KESEHATAN KOTAMADYA JAKARTA UTARA
SPGDT Sistem Penanggulangan Gawat-Darurat Terpadu Suatu sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan oleh pemerintah Prop DKI Jakarta (Dinas Kesehatan) dengan melibatkan berbagai unsur terkait (lintas program dan lintas sektor) untuk menanggulangi keadaan darurat bencana yang sering / mungkin terjadi di Prop. DKI Jakarta.
Tsunami Aceh
The “D” day : Dec 26th 2004 07.58 local time 9,3 Richter scale
Keadaan Sebelum Tsunami
Keadaan Sesudah Tsunami
Central Java earthquake • • • • •
May 27th 2006, 05.54 WIB 6,2 Richter scale Epicentrum : 17,1 kms deep under sea 37 kms south of Yogyakarta 2 after shocks : 4,6 & 4,8 Richter ( 4 – 6 hours after )
U.S. Geological Survey; Jakarta's Meteorology and Geophysics Agency
Casualty Update June 1st 2006 • Death : 6.234 • Severely injured : 33.231 • Mildly injured: 12.917 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000
Severe Death
ukoharjo
Purworejo
Magelang
Boyolali
Klaten
Yogya
Gn. Kidul
Kulon Progo
From : Ministry of Social Affairs
Sleman
Bantul
-
DEMO DAN KERUSUHAN MASAL
LEDAKAN BOM
KEBAKARAN
BANJIR
KECELAKAAN TRANSPORTASI
GEMPA BUMI
GELOMBANG TSUNAMI
SEMUA INI TIDAK KITA KEHENDAKI
MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH BENCANA : • Peningkatan Morbiditas a. Kesakitan Primer : akibat langsung (trauma fisik, kimiawi, psikis dll) b. Kesakitan Sekunder : akibat sampingan (sanitasi lingkungan yg buruk kekurangan makanan dll)
• Tingginya Angka Kematian a. Kematian Primer : akibat langsung (tertimbun tanah longsor, terbakar, terbawa arus dll) b. Kematian Sekunder : akibat tdk langsung (kurang persediaan obat, kurang tenaga medis dll)
• Masalah Kesehatan Lingkungan Tempat penampungan yang tdk memenuhi sarat (persediaan air bersih, tempat pembuangan tinja dan air limbah, tempat sampah dll)
• Kurang Gizi, Penyakit Infeksi dan Wabah diakibatkan oleh suplai obat dan makanan kurang.
Korban-korban saat bencana
UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA • Sebelum Bencana (upaya pencegahan) : a. Membuat kebijakan - Membuat UU/Protap penanggulangan bencana. - Standarisasi yankes dlm keadaan bencana.
b. Meningkatkan kesiapsiagaan - Melembagaakan unit pelaksana (SPGDT) - Membuat peta rawan bencana. - Menyiapkan tenaga dan sarana. - Melakukan monitoring dan meningkatkan koordinasi.
c. Meningkatkan upaya mitigasi Meminimalkan resiko bencana dengan upaya pembangunan dan non fisik.
fisik
UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA • Saat Bencana (upaya pertolongan) : a. Melakukan koordinasi dan mobilisasi sumber daya. b. Melakukan penilaian awal (Rapid Assesment) - Mengamankan lokasi kejadian (pemetaan area) - memperkirakan jumlah korban
c. Melakukan Triage d. Mendirikan Pos medis/RS lapangan e. Melaksanakan sistem rujukan f. Upaya kesling dan pemberantasan vektor di lokasi dan penampungan. g. Surveilans penyakit.
UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA • Setelah Bencana (upaya rehabilitasi) : a. Mengupayakan pemulihan kesehatan fisik dan psikososial. b. Restrukturisasi sarana dan prasarana yang rusak. c. Melakukan pengkajian.
SPGDT
KOMPONEN PENTING DALAM SPGDT : Sistem Komunikasi Sistem Transportasi Sumber Daya Manusia PKM / RS dan RS Lapangan Sumber Dana Sektor-sektor Terkait
FASE UTAMA DALAM SPGDT : Fase PRA RS Fase INTRA RS Fase REHABILITASI
FASE PRA RUMAH SAKIT KEBERHASILAN SPGDT PRA RS TERGANTUNG PADA ADANYA KEMAMPUAN : SPGDT 1. Akses dari masyarakat ke SPGDT, yaitu :
Polisi
: 110
Damkar
: 113
Kesehatan : 118
2. Komunikasi yang handal : Masyarakat
Ambulan PUSKOM SPGDT
Puskom SPGDT RS/PKM
Instansi Terkait
4. Transportasi
Ambulan Transportasi Ambulan Emergency
3. Sumber Daya manusia Dr. Spesialis Dr. Umum Paramedis Awam Khusus
FASE RUMAH SAKIT Keberhasilan SPGDT tergantung pd kesiapsiagaan RS menghadapi bencana yaitu : 1. UGD memakai pola Triage Resusitasi/Stabilitasi Diagnostik 2. Mempunyai Disaster Plan 3. Kerjasama dg RS disekitarnya
4. Mempunyai sarana penunjang medis dan non medis 5. Memiliki personalia yang lulus Pelatihan PPGD
FASE REHABILITASI
SEMUA KORBAN YG CEDERA AKIBAT KECELAKAAN / BENCANA HARUS DILAKUKAN REHABILITASI SCR MENTAL / FISIK, SEHINGGA MEREKA DAPAT BERFUNGSI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
PRINSIP
penatalaksanaan kedaruratan medik
- Proteksi diri
- Amankan penderita - Meminta pertolongan - Melakukan prosedur gawat darurat
PROTEKSI DIRI SENDIRI : Terjadinya kecelakaan atau kecelakaan bisa di mana saja, oleh sebab itu bila kita menemukan hal demikian kita sebagai penolong haruslah mewaspadai hal-hal lain di sekeliling kita. Pertama sudah amankah diri kita? Yang dimaksud aman disini ialah aman terhadap bahaya situasi tempat kecelakaan/bencana dan aman dari si penderita sendiri, agar tidak tertular penyakitnya.
AMANKAN PENDERITA : Setelah diri kita aman dan merasa terlindungi segera kaji keadaan si penderita, bila tempat si penderita tidak aman, misalnya tergeletak pada lintasan kereta api, jalan ramai kendaraan, aliran sungai/banjir, ada kebakaran dll segera pindahkan. Tetapi apabila tempat si penderita sudah aman biarkan saja, karena memindahkan penderita dengan cara tidak tepat akan memperparah keadaannya.
MINTA PERTOLONGAN :
TUJUAN MINTA TOLONG : 1. Legal Aspek Memberikan Pertolongan 2. Datang Bantuan (Petugas Lebih Profesional)
KEPADA SIAPA MINTA TOLONG : 1. Orang Sekitar
2. Instansi Yang Berwenang
SPGDT DKI JAKARTA
INSTANSI YANG BISA DIHUBUNGI : 1.
PUSDALDUKES DINKES / SUDIN YANKES JAKUT / AMBULAN GAWAT DARURAT 118
2.
PEMADAM KEBAKARAN
3.
POLISI
NO TELEPON PENTING PUSDALDUKKES DINKES DKI JAKARTA
34835118 SUDIN YANKES JAKARTA UTARA
70933118 AMBULAN GAWAT DARURAT 118
65303118
Cara memanggil ambulans : 1. Putar nomor telepon 118 / 65303118 2. Sebutkan : - No telpon anda - Nama anda - Lokasi kejadian / korban - Jenis penyakit - Keadaan penderita - Jumlah korban
LAKUKAN PROSEDUR GADAR : JJangan buang waktu hanya karena menunggu bantuan tiba, anda sebagai seorang petugas yang sudah mendapatkan pendidikan dan latihan kgawatdaruratan medik, segera lakukan sesuatu dengan mengikuti Prosedur Gawat Darurat dengan urutan sebagai berikut : Tentukan apakah penderita sadar atau tidak Lakukan Resusitasi (dengan tehnik ABC) Hentikan perdarahan. Pasang bidai dan pembalut. Lakukan evakuasi.