LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN I PENGUKURAN KANDUNGAN KLOROFIL DAUN DENGAN TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI
Oleh: Nama NIM Rombongan Kelompok Hari / Jam Asisten
: : : : : :
Swastika Oktavia B1J007013 II 1 (satu) Selasa/13.00-15.00 Hari Kartiko
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2009
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 1
Acara Praktikum
: Pengukuran
kandungan
klorofil
daun
dengan
spektrofotometri. Tujuan
: Menghitung kadar klorofil a dan klorofil b dalam daun .
Hasil dan Pembahasan:
A. Hasil
Pengamatan Bobot sampel
0,05 gram
Absorbansi pada
660 nm
0,13
Absorbansi pada
645 nm
0
Jumlah klorofil a
25,818 ppm
Jumlah klorofil b
-7,306 ppm
Jumlah klorofil total
18,512 ppm
Perhitungan
:
Klorofil a
= ( 9,93 x A660 ) – ( 0,777 x A645 ) Bobot Sampel = ( 9,93 x 0,13 ) – ( 0,777 x 0) 0,05 =
1,2909 – 0 0,05
= 25,818 ppm Klorofil b
= ( 17,6 x A645 ) – ( 2,81 x A660 ) Bobot Sampel = (17,6 x 0) – ( 2,81 x 0,13 ) 0,05 =
0 – 0,3653 0,05
= -7,306 ppm Klorofil Total
Nilai
= ( 7,12 x A660 ) + ( 16,8 x A645 ) 0,05 = ( 7,12 x 0,13 ) + ( 16,8 x 0 ) 0,05 = 0,9256 + 0 0,05 = 18,512 ppm
teknik
B. Pembahasan Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat karbon disebut juga fotosintesis. Secara lengkap fotosintesis merupakan asimilasi zat karbon dimana zat-zat organik H2O dan CO2 oleh
klorofil
diubah
menjadi
zat
organik
karbohidrat
dengan
pertolongan
sinar
(Dwidjoseputro, 1980). Fotosintesis merupakan satu-satunya mekanisme masuknya energi ke dalam dunia kehidupan (Salisbury dan Ross, 1995 ). Klorofil merupakan butir-butir hijau yang terdapat dalam kloroplas. Terdapat dua macam klorofil yakni klorofil a dan klorofil b dengan rumus kimia masing-masing C55H72O5N4Mg dan C55H70O6N4Mg. Klorofil a berwarna hijau tua sedangkan klorofil b berwarna hijau muda (Dwidjoseputro, 1980). Perbedaan klorofil a dan klorofil b tampak pada rumus bangunnya. Menurut Kimball (1992) menyatakan bahwa perbedaan struktur kimia pada klorofil a dan klorofil b terletak pada gugus yang terikat pada cincin porfirin. Klorofil a mengandung gugus -CH3 sedangkan klorofil b mengandung gugus HC=O. Klorofil akan terabsorbsi pada panjang gelombang 640 nm-660 nm atau 430 nm-470 nm. Absorbsi yang terbesar pada klorofil a diperoleh antara panjang gelombang 390 nm400nm dan 650 nm-700 nm, sedangkan klorofil b mempunyai absorbsi terbesar pada panjang gelombang antara 400 nm-450 nm dan 620 nm-670 nm (Harborne dan Dey, 1990). Daun sebagian besar spesies tumbuhan menyerap lebih dari 90% panjang gelombang ungu dan biru yang mengenainya, dan hampir sebesar persentase panjang gelombang jingga dan merah. Hampir semua penyerapan ini dilakukan oleh pigmen kloroplas. Foton dalam tilakoid mengeksitasi sebuah elektron pada karotenoid atau klorofil. Klorofil berwarna hijau karena tidak efektif dalam menyerap panjang gelombang hijau, melainkan memantulkan. Pengukuran penyerapan nisbi dapat dilakukan melalui berbagai panjang gelombang cahaya oleh pigmen yang dimurnikan dengan menggunakan spektrofotometer. Grafik penyerapan merupakan fungsi dari panjang gelombang yang disebut spektrum serap. Spektrum serap akan terlihat sangat sedikit cahaya hijau dan kuning-hijau antara 500-600 nm yang diserap in vitro, dan kedua klorofil a dan b menyerap dengan kuat panjang gelombang ungu, biru, jingga dan merah. Semua spesies tumbuhan memperlihatkan puncak utama pada wilayah cahaya biru, keduanya disebabkan hasil penyerapan cahaya oleh klorofil dan karotenoid (Salisbury dan Ross, 1995). Pengunaan panjang gelombang 645nm dan 660nm dikarenakan panjang gelombang tersebut akan mengalami absorbsi terbesar pada klorofil a dan b (Tjitrosomo, 1985). Hasil praktikum yang diperoleh pada panjang gelombang 660 nm mempunyai absorbansi 0,13 dan pada panjang gelombang 645 nm memiliki absorbansi 0. Nilai tersebut sangat jauh dari standar. Standar untuk absorbansi pada panjang gelombang 660 nm adalah 0,2 - 0,8 ppm, sedangkan untuk absorbansi pada panjang gelombang 645 nm adalah 0,48 ppm. Hasil yang diperoleh juga tidak sesuai dengan pustaka karena menurut
Tjitrosomo (1985), perbandingan kadar klorofil a dan klorofil b dalam suatu tumbuhan tinggi adalah 3 : 1. Menurut Day dan Underwood (1988), kesalahan dalam pengukuran secara spektrofotometri dapat muncul karena beberapa sebab, misalnya beberapa zat kadangkadang melekat sangat kuat pada sel dan sukar untuk dapat dicuci bersih, sidik jari dapat menyerap radiasi ultra ungu, adanya gelembung gas dalam lintasan optik. Penambahan aseton dalam gerusan daun Pepaya (Carica papaya) yang berfungsi untuk melarutkan klorofil terlalu banyak digunakan sehingga kadar klorofil dalam filtrat semakin sedikit. Hal tersebut menyebabkan filtrat tidak dapat terbaca oleh spektrofotometer. Larutan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aseton. Larutan tersebut berfungsi untuk melarutkan klorofil dan membantu melumatkan daun. Klorofil menunjukkan sifat fluoresensi berwarna merah dalam larutan, artinya warna larutan itu hijau pada cahaya yang diteruskan tetapi merah tua pada cahaya yang dipantulkan (Lehningher, 1988). Faktorfaktor yang berpengaruh kepada pembentukan klorofil menurut Dwidjoseputro (1980) adalah 1. Faktor pembawaan Pembentukan klorofil dibawa oleh suatu gen tertentu di dalam kromosom. Jika gen ini tidak ada maka akan terjadi albino. 2. Cahaya Beberapa jenis tumbuhan dapat membentuk klorofil tanpa memrlukan cahaya, misalnya pada angiospermae. 3. Oksigen Kehadiran oksigen bersama-sama dengan cahaya mempengaruhi proses pembentukan klorofil. Menurut Walters (2005), intensitas cahaya yang tinggi dapat meningkatkan konsumsi oksigen, transport elektron dan rasio jumlah klorofil a dan klorofil b. 4. Karbohidrat Terutama dalam bentuk gula membantu pembentukan klorofil dalam daun-daun yang mengalami tumbuh dalam gelap (etiolasi) 5. Nitrogen, magnesium dan besi Bahan-bahan pembentuk klorofil ini wajib ada dalam tumbuhan, kekurangan salah satu zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis. 6. Air Kekurangan air mengakibatkan desentegrasi dari klorofil. 7. Temperatur 0
0
Kondisi terbaik pembentukan klorofil adalah pada suhu 26 -30 C.
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan : 1. Kandungan klorofil a sebesar 25,818 ppm. Kandungan klorofil b sebesar -7,306 ppm. Kandungan klorofil total adalah 18,512 ppm.
2. Absorbansi pada panjang gelombang 660 nm adalah 0,13. Absorbansi pada panjang gelombang 650 nm adalah 0. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan klorofil adalah faktor pembawaan, oksigen, karbohidrat, mineral-mineral ( N, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn ), air, temperatur, dan cahaya.
Daftar Pustaka Day, R. A dan Underwood, A. L. 1988. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga, Jakarta. Dwidjoseputro. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta. Harborne, J. B dan P. M. Dey. 1990. Methods in Plant Biochemistry. Academic Press Inc., San Diego. Kimball, J. W. 1992. Biologi Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Lehningher. 1988. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta. Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Plant Physiology Edition : 2. Wods Worth Publishing Company, California. Tjitrosomo, H.S. 1985. Botani Umum 2. Angkasa, Bandung. Walters, R. G. 2005. Towards an understanding of photosynthetic acclimation. Journal of Experimental Botany. 56 (411) : 435 - 447 .