Kh Tyckz

  • Uploaded by: cHuAz TeeKaa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kh Tyckz as PDF for free.

More details

  • Words: 1,105
  • Pages: 5
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN I KARBOHIDRAT DALAM TANAMAN

Oleh: Nama NIM Rombongan Kelompok Hari / Jam Asisten

: : : : : :

Swastika Oktavia B1J007013 II 1 (satu) Selasa/13.00-15.00 Hari Kartiko

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2009

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 1

Acara Praktikum

: Karbohidrat dalam tanaman

Tujuan

: Menguji amilum dalam daun

.

Hasil dan Pembahasan:

A. Hasil Hasil Pengamatan

Gambar 1. Daun kontrol

Gambar 2. Daun yang diberi perlakuan

B. Pembahasan

Hasil percobaan di atas menyatakan dalam daun terdapat amilum (polisakarida) yang merupakan hasil proses fotosintesis (Dwidjoseputro, 1990). Hal ini dibuktikan bahwa pada daun kontrol berwarna bercak-bercak ungu rata pada seluruh daunnya sedangkan pada daun yang diberi perlakuan yaitu bagian tengah daun ditutup dengan aluminium foil, pada bagian tertutup ini berwarna hijau muda dan hampir tidak berwarna. Warna ungu muncul saat daun ditetesi dengan larutan I-KI yang dibentuk oleh ikatan antara amilum yang mampu mengikat iodium sehingga menghasilkan warna ungu. Bagian daun yang tertutupi dengan aluminium foil tidak mampu menyerap cahaya sehingga tidak terjadi fotosintesis menyebabkan amilum tidak terbentuk (Loveless, 1987). Karbohidrat utama yang disimpan pada sebagian besar tumbuhan adalah pati dan selulosa. Pati atau amilum banyak terdapat pada kloroplas daun, yang merupakan tempat proses fotosintesis. Karbohidrat tersimpan dalam bentuk amiloplas, yang terbentuk sebagai hasil translokasi sukrosa atau karbohirat lain dari daun. Jumlah pati pada bagian jaringan bergantung pada banyaknya faktor genetik dan lingkungan serta lama cahaya. Pati terbentuk pada siang hari ketika fotosintesis melebihi laju gabungan antara respirasi dan translokasi, kemudian hilang pada waktu malam melalui kedua proses tersebut (Dwidjoseputro, 1990).

Pengangkutan amilum dari sel ke sel adalah dalam bentuk gula karena gula larut dalam air. Reaksi iodium dengan amilum menimbulkan warna biru kehitam-hitaman. Amilum terdiri atas 2 bagian, yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa lebih mudah larut dalam air. Untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam tanaman dapat dilakukan suatu pengujian. Menurut Tjitrosomo (1985), bahwa akumulasi pati dalam daun sebagai cadangan sementara mudah diperlihatkan. Proses pembentukan amilum melalui fotosintesis adalah sebagai berikut: 6 CO2 + 6 H2O

C6H12O6 + 6 CO2 + Energi

Menurut Salisbury and Ross (1992) amilum terbentuk dari hasil fotosintesis. Pada proses fotosintesis dibutuhkan cahaya matahari dan klorofil, apabila tidak ada cahaya matahari yang diserap oleh klorofil maka fotosintesis tidak akan terjadi dan amilum pun tidak akan terbentuk. Hal inilah yang akan menyebabkan tidak adanya warna ungu (mengindikasikan adanya amilum) pada daun yang ditutupi oleh aluminium foil. Proses pembentukan amilum menurut Borner dan Varner (1976) yaitu: 1. Pertama-tama melalui reaksi antara sukrosa dengan air sehingga terbentuk fruktosa ADP Sukrosa + H2O (s)

(I)

UDP Glukosa-ADP atau Glukosa-UDP + Fruktosa (s)

(s)

2. Fruktosa yang dihasilkan dari hidrolisis sukrosa tadi akan mengalami

interkonversi

menjadi Glukosa-1P. Selanjutnya glukosa-1P akan mengalami dua jalur reaki yang berbeda. Jalur pertama yaitu Glukosa-1P bereaksi dengan ATP atau UTP menghasilkan Glukosa-ADP atau Glukosa-UDP. Jalur ke dua yaitu glukosa-1P akan bereaksi dengan enzim fosforilase dan berunah menjadi amilum. Fruktosa Glukosa-1P + ATP atau UTP Glukosa-1P + Fosforilase

Glukosa-1P Glukosa-ADP atau Glukosa UDP Amilum

3. Glukosa-ADP atau Glukosa-UDP yang dihasilkan bereaksi dengan enzim amilum sintetase dan berubah menjadi amilum. Glukosa-ADP atau Glukosa-UDP + Amilum sintetase

Amilum

Menurut Hopkins (1995) amilum terdiri dari campuran amilosa dan amilopektin. Amilosa bereaksi dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna komplek merah ungu. Warna ini ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara molekul pati/amilum dan Iod. Faktor–faktor yang mempengaruhi pembentukan amilum menurut Dwidjoseputro (1990) adalah: 1. Temperatur. Pada umumnya temperatur yang rendah memiliki pengaruh yang baik bagi pengubahan amilum menjadi gula. Menurut Purvis dan Yelenosky (1983), sumber karbohidrat yang terdapat di dalam daun akan terkumpul di dalamnya pada saat tumbuhan berada pada kondisi dengan temperatur rendah.

2. Pengaruh air. Persediaan air yang agak berlebihan menambah kegiatan penyusunan amilum. 3. Konsentrasi ion-ion H

+

Perubahan pH membawa perubahan kegiatan enzim. Ada beberapa enzim yang bekerja berlawanan, jika lingkunganya mengalami perubahan pH. 4. Konsentrasi gula. Di dalam sel terdapat suatu keseimbangan antar gula dan persediaan amilum. Pada malam hari, sebagian dari amilum ada yang diubah menjadi gula sekedar untuk menjaga ketetapan konsentrasinya. Tidak terbentuknya warna biru kehitaman pada daerah yang tidak terkena cahaya matahari menunjukkan bahwa daerah tersebut tidak mengalami fotosintesis. Cahaya merupakan faktor utama dalam proses fotosintesis dan jika tidak ada cahaya maka fotosintesis tidak dapat berlangsung. Intensitas cahaya yang tinggi terjadi pada siang hari yang panjang saat musim panas dapat menyebabkan terjadinya penimbunan satu atau lebih butir pati di kloroplas dan penyimpanan pati di amiloplas sebagai organ cadangan sel nonfotosintesis. Jumlah pati yang disimpan atau dibentuk akan semakin meningkat dengan meningginya intensitas cahaya. Pati merupakan produk berlebih atau kelebihan produk dari fotosintesis (Taiz, 1995). Praktikum karbohidrat dalam tanaman, daun yang akan mengalami perlakuan ditutup dengan aluminium foil dan dijepit dengan penjepit. Selanjutna, daun yang ditutup aluminium foil dan daun kontrol dipotong dan dimasukkan ke dalam alkohol panas selama 20 menit. Alkohol panas digunakan untuk melarutkan klorofil yang terdapat pada daun, sehingga kandungan amilum dalam daun akan mudah diamati. Pencucian dalam air panas dilakukan untuk menghilangkan alkohol dari perlakuan sebelumnya yang melekat pada daun. Pemberian larutan I-KI berguna sebagai indikator warna, sehingga memudahkan dalam mengamati karbohidrat yang terdapat dalam daun. Amilosa menjadi ungu apabila diwarnai dengan larutan Iodin-Kalium Iodida, suatu campuran yang menghasilkan ion reaktif I5 (Manners, 1985). Reaksi antara Amilum dan I-KI adalah sebagai berikut: C5H8O4 + I-KI

-

C5H8O4 + I 5 + KI

Warna pada daun yang diuji akan berwarna cokelat Iodin sedangkan pada daun yang digunakan sebagai kontrol akan berwarna lebih gelap, sedangkan daun yang diberi perlakuan akan berwarna putih atau hijau muda. Hal ini karena daun yang diberi perlakuan tidak menghasilkan amilum sehingga tidak menimbulkan warna ungu (Dwidjoseputro, 1990).

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan : 1. Kandungan amilum dalam daun dapt diketahui melalui uji Iodium (larutan I-KI) yang memberikan kenampakan warna ungu. 2. Adanya warna ungu pada daun menunjukan bahwa daun tersebut mengandung amilum.

3. Terbentuknya amilum dalam daun dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu, air, +

konsentasi ion-ion H , dan konsentrasi gula.

Daftar P ustaka Borner, J dan Varner, J.E. 1976. Plant Biochemisttry, 3 York

rd

Edition. Academic Press, New

Dwidjoseputro. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta Hopkins, W. B. 1995. Introduction to Plant Physiology. John Willey and Sons. Inc, New York Loveless, A. R. 1987. Prinsip – Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Gramedia, Jakarta Manners, D. J. 1985. Boichemistry of Searage Carbohydrates in Green Plants. Academic Press, New York Purvis, A. C. dan G. Yelenosky. 1983. Translocation of Carbohydrates and Proline in Young Grapefruit Trees at Low Temperatures. Plant Physiol. 73 : 877 – 880. Tjitrosomo, S. 1985. Botani Umum Jilid II. Penerbit Angkasa, Bandung. Salisbury, F. B dan C. W. Ross. 1992. Plant Physiology. Addison Wasley Publishing Company Inc., California

Related Documents

Kh Tyckz
May 2020 20
Anr Tyckz
May 2020 21
Kh
November 2019 62
Flokulasi Tyckz
May 2020 20
Spektro Tyckz
May 2020 20
Kh
August 2019 50

More Documents from ""

Anr Tyckz
May 2020 21
Hipofisis
June 2020 22
Met. Fh I 2007
June 2020 17