PENGISAPAN LENDIR (SUCTION) No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman : 1/3
RS. TIARA SELLA BENGKULU
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Tanggal Terbit :
Ditetapkan : Direktur Rumah Sakit Tiara Sella Bengkulu
BAG. ANESTESI Pengertian
dr. Indah Yuliati Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara mandiri dengan menggunakan
Tujuan Kebijakan Prosedur
alat pengisap 1. Membersihkan jalan napas 2. Memenuhi kebutuhan oksigenisasi Dilakukan oleh dokter/perawat yang berkompeten dalam melakukan tindakan suction 1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan 2. Cuci tangan 3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala miring kea rah 4. 5. 6. 7.
perawat Gunakan sarung tangan Hubungkan kateter pengisap dengan selang alat pengisap Mesin pengisap dihidupkan Lakukan pengisapan lender dengan memasukkan kateter pengisap kedalam
kom
berisi
aquades
atau
NACL
0,9
%
untuk
mempertahankan tingkat kesterilan (asepsis) 8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap 9. Gunakan alat pengisap dengan tekanan 110-15- mmHg untuk dewasa, 96-110 mmHg untuk anak-anak, dan 50-59 mmhg untuk bayi (potter&perry 1995) 10. Bilas kateter dengan aquades atau NACL 0,9% 11. Lakukan pengisapan antara pengisapan pertama
dengan
berikutnya. Minta pasien untuk bernapas dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distress pernapasan, biarkan istirahat 20-30 detik sebelum melakukan pengisapan berikutnya 12. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau secret, dan
Unit terkait
respon terhadap prosedur yang dilakukan 13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan 1. Ruang OK, VK,ICU 2. Ruang rawat inap
3. 4.
Ruang rawat Jalan IGD