PENERIMAAN PASIEN BARU DI NICU NOMOR DOKUMEN 04.08.01 TANGGAL TERBIT
RS.BUNDA
PROSEDUR TETAP
NOMOR REVISI
HALAMAN
1/2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN
Pasien baru di NICU adalah pasien yang baru diterima masuk ke NICU yang akan mendapat penatalaksanaan intensif oleh staf NICU selama
TUJUAN
masa perawatan di NICU Pemanfaatan tempat tidur yang optimal di NICU
KEBIJAKAN PROSEDUR
Pasien baru di PICU mendapat penatalaksanaan intensif yang tepat
dan benar Sesuai dengan kebijakan penerimaan pasien NICU Dilakukan serah terima yang baik dengan dokter yang merujuk untuk perawatan di NICU usahakan mendapatkan informasi yang penting selengkap mungkin.
Survei primer: o
Pastikan jalan nafas dan pernafasan adekuat dan berikan pada pasien oksigen dengan fraksi tertinggi (100%) sampai pemeriksaan analisa gas darah selesai dilakukan.
o
Periksa sirkulasi dan akses vena.
Survei sekunder: pemeriksaan pasien secara menyeluruh.
Monitor dasar yang sesuai untuk pasien: Saturasi oksigen, EKG, arterial line, kateter vena sentral.
Instruksi penting yang harus ditulis di status pasien: o
Pola ventilasi
o
Sedasi/analgesia
o
Obat-obatan, infus
o
Cairan
Lakukan pemeriksaan dasar:
PENERIMAAN PASIEN BARU DI NICU NOMOR DOKUMEN 04.08.01
RS.BUNDA PROSEDUR
NOMOR REVISI
HALAMAN 2/2
o
Darah rutin, kimia darah, kalau perlu profil koagulasi
o
Pemeriksaan mikrobiologi kalau perlu
Analisa gas darah o
Foto torak (setelah terpasangnya jalur kateter vena sentral atau arteri pulmonalis)
o
EKG
Jelaskan rencana penatalaksanaan pasien pada staff perawat.
Informasikan pada konsultan harian ICU yang bertugas.
Pemeriksaan tambahan lain
Monitor tambahan bisa dilakukan bila ada indikasi (kateter arteri pulmonaslis, tekanan intrakranial dan sebagainya).
UNIT TERKAIT
Semua hasil pemeriksaan dan intruksi harus ditulis di status harian
pasien di NICU Unit rawat inap
IDENTIFIKASI BAYI NOMOR DOKUMEN 04.08.02 TANGGAL TERBIT
RS.BUNDA PROSEDUR TETAP
NOMOR REVISI
HALAMAN
1/1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN
Memberikan keamanan dan mencegah tertukarnya bayi satu sama lain Mencegah terjadinya tertukarnya pasien / bayi Jangan sampai bayi tertukar, perhatikan nama bayi dan nama orangtua
PROSEDUR
bayi A.
Pada saat mendaftar Tanyakan nama ibu bayi pada keluarga / pengantar yang meliputi 1. Nama lengkap orangtua 2. Tempat dan tanggal lahir orangtua 3. Alamat orangtua 4. Tempat dan tanggal lahir pasien 5. Jenis kelamin
B.
Diruang perawatan 1. Cocokkan nama yang tertera pada surat keterangan rawat inap, peneng dan status pasien a. Tanyakan kepada orangtua /keluarga pasien b. Jika terdapat kesalahan segera perbaiki dan melaporkan ke bagian rekam medik dan bagian keuangan 2. Jika dalam satu ruang perawatan terdapat nama yang sama maka : - Tulis nama ibu dan ayah pasien 3. Setiap akan melakukan tindakan cek tanda pengenal pasien / peneng
PROSEDUR KONSULTASI DAN KRITERIA PASIEN MASUK NICU NOMOR
NOMOR REVISI
HALAMAN
RS.BUNDA
DOKUMEN 04.08.03 TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
1/1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN
Kriteria pasien masuk NICU adalah persyaratan keadaan tertentu pada pasien yang diharapkan akan memperoleh manfaat besar bila dirawat di
TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
NICU Pemanfaatan pelayanan NICU secara tepat dan benar. Sesuai dengan kebijakan pasien masuk ruang rawat NICU. NICU menerima pasien dari unit-unit dalam rumah sakit dari semua disiplin, maupun dari rumah sakit luar:
Dokter primer (pemilik pasien) mengajukan permintaan rawat NICU secara tertulis, walaupun dapat dilakukan secara lisan lebih dulu.
Untuk pasien rujukan dari rumah sakit luar, dokter pengirim menyampaikan kronologis kondisi pasien dan hasil laboratorium dan alasan merujuk pasien. Untuk ini dokter NICU segera melakukan konsultasi dengan kepala NICU atau staf medik tetap dan staf nurse tentang kemungkinan rawat NICU
Transportasi pasien dari rumah sakit luar merupakan tanggung jawab rumah sakit yang merujuk/mengirim pasien.
Untuk konsultasi dari unit perawatan dokter NICU sesegera mungkin datang untuk melakukan penilaian pasien.
Dokter konsulen NICU memutuskan pasien masuk atau tidak, memberikan jawaban secara tertulis.
Pasien indikasi masuk NICU berdasarkan prioritas (lihat atas).
Pasien atau keluarga harus menandatangani setuju rawat NICU dan memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di NICU
PROSEDUR KONSULTASI DAN KRITERIA PASIEN MASUK NICU NOMOR DOKUMEN 04.08.03
RS.BUNDA
PROSEDUR
NOMOR REVISI
HALAMAN 2/2
Pasien selama dalam transportasi pindah ke NICU harus diawasi oleh dokter NICU sesuai standar transportasi pasien kritikal.
Dilakukan serah terima pasien antara petugas unit rawat dengan perawat dengan/tanpa bersama dokter NICU.
Dokter NICU melakukan penatalaksanaan pasien sesuai standar penerimaan pasien baru NICU
.Pada pasien pasca bedah berencana yang akan dimasukkan NICU, bila keadaan pasien memungkinkan pasien dan keluarga orientasi ke
UNIT TERKAIT
NICU menjelang hari operasi. Standar menerima rujukan pasien dari rumah sakit luar, standar transportasi pasien kritikal
MENERIMA RUJUKAN PASIEN DARI RUMAH SAKIT LUAR NOMOR DOKUMEN 04.08.04 TANGGAL TERBIT
RS.BUNDA PROSEDUR TETAP
NOMOR REVISI
HALAMAN
1/1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG PENGERTIAN
Menerima pemindahan pasien dari NICU rumah sakit diluar RSBM untuk
TUJUAN
mendapatkan pelayanan NICU RSBM. Memberikan pelayanan NICU sesuai kondisi medik dan kondisi social pasien.
Membina kerja sama antar rumah sakit guna peningkatan pelayanan pasien.
KEBIJAKAN PROSEDUR
Menjaga citra rumah sakit. Sesuai dengan kebijakan menerima pasien. Dokter NICU rumah sakit yang merujuk, yang merawat pasien harus lebih memberitahu kepada dokter NICU RSBM tentang alasan merujuk pasien ke NICU RSBM secara lisan dan tertulis.
Resume tertulis tentang diagnosis penyakit primer, keadaan pasien secara kronologis dan obat-obatan yang diberikan disertakan dan menjadi bagian rekam medik pasien.
Pasien harus bersedia secara tertulis memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di NICU RSBM dan
Bila dokter NICU RSBM setuju pemindahan dan persyaratan administratif telah dipenuhi, maka pasien dapat ditransfer ke NICU RSBM.
Transportasi pasien menjadi tanggung jawab yang merujuk pasien.
Sesampai pasien di NICU, setelah serah terima penatalaksanaan NICU dilakukan sesuai prosedur penerimaan pasien baru.
UNIT TERKAIT
Konsultasi kepada disiplin sesuai dengan diagnosis penyakit primer,
guna memudahkan pemindahan pasien ke ruang rawat. Standar penerimaan baru di NICU
PROSEDUR PENGISIAN REKAM MEDIK NICU NOMOR DOKUMEN 04.08.05 TANGGAL TERBIT
RS.BUNDA PROSEDUR TETAP
NOMOR REVISI
HALAMAN
1/2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN TUJUAN
Adalah tata cara mengisi rekam medik di NICU. Ada rekam dokumen tentang kondisi dan pengelolaan pasien selama di NICU.
KEBIJAKAN PROSEDUR
Dokumen diisi dengan baik dan benar dan dapat merupakan bagian
dari rekam medik rumah sakit. Sesuai dengan kebijakan pengisian rekam medik. Lembar khusus catatan medik diisi oleh dokter NICU yang berwenang dan catatan asuhan keperawatan oleh nurse yang berwenang.
Catatan berisi riwayat penyakit, penyakit kronik yang sebelumnya sudah ada (preexisting) pada waktu masuk NICU, kondisi klinik pasien tiap hari.
Parameter fisiologik yang dimonitor dan dicatat: fungsi sistem susunan syaraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan, metabolic, renal, pencernaan, balans cairan.
Interval pemantauan bergantung berat-ringan kondisi pasien, minimal satu kali tiap jam.
Catatan berisi hasil pemeriksaan laboratorium, dan data diagnostik lain.
Resume
dibuat
saat
pasien
masuk,
secara
berkala
sesuai
perkembangan penting kondisi pasien yang terjadi, dan saat pasien keluar dari NICU.
Resume ditulis dalam lembar khusus resume dan salinannya disimpan dalam rekam medik.
Resume berisi indikasi masuk, diagnosis, permasalahan medik penting, kondisi klinik selama dirawat, apa yang dilakukan di NICU.
PROSEDUR PENGISIAN REKAM MEDIK NICU NOMOR DOKUMEN 04.08.05
RS.BUNDA PROSEDUR
NOMOR REVISI
HALAMAN 2/2
Rekaman parameter fisiologik untuk analisis prognosis (prognostic score) ditata dalam lembar khusus yang lain.
Daily chart disimpan di NICU.
Resume disimpan di NICU sebagai arsip.
Copy resume disertakan dalam rekam medik rumah sakit
Resume pasien saat pasien keluar di serah terimakan kepada dokter yang menerima.
UNIT TERKAIT
Rawat Inap
TRANSPORTASI PASIEN KRITIKAL NOMOR DOKUMEN 04.08.06 TANGGAL TERBIT
RS.BUNDA PROSEDUR TETAP
NOMOR REVISI
HALAMAN
1/2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN
Transportasi pasien kritikal adalah pemindahan pasien dalam keadaan kritis dari ruang rawat, kamar beah, ruang UGD ke NICU atau dari NICU
TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
lain atau dari NICU ke ruang rawat. Agar pasien terjamin (aman) selama transportasi. Sesuai kebijakan tranportasi pasien critical. Komunikasi dengan petugas tempat tujuan pasien tentang identitas, diagnosis, dan kondisi pasien.
Personil yang mengantar pasien minimal 2 orang dan harus terlatih. Dokter, nurse dan/atau petugas ambulans.
Familiar dengan kondisi alat transportasi.
Ada alat dan prosedur komunikasi yang aman dalam keadaan emergency.
Tersedia alat pelindung personil. Pemadam api/kebakaran.
Jenis pasien:
-
Potensial mengalami perburukan
-
Kebutuhan untuk monitoring fisiologik dan intervensi akut
-
Kelanjutan terapi yang telah dilakukan selama transportasi.
Alat-alat sesuai dengan kebijakan peralatan dan obat-obatan keluar RSBM.
Persiapan pasien sebelum transportasi. -
Sedapat mungkin kondisi stabil, kecuali pasien memerlukan internesi segera di rumah sakit tujuan.
TRANSPORTASI PASIEN KRITIKAL NOMOR DOKUMEN
NOMOR REVISI
HALAMAN
RS.BUNDA
04.08.06
PROSEDUR
-
2/2
Jalan nafas pasien harus aman, sendiri atau dengan intubasi dan bantuan ventilasi manual/mekanik.
-
Pasien sudah harus ada akses vena.
-
Pasien harus dalam keadaan keamanan terjamin di stretcher dan terpasang monitor.
Selama transportasi terapi, monitor dan dokumentasi harus tetap dilakukan.
Serah terima tentang kondisi pasien, terapi yang telah dan sedang dilakukan dokumen resume rekam medik diserah terimakan pada petugas ditempat tujuan.
UNIT TERKAIT
Prosedur intubasi, resusitasi jantung paru, prosedur medik ICU.
MENYIAPKAN INKUBATOR
RS.BUNDA
NOMOR DOKUMEN 04.08.07
NOMOR REVISI
HALAMAN 1/1
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN TUJUAN
Menyiapkan tempat tidur khusus agar segera siap pakai Memudahkan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
KEBIJAKAN PROSEDUR
Memberi rasa aman dan nyaman Digunakan untuk pasien-pasien yang akan segera masuk NICU Persiapkan alat : 1. Inkubator 2. Kasur dan bantal 3. Alat-alat tenun untuk memudahkan cara bekerja,maka alat-alat tenun harus dilipat dan disusun menurut urutan pemakaian. 4. Alat kasur atau sarung kasur 5. Perlak 6. Bantal U 7. Laken 8. Perlak dan pengalas kepala 9. Selimut
UNIT TERKAIT
10. Sarung bantal Bagian Lenen
CARA MEMBERSIHKAN INKUBATOR & TT NOMOR DOKUMEN 04.08.08
RS.BUNDA
NOMOR REVISI
HALAMAN 1/1
TANGGAL TERBIT PROSEDUR TETAP
Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Membersihkan semua kotoran yang ada di inkubator Inkubator selalu bersih, terawat dan siap dipakai Mengacu pada pedoman pengendalian infeksi nasokomial 1. Tiap pagi sudah menyiapkan untuk pasien, ember kecil berisi larutan bayclin dan lap kering pada tempatnya 2. Inkubator dilap basah dari permukaan sampai sela-selanya hingga bersih 3. Kemudian inkubator di lapangan kering sampai kering dan bersih 4. Mengembalikan peralatan pada tempatnya
UNIT TERKAIT
5. Mencuci tangan Unit rawat inap
RJP ( RESUSITASI JANTUNG PARU ) PADA ANAK
RS.BUNDA
NOMOR DOKUMEN 04.08.09
NOMOR REVISI
HALAMAN 1/2
TANGGAL TERBIT PROSEDUR TETAP
Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN
RJP dalam kamus diartikan dihidupkan kembali atau memberi hidup baru. Dalam arti luas merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan terhadap
PROSEDUR
mereka yang dalam keadaan darurat atau kritis untuk mencegah kematian A. Persiapan alat alat 1. Oksigen ( O2 ) siap pakai 2. Ambu bag sesuai ukuran 3. Masker sesuai ukuran 4. Gudel sesuai ukuran 5. Mesin penghisap dan catheter suction pasien sesuai ukuran 6. Papan pengalas 7. Baki yang berisi : a. Obat-obatan : -
Adrenlin
-
Atropin
-
Lidokain 2 %
-
Kalsium gluconas
-
Dex 40 %
b. Alat untuk intubasi -
ETT sesuai ukuran
-
Laringoscope, blade sesuai ukuran
-
Magil forcep / Mandrain
-
Spuit-spuit berbagai ukuran
B. Persiapan pasien Pasien ditidurkan terlentang dengan posisi datar
RJP ( RESUSITASI JANTUNG PARU ) PADA ANAK
RS.BUNDA
NOMOR DOKUMEN 04.08.09
NOMOR REVISI
HALAMAN 2/2
PROSEDUR
C. Pelaksanaan 1. Melakukan RJP harus lebih dari 1 orang 2. Dekatkan semua alat /kebutuhan kedekat tempat tidur pasien 3. Bebaskan jalan nafas, posisi agak sedikit ekstensi 4. Nafas
buatan
dengan
cara
memberikan
tekanan
positif
menggunakan ambu bag dan masker bila perkembangan dada tidak efektif pasang gudel 5. Sirkulasi ( peredaran darah ) bila dengan nafas buatan tidak berhasil, lanjutkan dengan kompresi jantungdari luar dengan melakukan tekanan pada daerah dada, dengan hitungan 5x tekan 1x pompa ( 5 : 1 ) 6. Drugs ( obat-obatan ) bila RJP yang dilakukan tidak menunjukkan hasil, maka harus dibantu dengan obat resusitasi dan jangan lupa mencatat obat apa dan berapa banyak yang sudah diberikan 7. Monitor
jantung
selama
resusitasi
harus
terpasang
mengetahui gambaran EKG pada jantung Jangan mencelakakan pasien dengan metode yang salah Jangan membuang waktu untuk prosedur yang tidak berguna Jangan memulai usaha apapun yang memakai biaya untuk menunda kematian UNIT TERKAIT
Khususnya untuk bayi usahakan jangan sampai hipotermi Ruang rawat inap / UGD ICU anak
PERSIAPAN VENA SEKSI / LONGLINE PADA PASIEN ANAK RS.BUNDA
NOMOR DOKUMEN 04.08.10
NOMOR REVISI
HALAMAN 1/2
untuk
TANGGAL TERBIT PROSEDUR TETAP
Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN
Suatu tindakan yang dilakukan
pada pasien untuk mencari pembuluh
TUJUAN
darah vena dengan cara penyayatan pada kulit 1. Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit 2. Untuk memberikan cairan hipertonik
KEBIJAKAN PROSEDUR
3. Pemberian nutrisi parenteral Pada pasien dengan kesulitan pemasangan IVFD a. Persiapan alat 1.Baki berisi alat alat steril :
Sarung tangan
Katheter vena sesuai ukuran
Lidi kapas
Benang jahit
Disposible single 2,5 cc
Lidocain
2. Satu set alat alat vena seksi
Gunting lurus / bengkok ( 1 buah )
Bisturi
Jarum jahit
Arteri klem ( 2 buah )
Pinset kail ( 2 buah )
Hak ( 2 buah )
Nacl dalam spuit steril
PERSIAPAN VENA SEKSI / LONGLINE PADA PASIEN ANAK RS.BUNDA
NOMOR DOKUMEN 04.08.10
NOMOR REVISI
HALAMAN 2/2
PROSEDUR
3.Baki berisi alat alat :
Desinfektan : alcohol, betadine
Cairan dan infus set
Plester,gunting,verban
Pengalas
Bengkok
Masker
b.Persiapan pasien dan pelaksanaan prosedur
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Siapkan surat izin tindakan
Atur posisi pasien senyaman mungkin
Dekatkan alat alat ke pasien
Prosedur ini dilakukan oleh dokter dengan dibantu perawat
Cuci tangan
Pasang pengalas,mendampingi dokter saat melakukan tindakan VC
Setelah selesai tindakan,alat alat dirapihkan kembali
Mencatat pada catatan perawatan dan tindakan yang dilakukan
Catat tanggal,jam dan nama dokter yang melakukan tindakan VC
UNIT TERKAIT
Ruang rawat inap Ruang Intensif care
PROTAP TATA CARA PEMERIKSAAN RONGENT TORAKS DI RUANG INTENSIF RS.BUNDA
NOMOR DOKUMEN 04.08.11
NOMOR REVISI
HALAMAN 1/1
TANGGAL TERBIT PROSEDUR TETAP
Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN
Sinar X (X-Ray) unit adalah alat yang menghasilkan energi radiasi dan dipergunakan
TUJUAN
untuk
tindakan
radiografi
dan
Fluorascany
untuk
mendiagnosa gangguan dalam tubuh pasien. - Untuk melihat kelainan dasar/penyakit yang mendasari pada paru dan jantung. -
Untuk mengevaluasi dan membandingkan hasil foto yang lalu.
-
Untuk mengevaluasi ketepatan posisi ETT, CVP kanule setelah pemasangan.
-
Melihat adanya komplikasi akibat tindakan dan prosedur invasive yang berhubungan langsung dengan rongga dada.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
-
Rontgent foto thoraks dapat dilakukan di ruang Intensif
-
Pembayaran di dan administrasi dilakukan do loket radiology
1. Dokter di ruang Intensif membuat permintaan untuk dilakukan foto rontgent dengar, lengkap ditandatangani sesuai dengan ketentuan pada cara pembayaran/jaminan pasien. 2. Formulir diserahkan kepada keluarga untuk dibawah di loket radiologi, untuk menyelesaikan administrasi dan pembayaran. 3. Petugas radiology datang ke ruang di ruang Intensif 4. Pengambilan hasil dilakukan oleh keluarga.
UNIT TERKAIT
Departemen radiologi.
INDIKASI PASIEN KELUAR DARI NICU
RS.BUNDA
NOMOR DOKUMEN 04.08.12
NOMOR REVISI
HALAMAN 1/1
TANGGAL TERBIT PROSEDUR TETAP
Ditetapkan Oleh Direktur RSU Bunda Margonda
9 JULI 2009 Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
PENGERTIAN
Pasien indikasi keluar dari NICU adalah pasien yang sudah dinilai tidak memerlukan perawatan Intensif dan sudah dinyatakan layak untuk dipindahkan ke ruang rawat intermediate (bila ada) atau ruang biasa atau
TUJUAN
kembali ke rumah sakit perujuk. Pemanfaatan tempat tidur NICU secara optimal.
KEBIJAKAN PROSEDUR
Tempat tidur Intensif dapat dimanfaatkan sesuai prioritas indikasi rawat
Intensif Sesuai dengan kebijakan kriteria pasien keluar ruang rawat Intensif Staf medik menginformasikan kepada dokter primer dan kepada pasien dan/atau keluarganya bahwa dari penilaian keadaan penyakit pasien, perawatan Intensif sudah tidak diperlukan dan/atau manfaatnya kecil.
Staf medik atau staf nurse, memberitahu kepala ruang rawat atau wakilnya dari unit atau rumah sakit yang merujuk dimana pasien Intensif tersebut akan dipindahkan.
Dilakukan serah terima tentang resume keadaan dan pengobatan serta masalah perawatan pasien.
Bila dokter primer belum atau tidak setuju, maka kepala Intensif berwenang untuk memutuskan berdasarkan prioritas pemanfaatan tempat tidur Intensif yang sesuai.
UNIT TERKAIT
SOP pelayanan dan prosedur medik NICU