PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ANAMNESE & PEMERIKSAAN FISIK PADA GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PADA SISTEM INTEGUMEN & PERSYARAFAN PRODI D3 KEP. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH SURABAYA Nama Mahasiswa NIM NO
:…………………………… :……………………………
Tahapan Komunikasi
1
Tahap Prainteraksi
2
Tahap orentasi
3
Tahap kerja
Prosedur
Dilakukan Ya Tidak
1. Persiapan Pasien 2. Persiapan Perawat a. Managemen emosi b. Managemen penampilan 3. Persiapan alat a. Universal precaution : masker, handscond, skot b. Pemeriksaan vital sign : thermometer, stetoskop, tensimeter, jam c. Sistem integument (pruritus) : lampu atau senter, penggaris d. Sitem persyarafan (nyeri) : kertas, bolpen, 1. Mengucapkan salam terapiutik 2. Memperkenalkan diri bila bertemu pasien pertama kali 3. Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.(Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya & Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam) 4. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi (Privacy pasien selama komunikasi dihargai & memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan) 5. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan) 1. Cuci tangan 2. Mendekatkan alat-alat kedekat pasien 3. Menanyakan biodata px 4. Menanyakan riwayat kesehatan : masalah kesehatan sekarang, riwayat penyakit dahulu, status kesehatan keluarga, dan status perkembangan. 5. Menanyakan riwayat pengobatan 6. Menanyakan riwayat pekerjaan atau aktifitas sehari-hari 7. Menanyakan riwayat psikososial SISTEM INTEGUMEN (PRURITUS) 8. Mengukur vital sign 9. Pemeriksaan kulit : perubahan menyeluruh, perubahan setempat, periksa tekstur, elastisitas, warna dan turgor kulit. 10. Jika terdapat lesi, amati jenis lesi, lokasi, distribusi, ukuran, dan bagaimana permukaan serta tepi lesi. 11. Periksa bagaimana permukaan kulit yang ada disekitar lesi. Apakah ada kemerahan? Jika ada apakah local atau menyeluruh? 12. Amati apakah timbul lesi akibat garukan klien. 13. Apakah ada perubahan temperature pada daerah lesi baik panas maupun dingin? 14. Jika terdapat sekret pada daerah lesi, perhatikan karekteristik, warna, viskositas, maupun jumlahnya. 15. Apabila diperlukan data penunjang, konsultasikan untuk melakukan pemeriksaan kulit lain sesuai dengan ketentuan dan catat hasilnya
1
4
Tahap terminasi
Skor pruritus Skor nyeri
SISTEM PERSYARAFAN (NYERI) 16. Tanyakan awitan & durasi nyeri 17. Tanyakan lokasi nyeri : perlu diagram tubuh manusia 18. Tanyakan Intensitas/ tk keparahani nyeri :VAS,Verbal Pain Scale/Numerical Rating Scales,Verbal Descriptor Scale (VDS) dll 19. Tanyakan kwalitas nyeri seperti ditusuk, rasa terbakar, sensasi remuk/crushing, berdenyut/throbbing, tajam atau tumpul, dll 20. Tanyakan pola nyeri : apa saja yg dpt mempresipitasi/ memperburuk nyeri. Ex : faringitis smakin nyeri jika menelan/berbicara. Ruptur diskus intravertebral smakin nyeri jika membungkuk atau mengangkat benda 21. Tanyakan tindakan u/ menghilangkan nyeri : mengubah posisi, berayun-ayun, menggosok, makan, meditasi, mengompres 22. Tanyakan gejala penyerta : gejala yg menyertai nyeri (mual, nyeri kepala, pusing, keinginan u/miksi, konstipasi, gelisah) 23. Tanyakan status neurologis : Pasien DM neuropati perifer kurang merasakan nyeri 24. Mengukur vital sign 25. Pemeriksaan fisik pada respon syaraf simpati : terdapat dilatasi bronchiolus & Pe RR, Peningkatan denyut Jantung (N), Vasokonstriksi perifer (pucat, Pe TD), Peningkatan kadar glukosa darah , Diaforesis Peningkatan ketegangan otot, Dilatasi pupil, Penurunan motilitas sal. cerna 26. Pemeriksaan fisik pada respon syaraf parasimpati : Pucat , Ketegangan otot, Penurunan denyut jantung & TD,, Pernafasan cepat & tidak teratur, Mual & muntah, Kelemahan & kelelahan . 27. Pemeriksaan fisik pada respon prilaku: Cemas, takut, Ekspresi wajah : mengatupkan geraham, menggigit bibir, meringis, menangis,dsb, Fokus perhatian hanya kpd sensasi nyeri, Apasia, bingung, atau disorientasi, Depresi 1. Akhiri kegiatan dengan memberikan reward 2. Mengingatkan kepada pasien kalau membutuhkan perawat, perawat ada di ruang keperawatan 3. Mengucapkan salam terapiutik 4. Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan klien 5. Catat tgl dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien
: jumlah yang dilakukan X 100 = 25 : jumlah yang dilakukan X 100 = 23 Surabaya,……………………………………… PENGUJI
……………………………………………………..
2