DIARE NON SPESIFIK
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : :
PUSKESMAS JEPARA
1. Pengertian
dr. Triyono Teguh W,MM NIP: 19720713 200401 1001
Diare non spesifik adalah biang air besar (BAB ) ≥3 Kali sehari yang bukan disebabkan oleh kuman khusus maupun parasit. Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau tercemar toksin gangguan pencernaan dan sebagainya
2. Tujuan
Sebagai
pedoman
petugas
untuk
menegakkan
diagnosis
dan
penatalaksanaan diare non spesisik 3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Jepara No.
Tahun 2018 tentang Diar non spesifik
4. Referensi
Panduan pengobatan ini di puskesmas jepara , dinas kesehatan Jepara
6. Prosedur
1.
Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga)
2.
Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan
3.
pemeriksaan vital sign yang diperlukan Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang sesuai
4.
Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang
5.
Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis berdasarkan hasil anamnesa,pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan)
6.
Petugas menentukan derajad dehidrasi:
7.
Bila ada indikasi petugas memberikan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
8.
Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan
9.
Petugas menentukan rehidrasi sesuai derajad dehidrasi: Tanpa dehidrasi: (Terapi A) Pemberian cairan (air tajin,larutan gula garam,oralit) sebanyak
yang diinginkan sampai diare berhenti. Setiap habis buang air besar/BAB:
Anak «1 tahun: 50-100 ml
Anak 1-4 tahun: 100-200 ml
Anak 5 tahun: 200-300 ml
Dewasa: 300-400 ml
Meneruskan pemberian ASI bagi bayi dan balita Derajat ringan-sedang: (Terapi B) Oralit diberikan 75 ml/kg BB dalam 3 jam, Jika anak muntah, tunggu 5-10 menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih lambat (satu sendok setiap 2-3 menit). Dehidrasi berat:(Terapi C) Pasien dirujuk 10. Petugas memberikan terapi dengan zink 20 mg selama 10 hari untuk: Bayi « 6 bulan: ½ tablet U dan Umur 6 bulan — 5 tahun: I tablet 11. Petugas memberika edukasi kepada pasien dan atau keluarganya tentang upaya rehidrasi oral di rumah, tanda-tanda untk merujuk dan cara mencegah diare. 12. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit farmasi 13. Petugas
mendokumentasikan
semua
hasil
anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa , terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 14. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk dientry 15. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan ,diagnosa dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus. 5 Distribusi
6 Dokumen Terkait
Sub unit BP Umum
Sub Unit Farmasi
Sub Unit Laboratorium
Laporan hasil kegiatan, laporan promkes.
HEPATITIS
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : :
PUSKESMAS JEPARA
5. Pengertian
dr. Triyono Teguh W,MM NIP: 19720713 200401 1001
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang disbabkan oleh berbagai seperti baktri ,virus proses autoimun, obat obatan alkohol dan zat berbahaya lainya.
6. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanaan hepatitis.
7. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Jepara No.
Tahun 2018 tentang hepatitis
8. Referensi
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2018 tentang buku pedoman pengendalian hepatitis virus
6. Prosedur
1. Petugas mamanggil pasien dan mencatat identitaspasin 2. Petugaas melakukan anamnesa ( keluhan utama, riwayat penyakit sekarang ,riwayat pnyakit dahulu, riwayat alergi, riwayat pnyakit kluarga ) 3. Prawat melakukan pmeriksaan tekanaandarah , suhu badan , dan mencatat dalam buku status pasien. 4. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien terkait keluhan terkait keluhan yang dirasakan pasien seperti demam, kelelayhan tidak napsu makan ,gangguan pencernaan ( mual ,muntah, kembung ) Gejala kuning di sertai gatal, BAK seperti teh dan tinja berwarna pucat. 5. Doter menegakkan diagnose 6.Dokter menganjurkan pemeriksaan laboratorium
7 Distribusi
8 Dokumen Terkait
Sub unit BP Umum
Sub Unit UGD
Sub Unit Laboratorium
1. Status pasien 2. Lembar resep
PENEMUAN PASIEN DIARE
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
SOP
: : : :
PUSKESMAS JEPARA
1. Pengertian
dr. Triyono Teguh W,MM NIP: 19720713 200401 1001
Penemuan pasien diare adalah menemukan pasien dengan BAB ≥3 Kali sehari yang bukan disebabkan oleh kuman khusus maupun parasit. Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau tercemar toksin gangguan pencernaan dan sebagainya
2. Tujuan
Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan penemuan kasus diare
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Jepara No.
Tahun 2018 tentang
diare 4. Referensi
Panduan pengobatan ini di puskesmas jepara , dinas kesehatan Jepara
5. Prosedur 1.Pasien datang ke BP /Pustu/Posyandu/ Polindes 2.Dilakukan pemeriksaan medis 3.Anamnese 4.Lakukan pemeriksaan inspeksi,palpasi,auskultasidan percusi dengan teliti. 5.Lakukan pemeriksaan suhu,nadi,RR,Tensi 6.Tegakan diagnosa diagnose non spesifik,basiler,amuba 7.Berikan terapi sesuai dengan protab diare
6.Distribusi
Sub unit BP Umum
Sub Unit UGD
7.Dokumen
3. Status pasien
Terkait
4. Lembar resep
PENANGANAN DIARE
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : :
PUSKESMAS JEPARA
1.Pengertian
2. Tujuan
dr. Triyono Teguh W,MM NIP: 19720713 200401 1001
Penanganan diare adalah pemberian obat terhadap penderita yg buang air besarnya lebih sering dari biasanya, pada umumnya 3 x atau lebih / hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari. Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan penemuan kasus diare
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Jepara No.
Tahun 2018 tentang
Diare 4. Referensi
Panduan pengobatan ini di puskesmas jepara , dinas kesehatan Jepara
5. Prosedur
1. Bagaimana keadaan umum penderita : - Baik & Sadar - Gelisah atau rewel - Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar. - Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum dgn lahap 2. Konsistensi tinja : tinja 3. Sehari berapa kali BAB 4. Sudah berapa lama diare 5. Adakah dahak / lender pada tinja. 6. Adakah penyakit lain yg menyertai diare.. 7. Tanyaka Makmin apa sebelumnya ( ± 5 jam terakhir ) 8. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus ) 9. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak ) 10. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit. 11. Hitung respirasi selama satu menit. 12. Periksa suhu tubuh dgn termometer. 13. Periksa tensi pada penderita dewasa. 14. Timbang berat badan. 15. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak. 16. Periksa apakah matanya cekung 17. Periksa ubun-2 besar pada bayi. 18. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak 19. Periksa turgor kulit.
20. Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya, untuk mencegahdehidrasi. a. Gunakan cairan dirumah tangga yg di anjurkan : air tajin,air sayur, air ke lapa, & larutan oralit bila ada. Atau beri air masak ( bila bayi dibawah 6 bulan & belum dapat makanan padat, lebih baik berikan oralit atau air ) b. Berikan larutan ini sebanyak anak mau. c. Teruskan memberikan cairan -2 tsb, hingga diare berhenti. 21. Anjurkan makanan. Untuk mencegah kurang gizi.a. Teruskan ASI
6.Distribusi
Sub unit pendaftaran
Sub unit BP Umum
7.Dokumen
5. Status pasien
Terkait
6. Lembar resep
PENYULUHAN PROGRAM DIARE
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : :
PUSKESMAS JEPARA
1.Pengertian
dr. Triyono Teguh W,MM NIP: 19720713 200401 1001
Penyuluhan diare adalah Menyampaikan informasi berupa pesan atau pemikiran dari pihak pemberi pesan / sumber informasi kepada pihak lain/penerima pesan dengan cara tertentu tentang diare
7. Tujuan
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan diare.
8. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Jepara No.
Tahun 2018 tentang
Diare 9. Referensi
Pedoman Pengendalian Penyakit Diare Dinkes Kabupaten Jeopara Tahun 2015.
5. Prosedur
a. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, meliputi : 1) Menentukan tujuan penyuluhan 2) Menentukan sasaran penyuluhan (Masyarakat Umum, Kader, Keluarga Penderita) 3) Menentukan tempat penyuluhan (di Unit Pelayanan Kesehatan atau di luar Unit Pelayanan Kesehatan) 4) Menentukan waktu penyuluhan (di Unit Pelayanan Kesehatan atau di Luar Unit Pelayanan Kesehatan) 5) Menentukan metode penyuluhan (ceramah, tanya jawab atau diskusi) sesuai degan jenis penyuluhan, apakah penyuluhan langsung perorangan, kelompok atau masyarakat/massa 6) Alat bantu/media yang digunakan (media cetak seperti poster, leaflet, lembar balik atau media elektronik seperti pemutaran film)
7) Menentukan biaya yang digunakan 8) Materi penyuluhan sesuai dengan tujuan penyuluhan dan sasaran b. Pelaksanaan penyuluhan : 1) Penyuluhan direalisasikan di dalam gedung UPK dengan cara : a) Penyuluhan langsung perorangan sasaran orang tua penderita b) Penyuluhan langsung kelompok sasarannya : Kelompok penderita bersama keluarganya c) Penyuluhan tidak langsung seperti menempelkan poster dan brosur diare 2) Penyuluhan diare dilaksanakan di luar gedung UPK dengan cara : a) Penyuluhan perorangan, keluarga di rumah penderita b) Penyuluhan kelompok di posyandu c. Mengevaluasi penyuluhan : 1) Tercapainya tujuan yang diharapkan 2) Adanya perubahan prilaku penderita dan masyarakat 3) Bertambahnya wawasan/pengetahuan tentang penyakit diare 6.Distribusi
a. Penanggung Jawab Diare b. Penanggungjawab Kesling c. Penanggungjawab Promkes d. Petugas Desa
7.Dokumen
a. Buku Pedoman Diare
Terkait
b. Brosur / Leaflet