Diintimidasi sejumlah oknum Warga Ledoksari batal demo
1 of 1
http://www.solopos.co.id/zindex_menu.asp?kodehalaman=h44&id=260503
Edisi : Kamis, 12 Februari 2009 , Hal.X
Diintimidasi sejumlah oknum Warga Ledoksari batal demo Karanganyar (Espos)
Rencana warga Dusun Ledoksari, Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar untuk menggelar aksi unjuk rasa terkait dana bantuan bencana tanah longsor tahun 2007 kepada 27 korban di dusun setempat, Rabu (11/2), terpaksa dibatalkan.
Sejumlah warga sempat mendapatkan intimidasi agar mereka tidak melakukan aksinya. Warga juga sempat diancam akan dibunuh oleh salah seorang oknum yang mengaku utusan Bupati bila mereka tetap menjalankan rencana itu. Lantaran merasa terancam, sebanyak enam orang perwakilan warga Dusun Ledoksari, pada Rabu siang, akhirnya hanya mendatangi Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR, untuk meminta penjelasan mengapa dana bantuan itu hingga kini tak kunjung cair. Dalam pertemuan tersebut, Bupati yang didampingi jajaran Pemkab Karanganyar memaparkan bahwa sebenarnya dana bantuan dari pemerintah pusat sudah cair pada November 2008. Sayangnya, untuk bisa mencairkan dana itu, Pemkab mengaku menemui kendala aturan yang berbelit, sehingga saat ini dana tersebut belum bisa diberikan. “Dari pemerintah pusat sudah turun dana bantuan senilai Rp 3,26 miliar untuk 326 kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat akibat bencana tahun 2007 lalu. Kemudian pada tahun 2008, kami juga sudah menganggarkan Rp 2,5 miliar untuk relokasi sebanyak 376 keluarga ke luar wilayah bencana. Namun, pada akhirnya semua dana bantuan itu belum dapat disalurkan ke warga,” terang Bupati. Dijelaskannya, dalam penyaluran dana bantuan itu Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Provinsi (Bawasprov) Jawa Tengah menuntut prosedur pemberian dana yang berbeda dengan dalih agar tidak melanggar aturan. Ada persyaratan khusus yang harus dilakukan Pemkab. Antara lain dana itu tidak bisa dibagi rata tapi harus dilihat kondisi saat ini warga sudah membangun rumah di mana, bagaimana bentuknya, sehingga bantuan akan disesuaikan. Ambil spanduk Selepas pertemuan dengan Pemkab Karanganyar, empat perwakilan warga pun mendatangi Mapolres Karanganyar untuk melaporkan kasus ancaman atas rencana aksi demonstrasi yang telah mereka rencanakan sejak sepekan sebelumnya. Empat orang itu diterima oleh Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Karanganyar Ipda M Rahayu. Dalam laporannya, Koordinator Warga Dusun Ledoksari, Teguh Sri Handayani, menuturkan bahwa pada Selasa (10/2) lalu, warga didatangi sejumlah utusan dari Pemkab Karanganyar dan meminta agar warga tidak perlu melakukan aksi unjuk rasa, melainkan cukup mengirimkan perwakilan saja untuk menemui Bupati. Namun saat digelar forum antara warga Dusun Ledoksari dan Pemkab yang juga dihadiri jajaran Muspika dan Muspides Tawangmangu tersebut, salah seorang oknum yang tidak diketahui asalnya, justru sempat mengancam akan membunuh warga jika nekat menggelar aksi tersebut. Sementara itu, Kapolres Karanganyar, AKBP Sukadji membenarkan adanya laporan tentang ancaman yang diterima warga Dusun Ledoksari tersebut. ”Laporannya baru diterima sore ini (kemarin sore-red) dan akan segera kami tindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan untuk mencari saksi-saksi dan bukti-bukti yang diperlukan,” kata Kapolres. - Oleh : Septhia Ryanthie, Damar Sri P
2/13/2009 10:36 AM