SOLOPOS - Pusat Dokumentasi
Page 1 of 1
62/2326 62/2326-OQ$GLVXFLSWR6ROR
386$7'2.80(17$6, *UL\D
7HOS)D[ (PDLO3XVGRN#VRORSRVQHW
Edisi : 2/27/2009, H
6RORUD\D
Longsor, jalur Cepogo-Selo putus Boyolali (Espos) Musibah tanah longsor kembali terjadi di Kecamatan Cepogo, Boyolali. Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah ini, Rabu (25/2), tebing jalan setinggi 10 meter yang berlokasi di Dusun Gentin Desa Genting, longsor menutup total jalan Cepogo-Selo. Musibah tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Tebing di pinggir jalan tersebut longsor karena tidak kuat menahan air akibat hujan deras. Camat Cepogo, M Arief Wardianta, mengatakan tebing di pinggir jalan yang longsor tersebut kondisinya memang rawan runtuh, karena posisinya yang tegak lurus. Longsoran tanah menutup total jalan utama yang menghubungkan Boyolali dengan Magelang tersebut sepanjang 10 meter dengan ketebalan timbunan longsor sekitar 1,5 meter. Akibatnya, jal Cepogo-Selo sempat terputus sejak Rabu malam hingga Kamis (26/2) siang. Dialihkan Sementara untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan tersebut, jalur transporta dari Boyolali ke Selo maupun sebaliknya dialihkan ke jalan perkampungan di Dusun Genting yang tembus ke Dusun Candi Baru, Desa Genting. Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya segera mem bantuan alat berat kepada Binamarga untuk menyingkirkan longsoran yang menutup jalan. ”Mengingat longsoran disingkirkan secara manual akan membutuhkan waktu lama dan karena ini jalan provinsi, maka kami meminta bantuan dari Binamarga untuk menerjunkan alat berat guna menyingkirkan longsoran tanah,” ujar Arief ketika dijumpai Espos, kemarin. Namun, karena alat berat tersebut diberangkatkan dari Solo, alat berat tersebut baru sampai di lok longsoran sekitar pukul 12.00 WIB. Dengan menggunakan alat berat tersebut, longsoran tanah ya menutupi jalan bisa disingkirkan dalam waktu sekitar satu jam. Menurut Arief, pihaknya telah mengajukan bantuan kepada Bupati Boyolali dan Gubernur Jawa Tengah untuk menempatkan alat berat di kecamatan yang rawan longsor, seperti di Cepogo maup Selo. ”Jika nanti alat tersebut bisa stand by di kecamatan atau di daerah yang rawan longsor, mak untuk penanganan longsor akan lebih mudah,” ujar Arief. Dia menambahkan, pihak kecamatan juga telah meminta bantuan untuk pembangunan talut di sepanjang tebing di pinggir jalan Cepogo-Selo yang rawan longsor. ”Dengan adanya talut, nanti b menahan tanah agar tidak longsor saat hujan,” ujar dia. - Aeranie Nur Hafnie
&RS\ULJKW62/23263XVDW'RNXPHQWDVL$OO5LJKWV5HVHUYHG
6RIW0HGLD6ROXVL,QIRUPDWLND
0LVL
http://www.solopos.co.id/sp_search_detail_tamu.asp?id=262617
3/3/2009