Solopos 19feb09 Bl V Longsor Longsor Terjang Rumah Di Giritirto

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Solopos 19feb09 Bl V Longsor Longsor Terjang Rumah Di Giritirto as PDF for free.

More details

  • Words: 484
  • Pages: 1
SOLOPOS - Pusat Dokumentasi

Page 1 of 1

62/2326 62/2326-OQ$GLVXFLSWR6ROR

386$7'2.80(17$6, *UL\D

7HOS)D[ (PDLO3XVGRN#VRORSRVQHW

Edisi : 2/19/2009, H

:RQRJLUL

Longsor terjang rumah di Giritirto Wonogiri (Espos) Hujan deras yang mengguyur Wonogiri, sejak Selasa (17/2) siang mengakibatkan tanah longsor d wilayah Bauresan RT 01/II, Kelurahan Giritirto, Wonogiri. Satu rumah tertimpa pohon yang tumban di lereng Gunung Gandul, Wonogiri, Selasa pukul 22.00 WIB. Informasi yang dihimpun Espos di lokasi kejadian menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam kejad itu walau anak Balita bersama ibunya berada di kamar tersebut. Ny Sarman, 70, warga Bauresan, saat ditemui menceritakan awalnya pohon yang berada di lereng Gunung Gandul roboh menimba gebyog dan teras samping rumah. “Waktu kejadian, saya dan putu (cucu-red) berada di kamar lain dan sudah tidur karena badan say terasa kurang enak. Namun malam hari sekitar pukul 22.00 WIB, terdengar suara gedobyaaakkk. Saya terbangun dan mengelus dada.” Dia teringat cucunya yang masih berusia tiga bulan bernama Arya yang tidur bersama ibunya bernama Barkah di kamar dekat lereng gunung. “Ibu dan cucu saya tidak apa-apa dan berpindah ruang tengah. Pohon tumbang mengakibatkan gebyog rumah jebol, setelah itu disusul tanah longs Malam itu juga kami minta anak saya Suwanto dibantu tetangga memotong ranting-ranting pohon Keesokan harinya, warga dibantu anggota Polres dan TNI melakukan gotong-royong membersihk longsoran tanah. Wakapolres Wonogiri Kompol Bambang Purwadi, Kasat Bina Mitra Polres Wonog AKP H Warseno beserta Kapolsek Wonogiri Kota, Iptu Hadiah Sahab datang ke lokasi. “Kalau tidak segera dibersihkan kami khawatir longsor susulan akan merobohkan rumah. Karena tanah longsoran sudah menumpuk di pinggir rumah,” ujar Kapolsek Iptu Hadiah Sahab mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Agus Djaka Santosa. Sementara itu, petugas medis dari Puskesmas Wonogiri, H Kasno yang juga datang ke lokasi mengatakan anak Balita Arya tidak apa-apa. “Hanya kaget saja saat kejadian,” ujarnya. Konsultasi soal batu Sementara itu Pemkab Wonogiri akan mengonsultasikan rencana penghancuran batu raksasa di Jatiroto ke Dinas ESDM Jateng Wilayah Surakarta. Kalau tidak dihancurkan, batu raksasa itu dikhawatirkan menimpa rumah warga di Mesu, Desa Boto. Demikian ditegaskan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Wonogiri, Gatot Gunawan, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Selasa. Dia mengatakan, biaya untuk menghancurkan sembilan batu besar sangat besar. Paling tidak, penghancuran satu batu besar membutuhkan dana senilai Rp 40 juta. ”Karena ESDM sangat mengerti penanganan kasus ini, kami pun menaruh harapan besar bagaimana petunjuknya nanti. Terpisah, Kabag Kesra Margono menerangkan secara teori, ada dua hal yang perlu mendapat perhatian. Keduanya yakni koordinasi dengan Dinas ESDM dan merealisasikan teori kontijensi di lapangan. ”Saya kira penanganan batu besar di Jatiroto lebih dimungkinkan menggunakan teori kontijensi,” jelasnya. Menurut dia, teori kontigensi dapat dilakukan dengan membuat pagar dari bambu di atas permukiman warga. Hal itu bertujuan ketika terjadi tanah longsor, batu besar yang dikhawatirkan menimpa rumah warga, tetap tertahan bambu yang sudah dipasang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, longsor yang mengakibatkan melorotnya sembilan bongkahan batu berdiameter 10 meter terjadi di Mesu, Batu, Jatiroto mulai awal Februari lalu. Ponco Suseno

&RS\ULJKW‹62/23263XVDW'RNXPHQWDVL$OO5LJKWV5HVHUYHG

6RIW0HGLD6ROXVL,QIRUPDWLND

0LVL

http://www.solopos.co.id/sp_search_detail_tamu.asp?id=261450

2/20/2009

Related Documents