Soal Ujian Akhir Semester Tingkat Iv Kgd Ners 2018.docx

  • Uploaded by: Donovan Jatinom
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Soal Ujian Akhir Semester Tingkat Iv Kgd Ners 2018.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,195
  • Pages: 8
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER TINGKAT III MATA KULIAH : KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PRODI NERS POLTEKKES SURAKARTA 2018 DOSEN PENGAMPU : CHANDRA KUSHARTANTO

1.

Apabila jumlah pasien gawat darurat masih mampu ditangani oleh kemampuan Sumber Daya yang ada, maka skenario yang harus dilakukan adalah : a. Selamatkan yang gawat darurat dan multi trauma terlebih dahulu b. Utamakan yang mengalami gangguan hemodinamik seperti henti nafas dan henti jantung, dan mempunyai prognosis yang buruk c. Prioritaskan penyintas yang mempunyai harapan hidup lebih besar d. Lakukan assesmen lengkap pada masing-masing pasien sampai dengan pemeriksaan head to toe e. Segera lakukan CPR apabila terdapat pasien yang mengalami Sudden Cardiac Arrest

2.

Dengan menggunakan START, seorang laki-laki 45 tahun dibawa petugas ke Collecting Area dengan menggunakan tandu, RR : 28x/menit, CRT : 3 detik, pasien sadar penuh, tampak ada deformitas pada kedua tungkai bawah paska tertimbun longsoran, penderita tampak kesakitan, lecet-lecet di beberapa bagian ekstremitas, triage yang paling tepat adalah : a. Biru d. Hijau b. Merah e. Hitam c. Kuning

3.

Dengan menggunakan START, seorang perempuan 32 tahun dibopong petugas ke Collecting Area dalam kondisi berteriak-teriak histeris, RR : 26x/menit, CRT : < 2 detik, setelah bisa ditenangkan dia mengeluh nyeri pada lutut kanan karena jatuh saat menghindari terjangan longsor, tampak deformitas pada persendian lutut kanan, ada nyeri gerak dan nyeri tekan, terdapat lecet-lecet dengan perdarahan minor, triage yang paling tepat adalah : a. Biru d. Hijau b. Merah e. Hitam c. Kuning

4.

Dengan menggunakan START, seorang pemuda 26 tahun berlari sempoyongan menuju ke Collecting Area setelah diarahkan petugas, dia berlari sambil memegangi kepalanya yang berdarah, ada luka terbuka tidak beraturan di dahi sebelah kanan kurang lebih 5cm dengan perdarahan mengalir minimal akibat kejatuhan plafon rumah yang roboh, RR : 30x/menit, terengah-engah karena habis berlari, CRT < 2 detik, triage yang paling tepat adalah : a. Biru d. Hijau b. Merah e. Hitam c. Kuning

5.

Dengan menggunakan START, seorang perempuan 60 tahun dibawa ke Collecting Area oleh Tim Ekstrikasi setelah berhasil dievakuasi dari reruntuhan sebuah bangunan, terdapat lecet-lecet di beberapa bagian tubuh, ada jejas dan hematom di regio temporal dextra lebih kurang 8cm, ada darah keluar dari telinga, hidung, dan mulut, terdapat jejas di dada, penderita tidak tampak bernafas spontan, tindakan yang harus dilakukan oleh Triage Officer adalah : a. Cek nadi, bila tidak ada nadi lakukan segera CPR b. Segera lakukan bantuan nafas 10 – 12 kali per menit c. Langsung berikan triage Hitam d. Buka jalan nafas dengan Head Tilt Chin Lift e. Buka jalan nafas dengan Jaw Trust Manuver

6.

Seorang laki-laki, 55 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas berat dan mempunyai riwayat Astma, pemeriksaan tanda-tanda vital : TD. 155/85 mmHg, HR. 105x/menit teratur, RR. 40x/menit cepat dangkal, SpO2 92%. Auskultasi terdengar bunyi wheezing pada bronkus dan cukup dominan, tampak penderita gelisah dan keluar keringat dingin. Prioritas masalah keperawatan pada kasus ini adalah : a. Bersihan jalan nafas tidak efektif d. Gangguan perfusi jaringan otak b. Pola nafas tidak efektif e. Anxietas c. Gangguan pertukaran gas

7.

Seorang perempuan, 57 tahun, dibawa ke IGD dengan kondisi tidak sadar, GCS : 3, mengorok. Pemeriksaan tanda-tanda vital : TD. 210 / 110 mmHg, HR. 118x/menit teratur, RR. 35x/menit tidak teratur, nafas berbau aseton, SpO2 90%. Pupil anisokor, mempunyai riwayat hipertensi dan DM. GDS didapatkan 632 gr/dl. Auskultasi terdapat suara ronchi pada apex paru. Pemberian alat bantu nafas yang paling tepat untuk kasus di tersebut adalah : a. Non Rebreathing Masker 15 lpm d. Nasal Kanula 6 lpm b. ETT melalui Intubasi Endotracheal e. Ventilasi mekanik dengan BVM dialiri c. Rebreathing Masker 15 lpm O2 10 lpm

8.

Seorang laki-laki, 48 tahun, datang ke IGD dengan keluhan merasa tidak nyaman pada dada (chest discomfort), nyeri tajam pada epigastrium yang bersifat hilang timbul, pemeriksaan tanda-tanda vital : TD. 123 / 85 mmHg, HR. 98x/menit teratur, RR. 26x/menit teratur, SpO2 99%. Pemeriksaan EKG menunjukkan adanya ST Elevasi pada V3, V4, V5, V6. Pernyataan berikut yang paling tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah : a. Pasien tidak perlu suplemen O2 karena RR dan SpO2 masih bagus b. Lakukan pemasangan NRM 10 lpm agar oksigenasi lebih efektif c. Berikan suplemen O2 dengan nasal kanula 3-4 lpm untuk maintenance oksigenasi d. Tidurkan dan lakukan intubasi endotrakeal untuk efektifitas pola metabolisme e. Pasang Oro Pharingeal Airway (OPA) untuk membuka jalan nafas biar lebih efektif

9.

Cara yang paling mudah untuk menentukan ukuran endotracheal tube yang paling tepat bagi seorang pasien adalah dengan : a. Mengukur panjang ETT dari mulut sampai pangkal mandibula b. Mengukur panjang ETT dari hidung sampai ke leher pasien (batas trachea) c. Mengukur dengan malampati score d. Membandingkan diameter ETT dengan jari kelingking pasien e. Membandingkan diameter ETT dengan besar lubang hidung pasien

10. Saat melakukan intubasi, seorang asisten dapat membantu dengan melakukan penekanan pada krikoid pasien menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Tindakan ini disebut dengan : a. Heimlich Manuevere d. Chin Lift Manuevere b. Jaw Trust Manuevere e. Sellick Manuevere c. Vagal Manuevere 11. Untuk mencegah ETT tergigit oleh pasien pada saat pasien gelisah dan/ atau mulai sadar, dapat dilakukan tindakan : a. Menahan posisi mulut dengan blade laryngoscope b. Melakukan pemasangan Tounge Spatel yang sudah dilapisi kassa c. Melakukan fiksasi yang kuat pada ETT d. Melakukan pemasangan NGT e. Melakukan pemasangan Oro Pharingeal Airway 12. Seorang anak laki-laki, 3 tahun, dibawa ke IGD oleh orang tuanya dengan keluhan demam kurang lebih 1 hari, pilek dan batuk berdahak. Orang tua menyatakan anak rewel tidak bisa tidur. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD. 100/60 mmHg, HR.110x/menit teratur, RR. 30x/menit teratur, tidak ada retraksi dada dan tidak ada nafas cuping hidung, suhu tubuh 38,1oC, SpO2 99%. Sebagai seorang Triage Officer, label yang paling tepat diberikan pada pasien ini adalah : a. Biru d. Hijau b. Merah e. Hitam c. Kuning 13. Seorang laki-laki 58 tahun, berprofesi sebagai buruh bangunan. Datang ke IGD dengan luka terbuka pada telapak tangan kiri karena terkena alat pemotong keramik. Tampak luka terbuka dengan panjang 7 cm dan kedalaman 1 cm. Perdarahan aktif minimal. Tanda-tanda vital didapatkan : TD. 165/95 mmHg, HR. 105x/menit teratur, RR. 26x/menit teratur, SpO2 100%. Anestesi local yang tepat diberikan untuk pasien tersebut sebelum menjahit luka adalah : a. Pehacaine d. Midazolam b. Propofol e. Sedacum c. Lidocaine HCL 2%

14. Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD dengan menggunakan transportasi ojek online. Tampak terengah-engah saat berjalan masuk di IGD. Keluhan utama adalah sesak nafas, jantung terasa berdebar-debar. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan : TD. 135/90 mmHg, HR. 165x/menit ireguler, RR. 35x/menit tidak teratur, SpO2 95%. Sebagai Triage Officer IGD, label triage yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah : a. Biru d. Hijau b. Merah e. Hitam c. Kuning 15. Instrumen yang kita butuhkan untuk memegang tepi jaringan saat melakukan penjahitan luka adalah : a. Pinset Chirurgis d. Korentang b. Needle Holder e. Klem Chirurgis / Kocher c. Pean Lurus 16. Seorang laki-laki 58 tahun, dibawa ke IGD dalam kondisi tidak sadar. GCS : 5, TTV : TD. 205/110 mmHg, HR. 115x/menit reguler, RR. 35x/menit tidak teratur, SpO2 92%. Terdengar suara stridor saat bernafas. Prioritas tindakan yang pertama kali dapat dilakukan adalah : a. Lakukan suctioning untuk membersihkan jalan nafas b. Memasang OPA untuk membuka jalan nafas dan mencegah lidah jatuh ke belakang c. Pasang NRM dengan aliran 10 lpm untuk meningkatkan saturasi O2 d. Segera lakukan intubasi endotracheal untuk membebaskan jalan nafas e. Kolaborasikan dengan staff medis untuk memberikan terapi anti hipertensi 17. Seorang perempuan 42 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas. Yang bersangkutan mempunyai riwayat Astma. TTV : TD. 135/95 mmHg, HR. 105x/menit reguler, RR. 38x/menit tidak teratur, terdengar suara wheezing, SpO2 90%. Alat bantu pernafasan yang paling tepat untuk pasien ini adalah : a. Kanul bi Nasal d. Rebreathing Mask b. Sungkup Sederhana e. Sungkup Venturi c. Non Rebreathing Mask 18. Seorang laki-laki 40 tahun seorang pengemudi kendaraan roda 4 post kecelakaan lalu lintas dibawa ke IGD dalam kondisi tidak sadar. Terdapat tanda Bulls Eye dan luka terbuka pada palpebra kanan dengan dimensi 5 x 3 x 1. Perdarahan aktif. Terdapat darah keluar dari hidung dan telinga. Penderita sempat memuntahkan darah segar. Menurut konsep biomekanika trauma, fokus pengkajian yang paling tepat untuk mekanisme kejadian pada penderita tersebut adalah : a. Apakah terdapat riwayat benturan kepala dan apakah terdapat kondisi kaca depan yang pecah b. Apakah penderita menggunakan sabuk pengaman saat berkendara c. Berapa perkiraan kecepatan kendaraan saat terjadi kecelakaan untuk menghitung besaran momentum yang diterima penderita d. Apakah terdapat benturan antara penderita dengan stir kendaraan e. Apakah penderita memasang sandaran kepala saat berkendara untuk menahan pergerakan kepala 19. Seorang perempuan 35 tahun pengendara kendaraan roda 4, dibawa ke IGD dalam kondisi tidak sadar, GCS 3. Keterangan saksi : kendaraan dipacu dalam kecepatan tinggi, selip dan terguling 3 kali dan terbalik, penderita tidak menggunakan sabuk pengaman, kejadian lebih kurang 30 menit sebelum penderita dibawa ke RS. TTV : TD. 80/40 mmHg, HR. 65x/menit reguler, RR. (-), SpO2 55%, pupil medriasis. Pranala luar terdapat luka terbuka pada temporal kanan, perdarahan aktif, tidak ada perdarahan dari telinga, mulut, dan hidung, terdapat jejas pada femur kiri. Kemungkinan rasional yang bisa memperburuk kondisi penderita berdasarkan data tersebut adalah : a. Cidera kepala berat d. Trauma cervical b. Trauma thorax e. Syok hipovolumik c. Fraktur femur

20. Seorang laki-laki 55 tahun dibawa ke IGD dalam kondisi tidak sadar sejak kurang lebih 2 jam sebelum dibawa ke RS. TTV : TD. 105/65 mmHg, HR. 115x/menit reguler, RR. 26x/menit teratur, SpO2 97%, suara nafas vesikuler. Penderita mempunyai riwayat Diabetes Mellitus sejak 5 tahun yang lalu, rutin kontrol dan mengkonsumsi obat rutin dari dokter. Sebelum hilang kesadaran penderita mengeluh lemas. Prioritas tindakan berdasarkan initial asesmen kegawatdaruratan yang paling tepat adalah : a. CT Scan kepala untuk melihat risiko perdarahan b. Pemeriksaan kadar Gula Darah Sewaktu c. Segera lakukan perekaman EKG 12 lead d. Pemberian oksigenasi dengan NRM 10 lpm e. Lakukan pemasangan OPA untuk mempertahankan jalan nafas 21. Seorang laki-laki 35 tahun, petugas pemadam kebakaran, dibawa ke RS paska memadamkan kebakaran dengan keluhan sesak nafas. TTV : TD. 125/85 mmHg, HR. 105x/menit reguler, RR. 35x/menit tidak teratur, terdengar suara stridor, SpO2 94%. Terdapat jelaga pada hidung penderita, saat bernafas tercium bau seperti benda terbakar (gosong). Kemungkinan paling rasional penyebab gangguan jalan nafas adalah : a. Lidah yang jatuh ke belakang saat penderita berbaring b. Adanya akumulasi cairan / secret pada jalan nafas penderita c. Adanya vaso konstriksi pada bronkus karena produksi histamin d. Akumulasi jelaga di hidung penderita sehingga menghambat proses pernafasan e. Edema laring karena trauma inhalasi 22. Seorang laki-laki 40 tahun paska kecelakaan lalu lintas, dibawa ke IGD dalam kondisi tidak sadar. Riwayat terjadi benturan keras dada dengan stir mobil. TTV : TD. 100/55 mmHg, HR. 125x/menit reguler, RR. 40x/menit tidak teratur, SpO2 90%. Pemeriksaan fisik terdapat jejas pada dada sebelah kanan, palpasi ditemukan krepitasi, perkusi ditemukan suara hipersonor pada dada sebelah kanan, auskultasi ditemukan absent breathing pada dada sebelah kanan. Terdapat deviasi trachea ke arah kiri. Prioritas tindakan gawat darurat berdasarkan kondisi tersebut adalah : a. Needle thorachosintesis d. Intubasi endotracheal b. Pemasangan WSD e. Strapping untuk meminimalisasikan c. Loading cairan untuk mencegah syok pergerakan costa 23. Seorang perempuan 50 tahun dibawa ke IGD dalam kondisi penurunan kesadaran. Pemeriksaan GCS didapatkan : Respon mata dengan rangsangan nyeri, respon verbal hanya mengerang, respon motoric bereaksi cepat dengan rangsangan nyeri. Nilai GCS penderita tersebut adalah : a. 6 d. 9 b. 7 e. 10 c. 8 24. Seorang pelajar Laki-laki 17 tahun dibawa ke IGD post kecelakaan lalu lintas dalam keadaan tidak sadar. Menurut keterangan saksi, yang bersangkutan mengendarai sepeda motor tanpa helm berkecepatan tinggi dan menabrak mobil dari arah belakang hingga terlempar dan membentur kaca belakang. Pranala luar didapatkan perdarahan massif dari mulut, hidung dan telinga. Tampak luka terbuka tidak beraturan pada regio frontale, perdarahan massif. Deformitas pada bahu kanan. GCS 1 – 1 – 1. TTV : TD : 90/50mmHg, HR : 125x/mnt regular, RR : 35x/mnt dangkal, SpO2 92%, S : 38,2oC, terdengar suara gurgling. Masalah keperawatan utama yang harus segera ditangani adalah : a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b. Pola nafas tidak efektif c. Gangguan perfusi jaringan otak d. Gangguan perfusi jaringan cardio pulmonal e. Ketidakseimbangan cairan : kurang dari kebutuhan tubuh 25. Seorang Laki-laki 20 tahun post kecelakaan balap liar dibawa ke IGD dalam kondisi tidak sadar dan masih menggunakan helm fullface. Keterangan saksi yang bersangkutan bersenggolan dengan lawannya dalam kecepatan tinggi dan terlempar hingga terseret sejauh kurang lebih 20 meter. Terdapat vulnus laserasi dan vulnus excoriasi di beberapa bagian tubuh. Tindakan yang dapat dilakukan pertama kali di IGD adalah : a. Stabilisasi kepala dan leher karena curiga trauma cervikal b. Mengkaji respon dan tingkat kesadaran pasien, cek nadi c. Helmet removal d. Call for help, aktifkan code blue e. Bebaskan jalan nafas, berikan bantuan oksigenasi

26. Evaluasi pemasangan ETT dilakukan dengan auskultasi pada beberapa area. Area pertama yang dilakukan auskultasi adalah : a. Apex kanan d. Cabang brunkus kiri b. Apex kiri e. Epigastrium c. Cabang bronkus kanan 27.

Seorang laki-laki 46 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas dan deg-degan. Tampak gelisah dan keluar keringat dingin. TTV : TD : 95/60mmHg, HR : 135x/mnt, RR : 35x/mnt, SpO2 : 95%. Hasil rekaman EKG tampak sebagai berikut. Akan dilakukan tindakan Kardioversi tersinkronisasi. Persiapan pelaksanaan tindakan yang harus dilakukan adalah : a. Membuat informed concent tindakan b. Segera lakukan CPR sebelum dan sesudah Kardioversi c. Lakukan pemasangan ETT sebelum tindakan d. Persiapkan AED dan pasang pad AED pada Apex dan Sternum pasien e. Lakukan premedikasi dengan pemberian Amiodaron 150mg bolus cepat

28. Apabila ditemukan suara nafas gurgling pada pasien yang tidak sadar post kecelakaan lalu lintas dengan diagnosa Fraktur Basis Cranii, maka tindakan yang paling tepat dilakukan untuk membebaskan jalan nafas adalah : a. Melakukan Heimlich Manuevere d. Memasang OPA b. Head Tilt Chin Lift e. Melakukan suctioning c. Jaw Trust Manuevere 29. Seorang Laki-laki 55 tahun pekerja bangunan mengalami kecelakaan kerja dibawa ke IGD. Keterangan saksi yang bersangkutan tidak sengaja memegang jaringan listrik dan tersengat hingga terpental lebih kurang 2 meter. Penderita sadar berteriak kesakitan dan bisa menceritakan kejadian yang menimpanya, tampak luka bakar elektrik derajat 3 dan derajat 2 pada telapak tangan kanan, lecet-lecet pada beberapa bagian ekstremitas, dan mengeluh dada berdebar-debar. TTV : TD. 165/100mmHg, HR : 115x/mnt ireguler, RR : 35x/mnt ireguler, SpO2 : 98%. Prioritas tindakan yang harus dilakukan adalah : a. Melakukan perawatan luka bakar b. Memberikan bantuan oksigenasi dengan NRM aliran 10 lpm c. Tenangkan penderita, lakukan perekaman EKG 12 lead d. Stabilisasi kepala leher untuk mencegah trauma cervikalis e. Pasang i.v. line, lakukan resusitasi cairan 30. Seorang perempuan 60 tahun dibawa ke IGD oleh keluarga dalam kondisi tidak sadar. Menurut keluarga yang bersangkutan mempunyai riwayat hipertensi lama dan tiba-tiba ambruk tidak sadarkan diri saat memasak di dapur. TTV : TD : 210/135mmHg, HR : 90x/mnt regular, RR : 28x/mnt regular, terdapat suara snooring, SpO2 : 97%, S : 38oC, GCS : 2 – 2 – 2. Prioritas tindakan yang bisa dilakukan adalah : a. Berikan bantuan oksigenasi dengan NRM aliran 10 lpm b. Kolaborasi pemberian captopril 25mg sublingual untuk menurunkan tekanan darah c. Segera lakukan suctioning pada jalan nafas d. Pasang OPA untuk menahan lidah supaya tidak jatuh ke belakang e. Segera buka i.v. akses, lakukan resusitasi cairan 31. Seorang pasien di ruang perawatan tiba-tiba tidak responsif dan dilakukan bantuan hidup dasar. Saat dipasang monitor terlihat irama seperti gambaran di bawah ini. Tindakan yang harus segera dilakukan adalah :

a. b. c. d. e.

Lakukan RJP 5 siklus dalam 2 menit. Pasien dinyatakan sudah meninggal dunia. Berikan amiodaron 300mg i.v. Lakukan RJP sambil menyiapkan defibrilasi. Berikan sulfas atropin 1mg i.v.

32. Seorang perempuan 30 tahun dibawa ke IGD dalam kondisi penurunan kesadaran 3 jam setelah tabrakan bermotor dengan kecepatan tinggi. Saat masuk IGD RR 35 x/mnt, TD. 120/70 mmHg, HR 98 x/mnt. Penderita masih membuka mata dengan rangsangan nyeri dan dapat melokalisasi nyeri yang diberikan tetapi tidak bisa mengeluarkan suara. Tindakan awal yang dapat diberikan adalah : a. Melakukan pemeriksaan foto kepala untuk mencari adanya fraktur b. Melakukan CT-Scan kepala untuk ketepatan diagnosis c. Menjamin patensi jalan nafas dengan melakukan kontrol cervikal d. Melakukan resusitasi cairan e. Melakukan pengkajian head to toe 33. Titik insersi untuk penatalaksanaan needle thorachosintesis untuk kasus tension pneumothorax adalah : a. Spasi inter costa 3 tepat di atas costa 4 mid clavicula b. Spasi inter costa 3 tepat di bawah costa 3 mid clavicula c. Spasi inter costa 2 tepat di atas costa 3 mid clavicula d. Spasi inter costa 2 tepat di bawah costa 3 mid clavicula e. Spasi inter costa 5 tepat di atas costa 6 mid clavicula 34. Seorang laki-laki 35 tahun dibawa ke IGD dalam keadaan sadar, mengeluh sesak nafas, batuk berdahak dan mempunyai riwayat Astma. Pemeriksaan TTV menunjukkan TD 135/90mmHg, RR 30x/mnt, HR 100x/mnt, S 36,5oC, SpO2 95%, auskultasi terdapat wheezing, sekret produktif. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah : a. Berikan suplemen O2 dengan nasal kanul 4 lpm, lakukan nebulizer b. Berikan suplemen O2 dengan NRM 10 lpm, lakukan nebulizer c. Pasang OPA, lakukan suction untuk membersihkan jalan nafas, pasang i.v. line d. Pasang NPA, lakukan suction untuk membersihkan jalan nafas, pasang i.v. line e. Pasang i.v. line, berikan injeksi aminophilin 1 ampul i.v. 35. Yang menunjukkan depolarisasi ventrikel pada hasil sadapan EKG adalah : a. Gelombang P d. Segmen ST b. Segmen PR e. Gelombang T c. Komplek QRS 36. Saat melakukan RJP pada seseorang yang mengalami henti jantung dan DC Syok sudah siap, tindakan yang harus dilakukan selanjutnya adalah : a. Interupsi RJP dan analisis irama jantung. b. Segera melakukan defibrilasi. c. Selesaikan 5 siklus RJP kemudian segera lakukan defibrilasi. d. Pasang oksigen, infus dan bed side monitor. e. Segera analisis irama pada monitor DC Syok sambil terus melakukan RJP. 37. Obat-obatan yang berfungsi untuk mengurangi laju perdarahan adalah : a. Asam Mefenamat d. Asam Lactat b. Asam Tranexamat e. Asam Folat c. Asam Fucidat 38. Luka tusuk dalam istilah medis disebut sebagai : a. Vulnus Laceratum b. Vulnus Excoriasi c. Vulnus Abration

d. e.

Vulnus Punctum Vulnus Avultion

39. Obat-obatan yang dibutuhkan pada penatalaksanaan pasien cardiac arrest yang non shockable adalah: a. Epineprin 1mg i.v. tiap 3 – 5 menit. b. Epineprin 1mg i.v. selang seling dengan Amiodaron 300mg i.v. c. Epineprin 1mg i.v. selang seling dengan Sulfas Atropin 1mg i.v. tiap 3 – 5 menit. d. Dopamin 2µg/kg BB/menit. e. Dobutamin 2µg/kg BB/menit.

40. Seorang laki-laki 65 tahun mengalami gagal nafas di IGD. Dilakukan tindakan pemberian bantuan ventilasi dengan Bag Valf Mask (BVM). Kapasitas BVM adalah 1000 cc. Berat badan pasien diperkirakan 50 kg. Penekanan ideal BVM untuk mencegah terlalu banyak udara yang masuk ke saluran cerna adalah : a. ¼ dari kapasitas BVM b. 1/3 dari kapasitas BVM c. ½ dari kapasitas BVM d. ¾ dari kapasitas BVM e. BVM ditekan penuh

KUNCI JAWABAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

A B C D E A B C D E

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

E D C B A B C A D B

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

E A C A B E A E C D

31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

D C C A C A B D A B

Related Documents


More Documents from "Gede Juliarsa"