SOAL TRY OUT REGIONAL UJI KOMPETENSI NASIONAL PERAWAT INDONESIA FORUM D4 KEPERAWATAN SE-INDONESIA
\\
08 November 2018
A. Petunjuk Umum 1. Bacalah dengan teliti semua petunjuk pengerjaan soal ujian sebelum menjawabnya agar terhindar dari kekeliruan yang dapat merugikan Anda. 2. Jawaban dikerjakan pada lembar jawaban yang tersedia, tulis dengan jelas dan benar nama, nomor peserta, tanggal pelaksanaan ujian dan tanda tangan. 3. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap lebih mudah. 4. Tidak ada pengurangan nilai pada jawaban yang salah 5. Waktu pengerjaan soal 180 menit B. Petunjuk Khusus Jawablah soal pilihan ganda dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat menggunakan pensil 2B dan tuliskan jawaban Anda pada Lembar Jawaban Komputer (LJK)
1
1
2
3
4
5
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat karena kecelakaan motor. Saat dikaji tampak laserasi pada femoralis, perdarahan aktif, pasien membuka mata setelah ditekan pada periorbita, menghindari rangsangan nyeri dan hanya mengguman (mengeluarkan suara) saat dipanggil namanya Berapakah nilai GCS laki-laki tersebut? (a) 7 (b) 8 (c) 9 (d) 10 (e) 11 Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di RS dengan penyakit Diabetes Mellitus. Pasien direncanakan akan menjalani prosedur amputasi. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sebelum operasi, dan memeriksa Gula Darah Sewaktu (GDS) pasien. Apakah tujuan pengkajian/pemeriksaan GDS yang dilakukan oleh perawat tersebut ? (a) Mencegah terjadinya perdarahan selama operasi (b) Mencegah terjadinya infeksi pada pasien (c) Mengatasi kepanikan pasien (d) Merilekskan pasien (e) Standar prosedur Seorang perempuan berusia 49 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan luka pada tumit kaki kanan akibat di garuk, disertai mati rasa pada kedua kaki. Pasien tidak tahu cara melakukan perawatan luka. Hasil pemeriksaan: luka kemerahan dengan diameter 5 cm, tepi luka tampak menghitam. Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 245 mg/dl. Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat diberikan pada kasus di atas ? (a) Jelaskan tentang diit DM (b) Lakukan perawatan luka pada kaki (c) Anjurkan pasien untuk olahraga teratur (d) Jelaskan tentang perawatan luka pada kaki (e) Jelaskan tentang pentingnya kontrol teratur Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di RS dengan Gagal Jantung. Hasil pengkajian pasien nampak berbaring lemah, kulit berkeringat dan lengket. Perawat melakukan tindakan memandikan pasien di atas tempat tidur. Saat akan membersihkan daerah punggung tiba-tiba pasien merasakan sesak. Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat diberikan ada kasus di atas ? (a) Menghentikan tindakan memandikan (b) Mengajarkan pasien nafas dalam (c) Memberikan posisi semi fowler (d) Melakukan massase punggung (e) Memberikan terapi oksigen Seorang laki laki berusia 54 tahun masuk RS dengan keluhan batuk darah ± 3 minggu yang lalu, demam pada malam hari, BB menurun dan tidak ada nafsu makan. hasil BTA (+). Perawat memberikan air es kepada pasien, sambil memberikan kirbat es didada. 2
6
7
8
9
Apakah rasional dari tindakan perawat tersebut? (a) Mengencerkan dahak (b) Memudahkan pengeluaran sekret (c) Efek evaporasi untuk penurunan suhu tubuh (d) Efek konduksi untuk penurunan suhu tubuh (e) Mengencerkan dahak dan membekukan darah akibat iritasi pada paru Seorang perempuan berusia 60 tahun dirawat di RS dengan tingkat kesadaran somnolen, sering batuk, lendir tidak dapat dikeluarkan. Hasil pemeriksaan TD : 150/100 mmHg, frekwensi nadi 82 X/menit, frekwensi napas 26 X/menit. Pasien akan dilakukan tindakan pengisapan lendir (suction). Saat memasukkan selang, Pasien batuk dan sesak napas. Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus di atas? (a) Memberikan oksigen nasal kanula (b) Tetap melakukan tindakan suctioning (c) Menghentikan tindakan dan laporkan ke dokter (d) Mencabut selang suction dan memberikan oksigen nasal kanul (e) Menghentikan suction selama batuk dan sesak napas kemudian melanjutkan kembali Seorang laki-laki, umur 34 tahun. Dilakukan pemasangan kateter urine (Foley chateter) untuk persiapan operasi. Setelah pelumasan kateter dengan jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa hambatan, urin keluar dan ditampung dalam bengkok/penampung yang telah disiapkan. Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat selanjutnya ? (a) Menekan pubis pasien dengan lembut (b) Menyambungkan kateter ke kantung urin (c) Menggembungkan balon dengan NaCl 0,9 % (d) Memfiksasi kateter dengan penis menghadap keatas (e) Meneruskan pemasukan kateter sampai percabangannya Seorang laki-laki berusia 52 tahun dibawa keluarganya ke Rumah Sakit dengan keluhan sesak disertai nyeri dada, batuk (+) sputum tidak produktif, suara nafas mengi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD : 130/90 mmHg, N : 112 X/mnt, S : 38,6 C, RR : 36 X/mnt. Klien sudah dilakukan pemeriksaan foto thorax dan hasilnya CA Paru. Apakah diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut? (a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum (b) Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran udara ke alveoli (c) Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan invasi kanker ke pleura (d) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru (e) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia Seorang pasien perempuan berusia 50 tahun dirawat dirumah sakit akibat trauma dada dan dilakukan pemasangan WSD. Skala nyeri 7, setelah dilakukan pemeriksaan AGD ditemukan pH : 7,11 , pCO2 10, HCO3 : 25 dan pO2 : 85. Apakah interpretasi dari hasil pemeriksaan AGD tersebut? 3
10
11
12
13
(a) Alkalosis respiratorik (b) Asidosis respiratorik (c) Alkalosis metabolik (d) Asidosis metabolik (e) Normal Seorang perempuan datang ke rumah sakit dengan keluhan sulit bernafas dan terlihat bernapas menggunakan cuping hidungnya. Batuk yang dialaminya sudah 1 minggu. Hasil pemeriksaan fisik temperature 37,70C Apakah tindakan yang akan anda lakukan pada klien tersebut? (a) Vibrasi (b) Perkusi dada (c) Posisi fowler (d) Postural drainase (e) Latih batuk efektif Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke Rumah Sakit untuk melakukan ceck up dengan keluhan demam. Pada inspeksi terdapat gaya berjalan yang tidak simetris. Perubahan temperatur tubuh yang mengganggu aktivitas sehari-hari, sendi terasa panas. Apakah data subjektif untuk masalah keperawatan pada kasus tersebut? (a) Kekakuan (b) Kekakuan sendi (c) Keterbatasan gerak (d) Peningkatan suhu tubuh (e) Ekstremitas bawah tidak simetris Seorang laki-laki, umur 38 tahun, sementara dirawat di RS. Klien mengeluh nyeri pada daerah vesika urinaria, nyeri saat buang air kecil dan tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAK, ekspresi tampak meringis kesakitan, hasil USG abdomen dinyatakan terdapat batu di daerah vesika urinaria. Apakah diagnosa keperawatan yang paling tepat kasus tersebut? (a) Infeksi berhubungan penurunan daya tahan tubuh (b) Obstruksi berhubungan dengan diet yang tidak efektif (c) Gangguan eliminasi urin berhubungan kegagalan ginjal kronis (d) Nyeri berhubungan ketidakmampuan melakukan manajemen nyeri (e) Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan adanya obstruksi Seorang laki-laki berusia 62 tahun dirawat di rumah sakit karena BPH, klien mengatakan sering BAK, abdomen tegang, urin terus menetes setelah berkemih. Keadaan umum lemah, TD : 110/80 mmHg, S : 36,50C, Nadi : 80 kali permenit, pernapasan : 24 kali permenit Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada klien tersebut? (a) Nyeri (b) Disfungsi seksual (c) Resiko tinggi infeksi (d) Gangguan eliminasi urin (e) Perubahan pola eliminasi urin
4
14
15
16
17
18
Seorang laki-laki, usia 55 tahun, datang ke IGD karena keluhan badan lemas sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian : terdapat penurunan berat badan, nafsu makan meningkat, sering merasa haus dan sering kencing pada malam hari, suhu badan : 380C, nadi : 60 x/menit, mukosa mulut kering, turgor kulit : kembali dalam waktu 5 detik, wajah meringis, Gula Darah Sewaktu 180 mg/dl. Apakah masalah keperawatan utama pada klien tersebut? (a) Nyeri akut (b) Intoleransi aktivitas (c) Kerusakan integritas kulit (d) Gangguan istirahat dan tidur (e) Gangguan volume cairan tubuh Seorang laki-laki, usia 50 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS mengalami sirosis hepatis. Keluhan yang dirasakan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa penuh, sesak nafas, diare, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil lab, SGOT : 300 u/L, SGPT : 200 u/L. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 60 kali permenit, suhu 37,50C, pernapasan 28 kali permenit. Apakah prioritas masalah keperawatan pada klien tersebut? (a) Nyeri akut (b) Gangguan nutrisi (c) Defisit volume cairan (d) Defisit volume cairan (e) Gangguan integritas kulit Seorang perempuan berumur 38 tahun di rawat dengan Anemia, klien tampak pucat, Hb 8 gr% dan diberikan transfusi darah. Pada saat diberikan transfusi darah klien mengeluh menggigil dan gatal-gatal di seluruh tubuh. Apakah tindakan pertama yang di lakukan oleh perawat kepada klien tersebut? (a) Mengukur tanda vital (b) Memberikan selimut tebal (c) Memberikan lotion anti gatal (d) Menganjurkan banyak minum (e) Menghentikan transfusi darah Seorang wanita berusia 65 tahun di rawat di ruang internis dengan acites dan diagnose medic sirosis hepatis, keluhan saat ini sesak nafas dan hanya mampu istrahat pada posisi semi fowler. Apakah penyebab sesak napas pada kasus tersebut? (a) Edema paru-paru (b) Penurunan kadar oksigen darah (c) Gangguan proses difusi oksigen (d) Peningkatan tekanan intra abdomen (e) Penimbunan cairan di rongga abdomen Seorang perempuan usia 21 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri ulu hati sudah 2 minggu, tidak nafsu makan, mual, muntah dan lesu. Hasil pengkajian: klien tampak lemas, lidah kotor, Tekanan Darah: 110/70 mmHg, Suhu: 39°C dan Pernapasan: 22x/menit. Tes widal 1/200. Apakah implementasi yang tepat untuk masalah pasien tersebut? (a) Melakukan oral hygiene 5
19
20
21
22
(b) Melakukan kompres hangat (c) Mengajarkan teknik relaksasi (d) Memberikan cairan melalui intravena (e) Memberikan diit lunak dan rendah serat Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas sejak kemarin, BAB 10 kali per hari dengan konsistensi encer, terdapat lendir, pasien cemas. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh Tekanan Darah 90/50 mmHg, Nadi 55x/menit, Suhu 38,3°C, RR 16x/menit, balance cairan minus 600 cc per jam. Perawat melakukan tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan infus NaCl 20 tetes per menit, Apakah kriteria hasil evaluasi dari tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan perawat tersebut? (a) Diare berkurang (b) Cemas berkurang (c) Pasien lebih berenergi (d) Balance cairan seimbang (e) Tekanan darah meningkat (mendekati 120/80 mmHg) Seorang laki-laki berusia 38 tahun, sementara dirawat di rumah sakit dengan keluhan: tidak buang air besar sejak 5 hari lalu, perut terasa sesak dan sakit, teraba keras saat palpasi. Berat badan 58 Kg, tinggi 168 cm. kebiasaan minum pasien ± hanya 600 cc per hari dan jarang makan sayuran dan buah. Apakah tindakan yang paling tepat untuk dilakukan selanjutnya? (a) Memberikan diit tinggi serat (b) Menganjurkan banyak minum (c) Melakukan huknah pada pasien (d) Memberikan obat pencahar oral (e) Mengkaji lebih lanjut penyebab konstipasi Seorang perempuan berusia 62 tahun hendak keluar dari ruang rawat Rumah Sakit dengan kondisi post operasi eksisi katarak. Dari hasil pemeriksaan fisik terakhir diperoleh TD 200/70 mmhg, denyut nadi 54 kali/mnt frekuensi nafas 20 kali/mnt, klien mempunyai riwayat penyakit katarak. Manakah urutan utama pengkajian fisik yang harus di lakukan pada kasus tersebut? (a) Identifikasi kornea (b) Identifikasi lensa mata (c) Identifikasi tindakan preventif (d) Identifikasi sumber-sumber bantuan (e) Identifikasi kemampuan potensial untuk masalah mendatang Seorang laki-laki usia 26 tahun datang ke rumah sakit dan setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan didapatkan data diare selama 3 hari disertai muntah, Keadaan pasien lemas, turgor kulit kering, bibir kering, setiap diberikan makan dan minum selalu mual dan muntah. Selama di rumah pasien belum mendapat penanganan dari tenaga kesehatan. Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh seorang perawat untuk pasien tersebut? (a) Memberikan oralit secara oral (b) Kolaborasi dalam pemasangan infus 6
23
24
25
26
27
(c) Kolaborasi dalam pemberian emetika (d) Kolaborasi dalam pemberian obat diare (e) Memberikan minum kurang lebih 500 cc Seorang perempuan usia 42 tahun di rawat di RS dengan keluhan luka gangren tidak sembuh sembuh, ukuran luka 3 cm x 4 cm x 0,5 cm, tepi luka edema, luka derajat 2. Perawat akan melakukan tindakan perawatan. Penjelasan telah diberikan, alat telah disiapkan. Apakah langkah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut ? (a) Membuka balutan lama (b) Melakukan nekrotomi (c) Menganti handscoon (d) Membersihkan luka (e) Memasang APD Seorang perawat melakukan perawatan Kolostomi pada pasien dengan Ca. Colon. Perawat telah mempersiapkan alat. Perawat telah mengkaji faces sampai dengan membuka kantong kolostomi lama Apakah prosedur yang dilakukan perawat selanjutnya? (a) Mendokumentasikan hasil (b) Membuka coloctomy bag (c) Mengukur coloctomy bag (d) Membersihkan stoma (e) Mencuci tangan Seorang perempuan usia 30 tahun di rawat dengan keluhan nyeri pada kuadran kanan atas menjalar ke punggung dan bahu. Pemeriksaan USG mendeteksi kalkuli dalam kandung empedu, leukositosis. Pasien di sarankan untuk dilakukan ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotripsy). Apakah prosedur yang harus dilakukan sebelum tindakan tersebut ? (a) Pendidikan Kesehatan (b) Terapi oral dan IFVD (c) Libatkan keluarga (d) Inform Consent (e) Administrasi Seorang laki - laki berusia 40 tahun di rawat dengan keluhan sulit bernafas. Hasil pemeriksaan frekuensi nafas 28 x/menit, asites dan hepatomegali. Memiliki riwayat Hepatitis B satu tahun yang lalu. Perawat memberikan posisi semifowler dan oksigen 3 lt/ menit nasal terpasang. Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi perawat ? (a) intake dan output cairan seimbang (b) tidak terjadi resiko penularan (c) RR dalam batas normal (d) Hepar kembali normal (e) Asites berkurang Seorang perempuan usia 50 tahun kontrol ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan kembali sering buang air kecil. Hasil pemeriksaan Luka pada tungkai bawah membaik. Keluarga pasien menyatakan pasien sering kembali mengkonsumsi makanan manis, menolak untuk melakukan diet dan sejak 7
28
29
30
31
kembali dari rumah sakit tidak pernah melakukan olah raga ringan. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus ? (a) risiko ketidakseimbangan gula darah berhubungan dengan kurang pengetahuan (b) ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan kekurangan intake makanan (c) kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kadar gula darah tinggi (d) risiko infeksi berhubungan dengan penurunan kadar protein darah (e) keletihan berhubungan dengan gangguan metabolisme sel Seorang perempuan berusia 20 tahun dating ke Poliklinik dengan keluhan belum menstruasi. Hasil pemeriksaan payudara belum berkembang dan pasien menyatakan merasa malu dengan kondisinya. Perawat akan melakukan asuhan keperawatan pada pasien tersebut Apakah tujuan asuhan keperawatan yang diberikan? (a) Menggunkan mekanisme koping yang efektif (b) Mampu beradaptasi dengan teman sebaya (c) Mampu menerima kondisi tubuhnya (d) Meningkatkan peran dalam keluarga (e) Kecemasan berkurang Seorang perempuan usia 76 tahun di rawat di Ruang Syaraf dengan Stroke. Hasil pemeriksaan kulit di daerah punggung kemerahan, pasien mengalami paraplegi, ekstremitas tidak dapat digerakkan. Pasien bed rest total. Apakah tindakan perawat yang tepat ? (a) Memposisikan pasien sim kiri /kanan bergantian (b) Memposisikan pasien trendlenberg (c) Memposisikan fowler tinggi (d) Memposisikan semi fowler (e) Memposisikan supinasi Seorang laki - laki usia 50 tahun telah dilakukan pemeriksaan rektosigmoidoskopi sehingga didiagnosa menderita Ca. Colon. Pasien sedih, sering menyendiri dan tidak yakin dengan hasil pemeriksaan. Pasien menolak untuk dilakukan tindakan pembedahan. Apakah tidakan keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut? (a) kaji kemampuan pasien dalam mengatasi masalah (b) beri informasi tentang penyakit dan pengobatan (c) kolaborasi dilakukan tindakan pembedahan (d) libatkan keluarga dalam aktivitas pasien (e) kaji tingkat nyeri pasien Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan diare. Hasil pemeriksaan biopsy ditemukan pasien mengalami Ca. Colon stadium 2. TD : 130/70 mmHg, denyut nadi 80 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit Apakah yang menyebabkan timbulnya keluhan tersebut ? (a) Reabsorbsi pada usus terganggu (b) Penekananan pada mukosa usus (c) Energy yang dihasilkan berkurang 8
32
33
34
35
36
(d) Obstruksi saluan pencernaan (e) Hiperperistaltik Seorang laki-laki berusia 60 tahun dengan keluhan luka bakar telah terpasang infus set makro. Perawat memberikan asupan cairan NaCl 0,9 % sejumlah 1000 ml untuk 8 jam pertama. TD : 120/80 mmHg, denyut nadi 82 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit Berapakah pengaturan kecepatan infus tersebut ? (a) 21 tetes/ menit (b) 42 tetes/ menit (c) 62 tetes/ menit (d) 112 tetes/ menit (e) 132 tetes/ menit Seorang perempuan usia 35 tahun di rawat di Ruang Syaraf dengan keluhan sulit mengerakan tangan dan kakinya. Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk menentukan kekuatan otot . Hasil pemeriksaan didapatkan ekstremitas tidak dapat diangkat hanya berupa kontraksi otot. Apakah hasil pemeriksaan fisik perawat ? (a) Kekuatan otot 0 (b) Kekuatan otot 1 (c) Kekuatan otot 2 (d) Kekuatan otot 3 (e) Kekuatan otot 4 Seorang laki laki usia 45 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri perut, wajah meringis, skala nyeri 6. Pasien menekan perut jika nyeri saat nyeri. Perawat memberikan asuhan keperawatan. Apakah Intervensi mandiri perawat yang tepat ? (a) Gunakan teknik distraksi dan relaksasi (b) Kolaborasi pemberian cairan parenteral (c) Kaji tingkat ketergantungan pasien (d) Kolaborasi pemberian analgetik (e) Atur posisi semifowler Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat dengan keluhan luka lama sembuh. Hasil pemeriksan kadar gula 250 gr/dl, diet sering dilanggar dan jarang beraktivitas. Perawat telah memberikan informasi tetang penyakitnya dan mengajarkan senam kaki Diabetik. Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi perawat ? (a) memahami tentang diet, aktivitas dan mampu mendemostrasikan (b) luka menunjukan perbaikan dengan tidak adanya infeksi (c) mampu memahami penjelasan tentang penyakitnya (d) terampil melakukan senam kaki Diabetik (e) perubahan prilaku selama di RS Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan adanya nyeri pada tulang tibia yang patah. Berdasarkan anamnesa pasien mengalami kecelakaan yang menyebabkan terjadinya fraktur terbuka os tibia 1/3 distal sinistra. Hasil pemeriksaan skala nyeri dalam rentang 2-3. Pasien saat ini terpasang bidai pada hari ke 3. Aktifitas sementara hanya ditempat tidur secara 9
37
38
39
40
mandiri. Apakah tujuan dari masalah keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) nyeri teratasi (b) nutris terpenuhi sesuai diet (c) perfusi jaringan perifer adekuat (d) pasien terpenuhi kebutuhan tidurnya (e) pasien dapat beraktifitas dengan nyaman Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan ketika pasien melakukan aktifitas sehari-hari. Perawat kemudian melakukan pemeriksaan fisik auskultasi jantung dan menyimpulkan hasilnya normal. Apakah hasil pemeriksaan pada kasus diatas ? (a) S1 dan S2 tunggal (b) Terdengar S3 dan S4 (c) S2 lebih keras dari S1 (d) Terdengar S4 tunggal (e) S1 lebih panjang dari S2 Seorang perempuan berusia 51 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan sesak nafas. Terinspeksi ada retraksi otot interkostal. Pasien merasa nyaman dengan posisi semifowler. Pasien mengatakan pernah dirawat 2 tahun yang lalu karena sakit jantung. Perawat akan melakukan pemeriksaan distensi vena jugularis. Apakah posisi pasien yang tepat pada kasus diatas ? (a) Fowler (b) Semifowler (c) Supinasi kiri (d) Genu pectoral (e) Supinasi kanan Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan nyeri didada sebelah kiri dan dirasakan menjalar sampai dengan lengan kiri. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/90 mmHg, denyut nadi 96 x/menit dan pernafasan 18 x/menit. Perawat melakukan perkusi jantung dan menyimpulkan hasilnya normal. Apakah hasil pemeriksaan pada kasus diatas ? (a) Hipersonor (b) Resonan (c) Timpani (d) Dullnes (e) Sonor Seorang perempuan berusia 49 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan sesak nafas. Terinspeksi ada retraksi otot interkostal. Pasien merasa nyaman dengan posisi semifowler. Pasien mengatakan pernah dirawat 2 tahun yang lalu karena sakit jantung. Perawat akan melakukan pemeriksaan distensi vena jugularis. Apakah rasional intervensi pada kasus diatas ? (a) Menilai tekanan sistemik pembuluh arteri 10
41
42
43
44
(b) Estimasi tekanan atrium kanan (c) Estimasi pembesaran jantung (d) Menilai tekanan pada aorta (e) estimasi ventrikel kiri Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang ICCU dengan keluhan masuk rasa berat didada kiri. Pasien juga mengeluh nyeri substernal yang diikiuti penjalaran ke lengan kiri. Saat ini pasien mendapatkan morphin. Apakah efek yang diharapkan dari intervensi kolaboratif pada kasus diatas ? (a) Meningkatkan konsumsi oksigen otot jantung (b) Menghambat system konduksi listrik jantung (c) Menurunkan kontraktilitas otot jantung (d) Meningkatkan kecepatan respirasi (e) Meningkatkan pengeluaran urin Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat diruang kardiologi dengan keluhan penurunan kesadaran sopour. Hasil anamnesa didapatkan data, pasien pernah mengalami serangan jantung 1 tahun yang lalu. Pada saat dalam perawatan tibatiba pasien muntah. Hasil pengkajian tidak ditemukan adanya cedera cervical. Apakah Intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) Beri oksigen via simple mask (b) Latih ROM ekstremitas atas (c) Lakukan perekaman EKG (d) Ambil sample darah vena (e) Beri posisi miring kepala Seorang laki-laki berusia 59 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri dada kiri dan menjalar ke punggung. Keluhan pertama kali dirasakan saat pasien naik tangga. Pasien mendapatkan terapi oksigen dengan mode simple mask 6 liter/menit. Pasien tirah baring dan aktifitas dibantu keluarga dengan bimbingan perawat. Ekspresi pasien kesal karena hanya berbaring ditempat tidur. Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus diatas ? (a) analisa gas darah (b) tes fungsi hepar (c) perekaman EKG (d) kultur sputum (e) kultur urine Seorang laki-laki, 62 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan rasa berat didada kiri dan menjalar ke lengan kiri. Pasien mengalami sesak yang disertai retraksi otot interkostal. Hasil auskultasi didapatkan suara ronchi. Pasien gelisah dan sulit mendapatkan posisi tidur yang nyaman. Ekspresi wajah pasien terlihat marah dengan sekelilingnya. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) gangguan perfusi jaringan serebral (b) gangguan perfusi jaringan perifer (c) kerusakan pertukaran gas (d) intoleransi aktifitas (e) kecemasan 11
45
46
47
48
49
Seorang perempuan berusia 61 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan rasa berat didada kiri dan dirasakan tembus ke punggung. Pasien selalu bertanya apakah penyakitnya bisa sembuh kepada perawat dan dokter. TD : 110/90 mmHg, denyut nadi 96 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit. Perawat akan melakukan perekaman EKG untuk memastikan penyebab keluhan pasien. Apakah penjelasan utama pada tindakan kasus diatas ? (a) boleh batuk (b) bernafas seperti biasa (c) pasien boleh minum jika haus (d) gerakan hanya boleh pada ekstremitas atas (e) keluarga boleh memegang jika pasien ketakutan Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan rasa tidak nyaman didada kiri. Perawat telah melakukan perekaman EKG 12 lead. Perawat mengidentifikasi adanya segman ST elevasi di lead V1, V2, V3, V4. TD 150/90 mmHg dan denyut nadi 84 x/menit Apakah kesimpulan tindakan pada kasus diatas ? (a) pasien mengalami infark yang sudah lama di anterior (b) pasien mengalami infark di area anteroseptal (c) pasien mengalami iskemi di area inferior (d) pasien mengalami infark di anterolateral (e) pasien mengalami iskemi di lateral Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat diruang kardiologi dengan keluhan nyeri substernal didada kiri dan menjalar ke leher. Pasien akan dilakukan perekaman EKG. Pasien tampak tegang dan menahan nafas. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/90 mmHg, denyut nadi 96 x/menit dan pernafasan 18 x/menit Apakah isi penjelasan terpenting pada kasus diatas ? (a) pasien dibersihkan dulu terutama area yang dipasang electrode (b) pasien dipastikan bahwa alat EKG tidak menimbulkan sakit (c) pasien harus melepas semua logam yang dipakainya (d) pasien tidak boleh bergerak selama tindakan (e) pasien bernafas biasa selama perekaman Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang bedah kondisi open fraktur femur 1/3 distal sinistra. Pasien mengeluh nyeri dan terlihat luka terbuka dengan perdarahan aktif. Berdasarkan pemeriksaan fisik kemungkinan ada pembuluh arteri femoralis yang rupture. Tanda vital tekanan darah 90/65 mmHg, denyut nadi : 125 x/menit dan terpalpasi lemah. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) nyeri akut (b) persepsi sensori (c) intoleransi aktifitas (d) perfusi jaringan perifer (e) perfusi jaringan serebral Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang bedah dengan close fraktur radius 1/3 proksimal sinistra. Pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya rupture pembuluh darah. Pasien dilakukan tindakan pemasangan gips. Pada palpasi 12
50
51
52
53
ditemukan adanya edema. Pasien beresiko mengalami sindroma kompartemen. Apakah pengkajian data yang mendukung pada kasus diatas ? (a) pasien merasakan jari-jarinya kebas dan mati rasa (b) denyut nadi radialis kuat dan tidak teratur (c) pergerakan aktif jari tangan (d) ujung jari tangan hangat (e) CRT 2 detik Seorang laki-laki berusia 44 tahun dirawat di ruang kardiologi dengan keluhan rasa nyeri terbakar didada kiri serta menyebar ke rahang. Pasien tampak cemas dan ketakutan. Perawat melakukan tindakan perekaman EKG untuk memastikan penyebab. Saat perekaman berjalan, perawat melihat adanya irama jantung pasien tidak teratur. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus diatas ? (a) rekam lead I, aVL, V5,V6 selama 6 detik (b) rekam QRS kompleks selama 6 detik (c) rekam interval PR dipanjangkan (d) rekam lead II panjang (e) rekam lead aVR Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang kardiologi dengan keluhan adanya bengkak kedua tungkai. Hasil pemeriksaan fisik, edema ditemukan juga di abdomen dan muka. Pasien tampak sesak dan gelisah mencari posisi tidur yang nyaman. Terinspeksi retraksi otot interkostal. TD : 140/9O mmHg, frekuensi nafas 35 x/menit, denyut nadi : 110 x/menit. Perawat melakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan analisa gas darah Apakah hasil pemeriksaan yang mendukung pada kasus diatas ? (a) pO2 = 90 (b) pH = 7.43 (c) pCO2 = 60 (d) HCO3- = 25 (e) saturasi O2 100% Seorang laki-laki berusia 51 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak dan tampak sputum banyak dan berbusa dimulutnya. Posisi pasien semifowler dan kesadaran menurun. Terpasang oksigen mode simple mask 5 liter/menit. TD : 140/90 mmHg, denyut nadi 115 x/menit dan frekuensi nafas 30 x/menit. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) melakukan postural drainase (b) melatih batuk efektif (c) melakukan vibrating (d) melakukan clapping (e) melakukan suction Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat diruang neurologi dengan keluhan utama adanya nyeri kepala hebat. Dalam skala numeric nyeri, pasien menunjuk angka 6. Saat dilakukan tes visus, pandangan pasien ganda dan mengeluh selalu silau melihat cahaya. Pada pemeriksaan pupil ditemukan anisokor. Pemeriksaan tanda vital : tekanan darah : 100/85 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 41,60C, 13
54
55
56
57
pernafasan 22 x/menit. Pasien direncanakan pemeriksaan lumbal punksi. Pasien saat ini tirah baring. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) gangguan persepsi sensori penglihatan (b) peningkatan suhu tubuh (c) gangguan pola tidur (d) intoleransi aktifitas (e) nyeri Seorang perempuan berusia 59 tahun dirawat diruang neurologi dengan keluhan utama adanya kelemahan di sisi tubuh sebelah kiri. Hasil pemeriksaan kekuatan otot pasien dieksremitas kanan 4 dan kiri 1. Pasien telah 5 hari menjalani perawatan. Aktifitas sehari-hari pasien dibantu keluarga. Pasien mengeluh tangan dan kaki kirinya kaku dan pegal. Pasien mengeluh lambatnya pemulihan yang dialaminya dan sulitnya memulai tidur pada siang hari. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) beri penjelasan tentang perkembangan penyakitnya (b) beri porsi makan kecil tapi sering (c) ciptakan lingkungan yang nyaman (d) lakukan latihan ROM aktif pasif (e) ajarkan relaksasi Seorang laki-laki berusia 27 tahun mengalami kecelakaan dan dirawat dengan open fraktur os tibia 1/3 proksimal sinistra. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 100 x/menit dan pernafasan 18 x/menit. Pasien terpasang traksi skeletal. Pasien mengeluh sulit dan takut bergerak terutama kaki yang ditraksi serta terasa kaku. Segala keperluan dibantu keluarga. Apakah resiko komplikasi yang harus diwaspadai pada kasus diatas ? (a) syok (b) mal union (c) non union (d) kontraktur sendi (e) sindroma kompartemen Seorang perempuan berusia 16 tahun mengalami kecelakaan dan dirawat dengan open fraktur os fibula 1/3 proksimal dekstra. TD : 100/60 mmHg, denyut nadi 100 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit. Pasien terpasang traksi skeletalm mengeluh sulit dan takut bergerak terutama kaki yang ditraksi serta terasa kaku, keperluan dibantu keluarga, merasa malu ketika teman2nya mengunjunginya. Pasien lebih banyak menunduk. Apakah intervensi keperawatan utama kasus di atas ? (a) orientasikan pasien pada lingkungan rawat (b) motivasi pasien untuk menerima tubuhnya (c) monitor PMS (pulse, motorik, sensorik) (d) lakukan latihan luas gerak sendi pasif (e) beri posisi semifowler Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat di ruang ortopedi dengan fraktur tertutup os radius 1/3 medial dekstra. Pasien terpasang bidai, saat pemeriksaan pasien mengeluh jari2 tangan kanannya terasa baal dan pucat. Pasien takut 14
58
59
60
menggerakkan kakinya dan terlihat ekspresi marah dengan perawat. TD 100/75 mmHg, denyut nadi 110 x/menit dan frekuensi nafas 20 x/menit. Perawat segera merespon keluhan pasien dengan cepat. Apakah intervensi keperawatan utama kasus diatas ? (a) bantu aktfitas bertahap sesuai kemampuan pasien (b) beri nutrisi secara bertahap sesuai diet (c) bantu aktifkan koping yang adaptif (d) bina hubungan saling percaya (e) buka bidai Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat diruang ortopedi dengan keluhan sulit menggerakkan ekstremitas bawahnya. Berdasarkan anamnesa, pasien jatuh dari pohon kelapa dengan posisi duduk. Pasien terlihat pucat dan kesadaran somnolen. TD 100/60 mmHg, denyut nadi 120 x/menit terpalpasi kecil, frekuensi pernafasan 22 x/menit, terpasang kateter dengan fiksasi inguinal kanan pada pukul 10.00 WIB. Hasil pemeriksaan fisik : Akral teraba dingin. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) orientasikan pasien ke lingkungan (b) beri nutrisi sesuai diet dan kondisi (c) bantu aktifitas secara bertahap (d) monitor ketat intake output (e) resusitasi cairan Seorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di ruang bedah dengan close fraktur tibia 1/3 proksimal sinistra. Pasien telah dilakukan tindakan pemasangan traksi skeletal. Pasien mengeluh jari-jari kaki kirinya terasa baal dan kebas. Semua aktifitas dibantu keluarga. Perawat merumuskan masalah keperawatan gangguan perfusi jaringan perifer. Apakah pemeriksaan fisik lain yang diperlukan pada kasus diatas ? (a) capillary refill time 4 detik (b) ujung jari kaki kiri teraba hangat (c) ujung jari kaki terinspeksi merah muda (d) pasien mengeluh nyeri pada pergelangan kaki (e) denyut arteri dorsalis pedis kuat dan tidak teratur Seorang laki-laki berusia 61 tahun dirawat diruang kardiologi dengan keluhan adanya rasa berat didada kiri. Perawat menangkat masalah keperawatan kecemasan. Pasien memegang dada kiri sambil terus bertanya tentang penyakitnya. Pasien terlihat gelisah dan memanggil-manggil anaknya. Hasil pemeriksaan TD130/90 mmHg, denyut nadi 102 x/menit dan frekuensi pernafasan 20 x/menit. Apakah intervensi utama pada berdasarkan masalah keperawatan kasus di atas? (a) beri oksigen dengan simple mask (b) beri cairan infuse dengan RL (c) berikan injeksi antibiotik (d) lakukan perekaman EKG (e) tenangkan pasien
15
61
62
63
64
65
Seorang perempuan berusia 23 tahun melakukan pemeriksaan kehamilan (Ante Natal Care) di Puskesmas pada tanggal 18 Mei 2018. Dari hasil pengkajian diperoleh data G1 P0 A0 hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal 05 Februari 2017, TFU 13 cm, TD 120/80 mm/Hg dan BB 58 Kg. Kapan taksiran persalinan pada kasus diatas berdasarkan rumus Naegele? (a) 12 Oktober 2018 (b) 12 Nopember 2018 (c) 13 Nopember 2018 (d) 13 Desember 2018 (e) 14 Desember 2018 Seorang perempuan berusia 27 tahun dating ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien hamil 33 minggu dengan status obstetri G4P2A1, mengeluh kaki semakin bengkak. Dari hasil pemeriksaan fisik, didapatkan data edema pada tungkai bawah, TD 110/70 mm/Hg, frekuensi napas 20x/menit, frekuansi nadi 88 x/menit dan frekuensi DJJ 138 x/menit. Apakah intervensi keperawatan yang sessuai pada kasus di atas ? (a) Gunakan sepatu datar (b) Tinggikan kaki saat tidur (c) Jangan terlalu lama duduk (d) Jangan terlalu lama berdiri (e) Kurangi aktivitas sehari-hari Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke puskesmas pada tanggal 2 Februari 2018 dengan keluhan mual-mual dan mulut terasa pahit. Pasien mengatakan mengatakan HPHT pada 12 Desember 2017, selama ini siklus menstruasinya normal. Hasil pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 19 x/menit, frekuensi nadi 72 x/menit dan hasil PP test (+). Berapa usia kehamilan saat kunjungan pada kasus di atas ? (a) 5 - 6 minggu (b) 6 - 7 minggu (c) 7 - 8 minggu (d) 8 - 9 minggu (e) 9 - 10 minggu Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada payudara kiri. Pasien mengatakan demam menggigil dan sudah 3 hari tidak menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan fisik tampak payudara membengkak dan kemerahan, TD 120/80 mm/Hg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 84 x/menit dan suhu 38,5oC. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus di atas ? (a) Menganjurkan perawatan payudara (b) Menganjurkan untuk tetap menyusui (c) Menganjurkan kompres hangat payudara (d) Menganjurkan banyak istirahat dan makan (e) Menganjurkan penggunaan pompa air susu Seorang perempuan berusia 20 tahun, melahirkan 8 jam yang lalu. Pasien mengeluh keram pada perutnya, hasil pengkajian TD: 140/90 mm/Hg, frekuensi nadi 88 x/menit Suhu: 38ºC, TFU: setinggi pusat, kontraksi uterus keras, kandung 16
66
67
68
69
kencing teraba kencang dan perdarahan 100 cc. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus di atas ? (a) Massase Abdomen (b) Mengatur posisi pasien (c) Menganjurkan teknik distraksi (d) Menganjurkan teknik relaksasi (e) Mengosongkan kandung kencing Seorang perempuan berumur 43 tahun datang ke puskesmas untuk pelayanan konseling KB. Hasil anamnesa pasien mempunyai 6 orang anak dengan jenis kelamin laki-laki 3 orang dan 3 orang perempuan, riwayat haid teratur, tidak ada keluhan nyeri saat haid dan mengeluh keputihan gatal dan berbau. TD 140 mmHg, frekuensi nadi: 82x/menit dan frekuensi napas: 20 x/menit. kali/menit. Apakah jenis alat kontrasepsi yang tepat pada kasus di atas ? (a) IUD (b) Pil KB (c) Implant (d) Tubektomi (e) Vasektomi Seorang perempuan berusia 29 tahun baru melahirkan secara spontan seorang bayi laki-laki. Bayi lahir dengan PB: 50cm, BB : 3400 gram, menangis spontan, bergerak aktif, warna kemerahan pada badan, akral warna pucat. Perawat mengeringkan badan bayi kecuali kedua tangan, mengganti dengan selimut kering, mengecek kemungkinan adanya bayi kedua, memberikan suntikan oksitosin IM dan memotong tali pusat. Apakah tindakan keperawatan yang segera dilakukan setelah bayi lahir ? (a) Mengkaji tanda-tanda vital (b) Melakukan peregangan tali pusat (c) Melakukan inisiasi menyusui dini (d) Memberikan tetes mata dan Vit. K (e) Memberikan imunisasi Hepatitis B0 Seorang perempuan berusia 25 tahun baru saja melahirkan di raung bersalin rumah sakit. Pasien mengalami perdarahan pervaginam ± 550cc, plasenta sudah keluar, pasien tampak pucat dan kelelahan. Saat dikaji didapatkan hasil TD 90/70 mm/Hg, frekuensi nadi 100 x/menit teraba lemah, suhu 36ᵒC, kontraksi uterus baik, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah umbilicus, terdapat robekan pada seluruh perineum sampai spingter rectum eksternal. Apakah intervensi utama yang dilakukan pada kasus di atas? (a) Melakukan massase uterus (b) Melakukan penjahitan luka (c) Memberikan transfusi darah (d) Menganjurkan aktifitas ringan (e) Memberikan injeksi oksitosin 10 U/IM Seorang perempuan berusia 21 tahun post partum anak pertama 24 jam yang lalu, merasa cemas karena ASI belum keluar. Perawat mengajarkan perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar kepada pasien. Dari hasil pemeriksaan fisik tampak papilla mammae menonjol keluar, konsistensi payudara 17
70
71
72
73
teraba keras namun kolostrum keluar sedikit. Apakah peran perawat sesuai kasus di atas ? (a) Change agent (b) Advocator (c) Konsultan (d) Edukator (e) Inovator Seorang perempuan berusia 28 tahun hamil 9 minggu datang ke poliklinik kandungan karena khawatir akan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan, dokter menganjurkan untuk dilakukan kuretase. Pasien mengalami perdarahan dan keluar bekuan darah pervaginam sejak tadi pagi. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh data TD 110/70 mm/Hg dan frekuensi nadi 80 x/menit. Apakah prinsip yang paling utama dalam mengambil keputusan sesuai anjuran dokter pada kasus di atas ? (a) Justice (b) Fidelity (c) Veracity (d) Autonomy (e) Benefecience Seorang perempuan berusia 23 tahun, melahirkan 6 jam yang lalu di rumah sakit. Pasien mengeluh keram pada perutnya, kontraksi uterus keras, kandung kencing teraba kencang dan TFU setinggi pusat. Hasil pengkajian TD: 130/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi nafasa 22 x/menit dan suhu: 37ºC. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus di atas ? (a) Massase abdomen (b) Mengatur posisi pasien (c) Mengajarkan teknik distraksi (d) Mengajarkan teknik relaksasi (e) Mengosongkan kandung kemih Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik kandungan untuk memeriksakan kehamilannya. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data kehamilan sekarang yaitu kehamilan yang kelima, anak pertama dan kedua lahir secara normal, keguguran pada kehamilan ketiga dan anak keempat lahir melalui operasi seksio sesarea. Bagaimanakah cara penulisan status obstetri pada kasus di atas ? (a) G4 P1 A1 (b) G4 P2 A1 (c) G4 P3 A1 (d) G5 P2 A1 (e) G5 P3 A1 Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke poliklinik kandungan, hamil anak kedua dengan usia kehamilan 31 minggu. Pasien mengatakan sudah dua hari tidak merasakan gerakan janinnya. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh data TD 120/80 mm/Hg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit dan suhu 37 0 C. Apakah intervensi keperawatan yang paling tepat pada kasus di atas ? 18
74
75
76
77
(a) Mengukur TFU (b) Menghitung DJJ (c) Menghitung kontraksi (d) Mengkaji pergerakan janin (e) Mengkaji riwayat kehamilan Seorang perempuan berusia 35 tahun baru saja melahirkan anak keenam di Klinik Bersalin. Setelah 2 jam post partum klien masih mengalami perdarahan sebanyak 150 cc. Dari hasil pengkajian klien tampak pucat, lemah dan menggigil, TD 100/70 mm/Hg, frekuensi nadi 99 x/menit dan frekuensi napas 24 x/menit. Apakah penyebab terjadinya perdarahan pada kasus di atas? (a) Atonia uteri (b) Sub involusio (c) Proplaps uteri (d) Inversio uterus (e) Laserasi jalan lahir Seorang perempuan berusia 25 tahun melahirkan anak pertama di rumah sakit. Pasien mengatakan sangat ingin memberikan ASI eksklusif bagi bayinya, namun ASI masih sedikit. Dari hasil pemeriksaan payudara didapatkan kondisi payudara bagus, puting susu menonjol, konsistensi sudah mulai berisi dan keluar kolostrum. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas ? (a) Ketidakefektifan pemberian ASI (b) Kesiapan untuk menyusui (c) Menyusui tidak efektif (d) ASI tidak mencukupi (e) Kecemasan Seorang perempuan berusia 27 tahun G1P0A0 hamil 37 mg dating ke IGD. Pasien mengeluh mules-mules pada perutnya dan terasa sangat nyeri. Hasil pemeriksaan adanya pengeluaran cairan pervaginam, kontraksi 3x/10 menit, DJJ: 143x/menit, TFU 34 cm, TD : 150/90 mm/Hg. Hasil periksa dalam dilatasi servik 3cm dan porsio tebal. Apakah tindakan keperawatan untuk mengurangi nyeri kontraksi pada kasus di atas ? (a) Melakukan massage abdomen (b) Mengajarkan pasien teknik relaksasi (c) Menganjurkan pasien untuk berjalan (d) Menganjurkan pasien untuk miring kiri (e) Memanggil keluarganya untuk menemani pasien Seorang perempuan berusia 21 tahun primipara melahirkan di rumah sakit mengatakan air susunya belum keluar. Dari hasil pemeriksaan payudara didapatkan kondisi payudara datar, puting susu tidak menonjol dan konsistensi lembek. Pasien mengatakan sangat ingin memberikan ASI eksklusif bagi bayinya, namun khawatir jika ASI tidak mencukupi. Apakah tindakan keperawatan yang sesuai dengan kasus di atas ? (a) Mengajarkan teknik Hoffman (b) Menjelaskan manfaat ASI bagi bayi 19
78
79
80
81
(c) Mengajarkan cara menyusui yang benar (d) Mengajarkan cara menyendawakan bayi (e) Melakukan perawatan payudara dan pijat oksitosin Seorang perempuan berusia 29 tahun post op seksio sesarea dirawat di ruang nifas. Pasien telah selesai menjalani operasi 5 jam yang lalu dengan anestesi spinal, belum flatus dan bising usus < 5 x/menit. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data TD 120/80 x/menit, frekuensi nadi 78 x/menit dan frekuensi nafas 20 x/menit. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus di atas ? (a) Mobilisasi duduk (b) Mobilisasi berjalan (c) Mobilisasi setengah duduk (d) Mobilisasi miring kiri/kanan (e) Mobilisasi turun dari tempat tidur Seorang anak perempuan usia 3 tahun dirawat di rumah sakit dengan bronchopneumonia. Saat ini anak dikeluhkan rewel, batuk, demam sejak tadi pagi Hasil pemeriksaan fisik didapatkan , Respirasi 36 x/menit, suhu : 39,8ºC, Nadi : 120 x/menit, suara nafas vesikuler. Apakah tindakan mandiri perawat untuk diagnose keperawatan prioritas dari kasus tersebut? (a) Mengajak anak bermain puzzle (b) Melakukan tindakan nebulisasi (c) Membujuk anak untuk makan (d) Memberi posisi yang nyaman (e) Melakukan tapid sponge Bayi laki-laki, usia 6 bulan diantar rumah sakit oleh ibunya dengan keluhan mencret lebih dari 4 kali, dengan konsistensi cair. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan turgor kulit menurun, mukosa bibir kering dan ubun - ubun teraba cekung, bayi rewel, minum ASI sedikit. . Suhu 37,6° C, N = 120X/mnt Apakah masalah keperawatan prioritas dari kasus tersebut? (a) Hipertermi (b) Kekurangan volume cairan (c) Resiko penyebaran infeksi (d) Resiko kerusakan integritas kulit anal (e) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan Bayi perempuan usia 9 bulan diantar ke posyandu oleh ibunya, untuk pemeriksaan perkembangan. Hasil pemeriksaan menggunakan KPSP, diperoleh dari 10 pertanyaan, ada 1 tidak bisa dilakukan oleh bayi yaitu bayi tidak meraih mainan yang diletakkan di depannya Apakah interpretasi dari pemeriksaan perkembangan anak tersebut? (a) Perkembangan anak kurang baik (b) Perkembangan anak sesuai usia (c) Perkembangan anak meragukan (d) Perkembangan anak tidak bisa di deteksi (e) Kemungkinan ada penyimpangan perkembangan 20
82
83
84
85
86
Bayi laki-laki usia 2 hari, berat badan 2200 gram, mengalami hipotermi. Hasil pemeriksaan didaptkan akral bayi dingin Suhu = 35,5°C. Bayi akan dirawat dalam incubator. Perawat memberi penjelasan kepada orang tua tentang tindakan yang akan dilakukan, menghidupkan inkubator dan mengatur set suhu inkubator. Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya? (a) Menambah air reservoir (b) Mengukur suhu tubuh bayi (c) Memasang penutup incubator (d) Memasang penutup mata agar bayi tidak silau (e) Memeriksa kehangatan inkubator sebelum meletakkan bayi Anak laki-laki usia 12 tahun diajak ke sebuah rumah sakit oleh orang tuanya dengan keluhan mengalami nyeri pada perut bagian kanan bawah. Oleh dokter pasien selanjutnya didiagnosa mengalami appendicitis akut dan harus segera dioperasi. Pasien terlihat sangat kesakitan, gelisah dan selalu ingin ditemani ibunya Apakah tindakan yang tepat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan prioritas dari kasus diatas? (a) Mengajak pasien bermain (b) Anjurkan pasien untuk berdoa (c) Berikan minum hangat pada pasien (d) Latih melakukan tehnik relaksasi dan distraksi (e) Jelaskan tentang prosedur operasi yang akan dilakukan Seorang bayi usia 1 bulan diantar ke puskesmas oleh ibunya untuk imunisasi BCG. Perawat menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada keluarga, mencuci tangan, mengambil vaksin dalam spuit BCG sebanyak 0,05 cc, membebaskan area yang disuntik Apakah langkah selanjutnya yang paling tepat dilakukan perawat? (a) Mencuci tangan (b) Mengatur posisi bayi (c) Menyuntikkan vaksin secara intracutan (d) Meregangkan tempat yang disuntik dengan tangan kiri (e) Mengusap area yang akan disuntik dengan kapas air hangat Bayi Laki-laki usia 9 bulan, dirawat dengan hidrosepalus. Hasil pemeriksaan didapatkan pasien gelisah, kadang kejang.Tidak berespon terhadap suara, muntah proyektil.Perawat menetapkan masalah perubahan perfusi jaringan serebral. Apakah data hasil evaluasi yang mentakan masalah tersebut belum teratasi ? (a) Kesadaran apatis (b) Respirasi 20x/mnt (c) Pasien tidak muntah (d) Tidak ada kaku kuduk (e) Kesadaran compos mentis Seorang bayi laki-laki usia 48 bulan, setelah dilakukan pemeriksaan KPSP, disimpulkan perkembangan anak "meragukan". Apakah intervensi atau pendidikan kesehatan yang diberikan kepada orang tua? 21
87
88
89
90
(a) Rujukan ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (b) Lakukan pemeriksaan ulang 4 minggu kemudian dengan KPSP dibawan usia anak (c) Beri stimulasi pada anak setiap saat dan sesering mungkin (d) Teruskan pola asuh sesuai tahap perkembangan anak (e) Lakukan pemeriksaaan ulang 1 bulan kemudian Seorang bayi perempuan usia 5 bulan dirawat dengan bronchopneumonia. Hasil pengkajian didapatkan data bayi tampak sesak, terdengar suara ronchi, RR : 52 x/mnt, Suhu 38.5 derajat C, Nadi 92 x/mnt, Bayi kesulitan minum ASI. Apakah tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah utama dari kasus tersebut ? (a) Berikan oksigen 2 liter/menit (b) Berikan posisi semi fowler (c) Teruskan pemberian ASI (d) Lakukan fisiothetapi dada (e) Beri kompres hangat Seorang anak perempuan usia 6 tahun diantar ke poliklinik anak oleh ibunya dengan keluhan demam sejak 4 hari. Hasil pengkajian didapatkan data suhu 39,5 ºC, nadi 146x/menit, tekanan darah 130/60 mmHg, pernafasan 30x/menit. Anak mengeluh badan lemas, sakit kepala, tidak ada nafsu makan dan muntah sebanyak 2 kali di rumah tampak bintik-bintik merah di permukaan kulit. Hasil pemeriksaan laboratorium : trombosit 26.000, Hb: 12,3 gr/dl, Ht : 41% volume. Apakah Tindakan keperawatan mandiri untuk masalah prioritas dari kasus di atas? (a) Jelaskan pada ibu bahwa anak perlu istirahat (b) Anjurkan memberi makan sedikit tetapi sering (c) Anjurkan ibu agar mengupayakan anak bisa minum (d) Anjurkan anak agar tidak menggaruk bintik merah di kulit (e) Anjurkan ibu agar memberi makanan yang bervariasi pada anak Seorang anak perempuan usia 2 tahun, diantar oleh ibunya ke poliklinik anak dengan keluhan sesak nafas dan batuk sejak 3 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa RR : 42 x/menit, tidk ada tarikan dinding dada, tidak ada stridor Apakah intervensi keperawatan yang tepat diberikan untuk kasus diatas? (a) Ajarkan batuk efektif (b) Lakukan fisioterapi dada (c) Kolaborasi pemberian antibiotic (d) Berikan anak posisi yang nyaman (e) Ajarkan ibu tentang cara membuat cairan jeruk nipis dan kecap Seorang anak laki-laki usia 4 tahun sedang dirawat di RS ruang anak dengan diagnosa Leukemia. Anak tampak lemah, pendiam, pasif, rewel, tidak kooperatif dan tidak mau ditinggal ibunya. Perawat perlu melakukan pendekatan komunikasi untuk meminimalkan dampak hospitalisasi. Bagaimanakah cara pendekatan komunikasi yang tepat pada anak? (a) “Äpakah adik mau bermain boneka dengan teman-teman di ruang bermain?” 22
91
92
93
94
(b) “Äyo kita menggambar bersama dengan teman-teman ya” (c) “Permainan apa yang paling disuka kalo di rumah?” (d) “Apakah adik mau mendengarkan dongeng?” (e) “Kalo rewel terus, bagaimana mau sembuh?” Seorang bayi laki-laki usia 1 hari lahir dengan usia kehamilan 30 minggu. Lilitan tali pusat 1 kali. Bayi lahir dengan Apgar score menit pertama 6 dan menit kelima 8. Bayi tidak langsung menangis dibawah kemeja resusitasi, dihangatkan dan dikeringkan, membersihkan jalan nafas. Nafas tetap tidak ade kuat Instruksi pemasangan N CPAP PEED 8 cm H2O. Apakah prioritas masalah utama yang dapat muncul (a) resiko infeksi (b) resiko hipotermi (c) pola nafas tidak efektif (d) kerusakan pertukaran gas (e) pembersihan jalan nafas tidak efektif Seorang bayi laki-laki usia 1 bulan dibawa oleh ibunya ke RS dengan Labiopalatozkisis, hasil pengkajian didapatkan bayi mengalami kesulitan menyusu dan tersedak bila . Berdasarkan kasus tersebut, diharapkan bayi akan mengkonsumsi nutrisi secara adekuat. Apakah tindakan keperawatan prioritas yang diberikan ? (a) beri diet sesuai usia (b) pantau berat badan bayi (c) sendawakan dengan sering (d) gunakan alat makan khusus (e) dorong ibu untuk menyusui sesegera mungkin Seorang laki-laki usia 4 tahun dirawat di RS.Ibu klien mengatakan anaknya buang air besar 7 x/hari telah terjadi selama 3 hari, TD 90/70 mmHg, frekuensi nadi 104 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit, suhu 38 °C. Perawat akan memberikan tindakan pemasangan infus. Apakah tindakan atraumatic care yang tepat pada kasus tersebut? (a) menghadirkan orang tua (b) memberi privasi pada anak (c) memberikan aktifitas bermain (d) mengendalikan perasaan sakit (e) menyiapkan anak sebelum pelaksanaan terapi Seorang Perawat bertugas di ruang perinatologi sedang merawat pasien neonatus usia 5 hari dengan Hirsprung mendapat komplain dari keluarga pasien tersebut karena ketahuan perawat menceritakan kondisi pasien pada orang lain. Apakah prinsip etis apa yang dilanggar oleh Perawat ? (a) justice (b) fidelity (c) beneficiency (d) confidentiality (e) nonmaleficiencea
23
95
96
97
98
Seorang anak laki-laki usia 6 bulan masuk RS dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu. Dari hasil anamnesis anak lahir premature dengan BBL 1800 gram riwayat ibu menderita rubella maternal selama kehamilan. Hasil pengkajian anak nampak sesak, sianosis , takipneu dan terdengar mur-mur kontinu di daerah katup pulmonal. Suhu :37,8 0C, frekuensi nadi :120 x/menit, frekuensi nafas : 50 x/menit. Apakah tindakan awal yang harus dilakukan? (a) memasang infus (b) memasang NGT (c) melakukan suction (d) memberikan oksigen (e) memberi obat digoksin Seorang anak laki-laki usia 8 bulan dibawa ke Poli Tumbang oleh ibunya karena ingin mengetahui sejauh mana tahap pertumbuhan & perkembangan anaknya. Ibu mengatakan khawatir karena anaknya selalu ingin menyentuh benda-benda yang ada di sekitarnya. Anaknya juga sering memasukkan benda-benda ke mulutnya Apakah intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah pada kasus di atas? (a) awasi kegiatan anak (b) batasi alat permainan anak (c) batasi tempat / ruangan untuk anak bermain (d) jauhkan benda / bahan berbahaya dari jangkauan anak (e) bantu anak memilih permainan sesuai dengan usia anak Seorang perempuan 32 tahun, dirawat di RSJ sudah 1 minggu karena dirumah pernah mencoba untuk bunuh diri. Saat ini klien selalu menyendiri dikamar, jika perawat mendekat selalu menunduk dan menghindar. Saat diajak berkenalan oleh perawat tidak mau menjulurkan tangannya. Informasi dari keluarga klien orang yang tertutup. Apakah tindakan keperawatan utama pada klien tersebut? (a) Mengajarkan cara berkenalan (b) Menanyakan penyebab klien bunuh diri (c) Menjelaskan keuntungan dan kerugian bersosialisasi (d) Bekerjasama dengan keluarga untuk mencari penyebab masalah (e) Mengawasi dan memastikan tidak ada benda berbahaya disekitar klien Seorang perempuan 54 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarga karena sudah satu minggu dirumah sulit tidur, banyak bicara dan ngelantur, serta tidak mau mengurus diri. Saat di bangsal diterima oleh perawat kondisi klien masih banyak bicara, baju dan badan nampak lusuh dan bau Apakah masalah keperawatan utama yang dapat ditegakkan pada klien tersebut? (a) Deficit perawatan diri (b) Isolasi social menarik diri (c) Gangguan proses pikir waham (d) Perubahan persepsi sensori halusinasi (e) Gangguan konsep diri: harga diri rendah
24
99
100
101
102
Seorang laki-laki usia 30 tahun dirawat di bangsal RSJ sudah 2 minggu. Klien dibawa ke rumah sakit oleh keluarga dengan alasan suka menyendiri di kamar. Saat ini klien masih sering menyendiri dan masih menolak untuk diajak mengikuti kegiatan bersama teman-temannya. Apakah terapi modalitas paling tepat diindikasikan pada klien tersebut ? (a) TAK Sosialisasi (b) TAK Orientasi realitas (c) TAK Stimulasi sensori (d) TAK Stimulasi persepsi (e) TAK Penyaluran energi Seorang laki-laki usia 19 tahun dirawat di unit perawatan Napza RSJ. Klien datang diantar oleh keluarga karena kedapatan menggunakan obat terlarang jenis putau. Saat dikaji klien mengatakan dirinya menggunakan putau sudah enam bulan bersama teman-temannya karena merasa obat dapat menyelesaikan masalah dari keluarganya yang retak. Apakah stressor presipitasi klien tersebut menggunakan napza ? (a) Prinsip kesenangan (b) Kondisi keluarga retak (c) Pengaruh teman-teman (d) Tidak mampu pilih teman (e) Lingkungan yang kurang baik Seorang perempuan usia 24 tahun dirawat di bangsal sebuah rumah sakit karena ada benjolan di payudara kirinya. Klien marah-marah, menangis dan menolak saat dokter dan perawat menjelaskan bahwa ia mengalami kanker payudara berdasarkan hasil biopsi, dan harus segera operasi untuk mengangkat salah satu payudaranya. Apakah tindakan pertama perawat menghadapi klien dalam kondisi tersebut ? (a) Memberi kesempatan klien untuk menangis dan mengungkapkan perasannya (b) Membantu untuk menguatkan sistem pendukung dari orang lain atau keluarga (c) Membantu klien untuk mengidentifikasi dukungan positif terkait dengan kenyataan (d) Mendengarkan perkataan klien dan memberikan pengertian untuk sabar menghadapi (e) Menjaga agar klien bersedia mengikuti saran dokter dan perawat untuk segera operasi Seorang laki-laki usia 43 tahun dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dengan alasan di rumah suka mengurung diri dan susah diatur. Saat diterima di bangsal klien menolak dan menyatakan mau pulang. Perawat melakukan pendekatan komunikasi terapeutik dengan membina hubungan saling percaya dan berkenalan. Apakah langkah komunikasi selanjutnya yang harus dilakukan perawat ? (a) Melakukan validasi pada klien mengapa ia dibawa ke rumah sakit (b) Merencanakan strategi untuk membawa klien ke kamarnya (c) Kolaborasi pemberian obat antipsikotik 25
103
104
105
106
(d) Membuat kontrak dengan klien (e) Meminta keluarga pulang Seorang perempuan 21 thn, dirawat di rumah sakit jiwa dengan diagnosa keperawatan utama harga diri rendah. Kemampuan pasien saat ini sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan orang lain. Apakah tindakan yang dilakukan perawat selanjutnya? (a) Mengajak komunikasi pasien (b) Melatih kemampuan baru pasien (c) Memberi kepercayaan pada pasien (d) Memberi penghargaan atas tampilan pasien (e) Membantu mengenali aspek positif yang masih dimiliki Seorang laki-laki 41 thn, dirawat di rumah sakit jiwa dengan diagnosa keperawatan utama harga diri rendah. Saat dilakukan evaluasi kemampuan pasien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan orang lain dan sudah mengenali aspek positif dan potensi diri yang dimiliki. Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat selanjutnya? (a) Membantu menilai kemampuan yang masih dimiliki (b) Memberi penghargaan atas tampilan pasien (c) Memberi kepercayaan pada pasien (d) Melatih kemampuan baru pasien (e) Mengajak komunikasi pasien Seorang perempuan usia 17 tahun dirawat di bangsal wanita RSJ sudah 2 minggu. Hasil pengkajian saat ini klien mengaku masih sering melihat kakek bersurban putih yang selalu mengikutinya, selanjutnya perawat mengajarkan klien menolak halusinasi dengan menghardik. Di akhir kegiatan perawat melakukan evaluasi dan klien menyatakan senang diajarkan cara untuk mengatasi halusinasi. Apakah tindakan perawat selanjutnya? (a) Menanyakan sikap dan perasaan klien (b) Meminta klien mengulang cara yang telah diajarkan (c) Memberikan tugas klien untuk menerapkan cara yang diajarkan (d) Membuat kontrak untuk latihan cara mengatasi halusinasi selanjutnya (e) Memberikan pujian dilanjukan mengucapkan salam untuk berpamitan Seorang perempuan usia 61 tahun. Saat ini dirawat di ruang bedah akan menjalani operasi sendi lutut (arthroplasty). Saat wawancara klien mengeluh jantung berdebar, susah tidur, tangan berkeringat dingin, sering kencing, focus perhatian hanya setelah operasi, dan mengatakan khawatir setelah operasi malah tidak dapat berjalan sama sekali dengan ekspresi wajah tegang, dan nada bicara cepat. Apakah tindakan yang dilakukan perawat untuk mengatasi masalah klien tersebut? (a) Memberikan pujian-pujian (b) Menunjukkan sikap empati (c) Memberikan pendidikan kesehatan (d) Mendiskusikan aspek positif yang dimiliki (e) Melatih teknik relaksasi dan reduksi stress 26
107
108
109
110
111
Seorang laki-laki usia 41 tahun. Saat ini dirawat di ruang bedah akan menjalani operasi mata. Saat wawancara klien mengeluh jantung berdebar, susah tidur, tangan berkeringat dingin, sering kencing, focus perhatian hanya setelah operasi, dan mengatakan khawatir setelah operasi matanya malah tidak dapat melihat sama sekali dengan ekspresi wajah tegang, dan nada bicara cepat. Apakah tujuan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah klien tersebut? (a) Peningkatan citra tubuh (b) Meningkatkan pengetahuan klien (c) Menurunkan tingkat ansietas klien (d) Koping individu menjadi lebih efektif (e) Membantu kemampuan positif yang dimiliki Seorang perempuan usia 35 tahun, dirawat di RSJ sejak satu bulan yang lalu. Kondisi saat ini klien sudah mampu mengenal halusinasi yang dialami, sudah dilatih mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik, klien sudah mempraktekkan namun merasakan cara tersebut tidak bisa mengurangi halusinasinya. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya untuk mengatasi masalah klien tersebut? (a) Melatih klien berbicara dengan orang lain saat muncul halusinasi (b) Memotivasi klien untuk mengkonsumsi obat secara teratur (c) Melakukan aktivitas sehari-hari secara terjadwal (d) Melatih keluarga merawat klien halusinasi (e) Membuat perencanaan pulang Seorang laki-laki usia 32 tahun dirawat sudah 3 hari di RSJ. Perawat sedang melakukan observasi dan mendapati klien tersebut memiliki potensi kekerasan, hal tersebut terlihat dari perilaku klien yang tampak gelisah, mondar mondir di sepanjang ruangan, agresif dan mengumpat klien lain. Apakah pertanyaan yang tepat disampaikan perawat pada klien tersebut? (a) "anda perlu ditempatkan diisolasi" (b) "apa yang menyebabkan anda menjadi kasar" (c) "anda tidak boleh keluar kamar kalau tidak tenang" (d) "anda perlu difiksasi kalau tidak mengubah perilaku" (e) "anda harus berhenti berperilaku seperti itu sekarang" Seorang perempuan usia 25 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarga dengan alasan senang menyendiri, berbicara sendiri dan merasa malu karena gagal lulus tes CPNS. Pasien mengatakan: "saya tidak berguna, saya bodoh dan saya tidak bisa membuat senang keluarga." Apakah tujuan utama asuhan keperawatan pada klien tersebut? (a) Pasien dapat melakukan perannya (b) Pasien dapat mengontrol halusinasi (c) Pasien dapat melakukan koping adaptif (d) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya (e) Pasien dapat bersosialisasi dengan lingkungan Perawat bersama tim baru saja melakukan Terapi aktivitas kelompok soaialisasi pada sekelompok klien isolasi sosial. Hasil sesuai dengan tujuan yaitu 90 % anggota kelompok mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, umur, alamat dan hoby, namun masih ada 1 klien yang belum mampu. 27
112
113
114
115
Apakah rencana tindak lanjut yang harus disampaikan perawat pada klien tersebut ? (a) Menganjurkan klien ikut TAK lagi pada kelompok lain (b) Menganjurkan klien untuk berlatih memperkenalkan diri (c) Menganjurkan klien untuk tidak usah ikut TAK terlebih dulu (d) Menganjurkan klien untuk memperhatikan temannya yang berhasil (e) Menganjurkan klien untuk istirahat dan belajar bagaimana cara TAK Seorang laki-laki 31 thn, dirawat di rumah sakit jiwa dengan diagnosa keperawatan; Isolasi sosial. Saat ini kemampuan pasien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, sudah mengenali penyebab isolasi sosial, sudah mampu mengenali keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. Apakah tindakan selanjunya yang harus dilakukan perawat utuk klien tersebut? (a) Membuat jadwal harian (b) Mengevaluasi kegiatan jadwal harian (c) Mengajarkan cara berkenalan dengan satu orang (d) Mengajarkan memanfaatkan waktu luang di rumah sakit (e) Menganjurkan klien berlatih interaksi dengan semua teman Seorang perawat di bangsal rumah sakit jiwa sedang berdiskusi dengan keluarga klien tentang masalah yang sedang dirasakan sehubungan dengan anaknya yang sering melakukan perilaku kekerasan, dan saat ini dirawat di RSJ sudah 3 minggu. Perawat sudah menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya perilaku kekerasan. Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat tersebut ? (a) Menjelaskan cara minum obat (b) Menjelaskan follow up dan rujukan (c) Menjelaskan cara mengatasi klien saat kambuh (d) Menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku kekerasan (e) Melatih keluarga membuat jadwal kegiatan klien sehari-hari dirumah Seorang laki-laki 29 thn, dirawat di rumah sakit jiwa dengan diagnosa keperawatan; Halusinasi pendengaran. Saat ini perawat sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan klien, sudah mampu mengenali jenis, isi dan frekuensi halusinasi dari klien tersebut. Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat ? (a) Mengajarkan klien menghardik (b) Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi (c) Mengevaluasi kegiatan dalam jadwal sehari-hari klien (d) Menjelaskan cara minum dan fungsi obat dengan benar (e) Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan halusinasi Sebuah keluarga dengan masalah salah satu anggota keluarganya menderita stroke, sejak 2 bln yang lalu pandangan matanya kabur dan bibir tdk simetris. Keluarga mengatakan tidak pernah membawa pasien kontrol ke dokter karena klien tampak masih kuat. Apakah masalah fungsi keperawatan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga tersebut? (a) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah 28
116
117
118
119
(b) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan (c) Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan (d) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya (e) Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan Sebuah keluarga tinggal bersama kedua orang tuanya yang sudah lansia. Salah satu orang tuanya sering mengeluh kepala pusing, leher terasa kaku dan juga sering nyeri sendi. Hasil wawancara dengan keluarga didapatkan data bahwa klien sering makan makanan yang digoreng, suka jerohan dan makanan sea food. Klien juga sulit diberikan pemahaman tentang kesehatan Apakah intervensi yang tepat untuk kasus di atas ? (a) Bantu keluarga mencari faktor penyebab sakitnya klien (b) Bantu keluarga untuk mencari obat pereda sakitnya klien (c) Bantu memodifikasi peran yang selaras dengan harapan keluarga (d) Diskusikan dengan keluarga tentang kebiasaan makan yang sehat (e) Anjurkan pada keluarga untuk membawa klien berobat ke layanan kesehatan Sebuah keluarga dengan salah satu anggota keluarganya menderita bisul pada seluruh badannya, terasa gatal dan sudah ada tanda tanda infeksi. Dengan kondisi ekonomi yang kurang, keluarga mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukan apakah pergi ke puskesmas atau diobati sendiri dengan jamu jamu tradisional atau tanaman obat Apakah tindakan perawat dengan kasus di atas? (a) Jelaskan pada keluarga faktor penyebab sakitnya klien (b) Bantu keluarga untuk mencari obat pereda sakitnya klien (c) Diskusikan dengan keluarga tentang kebiasaan makan yang sehat (d) Anjurkan memodifikasi peran yang selaras dengan harapan keluarga (e) Anjurkan pada keluarga untuk membawa klien berobat ke layanan kesehatan Sebuah keluarga dengan salah satu anggota keluarganya menderita bisul pada seluruh badannya, terasa gatal dan sudah ada tanda tanda infeksi. Keluarga hanya memberi ramuan tradisional saja pada kulitnya yang sakit. Oleh perawat ditegakkan diagnosa keperawatan gangguan integritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya dengan infeksi kulit Apakah penyebab dari masalah pada kasus diatas? (a) Kurang pengetahuan tentang penyakit dan cara perawatannya (b) Hubungan dengan fasilitas kesehatan tidak efektif (c) Tidak mematuhi aturan terapeutik (d) Kurangnya dukungan keluarga (e) Aturan terapeutik tidak efektif Pada sebuah keluarga, anak laki lakinya menderita batuk batuk sudah hampir 4 bulan dan setelah memeriksakan ke puskesmas dinyatakan menderita TBC. Ayahnya mempunyai kebiasaan merokok meskipun sedang berada di dalam rumah Apakah penyebab yang dapat dirumuskan pada kasus di atas yang berhubungan dengan sakit TBC klien ? (a) Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah TBC (b) Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat 29
120
121
122
123
(c) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit TBC (d) Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang terdekat (e) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan menghentikan kebiasaan merokok ayahnya Sebuah keluarga dengan salah satu anggota keluarganya menderita gatal gatal pada seluruh badannya dan sudah ada tanda tanda infeksi. Kondisi rumah tampak kotor, banyak hewan ternak yang keluar masuk rumah, bangunan rumah semi permanen Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan keluarga pada kasus di atas ? (a) Memodifikasi lingkungan dengan benar (b) Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (c) Memberikan pengobatan yang cepat dan tepat (d) Memberikan dukungan yang positif kepada pasien (e) Menyediakan ramuan tradisional selain obat dari dokter Sebuah keluarga dengan salah satu anggota keluarga mengalami kelumpuhan pada anggota gerak sebelah kanan, selama di rumah klien hanya berbaring saja dan segala aktifitasnya dibantu, klien belum pernah diberikan terapi fisik (fisioterapi) Apakah intervensi yang harus dilakukan pada kasus di atas ? (a) Anjurkan keluarga membawa ke rumah sakit (b) Anjurkan klien untuk minum obat secara rutin (c) Anjurkan keluarga untuk melatih pergerakan sendi (d) Anjurkan keluarga untuk menjaga personal hygiene klien (e) Anjurkan keluarga memberikan makanan yang bergizi pada klien Sebuah keluarga dengan anggota keluarga dua hari yang lalu pulang dari RS dengan diagnosa infeksi saluran kencing. Keluarga menyatakan sudah tahu tentang penyakit tersebut tetapi belum tahu bagaimana perawatannya dan apakah penyakit ISK tersebut bisa sembuh. Apakah alasannya bahwa pola komunikasi menjadi sangat penting dalam menyelesaikan masalah pada keluarga tersebut di atas ? (a) Untuk memotivasi pasien dalam melakukan pengobatan (b) Untuk membantu menyelesaikan masalah pada keluarga (c) Mengembangkan dan melatih keluarga untuk bersosialisasi (d) Untuk menghindari terjadinya konflik antar anggota keluarga (e) Melatih anggota keluarga menyampaikan masalah kesehatannya Sebuah keluarga dengan salah satu anggota keluarga mengeluh sulit BAB, kebiasaan BAB seminggu satu kali, aktifitas yang dilakukan tidak banyak dan susah makan sayur Apakah intervensi perawat yang tepat untuk keluarga tersebut di atas ? (a) Ajarkan tentang nutrisi yang tepat (b) Ajarkan cara mengatasi kesulitan BAB (c) Anjurkan untuk membawa ke puskesmas (d) Berikan makanan tambahan yang mengandung serat (e) Anjurkan membelikan obat untuk melunakkan faeses 30
124
125
126
127
Sebuah keluarga dengan kepala keluarga bekerja sebagai tukang becak tinggal dengan istri berumur 48 tahun dan seorang anak perempuan berumur 13 tahun. Akhir akhir ini istri sering mengeluh telapak kaki sakit sehingga klien mengalami kesulitan dalam beraktifitas. Satu bulan yang lalu klien opname dengan diagnosa medis penyumbatan pembuluh darah tetapi selanjutnya klien tidak rutin kontrol, kaki yang sakit hanya dikompres saja. Masalah keperawatan yang terjadi saat ini adalah gangguan rasa nyaman nyeri dan gangguan aktifitas Apa faktor penyebab dari masalah keperawatan pada kasus di atas ? (a) Kurang pengetahuan tentang penyakit dan cara perawatannya (b) Hubungan dengan fasilitas kesehatan tidak efektif (c) Tidak mematuhi aturan terapeutik (d) Kurangnya dukungan keluarga (e) Aturan terapeutik tidak efektif Seorang perempuan usia 75 tahun tinggal dipanti wredha mengeluh pernah jatuh ditangga 3 kali, klien mengatakan sudah tidak pernah pergi dari kamarnya kecuali untuk BAK dan BAB, klien berjalan menggunakan tongkat. Perawat mendiagnosis risiko untuk jatuh. Apakah implementasi keperawatan yang pertama kali dilakukan perawat ? (a) mengevaluasi pelaksanaan cara pencegahan sesuai yang diajarkan (b) memotivasi klien untuk mempraktekkan cara pencegahan jatuh (c) menggali pengetahuan klien tentang pencegahan jatuh (d) mengkaji faktor pendukung terjadinya jatuh (e) mengajarkan cara pencegahan jatuh Seorang perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah pada keluarga yang memiliki lansia dengan paska stroke. Berdasarkan hasil anamnesis klien mengeluh kaku sendi, ekstremitas bawah sulit digerakan, keluarga mengatakan klien hanya berbaring dan sejak 1 minggu ini klien tampak murung dan sedih. Pada saat dilakukan wawancara klien merasa sedih dan mengatakan tidak mau menjadi beban keluarga Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ? (a) kesedihan (b) hambatan mobilitas fisik (c) pola koping tidak efektif (d) hambatan komunikasi verbal (e) kurangnya dukungan keluarga Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama kaki dan tangan sebelah kanan sulit untuk digerakan. Keluarga klien mengatakan bahwa klien menderita stroke sejak 6 bulan yang lalu. keluarga juga mengatakan bahwa klien belum pernah di bawa ke rumah sakit atau puskesmas Apakah intervensi keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut ? (a) ajarkan cara modifikasi lingkungan (b) ajarkan manajemen aktifitas dan latihan (c) ajarkan dampak dari penyakit yang ditimbulkan (d) ajarkan cara pencegahan dan perawatan sederhana (e) beri motivasi untuk kunjungan Posyandu lansia atau Puskesmas 31
128
129
130
131
132
Seorang perempuan usia 70 tahun terjatuh dikamar mandi rumahnya dan tidak sadarkan diri beberapa menit, kondisi kamar mandi yang gelap, tidak ada sinar matahari yang masuk, lantai kamar mandi tampak basah dan liicin, fungsi penglihatan dan pendengaran klien sudah berkurang Apakah penyebab utama klien terjatuh ? (a) kehilangan kesadaran tiba-tiba (b) pendengaran menurun (c) penglihatan menurun (d) kurang pencahayaan (e) lantai licin Seorang laki-laki usia 65 tahun tinggal dipanti wredha, mengeluh sulit tidur malam hari, perawat berupaya untuk membantu klien dapat tidur nyaman dengan menciptakan lingkungan yang tenang Apakah implementasi keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut ? (a) memberikan makanan sebelum tidur (b) memberikan minuman hangat sebelum tidur (c) menganjurkan posisi semi fowler ketika tidur (d) menganjurkan untuk tidak memakai pakaian yang sempit (e) menganjurkan klien untuk tidak menonton TV sebelum tidur Seorang laki-laki usia 70 tahun tinggal di panti wredha, sudah lupa hari, tanggal dan waktu, namun bila ada temannya yang mengunjungi klien masih bisa mengenalinya, klien juga masih mengetahui tempatnya berada Apakah implementasi keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut ? (a) menyediakan kalender dalam kamar (b) menyediakan jam dinding dalam kamar (c) mengajak klien jalan-jalan seminggu sekali (d) menganjurkan klien sering menonton televisi (e) menganjurkan klien berinteraksi dengan teman dikamar lain Panti tresna Werdha wisma dahlia dihuni oleh 6 lansia laki-laki, belum memiliki program kegiatan yang melibatkan lansia secara aktif. Saat pegkajian 4 lansia mengalami hipertensi dan 2 mengalami sakit kepala disertai kaku kuduk. Hampir semua penghuni wisma dahlia menyatakan bosan dengan kehidupan di panti Apakah masalah keperawatan lansia di wisma dahlia ? (a) Risiko Cedera (b) Stres Psikososial (c) Kasus hipertensi meningkat (d) Koping individu tidak efektif (e) Manajemen panti tidak adekuat Seorang laki-laki berusia 75 tahun mengeluh sesak nafas setelah berolahraga lari pada pagi hari. Klien mengeluh tubuhnya tersa dingin, denyut nadi > 68 x/menit. Hasil wawancara klien memiliki riwayat hiperensi sejak 6 tahun yang lalu Apakah tindakan keperawatan prioritas yang akan anda berikan ? (a) Menganjurkan lansia istirahat (b) Memberikan posisi semi fowler (c) Memberikan oksigen dosis 5 liter (d) Menganjurkan lansia untuk bedrests 32
133
134
135
136
137
(e) Mengajarkan lansia untuk relaksasi nafas dalam Seorang laki-laki usia 65 tahun tinggal di panti wredha mengeluh sulit BAB, BAB hanya 1 kali seminggu, klien mengatakan perutnya keras dan dan terasa tidak nyaman. Perawat mendiagnosis konstipasi Apakah implementasi keperawatan yang pertama kali dilakukan perawat ? (a) mengkaji faktor penyebab konstipasi (b) melibatkan keluarga dalam pengaturan diet (c) menganjurkan minum air hangat sebelum makan (d) menjelaskan risiko bila konstipasi terjadi berulang (e) menganjurkan klien melakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan Seorang perempuan usia 70 tahun mengeluh nyeri pada pergelangan kaki dan sering kesemutan, keluhan ini sudah berlangsung 1 tahun, klien tidak pernah memeriksakan penyakitnya, ketika keluhan datang klien tidak bisa menahan emosinya dan melampiaskan kemarahan pada keluarganya Apakah implementasi keperawatan yang pertama kali dilakukan untuk kasus tersebut ? (a) kolaborasi pemberian obat anti nyeri (b) menjelaskan tentang penyakit asam urat (c) menjelaskan diet bagi penderita asam urat (d) mengajarkan teknik mekanisme koping yang efektif (e) menganjurkan klien berobat ke pelayanan kesehatan terdekat Sekelompok mahasiswa keperawatan sedang berkumpul di sebuah ruangan RS pada akhir shift. Salah seorang mahasiswa yang memimpin pertemuan meminta peserta untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan, kendala-kendala yang dihadapi, dan rencana asuhan keperawatan yang akan dilakukan besok terhadap pasien Apakah metode pembelajaran klinik yang dilakukan mahasiswa di atas ? (a) Bed Side Teaching (b) Post Confrence (c) Pre Confrence (d) Operan (e) Ronde Seorang perawat sudah 10 tahun bekerja di ruangan penyakit dalam rumah sakit. Akhir-akhir ini perawat tersebut merasa kehilangan semangat kerja, merasa tidak bisa berkembang di ruangan tersebut karena kepala ruangan kurang peka terhadap masalah yang dihadapi dan kurang mengakomodasi kebutuhan staf. Apa yang harus dilakukan oleh kepala ruangan untuk mengatasi masalah perawat tersebut? (a) Mengembangkan konsep tim kerja (b) Beri dukungan yang positif kepada staf (c) Beri kesempatan mengambil keputusan (d) Tanggap pada kebutuhan dan keinginan staf (e) Jadi Role Model bagi staf di rungan tersebut Seorang perawat melaksanakan perawatan luka pada dua orang pasien di ruangan dengan alat yang sama tanpa disterilkan kembali, dimana salah seorang pasien menderita penyakit Hepatitis. Perawat tersebut juga tidak memakai alat pelindung diri dalam memberikan tindakan keperawatan. 33
138
139
140
141
Apakah yang tidak dipenuhi oleh perawat tersebut berdasarkan kebutuhan pelanggan? (a) Understand (b) Consisten (c) Wellcome (d) Security (e) Comfort Ruang rawat inap RS menerapkan metode tim. Salah seorang ketua tim nya merupakan perawat senior dengan latar belakang pendidikan SPK + SKM pengalaman kerja 10 tahun, dengan 5 anggota tim yang memiliki pendidikan DIII Keperawatan pengalaman kerja 4-6 tahun dan 1 orang dengan pendidikan S1 Keperawatan pengalaman kerja 7 tahun. Anggota tim tidak mau mengikuti arahan yang diberikan oleh ketua tim karena menganggap arahan sudah tidak relevan dengan asuhan yang diberikan Apakah strategi penyelesian konflik yang paling tepat diterapkan pada kasus di atas? (a) Negosiasi (b) Kompetisi (c) Smoothing (d) Akomodasi (e) Menghindar Seorang perawat bekerja di ruangan penyakit dalam RS menerapkan metode MPKP merawat seorang pasien yang memerlukan terapi intravena.Perawat berjanji akan memasang infus pada pasien tersebut jam 10.00 WITA. Namun pada saat yang dijanjikan perawat tersebut tidak menepati janjinya untuk memasang infus. Apakah dimensi mutu pelayanan yang tidak dipenuhi oleh perawat di atas? (a) Responsiveness (b) Confidence (c) Reliability (d) Emphaty (e) Tangible Perawat pelaksana mendapatkan pasien kelolaan perempuan berusia 40 tahun. Pasien tersebut sudah dirawat selama 2 hari dan mengeluh sesak. Pada saat operan diketahui telah diangkat dan didokumentasikan beberapa diagnosa keperawatan. Intervensi yang sudah dilakukan adalah pengaturan posisi dan saat ini dipasang oksigen 2 liter permenit. Apakah yang harus dituliskan oleh perawat pada buku harian ? (a) Tujuan intervensi (b) Intervensi yang akan dilakukan (c) Intervensi yang akan dan sudah dilakukan (d) Intervensi yang akan dan yang sudah, serta evaluasi (e) Intervensi dan tindakan, evaluasi, dan revisi intervensi Ketua tim diruang MPKP mendapatkan perawat yang baru melaksanakan tugas, perawat tersebut ragu untuk melaksanakan karena sebelumnya ia gagal memasang infus pada pasien yang sama. Apakah tindakan yang dilakukan oleh ketua tim mengatasi masalah perawat 34
142
143
144
145
tersebut? (a) Mendorong perawat untuk mencoba kembali tindakan (b) Mengambil alih segera dan membantu memasang infus (c) Meminta perawat pelaksana yang lain untuk memasang infus (d) Meminta perawat untuk belajar kembali melalui pasien lain (e) Mengingatkan perawat senior untuk melakukan pembinaan Sekelompok perawat shif pagi di ruang MPKP melaksanakan pertemuan keperawatan di awal dinas yang dihadiri oleh kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana. Kegiatan berupa penyampaian kondisi pasien dan perencanaan tindakan keperawatan yang akan dilakukan terhadap pasien. Apakah pertemuan yang dilakukan oleh perawat shif pagi tersebut? (a) Operan (b) Pre conference (c) Post conference (d) Ronde keperawatan (e) Laporan keperawatan Seorang kepala ruangan IGD RS memilik staf keperawatan yang sebagian besar memiliki motivasi dan kinerja yang rendah, bekerja bila diawasi secara ketat, serta tidak memiliki inisiatif. Apakah gaya kepemimpinan yang tepat digunakan oleh kepala ruangan tersebut? (a) Demokratis (b) Laizes Faire (c) Misionaris (d) Kharismatik (e) Otoriter Seorang pasien dirawat di ruangan Bedah dimana kebutuhan nutrisi, kebersihan diri dan ambulasi dibantu, terpasang infus dan kateter, observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam. Apakah kategori tingkat ketergantungan pasien tersebut ? (a) Total Care (b) Intensive Care (c) Partial Care (d) Minimal Care (e) Self Care Seorang supervisor keperawatan menemukan perawat pelaksana sedang melaksanakan intervensi pencabutan selang infus tanpa menggunakan hand scoen. Tindakan tersebut dilakukan pada shift pagi Apakah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh supervisor pada perawat pelaksana tersebut? (a) Memarahi agar kesalahan tidak berulang. (b) Mengingatkan langsung di depan pasien. (c) Memanggil kepala ruangan segera bertindak. (d) Mengambil hand scoen dan memasangkan segera. (e) Membisikkan perawat untuk menggunakan hand scoen. 35
146
147
148
149
Seorang kepala ruangan rawat inap ditugaskan kepala bidang keperawatan mengikuti pelatihan selama 1 minggu. Ia ingin melimpahkan tugas kepada perawat pelaksana yang ada diruangan tersebut. Apakah yang dapat didelegasikan oleh kepala ruangan tersebut kepada perawat pelaksana? (a) Penyusunan anggaran (b) Memimpin pre confrence (c) Menghadiri rapat direksi (d) Membuat laporan pasien (e) Menyusun rencana tahunan Sebuah ruangan rawat inap rumah sakit memberikan Asuhan keperawatan berdasarkan pandangan untuk penyelesaian kasus keperawatan secara tuntas berdasarkan berbagai sumber daya yang ada. Perawatan pasien dilakukan oleh beberapa orang tim medis yang diketuai oleh seorang perawat spesialis/sub spesialis. Perawat spesialis tersebut bertanggung jawab memberikan pelayanan selama 24 jam. Perawat tersebut menfasilitasi asuhan keperawatan secara berkesinambungan melalui kolaborasi deng tim kesehatan lain. Apakah model asuhan keperawatan yang tepat diterapkan di ruangan tersebut? (a) Manajemen Kasus (b) Fungsional (c) Tim Primer (d) Primer (e) Kasus Seorang perawat bernama Lusi bekerja di ruangan Flamboyan dengan jumlah pasien setiap hari rata-rata lebih dari 50 orang. Jumlah perawat di ruangan tersebut tidak sebanding dengan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan. Hampir seluruh ruangan menyampaikan keluhan yang sama yaitu kekurangan perawat. Perawat Lusi sangat ahli dalam pemasangan infus sehingga perawat Lusi hanya di tugaskan melakukan pemasangan infus pada seluruh pasien di ruangan tersebut. Di samping itu ada perawat lain yang ditugaskan memandikan pasien dan ada juga yang bertugas mengukur tanda-tanda vital. Apakah model asuhan keperawatan yang tepat diterapkan di ruangan tersebut? (a) Tim (b) Kasus (c) Primer (d) Tim Primer (e) Fungsional Seorang kepala ruangan rawat isolasi RS menyelesaikan masalah yang sedang terjadi pada dua orang perawat di rungan tersebut. Kepala ruang memanggil kedua perawat untuk mengetahui masalah yang terjadi, kepala ruang meminta perawat saling menyadari kesalahan dan menyepakati keinginan bersama. Apakah strategi penyelesian konflik ada kasus di atas ? (a) Negosiasi (b) Kompetisi (c) Smoothing (d) Akomodasi (e) Menghindar 36
150
151
152
153
154
Seorang Perawat menghadap kepala ruangan untuk menceritakan masalah yang dihadapi nya pada saat melakukan implementasi keperawatan pada pasien kelolaannya. Perawat tersebut menceritakan kronologis masalah yang terjadi. Kepala ruangan berhenti berbicara, memberikan kesempatan kepada perawat untuk menceritakan kejadian, mempertahankan kontak mata, mendorong perawat tersebut berbicara bebas dan menyelesaikan kronologis masalahnya. Apakah teknik komunikasi yang digunakan oleh kepala ruangan tersebut? (a) Memfokuskan (b) Mengulang (c) Mendengar (d) Klarifikasi (e) Membagi persepsi Ruang rawat inap penyakit dalam rumah sakit dengan 35 orang pasien yang terdiri dari 7 pasien dgn perawatan minimal, 25 pasien dengan perawatan parsial dan 3 pasien dengan perawatan total. Berapakah jumlah perawat yang dibutuhkan untuk shif pagi? (a) 5 orang (b) 6 orang (c) 7 orang (d) 8 orang (e) 9 orang Seorang pasien baru dirawat di ruang penyakit dalam RS, mengeluh demam, lemah, mual, tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan awal di IGD didapatkan suhu tubuh 39,50 C, frek. Nadi 105 x/m, TD : 100/60 mmHg, pernapasan : 22 x/menit Siapakah perawat yang bertanggung jawab melaksanakan pengkajian dan menyusun perencanaan pada pasien tersebut ? (a) Perawat Ketua Tim. (b) Perawat Pelaksana. (c) Perawat Penanggung jawab. (d) Perawat Kepala Ruangan. (e) Perawat Supervisor. Seorang laki-laki berusia 35 tahun korban perkelahian dibawa ke IGD karena mengalami luka tusuk pada perut. Saat pengkajian ditemukan pasien tidak sadar suara napas snoring, napas sesak, pisau masih tertancap di abdomen atas, tampak lemah, nadi teraba halus dan cepat, akral dingin, CRT 3 detik. Apakah tindakan utama yang dilakukan untuk membebaskan jalan napas pasien tersebut? (a) jaw trust (b) lakukan suction (c) miringkan kepala (d) pasang oropharingeal (e) gunakan nasopharyngeal Seorang laki-laki berusia 45 tahun korban kecelakaan lalu lintas dibawa ke IGD dengan keluhan sangat nyeri pada lengan kiri. Hasil pengkajian tampak deformitas daerah radius ulna sinistra, nadi pergelangan tangan kiri tidak teraba, kesadaran compos mentis, RR 30 x/menit, tekanan darah 110/50 mmHg. Apakah tindakan prioritas pada ekstremitas kiri atas pasien tersebut? 37
155
156
157
158
159
(a) anjurkan teknik relaksasi napas napas dalam (b) lakukan traksi ringan (c) berikan oksigen (d) pasang bidai (e) balut tekan Seorang bayi perempuan berusia 11 bulan tersedak saat diberikan makan oleh ibunya. Mengalami batuk dan bersin-bersin, kemudian nafas tidak efektif. Apakah tindakan yang harus segera dilakukan oleh ibunya untuk menolong bayi tersebut? (a) suction (b) back blow 5 kali pada punggung (c) abdominal thrust posisi berdiri (d) abdominal thrust posisi terlentang (e) chest thrust 5 kali dengan jari telunjuk Seorang perempuan berusia 35 tahun dibawa ke IGD puskesmas karena mengalami tersiram zat asam kuat pada lengan sejak 5 menit yang lalu. Kesadaran pasien compos mentis. Apakah tindakan segera yang dilakukan oleh perawat? (a) bilas lengan menggunakan air selama 30 menit (b) berikan salep pada lengan (c) lakukan kompres dingin (d) cuci dengan sabun (e) imobilisasi lengan Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa ke IGD dengan kondisi tidak sadar, diduga telah menelan minyak tanah sejak satu jam yang lalu, RR 28x/menit, nadi 90 x/menit, TD 110/50 mmHg. Perawat telah membebaskan jalan napas dan memberikan oksigen. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan pada pasien tersebut? (a) merangsang muntah (b) memiringkan kepala (c) mengumbah lambung (d) memberi banyak minum (e) melakukan dekompresi lambung Seorang perawat yang sedang berjaga malam di UGD menerima pasien dengan kesadaran menurun. Setelah diperiksa diperoleh data pasien tidak sadar, henti nafas, namun nadi karotis masih teraba. Bagaimanakah cara perawat memberikan bantuan pernapasan? (a) mouth to mouth (b) bag valve mask (c) mouth to mask (d) mouth to nose (e) ventilator Seorang laki-laki berusia 30 tahun korban perkelahian dibawa ke IGD karena mengalami luka robek pada abdomen. Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan perdarahan, ada bagian usus yang keluar, napas sesak, tidak sadar, tampak lemah, akral dingin, nadi halus dan cepat. Nadi 100 x/menit, RR 30 x/menit, TD 38
160
161
162
163
100/60 mmHg. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut? (a) intoleransi aktifitas (b) defisit volume cairan (c) gangguan perfusi jaringan (d) ketidakefektifan pola napas (e) gangguan pemenuhan nutrisi Seorang laki-laki berumur 65 tahun korban kecelakaan lalu lintas dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri saat bernapas. Data pengakajian ditemukan luka memar dan bercak darah pada dada kiri, kesadaran compos mentis. RR 35 x/menit, nadi 120 x/menit, TD 100/50 mmHg. Apakah kategori triase pasien tersebut? (a) merah (b) kuning (c) hitam (d) putih (e) hijau Seorang perempuan berusia 41 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan sesak napas berat. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh suara napas wheezing, batuk, ada sekret, tampak lemah, frekuensi nadi 112 x/menit, frekwensi napas 42 x/menit, suhu 380C Apakah tindakan utama pada pasien tersebut? (a) memantau tanda-tanda vital (b) membatasi aktifitas (c) melakukan inhalasi (d) memberi oksigen (e) mengukur suhu Seorang laki-laki berusia 40 tahun berada di IGD akibat kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan pasien gelisah, GCS 9, terdapat darah yang keluar dari mulut, hidung dan pelipis mata kanan, hematoma pada kepala belakang. Apakah tindakan prioritas yang dilakukan pada pasien tersebut? (a) mengobservasi tanda-tanda vital (b) melakukan stabilisasi servikal (c) mengidentifikasi perdarahan (d) memonitor hemodinamik (e) memantau kesadaran Hasil survei yang dilakukan oleh perawat komunitas di dusun dekat bantaran sungai menunjukkan data banyaknya sampah di aliran sungai karena perilaku masyarakat membuang sampah sembarangan. Intervensi yang akan dilakukan perawat komunitas adalah membersihkan aliran sungai dari sampah. Apakah prinsip yang harus dilakukan oleh perawat agar intervensi dapat efektif pada kasus di atas ? (a) Melakukan advokasi ke dinas kebersihan (b) Mengupah pekerja untuk membersihkan (c) Melibatkan peran serta masyarakat 39
164
165
166
167
(d) Meminta bantuan dinas kesehatan (e) Bekerja sendiri Sebuah desa memiliki 5 masalah kesehatan komunitas berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, yaitu perilaku merokok, buang air besar sembarangan, kepemilikan BPJS, kandang ternak yang dekat rumah dan tingginya angka hipertensi. Perawat komunitas berencana untuk melakukan musyawarah masyarakat desa 2. Apakah tujuan dilakukannya kegiatan musyawarah pada kasus di atas ? (a) Memperkenalkan diri serta menyampaikan maksud dan tujuan (b) Menentukan prioritas masalah dan rencana intervensi (c) Melakukan diskusi dalam implementasi keperawatan (d) Melakukan evaluasi keperawatan komunitas (e) Melakukan intervensi keperawatan Perawat komunitas akan melakukan asuhan keperawatan komunitas di Desa T. Kegiatan pertama yang dilakukan oleh perawat komunitas adalah musyawarah masyarakat desa 1 yang dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama Apakah tujuan dari musyawarah di atas ? (a) Menentukan prioritas masalah (b) Menentukan intervensi keperawatan (c) Melakukan evaluasi keperawatan komunitas (d) Melakukan diskusi dalam implementasi keperawatan (e) Memperkenalkan diri serta menyampaikan maksud dan tujuan Hasil data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Kabupaten A menunjukkan bahwa 75% anak usia remaja adalah perokok dan angka penyakit TB Paru bagi penduduk yang merokok sebesar 30%. Seorang perawat komunitas akan melakukan asuhan keperawatan berdasarkan data tersebut. Dan disimpulkan permasalahannya adalah TB Paru Apakah indikator utama evaluasi dari kasus di atas ? (a) Persentase penderita TB paru yang mendapatkan pengobatan (b) Persentase meningkatnya penderita TB paru di masyarakat (c) Persentase penderita TB paru yang memeriksakan diri (d) Persentase meningkatnya remaja yang merokok (e) Persentase menurunnya remaja yang merokok Hasil data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Kabupaten A menunjukkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat adalah 65%. Sebanyak 75% anak usia remaja adalah perokok dan angka penyakit TB Paru bagi penduduk yang merokok sebesar 30%. Seorang perawat komunitas akan melakukan asuhan keperawatan berdasarkan data tersebut. Apakah masalah keperawatan resiko yang paling tepat pada kasus di atas ? (a) Resiko terjadi peningkatan penyakit Kardiovaskuler (b) Resiko terjadi peningkatan penyakit Bronkhitis (c) Resiko terjadi peningkatan penyakit TB Paru (d) Resiko terjadi peningkatan penyakit Asma (e) Resiko terjadi peningkatan PPOM 40
168
169
170
171
172
Hasil survei yang dilakukan oleh perawat komunitas di dusun dekat bantaran sungai menunjukkan data 96% masyarakat tidak memiliki jamban di rumah. Kebiasaan masyarakat yang buang air besar di sungai merupakan salah satu penyebab sumber penyakit yang terjadi di masyarakat, karena kebutuhan air masyarakat sehari-hari seperti mandi menggunakan sungai tersebut. Apakah implementasi yang tepat dilakukan oleh masyarakat? (a) Pendekatan tokoh masyarakat (b) Pembuatan jamban umum (c) Pendekatan tokoh agama (d) Pendidikan kesehatan (e) Pendekatan politik Hasil survei yang dilakukan oleh perawat komunitas di dusun dekat bantaran sungai menunjukkan data 96% masyarakat tidak memiliki jamban di rumah. Kebiasaan masyarakat yang buang air besar di sungai merupakan salah satu penyebab sumber penyakit yang terjadi di masyarakat, karena kebutuhan air masyarakat sehari-hari seperti mandi menggunakan sungai tersebut. Apakah faktor utama yang mempengaruhi dari masalah tersebut? (a) Pelayanan kesehatan (b) Lingkungan (c) Perilaku (d) Genetik (e) Alam 80% Lansia di Posyandu menderita penyakit hipertensi dan mengeluh sendi lengan dan kaki terasa kaku. Agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi seperti stroke dan kekakuan sendi maka perawat komunitas melakukan pencegahan primer. Apakah pencegahan primer yang tepat dilakukan perawat? (a) Pemeriksaan tekanan darah (b) Pengobatan penyakit (c) Edukasi penyakit (d) Senam prolanis (e) Rehabilitasi Hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan sebagian besar lansia menderita hipertensi. Pertanyaan yang diajukan oleh perawat tentang penyakit hipertensi tidak bisa dijawab dengan benar oleh lansia, sehingga perawat akan memberikan penyuluhan kepada lansia. Apakah peran yang dilakukan oleh perawat pada kasus di atas ? (a) Manejer leader (b) Care provider (c) Fasilitator (d) Pendidik (e) Peneliti Hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan sebagian besar lansia menderita hipertensi. Pertanyaan yang diajukan oleh perawat tentang penyakit hipertensi tidak bisa dijawab dengan benar oleh lansia, sehingga perawat akan memberikan penyuluhan kepada lansia. 41
173
174
175
176
177
Apakah topik penyuluhan yang tepat pada kasus di atas? (a) Pencegahan hipertensi (b) Pengobatan hipertensi (c) Perawatan hipertensi (d) Hipertensi pada lansia (e) Penyebab hipertensi Seorang pasien pria usia 35 tahun merupakan seorang perokok aktif sejak remaja, dan dalam 1 hari bisa menghabiskan 2 bungkus rokok. Pada saat ini pasien mengeluh batuk-batuk sudah 2 minggu dengan dahak sedikit kental. Apakah faktor determinan yang dapat mempengaruhi kesehatan pasien pada kasus di atas? (a) Pelayanan kesehatan (b) Lingkungan (c) Pola hidup (d) Genetika (e) Perilaku Pengkajian pada keluarga lansia ditemukan kebiasaan suka mengkonsumsi makan makanan yang mengandung santan, makanan terlalu asin dan pedas. Perilaku yang dilakukan masyarakat perlu diberikan promosi kesehatan untuk peningkatan keselamatannya. Apakah promosi kesehatan yang perlu diberikan pada masyarakat tersebut? (a) Penyuluhan cara menjaga penyakit degeneratif (b) Penyuluhan tentang tanda makanan yang baik (c) Penyuluhan mengkonsumsi makanan sehat (d) Penyuluhan tehnik memasak yang baik (e) Penyuluhan bahan makanan yang baik Seorang pasien perempuan usia 72 tahun mengalami kemunduran fungsi pendengaran. Keluarga sering mengeluh pada perawat karena sering terjadi gangguan komunikasi. Apakah saran perawat untuk keluarga pada kasus di atas ? (a) Memakai alat bantu pengeras suara (b) Kecepatan kalimat ditambah (c) Memperjelas pengucapan (d) Memakai bahasa isyarat (e) Menggunakan sentuhan Sorang laki-laki umur 85 tahun tinggal di panti werdha, saat ini mengeluh kakinya sering kesemutan, terasa dingin dan kadang terasa mati rasa atau tebal di daerah telapak kaki. Aktivitas fisik seperti berjalan dibantu dengan menggunakan tongkat. Apakah terapi aktifitas yang perlu dilakukan? (a) Senam osteoporosis (b) Relaksasi progresif (c) Senam kaki diabet (d) Peregangan otot (e) ROM pasif Perawat puskesmas melakukan kunjungan ke salah satu sekolah menengah 42
178
179
180
pertama. Hasil wawancara kepada siswa dan guru terkait seringnya terjadi perkelahian antar siswa di sekolah tersebut dikarenakan masalah kecil seperti saling ejek yang menurut pemikiran mereka hanya sebatas gurauan tetapi berujung jadi perkelahian. Apakah intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut? (a) Motivasi anak untuk melakukan kegiatan yang positif (b) Lakukan perawatan pada anak korban bullying (c) Fasilitasi anak untuk mendapatkan konseling (d) Merujuk anak korban bullying ke psikolog (e) Berikan edukasi tentang bullying Berdasarkan hasil angket terdapat 60% ibu yang memiliki balita kurang pengetahuan tentang gizi seimbang, 20% balita memiliki kebiasaan jajan di warung yang tidak sehat, 20% data kunjungan balita ke Puskesmas mengalami masalah infeksi dan diare. Apakah masalah keperawatan komunitas yang tepat pada ksus di atas ? (a) Ketidakefektifan dalam pengelolaan kesehatan (b) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (c) Perilaku kesehatan cenderung beresiko (d) Ketidakseimbangan nutrisi pada balita (e) Memfasilitasi pengajaran kelompok Berdasarkan survey dan observasi lanjut yang dilakukan oleh perawat, ditemukan data 40% rumah menggunakan sungai sebagai tempat mandi, mencuci dan buang air serta 60% mempunyai kebiasaan tidak mencuci tangan. Apakah intervensi kesehatan utama yang dilakukan? (a) Pendidikan kesehatan tentang PHBS (b) Memfasilitasi pengajaran kelompok (c) Cara perawatan anak dengan diare (d) Penatalaksanaan diare (e) Manajemen kasus Sebagian besar lansia di Posyandu mengeluh nyeri pinggang, pusing dan terjadi kekakuan sendi. Agar stressor pada lansia bisa distabilkan, maka perawat komunitas melakukan pencegahan primer. Apakah pencegahan primer yang dilakukan pada lansia di posyandu tersebut? (a) Deteksi dini penyakit (b) Rehabilitasi penyakit (c) Pengobatan penyakit (d) Promosi Kesehatan (e) Diagnosis penyakit
43