Skripsi Ipin

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skripsi Ipin as PDF for free.

More details

  • Words: 14,272
  • Pages: 91
1

BAB I PANDAHULUAN

A. Latar Belakang Bahasa merupakan bagian terpenting dalam berkomunikasi. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Martinet (1982:22), bahwa fungsi utama bahasa adalah untuk berkomunikasi. Tanpa adanya bahasa maka komunikasi tidak akan berjalan dengan baik. Baik itu menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis. Keduanya memiliki peranan yang sangat penting dalam berkomunikasi. Karena pada dasarnya bahasa merupakan alat yang ampuh untuk menghubungkan dunia seseorang dengan dunia luar, dunia seseorang dengan lingkungannya, dunia seseorang dengan alamnya, bahkan dunia seseorang dengan tuhannya, (Pateda, 1993:6). Dari pendapat Pateda tersebut dapat diketahui bahwa bahasa merupakan alat penghubung semua ide, pikiran, maupun gagasan yang ada di dalam diri seseorang dengan dunia luar, maksud dunia luar yaitu bisa berwujud lawan tutur maupun dengan Sang Pencipta. Webster

news

collegiate

dictionary

(dalam

Alwasilah,

1993:3),

menyatakan bahwa, “languange is a systematic means of communicating ideas or feeling by the use of conventionalized sign, sounds, gestures, or marks having understood meaning”. “Bahasa adalah suatu alat yang sistematik untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, isyarat-isyarat atau ciri-ciri yang konvensional dan yang memiliki arti yang dimengerti”.

1

2

Komunikasi dapat berjalan dengan baik, bila bahasa yang digunakan dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu, kedua pihak yang berkomunikasi harus mampu menginterprestasikan makna yang terkandung dalam bahasa yang digunakan. Karena makna sebagai penghubung bahasa dengan dunia luar sesuai dengan kesepakatan para pemakainya, sehingga dapat saling mengerti, (Djajasudarma, 1993:5). Setiap bahasa di dunia tentu saja memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Chaer (1994:51), bahwa hakekat bahasa, salah satunya adalah bahasa itu bersifat unik, artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem yang lain. Karakteristik yang unik juga dimiliki oleh bahasa Jepang, yaitu sehubungan dengan gramatikanya. Gramatika bahasa Jepang berdasarkan fungsi unsur kalimat memiliki pola “subjek - objek predikat” , misalnya pada kalimat bahasa Indonesia “Ali membeli rokok” memiliki pola “subjek – predikat – objek”, jika dinyatakan dalam kalimat bahasa Jepang maka akan menjadi : “アリさんはタバコを買う” (Arisan wa tabako o (1)

(2)

kau ) (3)

Tanda-tanda pada kalimat di atas menunjukkan subjek, predikat, dan objek. Tanda (1) adalah subjek, (2) adalah objek, dan (3) adalah predikat. jika dilihat, posisi predikat berada pada akhir kalimat yaitu pada kata 買う . Hal ini menjadi salah satu ciri khas yang dimiliki oleh bahasa Jepang. Begitu juga dengan struktur pembentukan frase yang berpola “menerangkan-diterangkan”, sehingga

3

kata “topi merah” dalam bahasa Indonesia yang berpola “diterangkan – menerangkan”, menjadi: “赤い帽子” (akai boshi ) (1)

(2)

dalam bahasa Jepang, tanda-tanda tersebut menunjukkan kata yang diterangkan dan juga kata yang menerangkan. Tanda

(1) menunjukkan kata yang

menerangkan, sedangkan (2) menunjukkan kata yang diterangkan. Struktur kalimat bahasa Jepang yang berupa “Subjek – objek – predikat”, di dalamnya terdapat salah satu unsur kalimat yang berupa joshi (partikel, untuk penulisan selanjutnya istilah partikel digantikan dengan joshi), misalnya pada kalimat アリさんはタバコを買う, di antara subjek dan objek maupun objek dan predikat terdapat joshi, yaitu は dan を. Isao (2000:345) memberikan definisi tentang joshi (partikel), yaitu: 助詞は単独では用いられず、名詞や動詞などほかの語に後接する活用のな い語です。 “Joshi (partikel) adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri, tidak mengalami perubahan bentuk, serta dilekatkan setelah kata kerja, kata benda maupun jenis kata yang lain” Kalimat di atas memberikan penjelasan, bahwa joshi tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus digabungkan dengan jenis kata yang lain. Misalnya pada contoh berikut: “アリさんはタバコを買う” , joshi pada kalimat tersebut adalah は dan を, keduanya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus digabungkan dengan jenis kata yang lain, yaitu : は dilekatkan setelah kata benda (名詞) yang berfungsi sebagai penanda subjek (pokok kalimat), yaitu dilekatkan setelah kata ア リ さ ん ,

4

sedangkan を dilekatkan setelah kata benda ( 名 詞 ) yang berfungsi sebagai penanda objek, yaitu dilekatkan setelah kata タ バ コ . Ada banyak sekali jenis joshi yang terdapat dalam bahasa Jepang, tetapi dalam penelitian ini hanya akan diteliti tentang joshi とも, karena joshi ini memiliki banyak makna, sehingga bagi pembelajar pemula bahasa Jepang terkadang sering menemui banyak kesulitan dalam memahami makna yang dimiliki oleh joshi とも. Kesulitan tersebut, antara lain disebabkan karena kurangnya pemahaman yang baik tentang makna joshi tersebut. Diantara makna yang dimiliki oleh joshi と も salah satunya adalah menyatakan kesertaan, dalam hal ini memiliki arti “termasuk”, Misalnya: 日本人が伝えてきた「もてなし」のこころ。 茶の湯の精神とも通じる日本のもてなしは、 老舗旅館や高級ホテルはもちろん、暮らしの中にも溢れている。 “Orang Jepang mewariskan budaya dalam melakukan suatu jamuan. Berhubungan dengan jamuan negara Jepang, termasuk di dalamnya semangat saat melakukan Chanoyu. Chanoyu sering diselenggarakan di tempat-tempat penginapan yang bernilai sejarah, di hotel-hotel kelas mewah, dan tentu saja dalam kehidupan sehari-hari” (Nipponia, 2006:4, edisi 39) Joshi とも pada kalimat di atas menyatakan kesertaan yang ditunjukkan oleh kata “termasuk”, yaitu terdapat pada 茶 の 湯 の 精 神 と も (termasuk di dalamnya semangat Chanoyu). Sudjianto (2004:181), menyatakan bahwa joshi akan menunjukkan maknanya apabila sudah dipakai setelah kelas kata lain yang dapat berdiri sendiri sehingga membentuk sebuah kalimat. Kelas kata yang dapat

5

disisipi Joshi と も antara lain : Meishi ”kata benda”, Dooshi ”kata kerja”, dll. Oleh karena itu, joshi とも belum dapat menunjukkan maknanya apabila belum dipakai setelah kelas kata lain (meishi ”kata benda”, dooshi ”kata kerja”, dan lainlain). Misalnya pada kalimat di atas, joshi と も memiliki makna “termasuk” (menyatakan kesertaan), pada kalimat tersebut joshi とも dipakai setelah kelas kata meishi ”kata benda”, yaitu: 茶の湯の精神

+ とも

Meishi Joshi とも juga menunjukkan perkiraan maksimum atau minimum, yang bisa diartikan “sekurang-kurangnya, kebanyakannya, dan lain-lain”, jika diletakkan setelah adjektiva –ku (kelas kata i-keiyoushi). Misalnya dalam kalimat: 職人技野すべてを否定するわけではないが、 少なくとも合わせが価値 を生んでいるとは言い難かった。 “Bukan berarti menyangkal kemampuan pekerja, tetapi sulit mengatakan sekurang-kurangnya kemampuan pekerja tersebut memberikan manfaat.” (Nikkei Monozukuri, 2006:32, edisi 1) Jika dilihat dari pemakaiannya, Joshi とも di atas disertakan setelah adjektiva – ku, yaitu:

少なく

+ とも

Adjektiva –ku Joshi

と も di atas bisa diartikan “sekurang-kurangnya”, hal ini

menunjukkan perkiraan minimum. Dari contoh Joshi と も tersebut, dapat diketahui bahwa Joshi と も tidak hanya

memiliki satu makna, tetapi bisa

6

menyatakan kesertaan dan perkiraan. Di sisi lain, Joshi と も juga memiliki arti yang hampir sama dengan joshi て も , yaitu menyatakan makna “meskipun dilakukan atau terjadi sesuatu”, dapat dilihat pada contoh berikut; 誰が行こうとも結果は同じだろう。 “Siapa pun yang pergi, hasilnya tetap saja akan sama” (Chino, dkk, 61 showa:23) Joshi とも di atas menunjukkan makna “meskipun dilakukan atau terjadi sesuatu, tetapi tidak akan merubah keadaan semula”, keadaan yang tidak berubah ditunjukkan pada kalimat “siapa pun yang pergi, hal itu tidak akan mengubah keadaan yang sudah ada, atau bisa dikatakan hasilnya tetap saja akan sama” . Untuk pemakaiannya と も disertakan pada kata kerja bentuk V- よ う + と も , sehingga menjadi 行こうとも. Pada penelitian sebelumnya, belum ada penelitian yang membahas tentang joshi と も . Hal ini yang menjadi ketertarikan penulis dalam mengkaji tentang joshi とも. Sedangkan untuk joshi ても, pada penelitian sebelumnya telah diteliti oleh “Siti Djajaningsih” dalam skripsi yang berjudul “Pembahasan Joshi て も (でも)”, tahun 1985. salah satu contohnya adalah: (たとえ)雨が降っても、私は行きます。 “Misalnya saja, meskipun turun hujan, saya akan tetap pergi” (Djajaningsih, 1985:6) Kalimat di atas memiliki makna bahwa meskipun turun hujan atau hal yang lain terjadi, hal itu tidak akan mengubah keadaan semula, keadaan semula tersebut

7

yaitu keinginan pembicara untuk tetap pergi. Dari kedua contoh di atas, baik joshi とも maupun joshi ても, memiliki makna yang hampir sama, tetapi juga terdapat perbedaan baik dalam pemakaian maupun jenisnya. Misal pada kalimat berikut: 90 年代の半ばを過ぎたあたり、構造非線形解析や熱流体解析をやり たいと思っても、ハード、ソフトとも高価で、操作が難しかった。 ” Pada pertengahan periode 90-an, meskipun berfikir ingin melakukan analisis struktur tidak bergaris dan analisis suhu cairan, terhadap perangkat keras dan termasuk pada perangkat lunak, susah untuk melakukannya karena memerlukan biaya yang tinggi”. (日経ものづくり, 2006 : 84) Pada kalimat di atas, joshi とも bisa dilekatkan pada kata benda ( 名詞 ) secara langsung. Misal : ソフト + とも → ソフトとも. Tetapi joshi ても tidak bisa dilekatkan secara langsung pada kata benda, jika joshi ini akan dilekatkan mengikuti kata benda, maka joshi て も akan digantikan dengan joshi で も , sehingga bisa dilekatkan mengikuti kata benda. Di lain pihak, joshi と も memiliki jenis shuujoshi, yaitu joshi yang bisa dilekatkan di akhir kalimat. Joshi とも yang berjenis shuujoshi memiliki makna ”tentu, benar, silahkan”. Misal pada kalimat berikut: この本を借りていいですか。 Apakah boleh meminjam buku ini? いいとも。 Tentu. (Chino, 2002: 104)

8

Tetapi untuk joshi ても tidak memiliki jenis shuujoshi. Karena joshi ini tidak bisa dilekatkan di akhir kalimat. Pada penjelasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa baik bahasa lisan maupun bahasa tulis sama-sama memiliki peranan yang penting dalam proses komunikasi. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Chaer (2003:82), bahwa bahasa lisan adalah primer, sedangkan bahasa tulis adalah sekunder. Artinya bahasa lisan lebih dahulu ada dari pada bahasa tulis. Chaer (2003:83), juga menyatakan bahwa bahasa tulis pun sebenarnya merupakan rekaman dari bahasa lisan, sebagai usaha manusia untuk “menyimpan” bahasanya atau untuk bisa disampaikan kepada orang lain yang berada dalam waktu yang berbeda. Verhaar (1999:7) berpendapat bahwa bahasa tulis dapat disebut turunan dari bahasa tutur. Bahasa tutur merupakan objek primer ilmu linguistik, sedangan bahasa tulis merupakan objek sekunder linguistik. Bahasa tulis atau ortografi pada umumnya tidak merupakan representasi langsung dari bahasa tutur. Bahasa tulis adalah wujud rekaman dari bahasa lisan atau bahasa tutur, sehingga bahasa tulis banyak terdokumentasikan dalam bentuk surat kabar, majalah, dan karya sastra. Dalam bentuk majalah, misalnya saja majalah-majalah yang ditulis dalam bahasa Jepang ada bermacam-macam baik jenis maupun edisinya. Salah satunya adalah majalah Nikkei Monozukuri. Majalah Nikkei Monozukuri merupakan majalah yang banyak memberikan informasi terbaru tentang hasil-hasil produksi yang ada di Jepang, khususnya dalam bidang teknologi. Di dalam Majalah Nikkei Monozukuri banyak ditemukan joshi と も , sehingga bagi pembelajar pemula terkadang sering menemui kesulitan dalam menyerap informasi yang ada di dalamnya, khususnya yang berkaitan dengan makna joshi とも. Selain itu, majalah Nikkei Monozukuri belum pernah dijadikan

9

sumber data penelitian dalam penulisan skripsi oleh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Prodi bahasa Jepang. Selama ini, majalah yang sering dijadikan sumber data penelitian dalam penulisan skripsi oleh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Prodi bahasa Jepang antara lain majalah Nipponia dan Nihon Go Jurnal. Padahal, di perpustakaan Universitas Negeri Surabaya Prodi bahasa Jepang banyak tersedia majalah-majalah yang ditulis dalam bahasa Jepang dan dapat dijadikan sumber data penelitian. Salah satunya adalah majalah Nikkei Monozukuri. Oleh karena itu, peneliti mengambil sumber data penelitian berupa majalah Nikkei Monozukuri , sedangkan objek penelitiannya berupa joshi とも.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah yang dapat dirumuskan, yaitu: 1. Bagaimana makna gramatikal joshi (partikel) と も dalam majalah Nikkei Monozukuri (日経ものづくり) tahun 2005-2006 ? 2. Bagaimana pemakaian joshi (partikel) と も yang terdapat dalam kalimat pada majalah Nikkei Monozukuri (日経ものづくり) tahun 2005-2006 ?

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mendeskripsikan makna gramatikal joshi (partikel) と も dalam majalah Nikkei Monozukuri (日経ものづくり) tahun 2005-2006.

10

2. Untuk mendeskripsikan pemakaian joshi (partikel) と も yang terdapat dalam kalimat pada majalah Nikkei Monozukuri (日経ものづくり) tahun 2005-2006.

D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu: a. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi yang dapat memperkaya kajian ilmu linguistik khususnya tentang joshi (partikel) dalam bahasa Jepang. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan agar pembaca maupun pembelajar bahasa Jepang dapat memahami tentang pemakaian joshi serta makna yang terkandung di dalamnya, khususnya joshi と も

yang terdapat dalam majalah Nikkei

Monozukuri.

E. Batasan Masalah Terbatasnya kemampuan dan hal-hal pendukung lainnya, maka penulis membatasi penelitian ini hanya berkaitan dengan makna gramatikal serta pemakaian joshi とも yang terdapat pada majalah Nikkei Monozukuri (日経もの づくり) tahun 2005 edisi 1, 2, 8, 9, 10 dan majalah Nikkei Monozukuri (日経もの づ く り ) tahun 2006 edisi 1, 2, 3. Dalam penelitian ini peniliti juga akan membatasi pada joshi とも yang berjenis kakujoshi dan setsuzokujoshi.

11

F. Definisi Istilah Kakujoshi

: Salah satu jenis joshi yang dipakai setelah nomina untuk menunjukkan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lainnya, (Hirai dalam Sudjianto, 2004:181).

Setsuzokujoshi

: Salah satu jenis joshi yang dipakai setelah yoogen (dooshi, i-keiyooshi, na-keiyooshi) atau setelah jodooshi untuk melanjutkan kata-kata yang ada sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya, (Hirai dalam Sudjianto, 2004:181).

Bunsetsu

: Unsur atau elemen yang membentuk kalimat, (Masao dalam Sudjianto, 2004:138).

Aspek

: Kategori gramatikal verba yang menunjukkan lama dan jenis perbuatan, (Kamus Besar Bahasa Indonesi, 1996: 62).

Diatesis

: Pembendaan bentuk verba (kata kerja) untuk menandai pertalian antara subjek dan predikat yang dinyatakan oleh verba, (Kamus Besar Bahasa Indonesi, 1996: 232).

Holistik

: Berhubungan dengan sistem keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih daripada sekedar kumpulan bagian, (Kamus Besar Bahasa Indonesi, 1996: 336).

12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Joshi (Partikel) Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 「 統 語 論 」 atau 「シンタクス」. Sutedi (2003:61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang struktur dan unsur-unsur pembentuk kalimat. Menurut Sutedi (2003:70), kalimat dalam bahasa jepang terbentuk dari perpaduan beberapa jenis kata (hinshi) yang disusun berdasarkan pada aturan gramatikalnya. Iwabuchi Tadasu (dalam Sudjianto, 2004:133), mengartikan gramatika sebagai aturan-aturan mengenai bagaimana menggunakan dan menyusun katakata menjadi sebuah kalimat. Selain itu, aturan-aturan mengenai bagaimana menyusun beberapa bunsetsu (unsur atau elemen yang membentuk kalimat (Masao, dalam Sudjianto, 2004:138)) untuk membuat sebuah kalimat pun disebut gramatika. Apabila kata-kata digabungkan akan membentuk unsur kalimat, lalu apabila unsur-unsur kalimat itu digabung maka akan membentuk sebuah kalimat. Kridalaksana (1994:5-6), membagi komponen-komponen gramatika menjadi: 1. Struktur Gramatikal yang memperlihatkan bagaimana bangun gramatika suatu bahasa sehingga kita dapat melihat konstruksi dari unsur-unsur gramatika yang berasal dari leksem, disamping hubungan sintagmatis dan paradigmatis diantaranya. 2. Sistem Gramatikal yang memperlihatkan bagaimana unsur-unsur gramatika berperilaku sebagai satuan yang terorganisir menjadi suatu hirearki dari yang terkecil yakni morfem, sampai yang terbesar yakni wacana. 3. Kategori Gramatikal atau Klasifikasi Gramatikal yang memperlihatkan bagaimana satuan-satuan gramatikal dengan pelbagai cirinya berperilaku sebagai satuan yang lebih abstrak dalam satuan gramatikal yang lebih besar. 4. Fungsi Gramatikal yang memperlihatkan bagaimana bagian dari satuansatuan gramatikal itu dalam satuan yang lebih besar berperilaku dalam hubungan saling ketergantungan seperti modofikasi, subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan, tema dan rema. 5. Peran Gramatikal yang memperlihatkan bagaimana gramatikal menjadi ungkapan dari konfigurasi semantis yang mengkombinasikan konsep-konsep sehingga bahasa menjadi alat komunikasi yang bermakna.

13

Dalam kategori gramatikal sering dibedakan kategori primer yakni kelas kata, dan kategori sekunder yakni modus, kala, aspek, diatesis, jumlah, dan kasus (Lyons, dalam Kridalaksana, 1994:6). Seperti yang diungkapkan oleh Lyons, bahwa kategori gramatikal yang termasuk kategori primer yaitu kelas kata. Kelas kata dalam bahasa Jepang terdiri atas beberapa jenis. Murakami (dalam Sudjianto, 2004:147), membagi kelas kata (hinshi) dalam gramatika bahasa Jepang menjadi: 1. Jiritsugo (kelas kata yang dengan sendirinya dapat menjadi bunsetsu), jenis kelas kata ini dibagi menjadi 2, yaitu: A. Yoogen (kelas kata yang mengenal konjugasi atau deklinasi serta bisa menjadi predikat), Yoogen dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Dooshi (kata kerja), misal : iku (pergi). 2. Keiyooshi (kata sifat bentuk-i), misal: atarashii (baru). 3. Keiyoodooshi (kata sifat bentuk-na), misal: shizuka (tenang). B. Kelas kata yang tidak mengenal konjugasi atau deklinasi, kelas kata ini terdiri atas dua macam, yaitu: 1.

Taigen (Kelas kata yang bisa menjadi subjek), diisi oleh Meishi. Misal : haha (ibu).

2.

Kelas kata yang tidak menjadi subjek. Kelas kata ini terdiri atas dua macam, yaitu: a. Kelas kata yang menjadi keterangan, terdiri atas: Fukushi (menerangkan yoogen), misal : totemo (sangat) dan Rentaishi misal : kono (ini) (menerangkan Taigen). b. Kelas kata yang tidak menjadi keterangan, terdiri atas:

14

Setsuzokushi (menjadi penyambung) misal : sorede (oleh sebab itu) dan Kandoshi (tidak menjadi penyambung), misal : hora, maa, aa. 2. Fuzokugo (kelas kata yang dengan sendirinya tidak dapat menjadi bunsetsu), jenis kelas kata ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Jodooshi (kata kerja bantu), jenis kelas kata ini mengenal konjugasi atau deklinasi. Misal : rashii (anggapan, dugaan, perkiraan) b. Joshi (partikel), jenis kelas kata ini tidak mengenal adanya konjugasi atau deklinasi. Misal : o, wa, tomo. Setiap jenis kata tersebut dalam kalimat dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, keterangan, modifikator, maupun penyambung. Jabatan kata dalam kalimat tersebut dijadikan sebagai unsur suatu kalimat. Salah satu jenis kelas kata (hinshi) yang dipadukan dan disusun berdasarkan aturan gramatikalnya sehingga ikut melengkapi terbentuknya kalimat dalam bahasa Jepang adalah joshi (partikel), misalnya pada kalimat: 田中さんの送別会には、少なくとも (1)

(2)

三十人は (3)

集まるだろう。 (4)

”Dalam acara perpisahan dengan Tanaka, mungkin orang yang berkumpul sekurang-kurangnya berjumlah 30 orang” (日本語文型辞典, 1998:358 ) Tanda-tanda pada contoh kalimat tersebut menunjukkan: (1) keterangan tempat, (2) keterangan jumlah, (3) subjek, (4) predikat. Pada kalimat tersebut, salah satu contoh joshi yang dipadukan dengan jenis kata lain yaitu joshi とも, pada contoh kalimat tersebut joshi とも

dipadukan dengan

15

jenis kata sifat (イ形容詞-く), yaitu 少なく+ とも, sehingga menjadi 少なく とも.

A.1. Pengertian Joshi (Partikel) Sutedi (2003:43), berpendapat bahwa partikel (joshi) adalah kata bantu, tidak bisa berdiri sendiri, dan tidak mengalami perubahan bentuk. Sedangkan Chino (2002: vii), mengemukakan bahwa partikel tidak bisa berdiri sendiri sebab sebagai suatu kesatuan yang berdiri sendiri, partikel tidak memiliki arti, partikel mungkin dapat didefinisikan dalam sebuah percakapan, memiliki kemutlakan arti tersendiri yang bebas ikatan, melengkapi dirinya sendiri dalam bagian-bagian pembicaraan, yang dengan demikian, ia menempatkan dirinya dalam sebuah konteks. Oleh karena itu, suatu kata yang hanya terdiri atas partikel saja mungkin tidak berarti apa-apa. Kindaichi (昭和 58 年 :816), memberikan definisi joshi (partikel), yaitu: 助詞は品詞の一、国文法で、付属語のうち活用のないもの、単独では具体 的な意味をもちえず、他の自立語についてその意味を明らかにし、また語 と語の関係を示す。 ”Joshi (partikel) adalah salah satu jenis kata yang dalam tata bahasa Jepang termasuk Fuzokugo, saat berdiri sendiri tidak mempunyai arti, tetapi akan memiliki arti yang jelas jika digabungkan dengan jenis kata lain yang bisa berdiri sendiri (jiritsugo), serta menunjukkan hubungan antara kata yang satu dengan kata yang lainnya” Definisi Joshi dalam 日 本 語 実 用 辞 典 berikut:

(1993:202), adalah sebagai

16

“Joshi is used after various words to indicate the the relationship between words or between phrasee or to indicate the speaker’s attitude, judgement, or feelings, partikel do not conjugate”. ”Joshi (Partikel) digunakan setelah berbagai jenis kata yang menunjukkan hubungan antar kata, atau frase, atau untuk menunjukkan sikap pembicara, pendapat, dan perasaan. Partikel bukan sebagai penghubung”. Definisi yang lain yang terdapat dalam 口語文法 (昭和 61 年:64), yaitu: 助詞は、主として名詞や用言、あるいは活用連語などに付属して文節を作 る。すなわち、付属語であるが、助動詞と違って活用がない。助詞は語に 付いて、その語とほかの語との関係を示し、あるいはこれに一定意味を添 える。 ”Joshi (partikel) adalah kata yang tidak mengalami perubahan bentuk dan temasuk dalam fuzokugo tetapi berbeda dengan Jodoshi (kata kerja bantu). Sebagian besar dilekatkan pada taigen (kata yang dapat menjadi subjek), yogen (kata yang dapat menjadi predikat), atau kata majemuk yang bisa berubah bentuk, sehingga bisa membentuk sebuah bunsetsu dan dapat menunjukkan makna tertentu”. Beberapa pendapat yang memberikan definisi tentang joshi di atas, dapat diketahui bahwa joshi merupakan kata bantu yang termasuk fuzokugo (kelas kata yang dengan sendirinya tidak dapat menjadi bunsetsu), karena saat berdiri sendiri tidak memiliki arti, maka harus dilekatkan pada jenis kelas kata lainnya yang termasuk dalam jiritsugo (kelas kata yang dengan sendirinya dapat menjadi bunsetsu) agar memiliki makna yang jelas. Selain itu, joshi menunjukkan hubungan antara kata yang satu dengan kata yang lainnya, serta untuk menun jukkan sikap, pendapat, dan perasaan dari pembicara. Meskipun menunjukkan hubungan kata yang satu dengan yang lainnya, tetapi joshi bukan sebagai konjugasi (penghubung antar kalimat).

17

A.2. Jenis Joshi (partikel) Hirai (dalam Sudjianto, 2004:181-182), membagi joshi berdasarkan fungsinya menjadi empat macam, yaitu: a. Kakujoshi Joshi yang termasuk dalam kakujoshi pada umumnya dipakai setelah nomina untuk menunjukkan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lainnya. Joshi kelompok ini misalnya: ga, no, o, ni, e, to, yori, kara, de, dan ya. Selain contoh joshi di atas, joshi とも juga bisa digolongkan dalam kakujoshi, karena joshi ini juga dilekatkan setelah meishi (kata benda). Contoh : サービス料 とも合計一万五千円です。 Meishi Chino (2002:102) b. Setsuzokujoshi Joshi yang termasuk dalam setsuzokujoshi dipakai setelah yoogen (dooshi, ikeiyooshi, na-keiyooshi) atau setelah jodooshi untuk melanjutkan kata-kata yang ada sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini misalnya: ba, to, keredo, keredomo, ga, kara, shi, temo (demo), te (de), nagara, tari (dari), noni, node. Joshi と も juga termasuk dalam setsuzokujoshi, karena joshi ini juga dipakai setelah dooshi (kata kerja), i-keiyooshi (kata sifat bentuk-i), na-keiyooshi (kata sifat bentuk-na). Contoh : この事故で死んだ人は、多く とも百人ぐらいだろう。

18

i-

keiyooshi (kata sifat bentuk i) Chino (2002:102)

あの人ならどんな事があろう とも、最後まで頑張るだろう。 Dooshi (kata kerja) Chino (2002:103) c. Fukujoshi Joshi yang termasuk fukujoshi dipakai setelah berbagai macam kata. Seperti kelas kata fukushi, fukujoshi berkaitan erat dengan bagian kata berikutnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya wa, mo, koso, sae, demo, gurai, nado, nari, yara, ka. d. Shuujoshi Joshi yang termasuk shuujoshi pada umumnya dipakai setelah berbagai macam kata pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan suatu pernyataan, pertanyaan, larangan, seruan, rasa haru, dan sebagainya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya: ka, kashira, na, yo, ne.

Isao (2000:345-346) membagi joshi (partikel) menjadi lima, joshi-joshi tersebut terdiri atas : 1. 格助詞 「が、を、二、と、で、へ、から、まで、より」のように名詞と述語 との関係表す助詞を格助詞と呼びます。 ”Kakujoshi adalah joshi yang menunjukkan hubungan antara kata benda dan predikat, misalnya seperti (ga, o, ni, de, e, kara, made, yori)”.

19

2. 並立助詞 名詞と名詞の間に置かれる「と、や、か」などは並立助詞と呼ばれま す。 ”Heiritsujoshi adalah joshi yang diletakkan antara kata benda dan kata benda. Misalnya seperti (to, ya, ka) dan lain-lain”. 3. 終助詞 「ね、よ、よね、か、は、ぞ、さ」など主に文末に置かれます。聞き 手や出来事に対する話し手の表す助詞を格助詞と呼びます。 ”Shuujoshi adalah joshi yang diletakkan di akhir kalimat. Joshi ini menunjukkan sikap pembicara terhadap suatu hal atau terhadap pendengar”. 4. とりたて助詞 学校文法で係助詞や副助詞と呼ばれる「ば、も、だけ、しか、ばかり」 などです。 ”Dalam tata bahasa di lembaga pendidikan, toritatejoshi sering disebut dengan keijoshi atau fukujoshi. Misalnya seperti (ba, mo, dake, shika, bakari)”. 5. 接続助詞 日本語教育では学校文法で言う接続助詞の「手」や「足り」などを動 詞の活用形として切り離して考えないのが普通です。 ”Dalam dunia pendidikan bahasa Jepang, tata bahasa di lembaga pendidikan yang disebut dengan setsuzokujoshi, seperti (te) dan (tari) dan lainnya, biasanya bukan sebagai bentuk yang terpisah”.

20

Sedangkan jenis joshi dalam 口語文法, (昭和 61 年:64-75), terdiri atas: 1.格助詞 格助詞は主として体言に付く。そうして、その体言が、同じ文の中他 の語に対してどんな関係に立つかを示す。「が、の、を、に、へ、 と、 から、より、で、や」 ”Kakujoshi adalah joshi yang sebagian besar dilekatkan pada taigen (jenis kata yang dapat menjadi subjek), sehingga menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata yang lain dalam kalimat yang sama, dan menunjukkan makna tertentu. Misalnya: が、の、を、に、へ、と、から、より、で、 や”. 2.接続助詞 接続助詞は用言または活用連語に付いて、前の意味を、後の活用連語 に続ける。「ば、と、ても、けれど(も)、が、のに、ので、から 、 し、て(で)、ながら、たり(だり)。 ”Setsuzokujoshi adalah joshi yang dilekatkan pada yogen dan katsuyorengo. Setsuyokujoshi menunjukkan makna pada kata sebelumnya. Setsuzokujoshi dilekatkan dibelakang katsuyorengo. Misalnya ば 、 と 、 て も 、 け れ ど (も)、が、のに、ので、から、し、て(で)、ながら、たり(だ り)”. 3.副助詞 副助詞は格助詞・接続助詞などとは違って、体言に付くとか用言付く とかに限らず、色々の語に付いて、副詞のように、下の語にかかって

21

いく。「は、も、こそ、さえ、でも、しか、まで、ばかり、だけ、 ほ ど、くらい(ぐらい)、など、なり、やら、か」 。 ”Fukujoshi adalah joshi yang dilekatkan pada berbagai jenis kata. Tidak hanya dilekatkan pada yogen atau taigen saja. Fukujoshi berbeda dengan kakujoshi dan setsuzokujoshi. Fukujoshi seperti fukushi yang bisa dilekatkan pada berbagai jenis kata. Misalnya は、も、こそ、さえ、でも、しか、まで、 ばかり、だけ、ほど、くらい(ぐらい)、など、なり、やら、か ”. 4.終助詞 終助詞は文の終わりか、文節の切れ目に付いて、疑問・禁止・感動・ 強めなどを現す。「か、な、な(あ)、ぞ、とも、よ、ね、さ」 。 ”Shujoshi adalah joshi yang dilekatkan pada akhir kalimat. Jenis joshi ini menunjukkan penekanan, rasa haru, larangan, dan pertanyaan. Misalnya か、 な、な(あ)、ぞ、とも、よ、ね、さ ”. Pembagian Joshi yang telah dibahas pada teori di atas, dapat diketahui bahwa kakujoshi merupakan joshi yang dilekatkan pada taigen (jenis kata yang bisa menjadi subjek), jenis kata ini diisi oleh meishi (kata benda), sedangkan setsuzokujoshi adalah joshi yang dilekatkan pada yoogen (jenis kata yang bisa menjadi predikat), yoogen terdiri atas dooshi (kata benda), keiyooshi (kata siifat bentuk-i), dan keiyoodooshi (kata sifat bentuk-na). Sesuai dengan batasan masalah yang telah diungkapkan pada bab I, bahwa dalam penelitian ini hanya akan dibahas tentang joshi とも khususnya yang berjenis kakujoshi dan setsuzokujoshi.

22

B. Makna Menurut Sutedi (2003:103), semantik ( 意 味 論 ) merupakan salah satu cabang linguistik (言語学) yang mengkaji tentang makna. Dari pendapat Sutedi tersebut bahwa kajian semantik berupa makna. Sedangkan Keraf (1991:159), memberikan definisi tentang semantik yang merupakan cabang ilmu bahasa yang meneliti tentang makna dalam bahasa tertentu, mencari asal-usul dan perkembangan arti suatu kata, mempelajari klasifikasi perubahan kata-kata atau bentuk bahasa sebagai faktor dalam perkembangan bahasa. Definisi semantik dalam 日本語辞典 (1992:11), adalah 意味を研究する分野を意味論という。 ”Semantik adalah bidang ilmu yang meneliti tentang makna”. Sedangkan definisi semantik dalam Encyclopedia of Contemporary Knowledge 大 辞典 (昭和 58 年: 816) 意味論とは言語学の一部門で、言葉の意味を関する研究する分野、音 韻論や文法(文法論)に対している。 ”Semantik merupakan salah satu cabang ilmu bahasa yang bidang kajiannya berhubungan dengan makna kata. Juga berhubungan dengan fonologi dan tata bahasa (ilmu tata bahasa)”. Menurut Ferdinad de Saussure (dalam Chaer ,1994:285-286), menyatakan bahwa teori tanda linguistik yaitu setiap tanda linguistik atau tanda bahasa yang terdiri atas dua komponen, yaitu komponen Signifian atau ”yang menyatakan” yang wujudnya berupa runtunan bunyi, dan komponen Signifie atau ”yang diartikan” yang wujudnya berupa pengertian atau konsep (yang dimiliki oleh Signifian). Misalnya saja tanda linguistik berupa (ditampilkan dalam bentuk

23

ortografis) <meja>, terdiri dari komponen Signiafian, yakni berupa runtunan fonem /m/, /e/, /j/, /a/ : dan komponen Signifienya berupa konsep atau makna ’sejenis perabot kantor atau rumah tangga’. Tanda linguistik ini berupa runtunan fonem konsep yang dimiliki runtunan fonem itu mengacu pada sebuah referen di luar bahasa, yaitu ”sebuah meja”. Menurut teori yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure, Chaer (1994:287), menyimpulkan bahwa makna adalah ’pengertian’ atau ’konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik.

B.1. Jenis Makna Chaer (1994:289-296), membagi jenis makna menjadi dua belas macam, yaitu: makna leksikal, makna gramatikal, makna kontekstual, makna referensial, makna nnon-referensial, makna denotatif, makna konotatif, makna konseptual, makna asosiatif, makna kata, makna ideom, dan makna peribahasa. Chaer (1994:289-296), berpendapat bahwa makna gramatikal adalah makna yang baru ada kalau terjadi proses gramatikal, seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi. Misalnya dalam proses sintaksisasi kata-kata adik, menendang, dan bola menjadi kalimat ’adik menendang bola’, melahirkan makna gramatikal: adik bermakna pelaku, menendang bermakna aktif, bola bermakna sasaran. Sedangkan Djajasudarma (1999:7-16), membagi makna menjadi empat belas macam, yaitu: makna sempit, makna luas, makna kognitif, makna konotatif, makna emotif, makna referensial, makna konstruksi, makna leksikal dan makna gramatikal, makna idesional, makna preposisi, makna pusat, makna piktorial, dan makna ideomatik. Menurut Djajasudarma (1999:7-16), makna gramatikal adalah makna

24

yang menyangkut hubungan intra bahasa atau makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata di dalam kalimat. Definisi makna gramatikal dalam Kamus besar bahasa Indonesia, (1996:619), yaitu makna yang didasarkan atas hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya hubungan antara kata dan kata lain dalam frase atau klausa. Kalimat bahasa Jepang terbentuk dari kumpulan beberapa tango, masingmasing tango (kata) dapat bediri sendiri dan memiliki arti yang pasti, tetapi ada juga yang tidak memiliki arti tertentu tanpa bantuan tango yang lain yang dapat berdiri sendiri. Tango (kata) yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak memiliki arti tertentu disebut fuzokugo (termasuk di dalamnya joshi (partikel) dan jodoshi (kata kerja bantu)), (Sudjianto, 2004:137). Dari pendapat Sudjianto tersebut, dinyatakan bahwa joshi tidak akan memiliki arti jika tidak digabungkan dengan jenis kata lain yang termasuk dalam jiritsugo (jenis kelas kata yang dengan sendirinya dapat menjadi bunsetsu). Begitu pula joshi とも yang termasuk dalam joshi, partikel ini tidak akan memiliki arti jika tidak digabungkan dengan jenis kata yang lain yang termasuk dalam jiritsugo. Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh Chaer dan Djajasudarma, bahwa makna gramatikal merupakan makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya kata di dalam kalimat, berfungsinya kata tersebut bisa terjadi karena adanya proses grammatikal. Maka makna gramatikal joshi と も baru ada kalau terjadi proses gramatikal. Proses gramatikal tersebut berupa pelekattan joshi とも pada jenis kelas kata lain yang termasuk dalam jiritsugo. Misalnya :

少なくとも三十人は集まるだろう。 ”Mungkin sekurrang-kurangnya berkumpul 30 orang”

25

(日本語文型辞典, 1998:358) Dari kalimat di atas, joshi とも digabungkan dengan jenis kata keiyoshi (kata sifat bentuk-i yang berakhiran く) yaitu 少なく dan memiliki makna gramatikal ”untuk memperkirakan jumlah minimum”. Tanpa digabung dengan jenis kata yang termasuk dalam jiritsugo, maka joshi とも tidak akan memiliki arti.

B.2. Makna Joshi (Partikel) とも Makna joshi と も dalam 日 本 語 教 師 と 学 習 者 の た め の 文 型 辞 典 (1998:258-259) terdiri atas: 1. ...とも、 「A-くとも」、 「A-かろうと(も)」 1

田中さんの送別会には、少なくとも30人は集まるだろう。 ”Dalam acara perpisahan tanaka, sekurang-kurangnya berkumpul 30 orang”.

2

どんなに苦しくとも、最後まで諦めないで頑張るつもりだ。 ”Bagaimanapun susahnya, saya bermaksud untuk tetap bersemangat dan tidak akan menyerah sampai akhir”.

3

どんなに辛かろうと、苦しかろうと必ずやり遂げてみせます。 ”Bagaimanapun sukarnya dan pedihnya, saya harus bisa melakukan”.

イ形容詞「-く」、「かろう」、の形に付く。話し言葉では、「- く ても」となるのが普通である。① は「そのように見積もっても」の 意味で数量を見積もる表現が続く。「多くとも10人」「長くとも 3 0分」「遅くとも5時までに」などが同様の活用である。③ のよ う に、「-かろうと」が2度繰り返される場合は「も」が省略される こ とが多い。

26

”i-keiyoshi 「く」、「かろう 」diikuti bentuk とも. Biasanya dalam bentuk bahasa lisan lebih sering digunakan bentuk 「-くても」. Seperti contoh no 1, maknanya menunjukkan suatu perkiran. Misalnya : (sebanyak-banyaknya 10 orang), (selama-lamanya 30 menit), (selambat-lambatnya 5 jam). Pada contoh no 3, jika 「かろう」diulang sebanyak 2 kali, maka 「も」 sering dihilangkan”. 2. V – ようと(も) 1

たとえ両親に反対されようとも、彼女と結婚するつもりだ。 ”Saya bermaksud tetap menikah dengan dia, meskipun berlawanan dengan keinginan kedua orang tua”

2

たとえ失敗しようとも、やると決めたとは実行する。 ”Meskipun akan gagal, karena telah saya putuskan maka akan saya kerjakan”.

3

どんな苦労があろうとも、二人で助け合って幸せな人生を歩んで ゆきたい。 ”Bagaimanapun susahnya penderitaan itu, saya ingin menjalalani hidup berdua dan bahagia dengan saling membantu”

V-ようともは「V-ても」の書き言葉的な表現で「どのような行動を とっても・どのような状況があっても」という意味を表す。2度繰り 返される場合は「も」が省略されることが多い。 ” V - よ う と も merupakan bentuk tulis dari V - て も . Memiliki arti (meskipun ada keadaan.... atau meskipun melakukan...). jika bentuk V-よう とも digunakan dua kali secara berulang-ulang, maka 「も」dihilangkan. 3. であっろうと(も)、 「N / Na であろうと(も)」 1

病人であろうと年寄りであろうと、何の配慮もなしに、敵は攻撃 を仕掛けてくる。

27

”Musuh mulai datang menyerang, tanpa ada pertimbangan apapun, meskipun terhadap orang yang sakit atau orang yang sudah tua”. 2

たとえ健康であろうと中年を過ぎたら、定期健診を受けたほうが いい。 ”Meskipun sehat, tiap setengah tahun sekali sebaiknya memeriksakan kesehatan”

3

公明な僧侶であろうとも、迷いを断てないこともある。 ”Meskipun biksu yang termashur, pernah mengalami kesesatan”

「どちらの場合であっても」の意味。う後ろには事態に変わりがない ことを示す表現が続くことが多い。2度繰り返される場合は「も」が 省略されることが多い。 ”Menunjukkan makna (meskipun ada keadaan yang bagaimana pun), pada klausa berikutnya menunjukkan ungkapan yang tidak berubah dan akan tetap dilanjutkan. Jika bentuk であろうとも dipakai dua kali secara berulang. Ada kalanya 「も」 dihilangkan”.

Chino (2002:102-104), membagi makna joshi (partikel) と も menjadi tujuh macam, yaitu: 1. Bermakna ”kedua-duanya, kesemuanya, (tiga dan seterusnya)”, jika dipakai setelah bilangan atau penjumlahan. a. ここにいる人たちは、三人とも大学で言語学を勉強しました。 Ketiga orang di sini itu belajar ilmu bahasa di universitas. [secara harfiah mengenai orang yang ada di sini , ketiga-tiganya] b. このセーターは、二枚とも M サイズですか。 Apakah baju hangat ini kedua-duanya berukuran sedang? 2. Bermakna ”sekurang-kurangnya, kebanyakannnya, selambat-lambatnya,dan lain-lain”, jika diletakkan setelah adjektiva-ku (tomo menunjukan perkiraan maksimum atau minimum). a. この家なら、少なくとも一億円でしょう。 Rumah ini sekurang-kurangnya berharga 100 juta yen. b. この事故で死んだ人は、多くとも百人ぐらいだろう。 Jumlah korban dalam kecelakaan ini paling banyak 100 orang. 3. Bermakna ”termasuk” (menunjukkan kesertaan) a. サービス料とも合計一万五千円です。

28

Jumlah semuanya adalah ¥15.000, termasuk biaya pelayanan. b. 運賃ともで、五万になりますか。 Termasuk angkutan biayanya ¥50.000. 4. Bermakna ”meskipun, tidak masalah” (penekanan pengandaian), jika dipakai setelah kata kerja-o. a. あの人ならどんな事があろうとも、最後まで頑張るだろう。 Mengenai orang itu, apapun yang akan terjadi dia akan terus bertahan. b. 明日は雪が降るだろうとも、行くつもりだ。 Meskipun besok akan turun salju, saya berniat untuk tetap pergi. 5. Bermakna ”baik ... maupun siapa saja, maupun siapa saja”, jika berbentuk ともあろう (nomina) が. a. 首相ともあろう人が、そんなことをして平気だとは信じられない。 Baik perdana menteri, maupun siapa saja, yang dapat melakukan hal semacam itu dengan tenang adalah sungguh luar biasa. Atau saya tidak bisa percaya jika ada seseorang yang dalam posisinya sebagai perdana menteri atau siapa saja dapat melakukan hal semacam itu tanpa rasa ragu. b. 大学の学長ともあろう人が、あんなにビジョンがないのでは困る。 Baik presiden universitas, maupun siapa saja, jika tidak memiliki wawasan berpikir seperti itu akan menyusahkan saja. 6. Bermakna ”sulit untuk menyatakan ... atau...”, jika muncul setelah kata yang berlawanan arti dan diikuti kata 言 え な い ’ ienai’. Joshi と も menunjukkan dua hal yang berlawanan arti. b. 多田さんは、あの映画はいいとも悪いとも言えないと言っていま した。 Kata tada ia tidak bisa mengatakan film itu bagus atau tidak. Atau kata tada sulit untuk mengatakan apakah film itu bagus atau tidak. c. その値段は、高いとも安いともいえませんね。 Sulit untuk mengatakan apakah harga itu mahal atau murah. 7. Bermakna ”tentu, benar, silahkan”, jika terletak pada akhir kalimat. と も menambahkan keputusan untuk pernyataan positif. a. この本を借りていいですか。 Boleh saya pinjam buku ini? いいとも。 Tentu boleh b. 明日の試合に行きますか。 Apakah kamu akan pergi ke pertandingan besok? 行くとも。 Tentu saya pergi. Teori yang terakhir yang barkaitan dengan makna beserta pemakaian joshi とも terdapat dalam 基礎日本語活用辞典, (1988, 1222-1223), yaitu:

29

1. 「とも」disertakan pada meishi dalam bentuk 「とも」atau 「ともに」 yang memiliki arti (keduanya, masing-masing, termasuk). Misal pada kalimat berikut: 1

京都,奈良ともに古い町だ。 (Kyoto, Nara kedua-duanya adalah kota lama.)

2

金・サービス料ともに1割ずつだ。 (Pajak dan biaya pelayanan masing-masing 10 persen)

3

この雑誌は送料ともで1000円する。 (Majalah ini termasuk ongko kirim hahrganya 1000 yen.)

Pemakaian : apabila disertakan pada kata yang menunjukkan bilangan, dipakai pula untuk menyebutkan hal yang lebih dari dua. Misal: うちの子供は3人とも男だ。 (Anak saya ketiga-tiganya laki-laki.) Dipakai pula sebagai fukushi dalam bentuk ともに, misal: あの兄弟はともにテニスが上手だ。 (Kakak beradik itu kedua-duanya pandai bermain tenis.) 2. 「 と も 」 disertakan pada bentuk renyoukei (perubahan bentuk verba yang mencakup bentuk sopan (masu), bentuk sambung (te), bentuk lampau (ta), (sutedi, 2003:48)) dari keiyooshi yang menunjukkan taraf atau derajat (agak resmi) batas kira-kira dari taraf. Misal: レポートは遅くともに来週中に出してください。 (Selambat-lambatnya paper harus diserahkan pada minggu depan.)

30

3. 「とも」disertakan pada dooshi yang diikuti (O う/Yoo おう), atau bentuk shushikei (verba bentuk kamus atau yang digunakan di akhir kalimat) dari keiyooshi (ragam formal yang agak kuno) berarti ”meskipun berkeadaan seperti itu tapi harus lagi”. Misal: 貧しくとも幸せだった。 (Meskipun miskin, kami merasa bahagia.) Pemakaian : bentuk なくともいい (menunjukkan bahwa hal itu tidak perlu). と も disertakan pada bentuk shushikei dari dooshi, merupakan ungkapan bergaya kuno. Misal: 花は枯れるとも実は残る。 (meskipun bunganya telah mengering tetapi buahnya akan tetap ada.) 4. 「 と も 」 disertakan pada bentuk shushikei (verba bentuk kamus atau yang digunakan di akhir kalimat) dari kata yang berkonjugashi (ragam lisan) menunjukkan perasaan yang merupakan hal yang diyakini dengan kuat. Misal: 「君も一緒に行くのかい」 (Kamu pun ikut pergi bersama?) 「行くとも」 (tentu saja pergi)

Analisis makna joshi とも dalam penelitian ini menggunakan teori yang terdapat dalam 日本語文型辞典, teori yang dikemukakan oleh Naoko Chino dan juga teori yang terdapat dalam 基 礎 日 本 語 活 用 辞 典 . Naoko Chino membagi makna joshi とも menjadi tujuh macam beserta pemakaiannya. Berdasarkan teori

31

yang dikemukakan oleh Naoko Chino tersebut akan dilengkapi oleh teori yang terdapat dalam 日本語文型辞典 dan teori yang terdapat dalam 基礎日本語活用 辞 典 . Sesuai dengan ketiga teori tersebut, joshi と も bisa berfungsi sebagai Kakujoshi dan Setsuzokujoshi. Hal ini sesuai dengan batasan masalah yang ada, yaitu hanya berkaitan dengan makna joshi と も beserta pemakaiannya yang berjenis Kakujoshi dan Setsuzokujoshi. Sehingga dengan menggunakan ketiga teori yang ada, maka akan lebih mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.

32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian `

Djajasudarma (1993:8), mengemukakan bahwa

metode penelitian

deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi; maksudnya membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang

diteliti. Metode ini dikatakan pula

sebagai pencarian data dengan interpretasi yang tepat. Sedangkan Moleong (2005:6), memberikan pengertian tentang penelitian kualitatif, yaitu penelitan yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan beberapa metode alamiah. Merujuk pada pendapat yang disampaikan oleh Moleong tersebut, penelitian kualitatif menggunakan cara deskripsi berupa kata-kata dan bahasa. Hal ini dikarenakan di dalam penelitian bahasa, metode penelitian deskriptif cenderung digunakan dalam penelitian kualitatif terutama dalam mengumpulkan

32

33

data, serta menggambarkan data secara ilmiah. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, videotape, dokumen pribadi, catatan dan memo, dokumen resmi lainnya (Moleong, 2005:11). Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif. Maksudnya, metode penelitian deskriptif digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan hasil analisis secara jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Data-data tersebut berupa kata-kata atau kalimat yang di dalamnya terdapat makna joshi とも, dan bukan berupa angka.

B. Sumber Data Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2005:157), menyatakan bahwa data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dokumen dan lain-lain terbagi atas sumber data tertulis, foto, dan statistik. Sumber data dalam penelitian ini, yaitu: Majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 1, 2, 8, 9, 10 dan Majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 1, 2, dan 3. Majalah ini merupakan majalah yang diterbitkan dalam bahasa Jepang. Penerbitnya adalah Dainippon Insatsu Kabushikigaisha. Majalah Nikkei Monozukuri memberikan informasi tentang hasil-hasil teknologi terbaru yang ada di Jepang, serta perkembangan perusahaanperusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi yang ada di Jepang. Dari majalah tersebut, peneliti berusaha mendeskripsikan makna joshi と も yang berjenis kakujoshi dan setsuzokujoshi, serta pemakaiannya.

34

C. Teknik Pengumpulan Data Data diperoleh melalui studi pustaka terhadap majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 1, 2, 8, 9, 10 dan Majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 1, 2, dan 3, tentunya yang berkaitan dengan joshi とも . Proses pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu: 1. Mengumpulkan majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 1, 2, 8, 9, 10 dan Majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 1, 2, dan 3. 2. Mencari data berupa joshi とも yang terdapat pada delapan edisi majalah tersebut. 3. Menandai setiap joshi とも yang terdapat pada delapan majalah tersebut. 4. Membuat kartu data. 5. Menggolongkan joshi とも yang berjenis Kakujoshi dan Setsuzokujoshi.

D. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2005:248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

35

orang lain. Dalam penelitian ini, pengertian analisis data di atas dapat dirumuskan menjadi beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menganalisis data, yaitu: 1. Menggaris bawahi data yang telah dikumpulkan, yaitu berupa joshi とも yang terdapat dalam kalimat atau kata pada majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 1, 2, 8, 9, 10 dan tahun 2006 edisi 1, 2, dan 3, 2. Tahap selanjutnya yaitu menganalisis pemakaian joshi と も tersebut beserta maknanya sesuai dengan teori yang ada. 3. Mendeskripsikan hasil analisis. 4. Menyimpulkan hasil analisis. 5. Melaporkan hasil analisis

E. Prosedur Penelitian Arikunto (2002:19), berpendapat bahwa yang disebut dengan prosedur penelitian adalah langkah-langkah penelitian. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah: 1. Pembuatan rancangan penelitian, terdiri atas: a. Memilih masalah, yaitu tentang makna joshi (partikel) と も yang berjenis kakujoshi dan setsuzokujoshi. b. Melakukan studi pendahuluan. c. Merumuskan masalah. d. Menentukan sumber data, yaitu majalah Nikkei Monozukuri. 2. Pelaksanaan penelitian, langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

36

a. Mengumpulkan data dari majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 1, 2, 8, 9, 10 dan Majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 1, 2, dan 3. b. Melakukan analisis data. c. Menarik kesimpulan. 3. Pembuatan laporan penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengantar Joshi と も

yang berjenis kakujoshi dan setsuzokujoshi yang akan

dianalisis dalam penelitian ini diperoleh data kepustakaan berupa majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 1, 2, 8, 9, 10 dan majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 1, 2, 3. Adapun data yang diperoleh dari majalah Nikkei Monozukuri tersebut untuk memberikan jawaban pada rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana makna gramatikal joshi (partikel) と も dalam majalah Nikkei Monozukuri (日経ものづくり) tahun 2005-2006 ? 2. Bagaimana pemakaian joshi (partikel) とも yang terdapat dalam kalimat pada majalah Nikkei Monozukuri (日経ものづくり) tahun 2005-2006 ?

B. Hasil dan Pembahasan

37

Hasil penelitian ini berupa data (kalimat-kalimat) yang di dalamnya terdapat makna gramatikal serta pemakaian joshi とも yang berjenis kakujoshi dan setsuzokujoshi pada majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 1, 2, 8, 9, 10 dan majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 1, 2, 3, kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan kartu data yang telah dibuat. Kartu data tersebut misalnya: NM (2005/I/21):K, maksudnya data tersebut diambil dari NM (majalah Nikkei Monozukuri), 2005 (tahun terbit), I (edisi majalah), 21 (halaman majalah), dan : K (jenis joshi, “K” maksudnya adalah kakujoshi), sedangkan :S (setsuzokujoshi). Sehingga untuk kartu data dari NM (2005/I/21):K berarti data tersebut diambil dari majalah 36 Nikkei Monozukuri tahun 2005, edisi I, halaman 21, dan data tersebut berjenis kakujoshi. Data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk tabel yaitu:

Tabel 1 (majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 1) Kalimat Jenis joshi kakujoshi ブロック上面とヘッド下

Makna Menyatakan

面水平で、左右バンクと

kesertaan

も同一平面上にある。 リコーの例は、一貫生産 kakujoshi により安価な製品を市場 に投入するという効果だ けを見ると、背景として 掲げたコスト削減への直 接的な対応策ともとれる。

Keterangan NM (2005/I/21):K

(termasuk / juga) Menyatakan kesertaan (termasuk / juga)

NM (2005/I/44):K

38

両方とも極めてあいまい kakujoshi

Menunjukkan

で、ものの見方一つで数

penjumlahan

値が大きく変わる可能性

NM dari (2005/I/100):K

unsur yang terlibat (kedua-duanya)

が高い。 QC 工程表には各工程で管 kakujoshi 理すべき結果系の特性と 原因系の特性を記述する

Menyatakan

NM

kesertaan

(2005/I/114):K

(termasuk / juga)

が、各工程とそこで発生 する不具合を二元表を示 したものが「保証の網」で あり「 QA ネットワーク」 とも呼ばれている。 日本、欧州の同賞の記事 kakujoshi が2本とも 10 位以内に入 った。 定置型については、2005 kakujoshi 年にいよいよ家庭用のコ

Menunjukkan penjumlahan

NM dari (2005/I/146):K

unsur yang terlibat (kedua-duanya) Masing-masing

NM (2005/I/156):K

ージェネレーションシス テ イ ムとして商品化が始 まる見通しで、各社とも 商品化の製品の詰めに躍 起です。 カラダは小さくとも技術 setsuzokujoshi

Meskipun…,tapi… NM

39

(2005/I/141):S

は超一流。

Tabel 2 (majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 2) Kalimat Jenis joshi kakujoshi デイスカッションは社内の

Makna Menyatakan

Keterangan NM

技術だけでなく、部品業

kesertaan

(2005/II/63):K

者や金型業者など、外部

(termasuk / juga)

の人間とも頻繁に行われ ている。 センプル価格は 2 品種と kakujoshi も 770 円。

Menunjukkan

NM

penjumlahan dari (2005/II/149):K unsur yang terlibat

計画達成向けに、各社と kakujoshi

(kedua-duanya) Masing-masing

(2005/II/160):K

も積極的な新車投入を行 っている。 ニセモノは、既に市場で setsuzokujoshi

Menunjukkan

ヒットしているものや、

perkiraan

他社が苦労して発明また

minimum (sekurang-

は発明した技術などにた kurangnya) だ乗りすることで、少な くとも過ぎの七つ”メリ ット”を不正に手に入れ る。

NM

NM (2005/II/50):S

40

Tabel 3 (majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 8) Kalimat Jenis joshi kakujoshi 同社は、生産革新活動の一

Makna Menyatakan

Keterangan NM

環として直接作業比率の向

kesertaan

(2005/VIII/28):K

上にも努めており、部品の

(termasuk / juga)

内製化はこうした活動とも 連携している。 A トラック、B トラックと kakujoshi も 180 名、C トラック 100 名。

Menyatakan

NM

kesertaan

(2005/VIII/74):K

(termasuk / juga)

Tabel 4 (majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 9) Kalimat Jenis joshi kakujoshi フィルタを清掃するとい

Makna Menunjukkan

う、顧客にとって分かり

penjumlahan dari (2005/IX/56):K

やすい機能に加えて、実

Keterangan NM

unsur yang terlibat (kedua-duanya)

際に装置やフィルタが稼 動してフィルタの表面が きれいになっていく様子 を顧客が目で見て実感で きることが奏功し、両者 の製品ともヒット商品な っている。 エンジンやボデ イなどの担 kakujoshi

Menyatakan

NM

41

kesertaan

当部署とも連携を取って いくことが必要だ。 例えば、2006 年度末まで setsuzokujosh には自工会の 14 社すべて

i

(2005/IX/186):K

(termasuk / juga) Menunjukkan

NM

perkiraan

(2005/IX/27):S

minimum が、少なくとも 1 社の取引 (sekurang先と PDQ 基準を宣言。

kurangnya)

Tabel 5 (majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 10) Kalimat Jenis joshi kakujoshi また、両者ともはんだ付

Makna Menunjukkan

Keterangan NM

けが苦手だ。

penjumlahan dari (2005/X/32):K unsur yang terlibat

独創工場が現れ始めたの kakujoshi

(kedua-duanya) Menyatakan

NM

は、セル生産の限界が見

kesertaan

(2005/X/53):K

(termasuk / juga)

えてきたこととも 関係が 深い。 両方とも実施する計画は Kakujoshi な い 」 の は 11,7% だが 、 少なくともどちらかを既

Menunjukkan

dan

penjumlahan dari (2005/X/106):K

setsuzokujoshi

unsur yang terlibat (kedua-duanya)

に実施しているという回 答は 60%超える。

NM

Dan menunjukkan perkiraan minimum (sekurang-

42

テレマテイクスを背景に採 kakujoshi

kurangnya) Menunjukkan

用が進んでいるのが

penjumlahan dari (2005/X/240):K

「 MOST (Media Oriented

NM

unsur yang terlibat (kedua-duanya)

Systems Transport) 」 と 「 IDB-1394」 。 両 者 と も オーディオ、ビデオ、ナ ビゲーションといったマ ルチメディア向けの通信 プロトコル。 このため販売店とも密接 kakujoshi

Menyatakan

NM

に連携しますね。

kesertaan

(2005/X/310):K

他社とも付き合いがある kakujoshi

(termasuk / juga) Menyatakan

NM

なんて、ちょっと気にな

kesertaan

(2005/X/322):K

るからね。

(termasuk / juga)

Tabel 6 (majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 1) Kalimat Jenis joshi kakujoshi 対応を進めているが、既

Makna Menyatakan

存製品、開発中の製品と

kesertaan

も完了するのは難しい。 周辺、部品を検討うして kakujoshi いる他の設計者とも、連

Keterangan NM (2006/I/91):K

(termasuk / juga) Menyatakan

NM

kesertaan

(2006/I/155):K

43

(termasuk / juga)

絡しあって設計を進めて おり、さまざまな概念事 項や提案事項にも、周囲 と相談しながら的確に対 応できる。 両シリーズとも、ダイヤ kakujoshi

Menunjukkan

ルゲージに採用している

penjumlahan dari (2006/I/185):K

NM

unsur yang terlibat

超硬製測定了を搭載。 チームワークを大切にし、kakujoshi

(kedua-duanya) Menyatakan

NM

何があってもみんなで支

kesertaan

(2006/I/210):K

(termasuk / juga)

え合い、失敗しても決し て個人を積めることはし ない。また、能力・意欲 とも高い人がたくさんい て、刺激を受けながら成 長できるのも魅力ですね。 setsuzokujosh 職人技のすべてを否定す るわけだはないが、少な

i

Menunjukkan

NM (2006/I/32):S

perkiraan minimum

くとも合わせが価値を生

(sekurangんでるとは言い難かった。 kurangnya) Tabel 7 (majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 2) Kalimat

Jenis joshi

Makna

Keterangan

44

その価格で両方とも?

kakujoshi

Menunjukkan

NM

penjumlahan dari (2006/II/81):K unsur yang terlibat 同社の成形法は、2 枚のブ kakujoshi ランクを両側ともレーザ 溶接し、液圧膨らませる。

(kedua-duanya) Menunjukkan

NM

penjumlahan dari (2006/II/118):K unsur yang terlibat

この結果、少なくとも対 setsuzokujoshi

(kedua-duanya) Menunjukkan

NM

象とするユーザー一層の

perkiraan

(2006/II/101):K

範囲使いやすさのレベル

minimum (sekurang-

において、より良くなっ kurangnya) た製品が増えているのは 事実だろう。 ぶな林です。夏には広葉 setsuzokujoshi

Meskipun…,

NM

樹の葉が鮮ざやかな緑に

tapi…

(2006/II/137):S

染まり、冬には落葉した 木々が真っ白な雪に覆わ れる。このブナ林が織り 成す美しい四季は、スイ ス時計の聖地、ジュラ渓 谷にも決して引けを取れ ない我々の真摯な時計造 りと一緒に、本物自然の

45

醍醐味を味わってほしが ったんです。たとえ、ど んなにコストが掛かろう とも。 価格については、顧客対 setsuzokujoshi

Menunjukkan

NM

応で変わるために公表し

perkiraan

(2006/II/163):S

ていないが、少なくとも

minimum (sekurang-

メグトロンよりは高くな kurangnya) るとしている。 90 年代の半ばを過ごした kakujoshi り、構造非戦形解析や熱 流体解析をやりたいと思

Menyatakan

NM (2006/II/84):S

kesertaan (termasuk / juga)

っても、ハード、ソフト とも高価で、操作が難し かった。 Tabel 8 (majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 3) Kalimat Jenis joshi kakujoshi 同フォーラムは自工会の

Makna Menyatakan

Keterangan NM

3次元図面ワーキンググ

kesertaan

(2006/III/59):K

ルプ(WG)とも連携。 ストッパは両端とも待ち kakujoshi 上がるためアンチバック 機構が解除されて、扉は

(termasuk / juga) Menunjukkan

NM

penjumlahan dari (2006/III/88):K unsur yang terlibat (kedua-duanya)

46

右方向に移動可能となる。 従って、扉を3枚とも左 kakujoshi

Menunjukkan

に寄せた時点ですべてが

penjumlahan dari (2006/III/88):K

連結され、間口 4 が空に

NM

unsur yang terlibat (kedua-duanya)

なった後、まとめて右に 移動できるようになる。 日本の強さの秘密は「擦り kakujoshi

Menyatakan

NM

合わせ」にあるうという認

kesertaan

(2006/III/93):K

識が高まる中で、日本の

(termasuk / juga)

技術者には自分の業務に はもちろんのこと、他部 門の人とも十分に議論が できるように深い知識が 求められている。 2段とも同じ種類の用紙 kakujoshi

Menunjukkan

を装着すれば、交換頻度

penjumlahan dari (2006/III/164):K

の軽減に効果がある。 外形寸法は各方向とも従 kakujoshi

NM

unsur yang terlibat (kedua-duanya) Masing-masing

NM (2006/III/165):K

来比1/3 以下幅 57X 高さ 53X 奥行き 57cm。 現在は、両航空会社とも kakujoshi

Menunjukkan

「原因が判明しており、点

penjumlahan dari (2006/III/225):K

検間隔の短縮異常はすぐ

unsur yang terlibat (kedua-duanya)

NM

47

に検知できるため、問題 ない」とのスタンス。 とくにここ 10 年での燃費 setsuzokujoshi 向上は目覚ましい上に、

Menunjukkan

NM

perkiraan

(2006/III/191):S

minimum

今後もさらに向上が見込

(sekurangまれるため、少なくとも 5

kurangnya)

~10 年はガソリンエンジ ンが重要な動力源野地位 を守っていくだろう。 ここまで、長々と計算式

kakujoshi

を並べたのは、タグチメ

Menyatakan

NM

kesertaan

(2006/III/116):K

(termasuk / juga)

ソッドの損失関数現実面、 理論面とも、裏付けがあ ることを理解してもらい たかったからである。 同氏が最も不満を感じた

kakujoshi

のは「正面から見ると攻撃

Menyatakan

NM

kesertaan

(2006/III/149):K

(termasuk / juga)

的とも感じるくらい強い 光出すのに、横から見る と点灯しているかどうか も分からないくらい視野 角が狭い」ことだった。 講義中心の「基礎」と、実

setsuzokujoshi

Menunjukkan

NM

48

際にプログラムを開発す

perkiraan

る「演習」を通し、少なく

minimum

ともリアルタイム OS 上で

(2006/III/37):S

(sekurangkurangnya)

デバイスドライバを C 言 語で開発できるエンジニ アを育てるという。

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah joshi と も yang berjenis kakujoshi dan setsuzokujoshi pada majalah Nikkei Monozukuri tahun 2005 edisi 1, 2, 8, 9, 10 dan majalah Nikkei Monozukuri tahun 2006 edisi 1, 2, 3, yaitu sebanyak 45 data. Data tersebut terdiri atas 35 data berjenis kakujoshi dan 10 data berjenis setsuzokujoshi. Sesuai dengan batasan masalah yang ada, untuk mempermudah dalam menganalisis data, data-data tersebut digolongkan menjadi kakujoshi dan setsuzokujoshi. Penerjemahan yang disertakan dalam analisis data merupakan hasil penerjemahan penulis yang telah diperiksakan pada dosen pembimbing. Analisis data joshi とも tersebut, sebagai berikut:

A. joshi とも yang berjenis kakujoshi 1. NM (2005/I/21) : K ブロック上面とヘッド下面水平で、左右バンクとも同一平面上にある。 “Pada permukaan atas blok dan pada permukaan bawah head adalah horizontal (datar), termasuk bagian kiri dan kanan dari banku (nama bagian mesin), bagian yang datar ada di atas”

49

Analisis: Joshi とも pada kalimat di atas dipakai setelah kata benda (meishi). Yaitu setelah kata 左右バンク (bagian kanan dan kiri dari banku (nama komponen dari mesin). Karena disertakan pada meishi, maka joshi とも di atas dapat digolongkan ke dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Jika と も disertakan pada meishi, maka memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Pada kalimat di atas, joshi とも mengikuti meishi yaitu 左右バンク と も sehingga memiliki makna “termasuk bagian kiri dan kanan dari banku (nama bagian dari mesin)”. Joshi とも di atas menunjukkan kesertaan (bermakna “termasuk”). Kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi と も di atas yaitu selain permukaan atas dari blok dan permukaan bawah dari head yang datar, bagian kanan dan kiri dari banku pada permukaan atasnya juga datar. Sehingga bagian yang datar (horizontal) tidak hanya pada bagian atas dari blok dan bagian bawah dari head, bagian atas dari banku juga datar.

2. NM (2005/I/44) : K リコーの例は、一貫生産により安価な製品を市場に投入するという効 果だけを見ると、背景として掲げたコスト削減への直接的な対応策と もとれる。 “Contoh yang diberikan riko (nama perusahaan) yaitu atas konsistensi produk jika dilihat hasil dari barang yang dijual ke pasar dengan harga murah, atas

50

dasar tersebut, termasuk dapat mengambil tindakan langsung dalam pengurangan biaya. Analisis: Pada kalimat di atas, joshi とも mengikuti kelas kata meishi (kata benda). Yaitu mengikuti kata 直接な対応策 (tindakan langsung). Karena disertakan pada meishi, maka joshi とも di atas dapat digolongkan ke dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). jika と も disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Pada kalimat di atas, と も menyatakan kesertaan yang ditandai dengan makna “termasuk’. Joshi と も pada kalimat di atas mengikuti meishi, yaitu: 直 接 な 対 応 策 と も , sehingga memiliki makna “termasuk tindakan langsung’. Kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi と も di atas, bahwa atas dasar pengurangan harga atau barang yang dijual ke pasar menjadi lebih murah, selain kegiatan lain, pengurangan biaya dalam produksi pun dapat dilakukan.

3. NM (2005/I/100) : K 両方とも極めてあいまいで、ものの見方一つで数値が大きく変わる可能 性が高い。 “Karena kedua-duanya benar-benar meragukan, ada kemungkinan yang tinggi tentang terjadinya perubahan besar dalam cara pandang terhadap nilai suatu barang” Analisis:

51

Joshi とも pada kalimat di atas disertakan pada meishi (kata benda), yaitu disertakan pada kata 両方 (kedua-duanya). Karena disertakan pada meishi, maka joshi と も di atas dapat digolongkan ke dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Jika と も disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk),. Joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada 両方, sehingga menjadi 両方とも dan bermakna “kedua-duanya”, merupakan penjumlahan dari unsur yang terkait, yaitu mangacu pada dua hal yang dirasakakn benar-benar meragukan.

4. NM (2005/I/114) : K QC 工程表には各工程で管理すべき結果系の特性と原因系の特性を記述 するが、各工程とそこで発生する不具合を二元表を示したものが「保証 の網」であり「QA ネットワーク」とも呼ばれている。 “Dalam proses QC, setiap proses seharusnya dikontrol dan dicatat ciri-ciri khusus sebab dan akibat yang ada. Tetapi 2 hal yang ditunjukkan yaitu setiap proses dan munculnya keadaan yang kurang baik. Jaminan jaringan ini disebut juga dengan QA Nettwork” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi とも dipakai atau disertakan pada meishi (kata benda), yaitu setelah 「QA ネットワーク」(jaringan QA). Karena disertakan pada meishi, maka joshi とも di atas dapat digolongkan ke dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Joshi と も yang menyatakan

52

kesertaan, ditunjukkan dengan makna “termasuk”. とも bermakna (kedua-duanya, masing-masing, termasuk), jika disertakan pada meishi. Kesertaan pada kalimat di atas selain ditunjukkan dengan kata “termasuk” dapat pula ditunjukkan dengan kata “juga / pun”, yaitu 「保証の網」であり「QA ネットワークとも呼ばれ ている」(jaminan jaringan ini disebut juga dengan jaringan QA). Kesertaan pada joshi とも pada kalimat di atas, bahwa jaminan jaringan di atas juga dapat disebut dengan QA network.

5. NM (2005/I/146) : K 日本、欧州の同賞の記事が2本とも 10 位以内に入った。 “Artikel Jepang mendapatkan hadiah yang sama di tingkat eropa, hadiah tersebut kedua-duanya masuk dalam peringkat 10 besar” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada meishi (kata benda). Yaitu pada kata 2 本 (dua buah). Karena disertakan pada meishi, maka joshi と も di atas dapat digolongkan ke dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). と も disertakan pada meishi, maka memiliki arti (keduakeduanya, masing-masing, termasuk). Selain itu, とも bermakna “kedua-duanya, ketiga-tiganya, kesemuanya”, jika dipakai setelah bilangan atau penjumlahan. Joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada meishi (kata benda) dan menunjukkan penjumlahan dari unsur yang terkait, yaitu 2 本とも 10 位以内に入 っ た (kedua-duanya termasuk dalam peringkat 10 besar). “kedua-duanya’ pada

53

kalimat tersebut mengacu pada kedua hadiah yang didapatkan dalam lomba artikel di Eropa.

6. NM (2005/I/156) : K 定置型については、2005 年にいよいよ家庭用のコージェネレーション システイムとして商品化が始まる見通しで、各社とも商品化の製品の詰 めに躍起です。 “Sesuai dengan model yang ada, pada tahun 2005 sesegera mungkin mulai mencakup barang produksi sebagai suatu sistem ko-generasi untuk keperluan rumah tangga, masing-masing perusahaan sekarang ini bersemangat dalam memproduksinya.” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi と も berjenis kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Joshi と も disertakan pada kata 各 社 (masing-masing perusahaan). Jika と も disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Karena joshi と も di atas disertakan pada meishi, yaitu 各 社 と も , maka memiliki makna “masingmasing perusahaan”. Makna joshi と も pada kalimat di atas menunjukkan penegasan terhadap kata 各 (masing-masing). Sehingga makna joshi とも pada kalimat di atas lebih condong pada “masing-masing”, daripada bermakna “termasuk atau kedua-keduanya”.

7. NM (2005/II/63) : K

54

デイスカッションは社内の技術だけでなく、部品業者や金型業者など、 外部の人間とも頻繁に行われている。 “Diskusi tidak hanya berlangsung antara sesama teknisi perusahaan saja, juga dilakukan berkali-kali dengan pengusaha komponen, pengusaha logam, termasuk juga dengan masyarakat luar.” Analisis: Joshi と も pada kalimat di atas berjenis kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Yaitu disertakan pada kata 外 部 の 人 間 (masyarakat luar). Jika とも disertakan pada meishi (kata benda), maka memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk), selain itu, と も juga menyatakan kesertaan yaitu ditunjukkan dengan arti “termasuk”. Pada kalimat di atas joshi と も menunjukkan kesertaan yaitu 外 部 の 人 間 と も

yang berarti (dengan

masyarakat luar). “kesertaan” yang ditunjukkan oleh joshi と も

di atas

menjelaskan bahwa “diskusi tidak hanya berlangsung antara sesama teknisi maupun dengan pengusaha logam maupun pengusaha komponen, tetapi dengan masyarakat luar pun diskusi tersebut dilakukan.

8. NM (2005/II/149) : K センプル価格は 2 品種とも 770 円。 “Contoh harga untuk 2 jenis barang, kedua-duanya 770 yen” Analisis:

55

Jika melihat kalimat di atas, joshi と も disertakan pada meishi (kata benda), yaitu pada kata

2 品 種

(kedua jenis barang). Sehingga dapat

dikategorikan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). と も bermakna “kedua-duanya, ketiga-tiganya, dan seterusnya” (jika dipakai setelah kata dan menunjukkan penjumlahan). Pada kalimat di atas joshi と も dipakai setelah meishi (kata benda) dan menunjukkan penjumlahan dari unsur yang terkait, yaitu 2 品 種 と も sehingga bermakna “kedua-duanya”. “keduaduanya” mengacu pada kedua jenis barang. Sehingga pada kalimat di atas makna joshi とも yaitu 2品種とも770円 (kedua-duanya (mengacu pada kedua jenis barang) seharga 770 Yen).

9. NM (2005/II/160) : K 計画達成向けに、各社とも積極的な新車投入を行っている。 “Untuk mencapai rencana, masing-masing perusahaan melakukan penanaman modal untuk produksi mobil baru” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi と も disertakan pada meishi (kata benda). Yaitu dilekatkan setelah kata 各社 (masing-masing perusahaan). Joshi とも pada kalimat di atas berjenis kakujoshi (jenis joshi yang dilekatkan pada meishi (kata benda)). Joshi とも memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk), jika disertakan pada meishi (kata benda)). Joshi とも pada kalimat di atas mengikuti meishi yaitu 各社とも, sehingga memiliki makna “masing-masing perusahaan”.

56

Makna joshi とも pada kalimat di atas menunjukkan penegasan terhadap kata 各 (masing-masing). Sehingga makna joshi とも pada kalimat di atas lebih condong pada “masing-masing”, daripada bermakna “termasuk atau kedua-keduanya”. 10. NM (2005/VIII/28) : K 同社は、生産革新活動の一環として直接作業比率の向上にも努めてお り、部品の内製化はこうした活動とも連携している。 “Perusahaan itu juga bekerja dalam kemajuan persentase pekerjaan secara langsung sebagai hubungan kegiatan inovasi produk, termasuk bekerjasama dalam inovasi komponen bagian dalam” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi と も berjenis kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Jika と も disertakan pada meishi (kata benda), maka akan memiliki arti (kadua-duanya, masing-masing, termasuk). Joshi と も juga menyatakan kesertaan, yaitu ditunjukkan dengan arti “termasuk”. Kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi とも pada kalimat di atas yaitu こうした 活 動 と も 連 携 し て い る (termasuk bekerjasama dalam kegiatan tersebut). Kegiatan yang dilakukan mangacu pada inovasi komponen bagian dalam. Kesertaan tersebut dijelaskan bahwa selain perusahaan bekerja untuk kemajuan presentase dalam inovasi produk, perusahaan tersebut juga bekerjasama dalam inovasi komponen.

11. NM (2005/VIII/74):K A トラック、B トラックとも 180 名、C トラック 100 名。

57

“Truk A, termasuk juga truk B bermuatan 180 orang, truk C bermuatan 100 orang”. Analisis: Jika melihat kalimat di atas, joshi とも disertakan pada kelas kata meishi (kata benda), maka joshi とも di atas dapat digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yang mengikuti meishi (kata benda)). Joshi と も pada kalimat di atas menyatakan kesertaan, yang ditunjukkan dengan kata “termasuk”. Selain itu, joshi とも juga memiliki arti (kadua-duanya, masing-masing, dan termasuk), jika disertakan pada meishi. Kesertaan yang ditunjukkan joshi と も pada kalimat di atas yaitu “B トラックとも 180 名” bermakna “termasuk truk B bermuatan 180 orang”. Pada kalimat di atas dijelaskan bahwa truk A bermuatan 180 orang, termasuk truk B atau truk B juga bermuatan 180 orang. Selain menunjukkan kesertaan, joshi とも pada kalimat di atas juga bisa bermakna kedua-duanya atau masing-masing. Jika bermakna ”kedua-duanya”, maka ”kedua-duanya” mengacu pada dua buah truk yang memiliki muatan sama yaitu 180 orang. Sedangkan jika bermakna ”masing-masing”, maka kata ”masing-masing” ini pun merujuk pada setiap truk yang bermuatan 180 orang. Sehingga kata ”masing-masing” ini mengacu pada truk A dan truk B, yang sama-sama bermuatan 180 orang.

12. NM (2005/IX/56) : K フィルタを清掃するという、顧客にとって分かりやすい機能に加えて、 実際に装置やフィルタが稼動してフィルタの表面がきれいになってい

58

く様子を顧客が目で見て実感できることが奏功し、両者の製品ともヒ ット商品なっている。 “Fungsi dari pembersihan filter disertakan agar mudah dipahami oleh konsumen, sebenarnya pengoprasian filter dan perlengkapannya membuat filter menjadi bersih. Konsumen dapat melihat secara langsung keberhasilan produk ini, sehingga produk dari kedua perusahaan tersebut, kedua-duanya melejit (laku keras di pasaran)”. Analisis: Kakujoshi merupakan salah satu jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda). Karena joshi とも di atas disertakan pada meishi (kata benda), maka dapat digolongkan dalam kakujoshi. Meishi yang dilekati oleh joshi と も pada kalimat di atas yaitu 両 者 の 製 品 (produk dari kedua perusahaan tersebut). Sehingga 両者の製品とも bermakna “kedua-duanya”. Jika joshi とも disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Karena joshi とも pada kalimat di atas disertakan pada 両者の製品 sehingga memiliki makna “kedua-duanya”. “kedua-duanya” merupakan penjumlahan dari unsur yang terlibat, yaitu merujuk pada kedua perusahaan yang memproduksi jenis barang yang laku keras di pasaran.

13. NM (2005/IX/186):K エンジンやボデ イなどの担当部署とも連携を取っていくことが必要だ。 “ Perlu melakukan kerjasama termasuk dengan seseorang yang tugasnya bertanggung jawab atas mesin dan body”.

59

Analisis: Pada kalimat di atas joshi と も disertakan pada kelas kata meishi (kata benda), yaitu pada kata 部 者 (seseorang yang bertugas). と も menyatakan kesertaan yang ditunjukkan oleh makna “termasuk”, selain itu, joshi と も akan bermakna (kedua-duanya, masing-masing, dan juga termasuk), jika disertakan pada meishi. Karena joshi とも pada kalimat di atas disertakan pada meishi, maka memiiki makna “termasuk” atau menyatakan “kesertaan”. Kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi とも pada kalimat di atas yaitu エンジンやボデイなどの 担 当部 署と も (perlu melakukan kerjasama juga (termasuk) dengan seseorang yang tugasnya bertanggung jawab dalam body dan mesin).

14. NM (2005/X/32):K また、両者ともはんだ付けが苦手だ。 “Kedua-duanya tidak pandai dalam menyolder” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi と も disertakan pada meishi. Jika と も disertakan pada meishi, maka memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Joshi とも di atas disertakan pada meishi yaitu 両者とも sehingga memiliki makna “kedua-duanya”. 両 者 と も 食 ん だ 付 け が 苦 手 だ (keduaduanya tidak pandai dalam menyolder) merupakan penjumlahan dari unsur yang terlibat. Selain itu, joshi とも pada kalimat di atas berjenis kakujoshi (jenis joshi yang disertakkan pada meishi (kata benda)).

60

15. NM (2005/X/53) : K 独創工場が現れ始めたのは、セル生産の限界が見えてきたこととも関 係が深い。 “Awal munculnya keorisinalitasan pabrik yaitu adanya hubungan yang erat termasuk dengan batas penjualan produk” Analisis: Joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada kelas kata meishi (kata benda). Karena dipakai setelah meishi (kata benda), maka joshi と も

pada

kalimat di atas bisa dikelompokkan ke dalam kakujoshi (jenis joshi yang dapat disertakan pada meishi (kata benda)). Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada セ ル 生 産 の 限 界 が 見 え て き た こ と (batas penjualan produk). と も menyatakan kesertaan yang bisa diartikan dengan “termasuk”. Kemudian jika と も disertakan pada meishi, maka bisa memiliki arti (kedua-duanya, masingmasing, dan juga termasuk). Pada kalimat di atas, kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi とも yaitu セル生産の限界が見えてきたこととも (termasuk dengan batas penjualan produk). Awal munculnya keorisinalitasan pabrik selain berhubungan dengan hal yang lain, juga ada hubungannya dengan batas penjualan produk.

16. NM (2005/X/106) : K 「両方とも実施する計画はない」のは 11,7%だが、少なくともどちら かを既に実施しているという回答は 60%超える。

61

“Kedua-dua rencana yang tidak dilakukan, kedua-duanya yaitu 11,7 %, tetapi sebelumnya sekurang-kurangnya lebih dari 60% dilaksanakan” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi とも mengikuti kelas kata meishi (kata benda). Meishi yang diikuti oleh joshi とも yaitu 両方 (kedua belah pihak). Karena joshi pada kalimat di atas mengikuti meishi, maka bisa digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Jika とも disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Karena joshi とも pada kalimat di atas mengikuti 両方, maka menjadi 両方とも, sehingga

bermakna

“kedua-duanya”.

Makna

“kedua-duanya”

merupakan

penjumlahan dari unsur yang terlibat, yaitu mengacu pada dua rencana yang tidak dilakukan (11,7%).

17. NM (2005/X/240) : K テレマテイクスを背景に採用が進んでいるのが「MOST (Media Oriented Systems Transport)」と「IDB-1394」 。両者ともオーディオ、ビデオ、 ナビゲーションといったマルチメディア向けの通信プロトコル。 “Pengembangan yang didukung telematiks yaitu MOST (media oriented systems transport) dan IDB-1394, kedua-duanya merupakan protokol komunikasi untuk multimedia seperti audio, video, dan navigasi” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi とも mengikuti kelas kata meishi (kata benda). Kata yang dilekati joshi と も yaitu 両 者 (kedua belah pihak). Jika と も

62

disertakan pada meishi, maka akan memiliki makna (kedua-duanya, masingmasing, termasuk). Sehingga makna yang muncul dari 両 者 と も yaitu “keduaduanya” . “kedua-duanya” merupakan penjumlahan dari unsur yang terlibat, yaitu mengacu pada pengembangan yang didukung telematiks yang terdiri atas MOST dan IDB-1394. Kedua-duanya (MOST dan IDB-1394) merupakan protokol komunikasi untuk multimedia seperti audio, video, dan navigasi. Joshi とも pada kalimat di atas mengikuti 両者 (keduanya), sehingga makna yang muncul lebih condong pada “kedua-duanya”. Karena mengikuti meishi, maka joshi とも pada kalimat di atas bisa digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)).

18. NM (2005/X/310) : K このため販売店とも密接に連携しますね。 “Karena hal tersebut, maka bekerjasama secara erat, termasuk dengan toko” Analisis: Joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada kelas kata meishi (kata benda). Yaitu disertakan pada kata 販売店 (toko atau warung). Karena disertakan pada meishi (kata benda), maka joshi とも pada kalimat di atas dapat digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi). Jika とも disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Selain itu, joshi と も juga menyatakan kesertaan, dalam hal ini ditunjukkan dengan arti “termasuk”. Karena joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada

63

meishi, yaitu 販 売 店 と も , sehingga menunjukkan kesertaan yang dinyatakan dengan 販売店とも密接に連携しますね (termasuk bekerjasama dengan toko atau warung). Selain kegiatan lain yang dilakukan, kegiatan dalam hal bekerjasama dengan toko atau warung pun juga dilakukan.

19. NM (2005/X/322) : K 他社とも付き合いがあるなんて、ちょっと気になるからね。 “Karena ada ketertarikan untuk bekerja sama termasuk juga dengan perusahaan lain” Analisis: Jika melihat kalimat di atas, joshi とも disertakan pada kelas kata meishi (kata benda). Joshi とも pada kalimat di atas dapat digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Meishi yang diikuti joshi と も pada kalimat di atas yaitu 他 社 (perusahaan lain). Jika と も disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Karena joshi とも di atas disertakan pada meishi yaitu 他社とも, maka memiliki makna (termasuk perusahaan lain). Kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi とも di atas yaitu adanya ketertarikan untuk bekerjasama termasuk dengan perusahaan lain. Selain ada ketertarikan dalam hal yang lain, perusahaan tersebut juga memiliki ketertarikan dalam bekerjasama dengan perusahan lain.

20. NM (2006/I/91) : K 対応を進めているが、既存製品、開発中の製品とも完了するのは

64

難しい。 “Tanggapan terus berlanjut, tetapi sulit untuk menyelesaikan hasil produksi yang ada, termasuk juga hasil produksi yang masih dalam pengembangan” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada meishi (kata benda). Yaitu disertakan pada 開発の製品 (barang yang masih dalam proses pengembangan). Karena joshi とも pada kalimat di atas disertakan pada meishi (kata benda), maka dapat digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Joshi と も menyatakan kesertaan yang ditunjukkan dengan makna “termasuk”. Selain itu, jika とも disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada meishi, yaitu 開 発 の 製 品 と も , menyatakan kesertaan yang ditunjukkan dengan makna “termasuk barang produksi yang masih dalam pengembangan”. Kesertaan tersebut diperjelas dengan pernyataan bahwa karena adanya respon tentang permintaan barang dari konsumen yang terus-menerus bertambah, sehingga sulit untuk menyelesaikan barang produksi yang selama ini sudah diproduksi, dan juga barang produksi yang masih dalam pengembangan

21. NM (2006/I/155) : K 周辺、部品を検討うしている他の設計者とも、連絡しあって設計を進 めており、さまざまな概念事項や提案事項にも、周囲と相談しながら 的確に対応できる。

65

“Perancang saling berhubungan termasuk dengan perancang lain untuk melanjutkan perencanaan komponen, meskipun terdapat rencana maupun kecemasan yang berbeda-beda, tetapi dapat mengatasi hal tersebut dengan tepat sambil membicarakannya” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi と も disertakan pada kelas kata meishi (kata benda). Yaitu mengikuti 他の設計者 (perancang lain). Karena mengikuti meishi, maka joshi とも pada kalimat di atas dapat digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Pada kalimat di atas joshi とも menyatakan kesertaan yang ditunjukkan dengan makna “termasuk”, sehingga pada 他 の 設 計 者 と も bermakna “termasuk perancang lain”. Jika joshi と も disertakan pada meishi maka akan memiliki makna (kedua-duanya, masingmasing, termasuk). Kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi と も pada kalimat di atas adalah dalam melanjutkan perencanaan komponen, selain perancang melakukan kegiatan yang dapat membantu kegiatan tersebut, perancang saling berhubungan termasuk dengan perancang lain yang sedang melakukan penelitian penelitian komponen.

22. NM (2006/I/185):K 両シリーズとも、ダイヤルゲージに採用している超硬製測定了を搭載。 “Seri alat tes tersebut, kedua-duanya merupakan tes penguji yang tombol meterannya terbuat dari bahan yang cukup keras”. Analisis:

66

Joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada meishi (kata benda). Karena mengikuti meishi, maka joshi と も di atas dapat digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yng disertakan pada meishi (kata benda)). Joshi と も memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk), jika disertakan pada meishi. Meishi yang diikuti joshi とも pada kalimat di atas yaitu 両シリーズ (kedua seri). Sehingga makna 両シリーズとも yaitu “kedua-duanya”. “keduaduanya” merupakan penjumlahan dari unsur yang terlibat, yaitu mengacu pada kedua seri dari alat tes yang sama-sama terbuat dari bahan yang cukup keras.

23. NM (2006/II/81) : K その価格で両方とも? “Dengan harga itu, apakah bisa mendapatkan kedua-duanya?”. Analisis: Pada kalimat di atas, joshi と も disertakan pada kelas kata meishi (kata benda), yaitu mengikuti kata 両方. Jika joshi とも disertakan pada meishi, maka akan memiliki makna (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Pada kalimat di atas joshi とも mengikuti meishi yaitu 両方とも, sehingga makna yang muncul adalah “kedua-duanya”. Pada kalimat di atas ditanyakan apakah dengan harga seperti itu bisa mendapatkan “kedua-duanya”. “kedua-duanya” merupakan penjumlahan dari unsur yang terlibat, yaitu mengacu pada dua jenis barang yang dijual dalam satu harga.

24. NM (2006/II/118) : K

67

同社の成形法は、2 枚のブランクを両側ともレーザ溶接し、液圧膨ら ませる。 “Prinsip oprasi plastik dalam perusahaan tersebut, yaitu 2 lembar kosong stenlis, kedua-duanya dilas dengan laser, kemudian digelembungkan dengan tekanan cairan yang mirip hidrofoming” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada meishi (kata benda), yaitu disertakan pada kata 両 側 (kedua sisi). Karena disertakan pada meishi (kata benda),

maka joshi と も

pada kalimat di atas dapat dikategorikan dalam

kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi). と も akan memiliki makna (kedua-duanya, masing-masing, dan juga termasuk) jika disertakan pada meishi. Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada kata 両側 (kedua sisi). Sehingga menjadi 両側とも, dan bermakna “kedua-duanya” merupakan penjumlahan dari unsur yang terlibat. Makna joshi と も (kedua-duanya) tersebut mengacu pada kedua sisi lembaran kosong yang akan dilas dan digelembungkan dengan cairan yang mirip hidrofoming.

25. NM (2006/III/59) : K 同フォーラムは自工会の3次元図面ワーキンググルプ(WG)とも連携。 “Dalam forum yang sama, masing-masing kelompok kerja bekerja sama membuat sketsa seperti gambar nomor 3”. Analisis:

68

Pada kalimat di atas, joshi と も disertakan pada kelas kata meishi (kata benda). Yaitu disertakan pada kata ワ ー キ ン グ グ ル ッ プ (WG) (kelompok kerja). Karena joshi

と も di atas disertakan pada meishi, maka dapat

dikategorikan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Jika と も disertakan pada meishi maka akan memiliki arti (keduaduanya, masing-masing, termasuk). Pada kalimat di atas, joshi と も disertakan pada meishi (kata benda), yaitu ワ ー キ ン グ グ ル ッ プ (WG) と も , sehingga memiliki makna “masing-masing kelompok kerja”. Pada kalimat di atas masingmasing kelompok kerja saling bekerja sama untuk membuat skets seperti gambar nomor 3.

26. NM (2006/III/88) : K ストッパは両端とも待ち上がるためアンチバック機構が解除されて、 扉は右方向に移動可能となる。 “Stopper membatalkan mekanisme kerja unback karena kedua ujungnya (kedua-duanya) diangkat sehingga ada kemungkinan pintu bergeser ke arah kanan” Analisis: Joshi とも pada kalimat di atas disertakan pada meishi (kata benda), yaitu pada kata 両端 (kedua ujungnya). Karena mengikuti meishi (kata benda), maka joshi と も di atas termasuk dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Joshi とも memilki makna (kedua-duanya, masing-masing,

69

termasuk) jika disertakan pada meishi. Karena joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada meishi (kata benda), yaitu 両 端 と も , maka memilki makna “kedua-duanya”. “Kedua-duanya” merupakan penjumlahan dari unsur yang terlibat, yaitu mengacu pada kedua ujung unback.(bagian dari mesin) yang diangkat sehingga mengakibatkan pintu bergeser ke arah kanan.

27. NM (2006/III/88):K 従って、扉を3枚とも左に寄せた時点ですべてが連結され、間口 4 が 空になった後、まとめて右に移動できるようになる。 “Oleh karena itu, saat ketiga-tiganya (pintu) menyatu dan menuju ke arah kiri semuanya terhubung, setelah bagian depan yang bernomor 4 kosong, pintu tersebut menuju ke arah kanan.” Analisis: Joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada kelas kata meishi (kata benda), yaitu pada kata 3 枚 (3 lembar). Karena disertakan pada meishi (kata benda), maka termasuk dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Jika とも disertakan pada meishi, maka akan memilki arti (keduaduanya, masing-masing, termasuk), apabila disertakan pada kata yang menunjukkan bilangan, dipakai pula untuk menyebutkan hal yang lebih dari dua. Selain itu, と も bermakna (kedua-duanya, ketiga-tiganya, dan lain-lain), jika dipakai setelah bilangan atau penjumlahan. Pada kalimat di atas joshi と も disertakan pada meishi dan menunjukkan penjumlahan dari unsur yang terlibat, yaitu 3 枚 と も , sehingga bermakna “ketiga-tiganya”. “ketiga-tiganya” pada

70

kalimat di atas mengacu pada tiga buah pintu / katup pada mesin yang menyatu dan menuju kea rah kiri.

28. NM (2006/III/93) : K 日本の強さの秘密は「擦り合わせ」にあるうという認識が高まる中で、 日本の技術者には自分の業務にはもちろんのこと、他部門の人とも十 分に議論ができるように深い知識が求められている。 “ Rahasia kekuatan Negara Jepang adalah dalam meningkatkan pengetahuan yang berbeda dengan yang lain, seorang ahli diharapkan tidak hanya mampu menangani bidangnya, mereka diharapkan dapat menggunakan pengetahuan yang lebih agar dapat berdiskusi termasuk dengan seseorang yang berkecimpung dalam bidang yang lain”. Analisis: Pada kalimat di atas, joshi と も berjenis kakujoshi (jenis joshi yang sertakan pada meishi (kata benda)). Meishi yang dilekati joshi とも pada kalimat di atas yaitu 他部門の人 (orang yang berkecimpung dalam bidang yang lain). Joshi と も yang menyatakan kesertaan ditunjukkan dengan makna “termasuk”. Joshi と も pada kalimat di atas mengikuti meishi, yaitu 他 部 門 の 人 と も , sehingga memiliki makna “termasuk dengan orang yang berkecimpung dalam bidang yang lain”. Kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi とも pada kalimat di atas yaitu “seorang ahli diharapkan tidak hanya mampu menangani bidangnya, mereka diharapkan dapat menggunakan pengetahuan yang lebih agar dapat berdiskusi termasuk dengan orang yang berkecimpung dalam bidang yang lain.

71

29. NM (2006/III/164) : K 2段とも同じ種類の用紙を装着すれば、交換頻度の軽減に効果がある。 “Ada manfaat dalam penggantian reduksi frekuensi, jika memasangkan jenis kertas yang sama pada kedua-duanya (merujuk pada kedua kolom)” Analisis: Jika melihat kalimat di atas, joshi とも disetakan pada kelas kata meishi (kata benda), yaitu disetakan pada 2 段 (kedua kolom). Joshi とも di atas berjenis kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Joshi と も bermakna “kedua-duanya, ketiga-tiganya, dan seterusnya” jika dipakai setelah bilangan atau penjumlahan. Selain itu, jika と も disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk), dan apabila disertakan pada kata yang menunjukan bilangan, dipakai pula untuk menyebutkan hal yang lebih dari dua. Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada meishi (kata benda) dan menunjukkan penjumlahan dari unsur yang terlibat, yaitu 2 段と も (kedua-duanya). “Kedua-duanya” pada kalimat di atas mengacu pada “kedua kolom” yang akan dipasangi jenis kertas yang sama, sehingga bermanfaat dalam penggantian reduksi frekuensi.

30. NM (2006/III/165) : K 外形寸法は各方向とも従来比1/3 以下幅 57X 高さ 53X 奥行き 57cm。 “Pada bentuk luar dimensinya, masing-masing arah yaitu kurang dari sepertiga ukuran lebar 57 X tinggi 53 X dalam 57 Cm”.

72

Analisis: Pada kalimat di atas, joshi と も disertakan pada kata 各 方向 (masingmasing arah). 各方向 merupakan kelas kata meishi (kata benda), sehingga joshi と も pada kalimat di atas dapat digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). Joshi と も bermakna “kedua-duanya, masing-masing, termasuk”, jika disertakan pada meishi. Karena joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada meishi (kata benda), yaitu 各方向とも, sehingga memiliki makna “masing-masing arah”. Pada kalimat di atas “masing-masing arah” berukuran kurang dari sepertiga ukuran lebar 57 X tinggi 53 X dalam 57 cm. 31. NM (2006/III/225) : K 現在は、両航空会社とも「原因が判明しており、点検間隔の短縮異常は すぐに検知できるため、問題ない」とのスタンス。 “ Saat ini kedua perusahaan penerbangan tersebut, kedua-duanya memperjelas sebab yang ada, dengan mengurangi ruang inspeksi, tidak ditemukan masalah, karena hal yang aneh segera dapat diselidiki”. Analisis: Pada kalimat di atas, joshi とも berjenis kakujoshi, karena joshi とも di atas disertakan pada meishi (kata benda). Meishi yang dilekati joshi と も pada kalimat di atas yaitu 両航空会社 (kedua perusahaan penerbangan). Joshi とも memiliki makna (kedua-duanya, masing-masing, termasuk), jika disertakan pada eishi. Pada kalimat di atas joshi とも disertakan pada meishi, yaitu 両航空会社と

73

も , sehingga memiliki makna “kedua-duanya”. “kedua-duanya” merupakan penjumlahan dari unsur yang terlibat, yaitu mengacu pada “kedua perusahaan penerbangan” yang mengurangi ruang inspeksi sehingga dapat memperjelas sebab yang ada.

32. NM (2006/I/210) : K チームワークを大切にし、何があってもみんなで支え合い、失敗して も決して個人を積めることはしない。また、能力・意欲とも高い人が たくさんいて、刺激を受けながら成長できるのも魅力ですね。 “Mementingkan tim kerja, apapun yang terjadi semua saling menyokong, meskipun gagal tidak menyalahkan perorangan, banyak yang memiliki kemampuan termasuk juga keinginan yang tinggi, sambil mendorong motivasi dapat menjadi penyemangat untuk dapat berkembang” Analisis : Pada kalimat di atas, joshi とも berjenis kakujoshi, karena disertakan pada kelas kata meishi (kata benda). Joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada kata 意欲 (kemauan). Jika とも disertakan pada meishi, maka akan memiliki arti (kedua-duanya, masing-masing, termasuk). Joshi とも di atas disertakan pada kata 意 欲 , sehingga menjadi 意 欲 と も , dan bermakna “termasuk kemauan”. Kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi と も di atas bahwa selain banyak orang yang memiliki kemampuan yang tinggi, juga banyak orang yang memiliki kemauan yang tinggi pula. Sehingga dapat mendukung tim dalam melakukan kerja, tanpa saling menyalahkan satu dengan yang lain.

74

33. NM (2006/III/116) : K ここまで、長々と計算式を並べたのは、タグチメソッドの損失関数現 実面、理論面とも、裏付けがあることを理解してもらいたかったから である。 “Sampai di sini rumus yang di jajarkan sangat panjang. Angka kerugian pada metode taguchi digunakan untuk memahami sesuatu yang mendukung, termasuk juga dalam aspek teori dan aspek nyata”. Analisis : Joshi と も pada kalimat di atas termasuk kakujoshi, karena disertakan pada meishi (kata benda), yaitu pada kata 理論面 (aspek teori). とも bermakna “kedua-duanya, masing-masing, termasuk” jika disertakan pada meishi. Kata benda di atas yang telah disertai と も yaitu 理 論 面 と も , sehingga memiliki makna “termasuk dalam aspek teori”. Jadi metode Taguchi selain digunakan dalam aspek nyata, juga digunakan dalam aspek teori.

34. NM (2006/III/149) : K 同氏が最も不満を感じたのは「正面から見ると攻撃的とも感じるくらい 強い光出すのに、横から見ると点灯しているかどうかも分からないく らい視野角が狭い」ことだった。 “Ketidakpuasan yang beliau rasakan yaitu jika dilihat dari depan meskipun mengeluarkan cahaya yang tergolong (termasuk) sangat tajam, tetapi jika

75

dilihat dari samping kurang diketahui apakah bersinar atau tidak, karena sudut pandangnya yang sempit”. Analisis : Pada kalimat di atas, joshi と も disertakan pda kata 攻 撃 的 (agresif, ofensif, tajam). Kata tersebut merupakan meishi (kata benda), sehingga joshi とも di atas dapat digolongkan dalam kakujoshi (jenis joshi yang disertakan pada meishi (kata benda)). と も akan bermakna (kedua-duanya, masing-masing, termasuk) jika disertakan pada meishi. Selain itu, と も menyatakan kesertaan yang ditunjukkan dengan arti “termasuk”. Joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada meishi, yaitu 攻撃的とも, sehingga memiliki makna “termasuk tajam”. Kesertaan yang ditunjukkan oleh joshi と も di atas yaitu “meskipun mengeluarkan cahaya yang termasuk tajam (jenis cahaya yang keluar dapat dikategorikan merupakan cahaya yang tajam)”.

B. joshi とも yang berjenis Setsuzokujoshi 1. NM (2005/I/141) : S カラダは小さくとも技術は超一流。 “Meskipun bentuknya kecil, tetapi teknologinya sangat tinggi” Analisis: Joshi と も pada kalimat di atas berjenis setsuzokujoshi (jenis joshi yang disertakan pada dooshi (kata kerja) dan juga pada keiyooshi (kata sifat). Jika とも disertakan pada shushikei (verba bentuk kamus yang dipakai di akhir kalimat) dari

76

keiyooshi, maka akan bermakna “meskipun berkeadaan seperti itu, tapi…”. Joshi とも pada kalimat di atas disertakan pada shushikei dari keiyoushi, yaitu 小さく (kacil), sehingga menjadi 小 さ く と も yang memiliki makna “meskipun kecil, tapi…”. Sehingga makna yang ditunjukkan oleh joshi とも pada kalimat di atas yaitu “meskipun bentuknya (bentuk perusahaannya) kecil, tapi menggunakan teknologi yang cukup canggih”.

2. NM (2005/II/50) : S ニセモノは、既に市場でヒットしているものや、他社が苦労して発明ま たは発明した技術などにただ乗りすることで、少なくとも過ぎの七つ” メリット”を不正に手に入れる。 “Sebelumnya barang palsu yang ada di pasar merupakan barang yang terjual habis (melejit di pasaran). Sementara itu, perusahaan lain mengalami kerugian dalam hal pendapatan, dan juga insinyur yang menemukan barang tersebut hanya menumpang pada melejitnya barang palsu, sekurang-kurangnnya mereka dirugikan dalam 7 hal”. Analisis: Joshi とも pada kalimat di atas, disertakan pada kelas kata keiyooshi (kata sifat), yaitu disertakan pada kata 少なく. Karena disertakan pada keiyooshi (kata sifat), maka joshi とも pada kalimat di atas termasuk dalam setsuzokujoshi (jenis joshi yang disertakan pada keiyooshi (kata sifat)). Joshi と も akan bermakna “sekurang-kurangnya,

selambat-lambatnya,

dan

seterusnya”

(menunjukkan

perkiraan maksimum atau perkiraan mminimum) jika diletakkan setelah

77

adjektiva-ku (kata sifat yang berakhiran dengan –ku). Pada kalimat di atas joshi と も disertakan pada adjektiva-ku, yaitu 少 な く と も , sehingga bermakna (sekurang-kurangnya). “sekurang-kurangnya” merupakan perkiraan minimum. Pada kalimat di atas perkiraan minimum tersebut diperjelas dengan 少なくとも 次の七つ”メリット“を不正に手に入れる (sekurang-kurangnya dirugikan dalam 7 hal).

3. NM (2005/IX/27) : S 例えば、2006 年度末までには自工会の 14 社すべてが、少なくとも 1 社 の取引先と PDQ 基準を宣言。 “Misalnya sampai pada akhir tahun 2006, kumpulan 14 perusahaan tersebut sekurang-kurangnya bersama sebuah perusahaan mitra melakukan deklarasi standart PDQ” Analisis: Joshi とも pada kalimat di atas disertakan pada kelas kata keiyooshi (kata sifat). Maka jenis joshi di atas dapat dikelompokkan dalam joshi yang berjenis setsuzokujoshi (jenis joshi yang disertakan pada keiyooshi (kata sifat)). Jika ikeiyooshi (く) diikuti bentuk とも maka maknanya menunjukkan suatu perkiraan . Pada kalimat di atas, joshi とも mengikuti i-keiyooshi (く), yaitu 少なくとも, sehingga maknanya menunjukkan suatu perkiraan (sekurang-kurangnya). Pada kalimat

di atas dapat diketahui bahwa “14 perusahaan sekurang-kurangnya

bersama 1 perusahaan mitra melakukan deklarasi standart PDQ”.

78

4. NM (2005/X/106) : S 両方とも実施する計画はない」のは 11,7%だが、少なくともどちらかを 既に実施しているという回答は 60%超える。 “Kedua-dua rencana yang tidak dilakukan yaitu 11,7 %, tetapi sebelumnya sekurang-kurangnya lebih dari 60% dilaksanakan” Analisis: Pada kalimat di atas, joshi と も mengikuti kelas kata keiyooshi (kata sifat), yaitu mengikuti kata 少なく. Jika i-keiyooshi yang berakhiran (く) diikuti bentuk とも, maknanya menunjukkan perkiraan. Perkiraaan tersebut bisa berupa perkiraan maksimum atau minimum (bermakna sekurang-kurangnya, dan lainlain). Pada kalimat di atas, と も disertakan pada 少 な く , yaitu 少 な く と も sehingga menunjukkan perkiraan minimum. Perkiraan minimum ditunjukkan dengan makna “sekurang-kurangnya”. Perkiiraan minimum tersebut menjelaskan sekurang-kurangnya lebih dari 60% dari rencana yang ada telah dilaksanakan.

5. NM (2006/II/101):K この結果、少なくとも対象とするユーザー一層の範囲使いやすさのレベ ルにおいて、より良くなった製品が増えているのは事実だろう。 “Hasil produksi ini sekurang-kurangnya ditujukan pada tingkat kemudahan pemakaiannya dalam batas sasaran uni basar, kenyataannya hasil produksi yang lebih baik bertambah” Analisis:

79

Joshi とも pada kalimat di atas disertakan pada kelas kata keiyooshi (kata sifat). Karena disertakan pada keiyooshi (kata sifat), maka joshi とも pada kalimat di atas dapat digolongkan dalam setsuzokujoshi (jenis joshi yang disertakan pada keiyooshi (kata sifat)). Jika i-keiyooshi ( く ) diikuti bentuk と も , maknanya menunjukkan suatu perkiraan (bermakna “sekurang-kurangnya, kebanyakannya, dan lain-lain”) perkiraan tersebut merupakan perkiraan maksimum atau perkiraan minimum. Pada kalimat di atas, joshi とも diletakkan setelah adjektiva-ku, yaitu setelah 少なく, sehingga menjadi 少なくとも, dan maknanya yaitu “sekurangkurangnya”. Hal ini berarti menunjukkan suatu perkiraan minimum. Perkiraan minimum tersebut yaitu hasil produksi “sekurang-kurangnya” ditujukan pada tingkat pemakaian dalam batas uni basar. Jangkauan penyaluran produksi tersebut hanya sebatas uni basar saja.

6. NM (2006/II/137) : S ぶな林です。夏には広葉樹の葉が鮮ざやかな緑に染まり、冬には落葉し た木々が真っ白な雪に覆われる。このブナ林が織り成す美しい四季は、 スイス時計の聖地、ジュラ渓谷にも決して引けを取れない我々の真摯な 時計造りと一緒に、本物自然の醍醐味を味わってほしがったんです。た とえ、どんなにコストが掛かろうとも。 “Hutan buna pada musim panas dipenuhi pepohonan yang berdaun lebar dengan daun yang hijau dan segar, dan pada musim dingin daun-daun yang berguguran tertutup salju yang putih. Keindahan empat musim di hutan buna ini tak dapat tertandingi oleh jam suci di swiss, maupun lembah jura. Meskipun

80

memerlukan biaya yang tidak sedikit, kita dapat menikmati keindahan alam yang begitu asri dengan ketulusan hati” Analisis: Jika melihat kalimat di atas, joshi とも disertakan pada kelas kata dooshi (kata kerja), yaitu pada kata 掛かろう (memerlukan). Karena joshi とも pada disertakan

pada

dooshi

(kata

kerja),

maka

dapat

digolongkan

dalam

setsuzokujoshi (jenis joshi yang disertakan pada dooshi (kata kerja) dan juga pada keiyooshi (kata sifat)). Joshi と も bermakna “meskipun, tidak masalah” (penekanan pengadaian), jika dipakai setelah kata kerja-o (kata kerja yang berakhiran おう/よう). Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada dooshi-o, yaitu 掛 か ろ う と も , sehingga memiliki makna “meskipun memerlukan…”. Maknanya menunjukkan penekanan pengandaian yaitu どんなにコストが掛か ろうとも

(meskipun memerlukan biaya yang tidak sedikit). Penekanan

pengandaian tersebut yaitu karena keindahan hutan buna yang tidak dapat tersaingi oleh jam suci swiss dan lembah jura, sehingga meskipun memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk menikmati keindahannya, tetapi dapat merasakan kepuasan dalam diri.

7. NM (2006/II/163) : S 価格については、顧客対応で変わるために公表していないが、少なくと もメグトロンよりは高くなるとしている。

81

“ Tentang harga, karena adanya tanggapan dari konsumen maka untuk merubah harga tanpa pemberitahuan kepada publik, tetapi sekurang-kurangnya harga tersebut lebih tinggi dari harga megutron”. Analisis: Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada kelas kata keiyoshi (kata sifat), yaitu disertakan pada kata 少なく. Joshi とも pada kalimat di atas dapat digolongkan dalam setsuzokujoshi (jenis joshi yang disertakan pada dooshi (kata kerja) dan juga pada keiyooshi (kata sifat)). Joshi とも bermakna “sekurangnyakurangnya, selambat-lambatnya, dan lain-lain”, jika diletakkan setelah adjektivaku (menunjukkan perkiraan maksimum atau perkiraan minimum). Karena joshi と も di atas disertakan pada adjektiva-ku, yaitu 少なくとも, maka joshi とも di atas memiliki makna “sekurang-kurangnya”. Joshi と も di atas menunjukkan perkiraan minimum yaitu “tetapi sekurang-kurangnya harga tersebut lebih tinggi dari megutron”.

8. NM (2006/III/191):S とくにここ 10 年での燃費向上は目覚ましい上に、今後もさらに向上が 見込まれるため、少なくとも 5~10 年はガソリンエンジンが重要な動力 源野地位を守っていくだろう。 “ Khususnya dalam waktu 10 tahun selain langka, pemakaian bensin juga meningkat, karena sekarangpun pemakaian bensin diperkirakan meningkat, sekurang-kurangnya 5 sampai dengan 10 tahun, bensin akan menjadi bahan bakar yang sangat penting”.

82

Analisis: Pada kalimat di atas joshi とも disertakan pada kelas kata keiyoshi (kata sifat), yaitu disertakan pada kata 少 な く . Joshi と も pada kalimat di atas disertakan pada keiyoshi (kata sifat), sehingga dapat digolongkan dalam setsuzokujoshi (jenis joshi yang disertakan pada kata kerja dan kata sifat). Jika と も diletakkan setelah adjektiva-ku, maka bermakna “sekurang-kurangnya, kebanyakannya, dan lain-lain”, (menunjukkan perkiraan maksimum atau perkiraan minimum). Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada adjektivaku, yaitu 少 な く と も , sehingga memiliki makna “sekurang-kurangnya” (menunjukkan perkiraan minimum). Perkiraan minimum yang ditunjukkan oleh joshi とも pada kalimat di atas yaitu 少なくとも 5~10 年 (sekurang-kurangnya dalam waktu 5 sampai dengan 10 tahun) bensin akan menjadi bahan bakar yang penting.

9. NM (2006/III/37) : S 講義中心の「基礎」と、実際にプログラムを開発する「演習」を通し、少な くともリアルタイム OS 上でデバイスドライバを C 言語で開発できるエ ンジニアを育てるという。 “Perkuliahan merupakan dasar, sedangkan dalam melanjutkan pengembangan program merupakan latihan, yang sekurang-kurangnya dalam realitas, OS telah mendidik para mekanik yang dapat mengembangan alat pendukung yang menggunakan bahasa c”.

83

Analisis : Pada kalimat di atas, joshi とも berjenis setsuzokujoshi, karena disertakan pada kelas kata keiyooshi (kata sifat), yaitu pada kata 少 な く . と も akan menunjukkan perkiraan maksimum atau perkiraan minimum (bermakna “sekurang-kurangnya, selambat-lambatnya, dan lain-lain), jika disertakan pada pada adjektiva-ku. Pada kalimat di atas, joshi とも disertakan pada adjektiva-ku (i-keiyooshi yang berakhiran く ), yaitu 少 な く と も , sehingga bermakna “sekurang-kurangnya” (menunjukkan perkiraan minimum). Perkiraan minimum yang ditunjukkan oleh joshi とも di atas yaitu “sekurang-kurangnya dalam realitas (kenyataannya) OS telah mendidik para mekanik”. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa makna gramatikal joshi と も dalam penelitian ini baru ada jika telah disertakan pada “kelas kata yang dengan sendirinya dapat menjadi bunsetsu” (jiritsugo). Sesuai dengan batasan masalah yang ada, bahwa dalam penelitian ini hanya akan dibahas tentang makna gramatikal joshi と も yang berjenis kakujoshi dan setsuzokujoshi, maka untuk joshi と も yang berjenis kakujoshi, akan memiliki makna gramatikal jika telah disertakan pada kelas kata meishi (kata benda). Sedangkan untuk joshi とも yang berjenis setsuzokujoshi, akan memiliki makna gramatikal jika telah disertakan pada dooshi (kata kerja) dan juga pada keiyooshi (kata sifat). Joshi とも yang berjenis kakujoshi jika telah disertakan pada meishi (kata benda), maka akan memilki makna :

84

1. Menyatakan kesertaan, ditunjukkan dengan makna “termasuk atau juga”. Dalam penelitian ini joshi と も yang memiliki makna “termasuk” atau menyatakan kesertaan sebanyak 18 data. 2. Menunjukkan penjumlahan dari unsur yang terlibat (bermakna “kedua-duanya, ketiga-tiganya, dan seterusnya). Dalam penelitian ini joshi とも yang memiliki makna “kedua-duanya, dan seterusnya” (Menunjukkan penjumlahan dari unsur yang terlibat), sebanyak 14 data. 3. Bermakna “masing-masing”. Pada umumnya kata yang disertai joshi と も memiliki makna masing-masing (各), sehingga joshi とも lebih menunjukkan penegasan atas kata yang dilekatinya. Dalam penelitin ini sebanyak 3 data. Sedangkan joshi とも yang berjenis setsuzokujoshi baru akan memilki makna jika telah disertakan: 1. Pada dooshi-o (kata kerja bentuk –o), maka akan menunjukkan penekanan pengandaian yang ditunjukkan dengan makna “meskipun…, tapi…”. Dalam penelitian ini joshi と も yang mengikuti dooshi-o dan menunjukkan penekanan pengandaian ada 1 data. 2. Pada keiyooshi-ku, maka akan memiliki makna: a. Menyatakan perkiraan minimum atau perkiraan maksimum (ditunjukkan dengan makna “sekurang-kurangnya, selambat-lambatnya, dan lain-lain” jika disertakan pada keiyooshi- く . Dalam penelitian ini joshi と も yang menunjukkan perkiraan minimum (bermakna “sekurang-kurangnya”) sebanyak 8 data.

85

b. Bermakna “meskipun…”jika disertakan pada shushikei dari keiyooshi. Dalam penelitian ini, joshi と も yang disertakan pada shushikei dari keiyooshi dan bermakna “meskipun…” ada 1 data.

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian yang selanjutnya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Makna gramatikal joshi とも baru ada jika joshi とも tersebut telah disertakan pada kelas kata yang berjenis jiritsugo (kelas kata yang dengan sendirinya dapat menjadi bunsetsu).

86

86

2. Makna gramatikal joshi とも yang berjenis kakujoshi yaitu makna makna joshi とも yang baru ada jika joshi とも tersebut telah disertakan pada meishi (kata benda). Dalam penelitian ini, joshi とも yang disertakan pada meishi memiliki tiga macam makna, yaitu: A. Menyatakan kesertaan (ditunjukkan dengan makna “termasuk”), dalam penelitian ini sebanyak 18 data. B. Menyatakan bilangan atau penjumlahan (jika dipakai setelah meishi yang menunjukkan bilangan atau penjumlahan). Dalam penelitian ini sebanyak 14 data. C. Memiliki makna “masing-masing”, pada umumnya di depan meishi yang diikuti joshi とも tersebut terdapat kata 各. Jika joshi とも dilekatkan pada kata 各 , maka makna joshi とも lebih menunjukkan penegasan terhadap makna 各 (masing-masing). Dalam penelitian ini sebanyak 3 data. 3. Makna gramatikal joshi とも yang berjenis setsuzokujoshi, yaitu makna joshi とも yang baru ada jika joshi とも tersebut telah disertakan pada dooshi (kata kerja) dan juga pada keiyooshi (kata sifat). Dalam penelitian ini untuk joshi と も yang berjenis setsuzokujoshi dapat dibedakan sebagai berikut: A. Joshi とも yang mengikuti keiyooshi (kata sifat): a. Jika mengikuti i-keiyooshi ( く ), maka akan memiliki makna sekurangkurangnya, selambat-lambatnya, dan lain-lain (menunjukkan perkiraan maksimum atau perkiraan minimum). Dalam peneliitian ini sebanyak 8 data.

87

b. Jika mengikuti shushikei dari keiyooshi, maka akan memiliki makna “bagaimanapun keadaannya atau meskipun….”. Dalam penelitian ini sebanyak 1 data. B. Jika mengikuti dooshi-o, maka akan memiliki makna “meskipun melakukan …, atau meskipun berkeadaan…” (menunjukkan penekanan pengandaian. Dalam penelitian ini sebanyak 1 data.

B. Implikasi Implikasi yang dapat penulis kemukakan berisi harapan dan saran yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu: 1. Penelitian ini merupakan penelitian awal yang membahas makna gramatikal dan pemkaian joshi と も yang berjenis kakujoshi dan setsuzokujoshi saja, sehingga untuk ke depannya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk membahas joshi と も yang berjenis shujoshi dan fukujoshi. 2. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa joshi と も memiliki makna yang hampir sama dengan joshi て も ,

yaitu jika

disertakan pada dooshi (kata kerja). Sehingga untuk penelitian selanjutnya, penelitian yang membahas persamaan dan perbedaan antara joshi とも dan joshi て も dapat dijadikan salah satu tema dalam penelitian lingistik bahasa Jepang.

88

DAFTAR RUJUKAN

Alwasilah, Chaedar. 1993. Beberapa Madhab dan Dikotomi : Teori Linguistik. Bandung : Angkasa. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta. 文 朗、 玉村 . 1993. The Aouts Nihongo For Practical Use, 日 本語 実用 辞典 .. Tokyo : 3 A Coorporation. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Chino, Naoko. 2003. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

89

Chino, Naoko dan Miharu, Akimoto.1986. 外国人のための助詞その教え方と

覚え方. 東京: 武蔵書院. Djajaningsih, Siti. 1985. Pembahasan Joshi て も diterbitkan.

( で も ). Skripsi tidak

Surabaya : FBS UNESA.

Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik. Bandung : Eresko Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantik 2 Pemahaman Ilmu Makna. Bandung : Refika Aditama. 晴彦,金田一. 1983. Encyclopedia of Contemporary Knowledge 大辞典. 東京: 講 談社. 久え、山崎.1986.国語の文法.東京: 秀英出版. Isao, Iori, dkk. 2000.  初級を教える人のための日本語文法ハンドブック . Tokyo : 3 A Coorporation. Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia edisi kedua. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Komei, Tsuchiya. Dkk. 2007. Nipponia. Japan : Kabushikigaisha Tokyo Inshokan. 89 Martinet, Andre. 1987. Ilmu Bahasa : Pengantar. Yogyakarta : Kanisius. Moleong, Lexy Johanes. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya. Nikkei BP Sha. 2006. Nihon Monozukuri. Tokyo : Dainippon Insatsu Kabushikigaisha. Nomura, Masaki dan Koike, Seiji.日本語辞典. Tokyo : 東京堂出版. Pateda, Manshoer. 1993. Lingistik (Sebuah Pengantar). Bandung : Angkasa.

90

Sudjianto dan Dahidi, Ahmad. 2004. Pengantar Linguistik Jepang. Jakarta : Kesaint Blanc. Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-Dasar Linguistik bahasa Jepang. Bandung : Humaniora Utama Press. Tim Penyusun. 2006. Buku Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya : Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka. 上野田鶴子. dkk.1988. 基礎日本語活用辞典. 国立国語研究. Verhaar, J, W, M. 1999. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

91

LAMPIRAN DATA JOSHI とも DALAM MAJALAH NIKKEI MONOZUKURI (日経も づくり ) TAHUN 2005-2006

Related Documents

Skripsi Ipin
November 2019 3
Jurnal Ipin
December 2019 5
Skripsi
December 2019 83
Skripsi
May 2020 46
Skripsi
June 2020 43
Skripsi
May 2020 41