1 SISTEM PELUMASAN PADA MOTOR BAKAR Oleh : Prof. Dr. Ir. Santosa, MP Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang, November 2009
Sistem pelumasan berguna untuk melumasi bagian – bagian yang bergeser satu sama lainnya. Torak bergerak pulang – balik (atau naik turun). Hal itu berakibat terjadi pergeseran torak dengan dinding silinder, demikian pula terjadi pergeseran antara pen torak dengan batang torak, pen engkol dengan engkol, poros engkol dengan landasan (bearing, lager). Tempat pergeseran tersebut tidak halus, tetapi ada kekasaran atau benjolan (terlihat dengan loupe), maka perlu pelumasan.
Dengan
adanya minyak pelumas, maka yang terjadi nantinya adalah pergeseran antara minyak pelumas dengan logam. Minyak pelumas harus mempunyai sifat – sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran terjadi, sehingga memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik- baiknya. Komponen elemen traktor mempunyai tingkat pergeseran yang berbeda, yaitu pada engine (motor), versnelling, dan gardan (differential gear).
Makin besar
tekanannya, maka kekentalan (viskositas) minyak pelumas yang dipakai juga harus makin besar (minyak pelumas makin kental). Angka kekentalan minyak pelumas dinyatakan dalam SAE 10, SAE 20, SAE 40 dan SAE 70. Pada SAE 10 dan 20, kekentalannya kecil, SAE 40 agak kental, dan SAE 70 kental. Guna minyak pelumas : (a) mendinginkan tempat – tempat yang bergeser, dan (b) mengurangi gaya – gaya dalam pergeseran. Pergeseran pada sistem engine suatu motor bakar terjadi pada : (a) torak dengan dinding silinder, (b) batang torak dengan pen torak, (c) batang torak dengan pen engkol, dan (d) poros engkol dengan landasan. Pada motor letup dua tak, pelumasan pada engine tersebut dilakukan dengan cara pencampuran pelumas dengan bahan bakar. Pada motor letup empat tak, terdapat sistem pelumasan tersendiri, dengan tempat tersendiri. Macam – macam pelaksanaan pelumasan : percikan (splash), pelumasan tekan, dan pelumasan tekan sempurna.
2 (1) Pelumasan Percikan (Splash) Ketika torak berada di bawah (saat TMB), poros engkol tercelup pada minyak pelumas. Pada saat torak bergerak menuju ke atas (menuju TMA) maka minyak pelumas ikut terbawa ke atas. Minyak pelumas dibawa ke atas melalui ring torak. Karena minyak pelumas juga bisa terbakar, maka perlu penambahan minyak pelumas pada karter.
Pelumasan cara percikan ini merupakan pelumasan yang paling
sederhana. (2) Pelumasan Tekan Minyak pelumas diberi tekanan dengan pompa, sehingga masuk pada bagian – bagian yang diberi minyak pelumas. Pada tangki minyak pelumas, terdapat pompa, yang memompa minyak pelumas sampai ke tempat pergeseran antara poros engkol dengan bantalannya. Poros engkol dibuat berlubang (dilubangi) dengan tujuan untuk menyalurkan minyak pelumas hingga sampai ke tempat pergeseran pen engkol – batang torak. Dari tempat pergeseran pen engkol-batang torak tersebut, minyak pelumas dipercikkan hingga ke bagian atas, yaitu tempat pergeseran batang torak – pen torak, dan torak-dinding silinder. Pelumasan juga berfungsi sebagai pendingin bagian – bagian yang bergeser (tempat pergeseran). (3) Pelumasan Tekan Sempurna. Pada pelumasan tekan sempurna, batang torak juga dilubangi (selain poros engkol), sehingga pelumasannya menjadi sempurna. Dengan demikian terhubung antara tempat pergeseran pen engkol – batang torak, dengan batang torak – pen torak, yang selanjutnya tersalur ke tempat pergeseran torak – dinding silinder. DAFTAR PUSTAKA Soenjoto S. 1985. Hand Out Daya Dalam Bidang Pertanian II. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.