Siap.docx

  • Uploaded by: sendy mangundap
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Siap.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,552
  • Pages: 30
Mata Kuliah

: Keperawatan Keluarga

Dosen Pengajar : Ns. Selvie Rumagit, S.Kep., M.Kes Semester

: VI

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Kelompok II: Sendy Mangundap Aprillia Cahyani Wongkar Reditha Lengkong Miranda Batasina Sisilia De Breving Meyli Sondakh Militia Ella

UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON FAKULTAS KEPERAWATAN 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur kelompok ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa kelompok dapat menyelesaikan makalah tentang “Diagnosa Keperawatan Keluarga” dengan sebaik-baiknya. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga. Dalam penyusunan makalah ini, kelompok telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Kelompok menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus kelompok sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa kelompok sebutkan satu persatu. Dalam penyusunan makalah ini, kelompok menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kelompok harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata, kelompok berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.

Tomohon, Maret 2019

Kelompok 2

TAHAP-TAHAP PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN Dalam pengkajian yang harus dilakukan meliputi komponen-komponen dibawah ini : -Pengumpulan data -Analisa data -Perumusan masalah (ancaman kesehatan, Kurang/tidak sehat, situasi krisis) -Prioritas masalah (menggunakan skala skoring asuhan keperawatan keluarga dari Bailon dan Maglaya, 1978) -Menegakkan diagnosa keperawatan keluarga (unsur PES) B. INTERVENSI C. IMPLEMENTASI D. EVALUASI

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA 1. Perubahan dalam proses keluarga (alkoholik, narkoba) Definisi: respon psikososial, spiritual, dan fungsi fisiologis dari ketidakmampuan mengelola keluarga yang ditandai dengan konflik keluarga, lari dari masalah, mempertahankan perubahan, pemecahan masalah tidak efektif, dan ketidakmampuan merespon krisis.

Karakteristik : Peran dan Hubungan interpersonal : -Orang tua tidak konsisten dalam bersikap -Tidak efektifnya komunikasi dalam masalah pernikahannya -Ketidakharmonisan dalam perjalanan keluarga -Adanya gangguan dinamika dalam keluarga -Perubahan fungsi keluarga -System komunikasi yang tertutup -Masalah keluarga yang berkepanjangan -Adanya masalah keluarga -Adanya ikatan keluarga yang lemah -Kurangnya keterampilan dalam berinteraksi -Menurunnya kemampuan angota keluarga dalam hal pertumbuhan dan perkembangan (maturasi) -Kebiasaan-kebiasaan keluarga terhenti -Masalah ekonomi

Perilaku : -Keterampilan untuk memecahkan masalah kurang -Manipulasi -Gangguan komunikasi -Isolasi -Kecanduan -Tidak tepat janji

-Sulit menjalin persahabatan -Tidak taat menjalankan ritual agama -Mabuk -Prestasi akademik (sekolah) menurun terutama anak-anak -Sulit konsentrasi -Tidak peduli dengan sekitar

Perasaan : -Merasa tidak aman -Merasa terancam - Tidak percaya -Merasa lemah -Cemas, tegang,atau tertekan -Merasa kesepian

Berhubungan dengan faktor : a. Ketergantungan alcohol b. Kurangnya keterampilan dalam memecahkan masalah c. Koping yang tidak adekuat d. Keluarga alkoholik

2. Ketidakmampuan mempertahankan kesehatan Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola dan mempertahankan kesehatan.

Karakteristik : -Menunjukkan kurang pengetahuan tentang perilku adaptif baik internal/eksternal untuk merubah lingkungan -Menunjukkan kurang pengetahuan tentang praktik dasar kesehatan -Adanya ketidakmampuan dalam menggunakan praktik dasar kesehatan -Riwayat adanya perilaku tidak sehat

-Adanya kekurangan peralatan, keuangan, dan sumber-sumber yang lain -Adanya gangguan support system keluarga

Berhubungan dengan factor : a. Koping yang tidak efektif b. Gangguan persepsi c. Tidak terpenuhinya tugas-tugas perkembangan d. Kurangnya sumber-sumber materi (keuangan) e. Tidak efektifnya koping individu f. Kurannya kemampuan melakukan pertimbangan dan mengambil keputusan

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Definisi: Masukan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan metabolic.

Karakteristik : -Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal -Konjungtiva dan membran mukosa pucat -Kelemahan otot untuk menelan dan mastikasi -Luka meradang pada rongga bukal -Perasaan tidak kenyang segera setelah makan -Adanya tanda kekurangan makanan -Adanya perubahan dalam sensasi rasa (taste) -Ketidakmampuan untuk menerima untuk menelan makanan -Salah pengertian -Kehilangan berat badan dengan intake makanan yang inadekuat -Enggan makan -Kram abdomen -Nyeri abdomen dengan atau tanpa patologi -Perasaan tidak terakhir pada makanan -Kerusakan kapiler -Diare atau steatorrhoe

-Rambut rontok -Hiperaktif suara bowel -Kurang informasi

Berhubungan dengan factor: Ketidakmampuan menelan/mencerna makanan atau menyerap (absorbsi) nutrisi oleh karena factor biologik, psikologik, atau ekonomi.

4. Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh Definisi: Masukan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolic.

Karakteristik : -Lipatan kulit trisep pada wanita lebih dari 25 mm, pada pria lebih dari 15 mm -Berat badan 20% atau lebih berat badan ideal - Makan dalam pengaruh/respon factor internal lebih dari pada waktu lapar (contoh cemas) -Mengobservasi disfungsi pola makan (contoh: pemasangan antara makanan dengan bentuk aktivitas) -Duduk/berat dalam beraktivitas -Pemusatan/konsentrasi pada intake makanan tiap hari

Berhubungan dengan factor: Kelebihan masukan (intake) dalam hubungannya dengan kebutuhan metabolic.

5. Penurunan pola asuh anak dari orang tua Definisi:

Ketidakmampauan

pengasuh

untuk

menciptakan,

mempertahankan,

mendapatkan lingkungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Karakteristik : -Bayi/Anak

-Nilai sekolah jelek -Sering sakit -Lari dari rumah -danya trauma fisik dan mental (penganiayaan) -Kurang kasih saying -Gagal pertumbuhan dan perkembangan -Kemampuan social rendah -Perkembangan kognitif rendah

Orang tua: -Pernyataan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan anak -Menolak/bermusuhan dengan anak -Tidak siap menerima kehadiran anak -Kemampuan mengasuh anak kurang -Sering menghukum anak -Perawatan yang tidak konsisiten -Penganiayaan anak -Tidak mampu menjaga kesehatan anak -Lingkungan rumah yang tidak aman -Secara verbal mengungkapkan tidak mampu mengontrol anak -Pernyataan yang negatif terhadap anaknya -Secara verbal menyebutkan tidak mampu memainkan peran/fungsinya -Kurang kasih saying terhadap bayi -Menelantarkan anak -Kurangnya interaksi ibu-anak

Berhubuangan dengan factor: Sosial : a. Kurang mencari sumber-sumber penghasilan b. Isolasi social c. Kurangnya penghasilan

d. Lingkungan rumah yang buruk e. Persiapan perawatan anak yang tidak adekuat f. Kurangnya transportasi g. Pengangguran (masalah kesehatan) h. Ketegangan peran/peran yang berlebihan i. Konflik maternal j. Kurangnya kepuasan k. Menurunnya nilai sebagai orang tua l. Perubahan dalam unit keluarga m. Sosial ekonomi yang rendah n. Kehamilan yang tidak direncanakan o. Adanya stressor (finansial, krisis, budaya) p. Kurangnya role model orang tua q. Orang tua tunggal (single parent) r. Kurangnya dukungan jaringan social s. Ayah anak tidak jelas t. Riwayat kekerasan u. Strategi koping maladaptive v. Kemiskinan w. Keterampilan memecahkan masalah rendah x. Harga diri rendah

Pengetahuan : 1. Kurangnya pengetahuan tentang merawat kesehatan anak 2. Kurang pengetahuan tentang keterampilan menjadi orang tua 3. Harapan yang tidak realistic terhadap diri sendiri, anak, pasangan 4. Fungsi kognitif yang terbatas 5. Kurangnya pengetahuan tentang perkembangan anak 6. Tingkat pendidikan yang rendah 7. Keterampilan komunikasi yang rendah 8. Kurangnya persiapan kognitif dari orang tua

Fisiologis : sakit fisik Psikologis : 1. Depresi 2. Persalinan yang sulit 3. Riwayat sakit jiwa 4. Perpisahan dengan anak

Bayi/Anak : 1. Kelahiran yang premature 2. Sakit 3. Perpisahan yang lama dari orang tua 4. Tidak menginginkan jenis kelamin 5. Temperamen yang sulit 6. Anak yang tidak diharapkan 7. Kelahiran ganda

6. Perubahan penampilan peran (tidak efektif) Definisi: Bentuk sikap dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan konteks, ukuran dan harapan dalam lingkungan.

Karakteristik : -Perubahan dalam persepsi diri -Denial -Inadekuat support emosional dalam menetapkan peran -System konflik - Perubahan dalam kebiasaan peran tanggungjawab -Diskriminasi -Kekerasan -Pengganggu -Tidak pasti (ragu-ragu) -Perubahan persepsi

-Tegang -Inadekuat manajemen diri -Ambivalen -Sikap pesimis -Motivasi yang inadekuat -Inadekuat rasa percaya diri -Inadekuat dalam kompetisi dan keahlian -Pengetahuan yang inadekuat -Tak siapnya perkembangan dalam harapan -Konflik peran -Bingung -Lemah -Inadekuat koping/pertahanan diri -Kecemasan atau depresi -Overload peran -Perubahan terhadap persepsi lain -Perubahan dalam kemampuan/daya tanggap -Ketidakpuasan -Inadekuat kesempatan dalam memainkan peran

Berhubungan dengan factor Sosial : -Inadekuat atau tidak adanya hubungan dengan system perawatan kesehatan -Tuntutan-tuntutan pada jadual pekerjaan -Usia muda, tingkat perkembangan -Kurang dukungan -Kemiskinan -Konflik keluarga -Inadekuat support system -Inadekuat peran social (contoh: role model, harapan-harapan, tanggungjawab) -Rendahnya status social ekonomi -Stress dan konflik

-Kekerasan -Kurangnya sumber

Pengetahuan : -Inadekuat persiapan peran (contoh: transisi, latihan keahlian, validasi) -Kurang pengetahuan tentang peran, keahlian -Transisi peran -Kurang kesempatan untuk latihan peran -Transisi perkembangan mental -Tidak realistisnya pengharapan terhadap peran -Tingkat pendidikan -Kurang atau inadekuat role model

Psikologi : -Inadekuat/tidak adanya hubungan dengan system perawatan kesehatan -Kemampuan melebihi batas (hiperaktif) -Sakit mental -Perubahan gambaran diri -Sakit fisik -Defisit kognitif -Perubahan kesehatan -Depresi -Harga diri rendah -Nyeri -Fatigue

7. Perubahan pada pola seksual (inefektif) Definisi: Ekspresi mengenai pola seksual diri Karakteristik : berkaitan dengan kesulitan-kesulitan, keterbatasan-keterbatasan atau perubahan-perubahan dalam sikap atau aktivitas seksual

Berhubungan dengan factor: -Konflik dalam orientasi sek atau jenis kesukaan -Ketakutan pada ibu hamil atau penyakit yang berhubungan dengan pola sek -Lemahnya hubungan yang signifikan dengan pasangan -Inefektif atau absen dalam role model -Defisit pengetahuan/keahlian tentang perubahan terhadap kesehatan, perubahan fungsi atau struktur tubuh, penyakit atau pengobatan -Kurang privasi (rahasia)

8. Antisipasi terhadap kehilangan Definisi: Respon intelektual dan emosi serta perilaku dari individu, keluarga dari hasil proses perubahan konsep diri yang didasarkan dari persepsi potensi kehilangan.

Karakteristik : -Potensi kehilangan sesuatu yang berarti (orang, jabatan, pekerjaan, status, rumah, ideal diri, kehilangan organ tubuh) -Menunjukkan kesedihan akan kehilangan -Rasa bersalah -Menolak kehilangan yang berarti -Marah -Perubahan pola komunikasi -Tawar-menawar (bargaining) -Perubahan dalam pola makan, tidur, tingkat aktivitas dan libido -Kesulitan dalam melaksanakan peran baru/berbeda Berhubungan dengan factor : berkembang (sesuai situasi dan kondisi)

9. Konflik pengambilan keputusan (spesifik) Definisi: Ketidakpastian tentang tindakan yang akan dilakukan saat memiliki beberapa alternatif tindakan yang meliputi resiko, kehilangan atau perubahan dalam menilai hidup anggota keluarganya.

Karakteristik : -Secara verbal mengatakan ketidakpastian -Secara verbal mengatakan tidak konsekuen dengan beberapa tindakan yang dipilih -Bingung terhadap beberapa pilihan tindakan -Terlambat mengambil keputusan -Secara verbal merasakan adanya tekanan keputusan yang diambil -Terfokus pada dirinya -Tanda-tanda fisik adanya tekanan (peningkatan nadi, ketegangan pada otototot, kelelahan)

Berhubungan dengan factor: -Kurang support system -Ancaman pada system nilai -Kurang pengalaman dalam mengambil keputusan -Terlalu banyaknya informasi -Kurangnya informasi yang sesuai -Tidak jelasnya nilai/kepercayaan individu

10. Kehilangan yang abnormal Definisi: Ketidaksuksesan dalam penggunaan intelektual dan respon emosional dengan orang-orang sekitar, keluarga, masyarakat untuk bekerja melalui suatu proses perubahan konsep diri didasarkan atas persepsi kehilangan.

Karakteristik : -Mengulangi sikap yang inefektif dalam berhubungan dengan orang lain -Mengenang pengalaman yang lalu dengan sedikit/tidak pengurangan intensitas akan kehilangan - Adanya pengaruh kehilangan terhadap fungsi hidup -Adanya atau kadang-kadang muncul tanda atau respon somatic/psikosomatis akan kehilangan -Secara verbal mengatakan kehilangan/tertekan

-Merasa bersalah -Denial -Marah -Sedih -Menangis -Perubahan dalam pola makan, tidur, mimpi -Menyebutkan kehilangan sesuatu (orang, cita-cita, pekerjaan, status, rumah, ideal, bagian tubuh) -Regresi -Afek labil

Berhubungan dengan factor: Aktual atau merasa kehilangan sesuatu (orang, cita-cita, pekerjaan, status, rumah, ideal, bagian tubuh).

11. Koping keluarga siap untuk perubahan Definisi: Keefektifan manajemen adaptasi tugas dengan melibatkan anggota keluarga berkaitan dengan kesehatan klien, sekarang keluarga menunjukkan keinginan dan kesiapan untuk mempertinggi kesehatan dan pertumbuhan dengan memperhatikan diri dan hubungannya dengan anggota keluarga yang sakit.

Karakteristik : -Individu menyatakan tertarik untuk menjalin suatu hubungan dengan yang lainnya, atau saling berbagi atau menolong dengan orang lain yang telah berpengalaman -Anggota keluarga berusaha untuk menggambarkan adanya suatu krisis perlawanan dalam dirinya terhadap nilai-nilai, prioritas, tujuan atau hubungan -Keluarga mau meningkatkan kesehatan dan mengubah perilaku yang mendukung kesehatan, memantau proses maturasi, memeriksa dan bekerjasama dalam program pengobatan, dan menunjukkan optimis untuk kesehatan.

Berhubungan dengan factor : Kebutuhan-kebutuhan terpenuhinya kepuasan dan adaptasi tugas yang efektif mengarahkan kepada kesempatan tujuan pencapaian/menunjukkan aktualisasi diri.

12. Perilaku mencari hidup sehat (spesifik) Definisi: Pencarian yang aktif (oleh individu dalam status sehat) dengan cara kebiasaan hidup sehat dan atau memodifikasi lingkungan untuk mengubah tingkat kesehatan pada tingkat yang lebih tinggi.

Karakteristik : -Menunjukkan keinginan untuk mencapai kesehatan yang lebih baik -Menunjukkan kurangnya pengetahuan tentang perilaku peningkatan kesehatan -Adanya kebisan-kebiasaan yang tidak cocok dengan pola hidup sehat -Menunjukkan perhatiannya terhadap kondisi lingkungan yang sehat -Menunjukkan keinginan untuk meningkatkan kontrol pada masalah-masalah praktik tentang kesehatan.

Berhubungan dengan factor : berkembang (sesuai dengan situasi dan kondisi)

13. Rentannya koping keluarga Definisi: Biasanya support/dukungan orang terdekat (anggota keluarga atau teman dekat) mengarahkan

pada ketidakmampuan, ketidakefektifan, atau dukungan yang kurang

yang dibutuhkan anggota keluarga untuk mengatur atau beradaptasi dengan tugas/peran yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

Karakteristik : Obyektif : -Orang terdekat mencoba membantu atau memberi dukungan perilaku dengan hasil yang tidak memuaskan - Orang terdekat menunjukkan perilaku melindungi yang tidak sesuai dari kebiasaan anggota keluarga

Orang terdekat menarik diri atau terbatas hubungan interpersonal dengan anggota keluarga yang lain

Subyektif: -Anggota keluarga menyatakan atau menjelaskan bahwa orang terdekat menunjukkan respon yang tidak biasa terhadap masalah yang dihadapi -Orang terdekat mengatakan tidak mengetahui dengan perilaku atau bantuan yang harus diberikan -Orang terdekat mengungkapkan rasa pesimis (takut, rasa bersalah, cemas) terhadap anggota keluarga yang sakit, ketidakmampuan menghadapi situasi krisis yang berkembang.

Berhubungan dengan factor: -Perubahan peran dan disorganisasi keluarga -Penyakit yang lama -Situasi atau berkembangnya krisis -Informasi yang salah atau inadekuat

14. Gangguan koping keluarga Definisi: Perilaku dari orang terdekat (kepala keluarga) yang tidak sesuai dengan tugasnya akan perlunya adaptasi terhadap perubahan status kesehatan.

Karakteristik : -Intoleransi -Agitasi, depresi, agresif, permusuhan -Anggota keluarga yang sakit -Rejeksi -Psikosomatis -Renggangnya hubungan antar anggota keluarga -Realita yang menyimpang tentang gangguan kesehatan (denial) -Anggota keluarga yang putus asa

Berhubungan dengan factor: -Keluarga mempunyai rasa bersalah, kecemasan, bermusuhan -Keluarga berubah-ubah untuk melakukan tindakan -Tingginya ambivalen hubungan antar anggota keluarga

15. Ketidakmampuan dalam berperilaku sehat Definisi: Ketidakmampuan untuk memodifiasi gaya hidup/sikap yang sudah menjadi kebiasaan dengan perubahan dalam status kesehatan.

Karakteristik : -Denial (menyangkal) perubahan status kesehatan -Kegagalan dalam mengambil tindakan yang dapat mencegah masalahmasalah kesehatan selanjutnya -Menunjukkan sikap tidak menerima terhadap perubahan status kesehatan -Kegagalan dalam mencapai kontrol kesadaran yang optimal

Berhubungan dengan factor: -Rendahnya rasa optimis -Sikap negatif terhadap kesehatan -Ketidaksiapan pada perubahan sikap -Multiple stressor -Tidak adanya support social untuk perubahan keyakinan dan praktek -Ketidakmampuan atau perubahan status kesehatan, perubahan gaya hidup -Kurangnya motivasi untuk berubah sikap

16. Ketidakmampuan dalam pemeliharaan rumah Definisi: Ketidakmampuan secara mandiri memelihara perubahan, peningkatan perkembangan yang diperlukan lingkungan keluarga.

Karakteristik : Subyektif: -Kepala keluarga sulit mempertahankan lingkungan rumah yang nyaman -Kepala keluarga mengatakan adanya krisis finansial -Kepala keluarga membutuhkan bantuan untuk memelihara kondisi rumah

Obyektif : -Peralatan masak , baju, alat tenun kotor -Tumpukan sampah -Bau yang menyengat -Ketidaksesuaian suhu dalam rumah(lembab) -Beban keluarga yang berlebihan (kecapekan, kecemasan) -Kurangnya fasilitas dalam rumah -Adanya masalah kesehatan yang berulang-ulang (contoh:infeksi)

Berhubungan dengan factor : -Individu atau anggota keluarga sakit -Tidak mengenali sumber-sumber -Kekurangan role model -Kurang pengetahuan -Inadekuat support system -Gangguan fungsi kognitif atau emosi -Kurang finansial

17. Ketidakmampuan dalam interaksi social Definisi: Tidak cukupnya atau banyaknya pelanggaran-pelanggaran/kesalahankesalahan atau inefektifnya kualitas perubahan social. Karakteristik : -Ketidakmampuan dalam kecakapan atau perhatian untuk dapat menerima atau mengkomunikasikan suatu kepuasan diri, kepedulian, ketertarikan, atau berbagi pengalaman

-Kata-kata atau perhatian yang tidak menyenangkan dalam situasi social -Mengamati dengan menggunakan sikap-sikap yang tidak mendukung interaksi social -Disfungsional interaksi dengan anggota keluarga, orang lain -Perubahan gaya hidup dalam keluarga atau pola interaksi

Berhubungan dengan factor : -Kurang pengetahuan/keahlian tentang cara-cara mempertinggi mutu -Isolasi terapeutik -Perbedaan sosiokultural -Keterbatasan mobilitas fisik -Faktor-faktor penghambat pada perkembangan mental -Faktor-faktor penghambat komunikasi -Perubahan proses berfikir -Gangguan konsep diri

18. Kurang pengetahuan (spesifik) Definisi: Tidak ada atau kurangnya informasi yang berhubungan dengan topik khusus.

Karakteristik : -Mengungkapkan adanya masalah -Ketidaksesuaian perintah dengan tindakan -Ketidakcocokan penampilan dengan pertanyaan -Ketidakcocokan pernyataan dengan sikap (histeris, agitasi,apatis)

Berhubungan dengan factor : -Kurang pergaulan -Informasi yang salah -Keterbatasan pemikiran -Kurangnya minat belajar -Tidak kenal dengan sumber-sumber informasi

19. Tidak terpenuhinya atau Noncompliance (spesifik) Definisi: Sikap seseorang atau klien yang gagal atau tidak dapat berdiskusi tentang peningkatan kesehatan atau tindakan terapeutik dengan orang lain, keluarga, masyarakat, dan tenaga kesehatan professional.

Karakteristik : -Kegagalan dalam menunjukkan sikap taat (melalui observasi langsung atau ungkapan klien) -Bukti adanya komplikasi dalam perkembangan -Bukti adanya eksaserbasi -Kegagalan untuk memegang janji -Kegagalan untuk kemajuan

Berhubungan dengan factor : Rencana keperawatan : -Durasi -Pembiayaan -Intensitas -Kompleksitas

Faktor-faktor individual: -Kecakapan atau kemampuan professional dan perkembangan mental -Keyakinan terhadap kesehatan, pengaruh budaya, nilai-nilai, spiritual -Sistem nilai kepribadian -Relevansi pengetahuan dan keahlian terhadap sikap penolakan -Sumber motivasi

Sistem kesehatan : -Kepuasan terhadap kepuasan -Kredibilitas provider -Pendekatan dan perawatan yang memuaskan

-Fleksibilitas antara rencana dan keuangan -Hubungan klien/provider -Kegagalan provider dalam pengajaran atau follow up -Kontinuitas dan reguar follow up provider -Fokus pada kesehatan individu -Komunikasi dan keahlian mendidik dari provider

Network (kerjasama): -Keterlibatan anggota-anggota dalam rencana kesehatan -Memperhatikan nilai-nilai social dalam perencanaan -Menerima keyakinan dari orang lain

20. Konflik peran sebagai orang tua Definisi: Pengalaman peran terhadap peran yang membingungkan dan konflik dalam merespon krisis.

Karakteristik : -Orang tua menampakkan perhatian tentang perubahan dalam peran sebagai orang tua, fungsi keluarga, komunikasi keluarga, status kesehatan keluarga -Orang tua menunjukkan ketidakmampuan dalam memperhatikan kebutuhan fisik dan emosi anak selama proses hospitalisasi/dirumah -Menunjukkan penyimpangan perhatian terhadap tugas sehari-hari -Keputusan yang berlebihan terhadap anak (memanjakan anak) -Secara verbal mengatakan perasaan bersalah, marah, takut-cemas, dan frustasi terhadap anak yang sakit.

Berhubungan dengan faktor : -Perubahan dalam status perkawinan -Berpisah dengan anak penyakit kronis -Ancaman tindakan invasif pada anak (contoh: intubasi)

21. Resiko terjadi penurunan pola asuh orang tua pada anak Definisi: Resiko dari ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, mempertahankan, mendapatkan lingkungan yang baik untuk mendukung secara optimal pertumbuhan dan perkembangan anak.

Faktor resiko Sosial : -Menurunnya kepuasaan, konflik maternal -Riwayat perilakuan keras -Keterampilan memecahkan rendah -Ketegangan peran atau overload peran -Isolasi social -Kurangnya penghasilan -Kemiskinan -Lingkungan rumah yang buruk -Persaudaraan yang rendah -Kurangnya role model -Ayah yang tidak jelas -Harga diri rendah -Kehilangan sumber-sumber -Kehamilan yang tidak diharapkan -Kesiapan menyambut anak baru yang tidak adekuat -Koping strategi yang maladapltif -Sosial ekonomi rendah -Kurangnya transportasi -Perubahan unit keluarga (perceraian) -Pengangguran atau masalah pekerjaan -Orang tua tunggal (single parent) -Dukungan sosial rendah -Stress

Pengetahuan : -Tingkat pendidikan yang rendah -Harapan pada anak yang tidak realistic -Pengetahuan yang kurang tentang kecakapan menjadi orang tua rendah -Kecakapan komunikasi kurang -Kurang pengetahuan mempertahankan kesehatan anak -Kurang pengetahuan mengenai perkembangan anak

Fisiologi : -Sakit fisik

Bayi/Anak : -Kelahiran ganda/multiple -Sakit -Anak yang tidak diharapkan -Kelahiran prematur - Jenis kelamin yang tidak diharapkan -Berpisahk lama dengan orang tua

Psikologi : -Berpisah dari bayi/anak -Usia muda -Depresi -Riwayat sakit jiwa

22. Resiko trauma (injury) Definisi: Resiko injury sebagai akibat interaksi kondisi mental dengan adaptasi individu dan kurangnya sumber.

Faktor resiko:

Eksternal : -Model trasport/proses transportasi -Orang (contoh: nosokomial agent, kognitif, afektif, faktor-faktor psikomotor) -Fisik (contoh: desain,struktur, sistem dalam komunikasi) -Nutrisi (contoh: vitamin, jenis-jenis makanan) -Biological (contoh: imun, mikroorganisme) -Kimia (contoh: racun, obat-obatan, alkohol, kafein, nikotin, komestik)

Internal : -Psikologi (orientasi afektif) -Malnutrisi -Jenis-jenis darah yang abnormal (contoh:leukositosis, leukopenia, perubahan pada faktor-faktor pembekuan, trombositopenia, penurunan Hb) -Disfungsi imun/autoimun -Biokimia, fungsi regulasi (contoh: disfungsi sensori) -Disfungsi integrative -Disfungsi afektor -Hipoksia jaringan -Perkembangan mental -Fisik (contoh: kerusakan kulit, perubahan mobilitas)

23. Resiko tinggi kekerasan terhadap orang lain Definisi: Suatu sikap (tabiat) seseorang yang beresiko dapat berbentuk emosi, fisik, dan atau kekerasan seksual pada orang lain.

Faktor resiko: -Bahasa tubuh : kaku, mengepalkan tinju dan mengatupkan rahang, hiperaktif, tidak bernapas, sikap mengancam -Riwayat kekerasan pada orang lain (contoh: melukai, menendang, meludahi, melawan/menantang, melempar dengan benda, menggigit, mencoba memperkosa, penganiayaan terhadap seseorang)

-Riwayat ancaman kekerasan (contoh: ancaman verbal pada kekayaan, ancaman sosial, ancaman melalui surat, ancaman seksual) -Riwayat kekerasan antisosial terhadap lingkungan (contoh: mencuri, mendesak untuk diistemewakan, menolak makan, menolak pengobatan, tidak mau diperintah) -Riwayat kekerasan tidak langsung (contoh: merobek baju, merusak dinding, sikap pemarah, teriak, memecah jendela, membanting pintu, gangguan sek) -Gangguan kognitif ( ketidakmampuan belajar, penurunan fungsi intelektual) -Riwayat masa kecil -Riwayat menyaksikan kekerasan dalam keluarga -Riwayat obat-obatan alcohol -Gejala psikotik -Bunuh diri -Memiliki senjata

24. Ketidakberdayaan Definisi: Persepsi dari tindakan seseorang yang tidak signifikan dengan hasil, kurangnya kontrol penerimaan melibihi situasi yang umum atau kejadian langsung.

Karakteristik: Rendah : -Ekspresi/keadaan tidak pasti berkaitan tingkat energi yang tidak teratur (turun/naik) - Pasif Sedang : -Tidak berpartisipasi dalam perawatan atau pembuatan keputusan ketika kesempatan diberikan -Bersifat benci, marah, khilaf -Enggan untuk mengungkapkanj perasaan sebenarnya -Pasif -Bergantung pada orang lain -Perasaan takut/asing pada perawat

-Ketidakpuasan dan frustasi melebihi dari kemampuan untuk melaksanakan terhadap penampilan peran -Tidak mampu memonitor kemajuan -Tidak mampu untuk melakukan perawatan diri ketika terjadi tantangan Berat : -Ungkapan verbal yang tidak terkontrol : overself-care, pengaruh over situasi, pengaruh over masukan -Apatis -Depresi akibat kondisi fisik yang terjadi menjadi lebih buruk mengakibatkan pasien melakukan larangan.

Berhubungan dengan faktor: -Keadaan lingkungan yang keras -Sakit -Interaksi interpersonal -Kurangnya dukungan

25. Isolasi social Definisi: Pengalaman kesepian dari individu yang dipersepsikan sesuatu yang negatif atau ancaman.

Karakteristik : Subyektif : -Menunjukkan perasaan kesepian dari orang lain -Menunjukkan perasaan penolakan -Ketidaksesuaian kematangan perkembangan dengan usia -Tidak adanya tujuan hidup yang jelas -Ketidakmampuan berkomunikasi dengan orang lain -Menunjukkan perasaan yang berbeda dengan orang lain -Merasa tidak aman didalam masyarakat

Obyektif : -Tidak adanya dukungan dari orang lain -Menarik diri -Komunikasi terhambat -Menunjukkan perilaku aneh -Terlihat menyendiri -Tidak ada kontak mata -Adanya aktivitas yang tidak sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan -Adanya kecacatan fisik/mental atau perubahan status kesehatan

Berhubungan dengan faktor: -Perubahan status mental -Ketidakmampuan dalam hubungan interpersonal -Tidak menerima nilai dan perilaku social -Ketidakmampuan sumber-sumber personal -Minat yang kurang -Faktor-faktor yang berkonstribusi terhadap tidak adanya hubungan interpersonal (terhambatnya tugas pertumbuhan dan perkembangan) -Perubahan terhadap penampilan fisik -Perubahan status kesehatan

JENIS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA A. Aktual (terjadi defisit/gangue kesehatan) 1. Perubahan dalam proses keluarga 2. Ketidakmampuan mempertahankan kesehatan 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh 5. Penurunan pola asuh orang tua 6. Perubahan penampilan peran 7. Perubahan pola seksual 8. Konflik pengambilan keputusan 9. Proses kehilangan yang abnormal 10. Gangguan koping keluarga 11. Ketidakmampuan berperilaku sehat 12. Ketidakmampuan dalam pemeliharaan rumah 13. Ketidakmampuan dalam interaksi social 14. Kurang pengetahuan (spesifik) 15. Konflik peran sebagai orang tua 16. Kelemahan 17. Isolasi social B. Resiko (ancaman kesehatan) 1. Antisipasi kehilangan 2. Resiko trauma (injury) 3. Resiko tinggi terjadi kekerasan 4. Noncompliance (spesifik) 5. Rentannya koping keluarga 6. Resiko penurunan pola asuh orang tua pada anak C. Potensial (Keadaan sejahtera/Wellness) 1. Koping keluarga siap untuk perubahan 2. Perilaku mencari hidup sehat (spesifik)

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Keluarga, Jakarta, 7-10 November 2000.

Friedman, 1998, Family Nursing : Teory and Assessment (ford edition), Connectiot:Appleton-Century-Crops.

NANDA, 2001, Nursing Diagnosis:Definition and Clasification 2001-2002 Nasrul Efendi, 1997, Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.

More Documents from "sendy mangundap"

Cover.docx
June 2020 14
Cover.docx
May 2020 12
Siap.docx
June 2020 11
Tugas.docx
June 2020 11