Sentuhan bergaya Eropa pun membuat Kraton Surakarta semakin sempurna arsiteknya adalah Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwono I, kepunyaan Kota Batik ini menjadi tempat dengan bentuk yang sangat eksotis. Kraton Surakarta terdiri atas bangunan inti seperti gapura atau Gladag pada bagian selatan, dua alun-alun di sebelah utara dan selatan, serta satu kompleks dengan Masjid Agung dan pasar batik yang paling terkenal di Solo alias Pasar Klewer, dalam situs Pemerintah Kota Surakarta Suasana di sekeliling keraton sangatlah teduh, terlebih bangunan ini dikelilingi dengan tembok putih nan tinggi. . Di dalam museum ini, pelancong bisa melihat berbagai macam benda dan pusaka peninggalan keraton, diorama yang menggambarkan kesenian serta kebudayaan kerajaan dan masih banyak lainnya Ruangan ini bentuknya memanjang dan berada di sisi-sisi bangunan yang depannya berupa halaman rumput dan pasir. Selain senjata, Anda juga bisa melihat kendaraan-kendaraan bersejarah, seperti kereta kencana yang terpakir dengan rapih. Saat memasuki kompleks utama yang berada setelah Gladag, pelancong harus melepas alas kaki yang digunakan. Ya, Anda harus berjalan dengan telanjang kaki di atas pasir yang memenuhi pelataran halaman kompleks utama. Konon, pasir-pasir ini dibawa langsung dari Pantai Selatan. Ketika melangkah kaki ke dalam kompleks utama, arsitektur bergaya Eropa siap memanjakan mata Anda. Nuansa putih dan biru menjadi penanda adanya unsur Jawa dan Eropa in itu, juga ada patung-patung Eropa yang menjadi penghias istana. Patung-patung ini merupakan hadiah dari Belanda yang memang memiliki hubungan erat dengan Kraton Surakarta pada masa itu. Di sebelah selatan pelataran kompleks utama juga terdapat sebuah menara yang juga menjadi ikon dan ciri khas Kraton Surakarta Hadiningrat.