Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft 2004 biasawae.com
Selamat tinggal... Sumber : Berbagai Sumber
!
"
Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft 2004 biasawae.com Akhirnya sampai juga hari ini. Ketika kesimpulan itu datang sendiri, tanpa perlu dijejalkan dengan paksa. Waktu, sudah membuatnya menjadi semakin matang. Mungkin memang pada akhirnya selalu begitu. Ada ruang yang cukup untuk berpikir lebih jenak. Hari ini, aku merasa lega karena tidak pernah terjadi seperti yang aku niatkan semula. Aku pernah berniat membunuhmu, atau dengan cara kasar membetot semua yang berbau tentangmu dari benakku. Aku pikir tidak akan susah, jika hanya melibatkan pikiran, tapi kadang memang lucu, hati kita ini punya logika lain. Biasanya cenderung tidak rasional, :). Entahlah, tiba-tiba saja, aku merasa lega bisa melangkah tanpa bayanganmu. Aku merasa bisa mengumpulkan energi bawah sadarku, membuangmu dari perjalanan panjangku. Apa aku jadi kelihatan kejam? Ma'af, ini mesti aku lakukan. Kamu tidak akan kehilangan apapun, semuanya akan baik-baik saja. Aku berpikir banyak, soal ini. Pada saat tertentu kita pasti dihadapkan pada pilihan-pilihan. Tidak semua pilihan yang kita ambil benar sempurna. Tapi kita pada suatu waktu, mesti segera mengambilnya, dengan resiko. Soal benar atau salah, sempurna atau tidak, punya waktu sendiri. Setelah waktu bicara, kalaupun ada yang meleset, masih bukan alasan untuk menyesalkan yang lama terus-menerus, ada banyak kerja di depan. Chairil Anwar pernah menulis, " ...tapi dulu memang ada, suatu bahan yang bukan pertimbangan kini...". Kita tahu, suatu waktu, dia pernah bilang, "... aku mau hidup seribu tahun lagi..." Tapi kemudian, menulis tentang perdamaiannya dengan akhir hidup, dengan kematian. Seperti serasa kematian jadi kian akrab. Sesuatu yang tidak lagi terasa mengerikan, tapi bisa kita terima dengan wajar. Misteri besar, yang kita jelang dengan tabah, dan perasaan yang lebih lapang. Sesekali aku masih mencium bau parfummu, tapi kamu bilang, kamu sudah berganti parfum. Aku sudah lepas gambarmu dari dinding. Di luar sekarang, hujan masih kadang membubuhkan biru. Tapi cuma bulir-bulir air yang menghempas, tapi cuma daun-daun yang terlepas, bukan lagi air mata panas. aku melepas semua yang ada dengan perasaan lega. Eksistensi, sebagaimana selalu diributkan filsuf-filsuf itu, tak lagi perlu mengutuk. Justru karena eksistensi kita barangkali hanyalah sesuatu yang absurd. Masih ada hal lain, yang lebih nyata. Hidup, misalnya, kurnia terbesar yang tidak patut kita sia-siakan. Masih ada orang-orang dekat yang sama kita cintai, atau kita pedulikan, mungkin lebih dari hidup kita sendiri. Tidak semua, bisa kita deretkan seperti angka-angka bilangan cacah, tapi ada dan dekat dengan kita. Selamat tinggal..., jangan panggil aku, karena aku tidak akan menengok lagi ke belakang, pada saat-saat seperti ini. Ada banyak alasan untuk itu, tapi aku tetap tidak akan melakukannya. Sudah, kita cukupkan saja semua disini. Kamu boleh percayakan semua tentangmu yang ada
Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft 2004 biasawae.com padaku, sebagaimana aku percaya pula tentang hal itu padamu. Tidak ada lagi yang perlu digariskan atau ditegaskan. Aku yakin tak akan ada apapun yang bisa terjadi padamu, masih ada orang-rang yang begitu kamu cintai dan mencintaimu "...pada angin runcing dan warna musim, kau juga akan terbiasa. Nasib telah begitu tertib, pada lupa kita juga akan jadi karib.." Selamat tinggal..., kelak semoga kita bisa mengenang semuanya dengan senyum yang lebih arif. salam Jakarta, awal 2001