Sekilas Tentang Overclock Dari dulu overclock selalu menarik minat orang yang senang “ngoprek” PC. Akhir-akhir ini, overclock sering dijadikan ajang kompetisi oleh beberapa vendor. Terakhir, ASUS yang menggelar kompetisi overclock pada pameran Mega Bazaar Computer 2008 lalu. Sebenarnya apa sih overclock itu? Secara sederhana, overclock bisa diartikan “memaksa” kinerja komponen melampaui standarnya dengan sedikit mengutakatik aturan. Lalu, mengapa kita harus melakukan overclock? Tujuan utamanya apa lagi kalau bukan supaya kinerja PC jadi lebih cepat. Efek-efek lainnya adalah hemat dana karena siapa tahu komponen yang di-overclock mampu menyamai kinerja komponen yang harganya lebih mahal. Tapi ada juga orang yang melakukan overclock karena hobi – persis orang yang hobi otomotif. Orang seperti ini mendapat kepuasan dan kebanggan tersendiri karena ia berhasil membuat PC-nya bisa berjalan diatas rata-rata dengan usahanya sendiri. Kata ”overclock” memang terdengar menakutkan. Memang, dari dulu proses overclock bukan untuk semua orang. Agar overclock berhasil, diperlukan pengetahuan tentang komponen yang cukup dalam. Orang yang sudah berpengalaman pun belum tentu mendapatkan hasil yang maksimal, karena ada faktor yang disebut “keberuntungan”. Mengapa demikian? Meskipun komponen yang digunakan sama persis, mulai dari merek sampai tipe, beberapa orang bisa mendapat hasil yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor teknis ataupun nonteknis. Akan tetapi, itu dulu. Saat ini proses overclock tidak semenakutkan dulu. Hadirnya berbagai forum, majalah, serta tabloid yang menyajikan informasi mengenai overclock membantu bisa berjalan lancar dan aman bisa didapat. Selain itu, kemudahan overclock juga dihadirkan oleh beberapa pembuat komponen. Contohlah motherboard yang menjadi “ibu” bagi komponen lain. Banyak motherboar yang menyediakan BIOS yang setting-annya bisa meningkatkan kinerja PC. Panduan manual juga menjelaskan langkahpengoptimalan yang bisa dilakukan agar segalanya berjalan lancar. Ada juga pembuat motherboard yang menyertakan pengaturan konfigurasi melalui peranti lunak dengan tampilan yang mudah dimengerti. Kalau sudah begitu, orang yang baru mulai mengenal dunia PC pun bisa melakukan overclock. Berikut adalah komponen-komponen yang musti diperhatikan sebelum melakukan overclock. •
Processor
Jangan ragu untuk mencari referensi dan bertanya mengenai processor yang cocok untuk di-overclock. Processor mahal belum tentu cocok untuk di-overclock. Meski bisa, hasilnya belum tentu sesuai dengan harapan.lagian, buat apa processor mahal yang biasanya sudah hebat di-overclock. Justru overclock dilakukan karena ingin berhemat. Beli processor yang “murah” kemudian di-
overclock sehingga bekerja bak processor mahal. Sebagai contoh processor lowend model AMD Sempron 3100+ yang memiliki frekuensi 1,8 GHz, dengan overclock yang tepat mampu ditingkatkan menjadi 2,5 GHz. Alhasil, kinerjanya mampu mengalahkan processor seperti Athlon64 3400+ atau Pentium 4,32 GHz yang berharga lebih mahal. •
Motherboard
U ntuk yang benar-benar berniat ingin melakukan overclock, jangan pelit untuk komponen yang satu ini. Carilah motherboard yang menyertakan fasilitas yang lengkap, khususnya BIOS. Jangan lupa, motherboard adalah “induk” PC yang berperan penting sehingga semua komponen berjalan dengan baik. •
Memori RAM
Meski DDR3 merupakan jenis memori terbaru bukan berarti DDR2 sudah “habis”. Jangan hanya terfokus pada merek tertentu saja, perhatikan juga chip yang digunakan. Beberapa chip yang sudah mempunyai reputasi bagus adalah Hynix, Samsung, Infineon, dan Micron. Kadang-kadang produsen meyakinkan bahwa memori miliknya bisa berjalan di clock tinggi. Mnisalnya, pada zaman DDR2-400 (PC3200) produsen menghadirkan memori dengan clock PC4000 (DDR2-500). Jenis memori ini lebih stabil dijalankan dijalankan pada clock tinggi. •
Kartu Grafis
Kalau bertujuan untuk meningkatkan frame rate pada game, kartu grafislah yang harus di-overclock. Kartu seri grafis seri terbaru tentu bisa dijadikan pendukung yang baik untuk mengimbangi kinerja komponen lain yang juga di-overclock. •
Harddisk
Overclock ekstrem bisa berimbas pada rusaknya data. Walau begitu, kerusakan fisik jarang terjadi pada hard disk. Sebaiknya untuk keperluan overclock, gunakan hard disk berkualitas bagus. •
Power Supply
Saat overclock, semua komponen bekerja di atas standar mereka. Mereka bisa butuh listrik lebih. Belum lagi penggunaan komponen tambahan seperti beberapa kipas berukuran besar atau bahkan penggunaan water cooling dan nitrogen cair memerlukan daya listrik yang besar. Carilah PSU yang menyediakan daya yang cukup. •
Sistem Pendingin
Panas menjadi masalah utama setiap komponen yang di-overclock. Jangan cobacoba melakukan overclock dengan kipas standar. Sebaiknya, gunakan pendingin yang lebih bagus atau gunakan pendingin tambahan. Penggunaan thermal paste pada processor juga diwajibkan. Thermal paste yang berkualitas bagus. Kalau overclock yang dilakukan terbilang “gila-gilaan”, gunakan pendingin tambahan seperti water cooling. Lihat perubahan temperatur pada menu BIOS untuk melihat tingkat suhu pada komponen.
•
Casing
Jangan sepelekan komponen yang satu ini. Casing yang baik biasanya memperhatikan tata letak yang baik sehingga panas bisa keluar. Dengan penempatan lubang ataupun kisi-kisi akan membuat udara lebih sejuk dan nyaman yang mana sangat berpengaruh pada kestabilan komponen. Beberapa casing bahkan menyediakan fasilitas untuk penggunaan pendingin berupa kipas berukuran besar hingga water cooling. CPU Clock dan Bus Clock Setelah yakin dengan perangkat-perangkat keras yang sudah dipakai, mari berteori dulu sejenak. Bukannya apa-apa, konsep CPU Clock dan Bus Clock harus dimengerti dulu sebelum menjelaskan overclock. CPU Clock merupakan clock processor yang dihitung berdasarkan MHz atau GHz.Contohnya Intel Core 2 Extreme X6800 memiliki CPU clock 2,93 GHz. Angka ini merupakan sinyal digunakan oleh processor untuk memicu terjadinya suatu proses. Semakin tinggi frekuensi, semakin banyak sinyal picu dalam satu periode, sehingga semakin banyak proses yang dapat dipicu pada periode tersebut dan processor pun semakin cepat. Misalnya Intel Core 2 Extreme X6800 2,93 GHz. Processor ini memiliki frekuensi clock 2930 juta sinyal per detik. Andaikan ada sebuah proses penjumlahan yang memerlukan 1 buah sinyal clock, maka processor ini dapat melakukan 2930 kali proses penjumlahan. Bus clock sendiri merupakan clock yang terjadi pada jalur data (bus) di motherboard. Jalur ini menghubungkan komponen yang satu dengan komponen yang lain. Bus clock akan menjadi kecepatan transfer data antarkomponen melalui bus. Contohnya, transfer data antara RAM dan harddisk akan melalui bus. Bus yang ada dalam motherboard biasanya memiliki clock standar PCI misalnya memiliki clock speed adalah ½ bus clock, jadi clock standarnya 33 MHz. Sedangkan AGP memiliki clock standar 66 MHz. Jika bus-bus tersebut digeber di atas clock standarnya dan ternyata periferal yang terhubung tidak mampu bekerja di atas clock standar, makas sistem tidak akan berjalan normal. Resep pertama untuk melakukan overclock adalah Anda harus sudah paham sebuah komputer dan mengenali komponen-komponennya. Overclock! CPU clock dan bus clock dijalin oleh sebuah pengali (multiplier). Rumus sederhananya begini: CPU clock = bus clock x multiplier. Contohnya Intel Core 2 Extreme memiliki clock 2,93 GHz yang merupakan perkalian dari 267 MHz (bus clock) dengan 11 (multiplier). Nah jika ingin menaikkan CPU clock menjadi 3 GHz tinggal naikkan bus clock menjadi 273 (273 MHz x 11 = 3003 MHz = 3 GHz). Jangan naikkan secara signifikan dulu, tapi tingkatkan sedikit demi sedikit sampai PC tidak bisa melakukan booting. Kalau PC sudah tidak mampu
melakukan booting, matikan PC dan cari jumper BIOS. Ubah saja jumper BIOS ke posisi yang tertera pada buku panduannya sehingga pengaturan akan kembali ke posisi standar. Kalau jumper BIOS susah dicabut, cabut saja baterai dan pasang lagi. Beberapa motherboard menyediakan tombol clear CMOS yang makin memudahkan reset. Kalau sudah melakukan reset, lakukan overclock pada pengaturan sebelum PC gagal booting. Uji kestabilan dengan menggunakan aplikasi seperti SISoft Sandra, Everest, Sysmark atau PCMark. Namun ingat, seperti yang sudah disebutkan, memori juga memegang peranan penting dalam proses overclock. Dalam memilih memori, carilah memori yang frekuensi kerjanya di atas bus. Contoh : kalau motherboard ber-FSB 333 MHz yang dipakai, pakailah memori dengan bus 400 MHz atau lebih. Tujuannya untuk menjaga panas berlebih yang ditimbulkan akibat terjadinya kenaikan FSB. Selain itu, pilihlah memori yang memang ditujukan karena pada keadaan standar memori ini sudah dalam keadaan agresif. Secara fisik memori jenis ini mempunyai selubung berupa aluminium yang berfungsi menyerap panas seperti pada heatsink processor. Tidak tertutup kemungkinan untuk memakai memori yang berkecepatan sama dengan bus motherboard dengan syarat motherboard yang dipakai memiliki fitur CPU FSB/DRAM. Tujuannya supaya antara FSB processor dan frekuensi memori dapat bekerja secara “asynchronous”. Bingung? Jelasnya begini. Katakanlah memori yang digunakan DDR 400. Artinya, bekerja pada frekuensi 200 MHz. Saat ini Anda menaikkan FSB processor sebesar 305 MHz. Secara tidak langsung, frekuensi memori telah naik menadi 205 MHz yang akhirnya menghasilkan frekuensi efektif sebesar 410 MHz. Modus yang seperti di atas disebut Synchronous. Nah disinilah faktor motherboard sebagai komponen vital karena tidak semua motherboard memiliki fitur tersebut. Sekali lagi perlu ditegaskan, siap-siaplah menanggung resiko akibat overclock. Para pembuat perangkat keras biasanya menghanguskan garansi akibat overclock. Oleh karena itu, perhatikan hal-hal yang mesti dilakukan sebelumnya dan jangan pernah lupa untuk melakukan back-up data. Banyak-banyaklah bertanya kepada ynag berpengalaman, ikutilah berbagai milis atau forum mengenainya, dan membaca ulasan yang ada pada beberapa media bisa menjadi acuan untuk mengurangi resiko kegagalan yang ada. Selamat mencoba.