Sejarah

  • Uploaded by: Dasman Djamaluddin
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sejarah as PDF for free.

More details

  • Words: 289
  • Pages: 2
Sejarah Duh, Apa Perlu Ditunjuk Duta Museum?

DHONI SETIAWAN/KOMPAS.COM

Ilustrasi: Pengunjung menikmati Wayang Golek di Museum Wayang, Jakarta Barat. Banyaknya pilihan tempat rekreasi yang menarik kini ikut mempersempit kemungkinan generasi muda berkunjung ke museum. /

Artikel Terkait: • • • • •

Cahaya Kamera Percepat Rusaknya Koleksi Museum Wayang Museum Bahari Perlu Direnovasi Cegah Pencurian, Museum Nasional Perbanyak CCTV Pengelolaan Museum Berbasis TI dan Konservasi Museologi, Ilmu Apa Itu?

Selasa, 19 Mei 2009 | 12:14 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Walaupun museum banyak menyimpan catatan sejarah, minat generasi muda untuk mengunjunginya masih sangat rendah. Salah satu penyebab adalah kian banyaknya pilihan tempat rekreasi menarik, yang mempersempit kemungkinan generasi muda berkunjung ke museum. Wacana tersebut mengemuka dalam diskusi Menumbuhkan Minat Generasi Muda Terhadap Museum dan Sejarah, Senin (18/5) di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. Menurut sejarawan Dasman Djamaluddin, diskusi tersebut sangat menarik karena, ke depan, museum harusnya betul-betul bisa menjadi arena pembelajaran bagi generasi muda, yaitu sejarah, kebudayaan, sekaligus juga sebagai arena rekreasi. "Sehingga para generasi muda bisa mengenal sejarah lebih dekat dan lebih rinci, sebagai wujud cinta pada sejarah negerinya sendiri dan mengetahui makna pentingnya sejarah bagi kemajuan negara," kata Dasman. Selain itu, Dasman menambahkan, sangat disayangkan bahwa makna dan pentingnya sejarah masih belum menjadi prioritas dalam nilai akademis siswa. Kendalanya,

pemasaran museum kurang maksimal dalam menarik perhatian masyarakat, di samping pemerintah pun kurang bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk meningkatkan jumlah pengunjung museum. Hal itu, tambah Dasman, berlaku juga pada slogan "Visit Indonesia Year". Di mata Dasman, slogan tersebut cenderung lebih melirik bidang pariwisata, ketimbang museum sejarah. "Harusnya juga dipikirkan bagaimana ke depan kita bisa menarik minat generasi muda berkunjung ke museum. Apakah perlu ditunjuk duta museum atau boleh juga dipertimbangkan masuknya musik ke dalam museum?" kata Dasman.

Related Documents

Sejarah
May 2020 28
Sejarah
April 2020 49
Sejarah
April 2020 35
Sejarah
May 2020 35
Sejarah
June 2020 23
Sejarah
October 2019 63

More Documents from "PrizilaZila Gryntari"