SEJARAH & PERKEMBANGAN SENAM
Oleh AHMAD SKUNDA S. 076484019
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA S1 PENKESREK 2007 – 2008
Pendahuluan Dengan adanya cabang olah raga senam yang ada di Indonesia. Maka pada mata kuliah sejarah ini perlu adanya pembahasan tentang apakah olah raga Dayung itu. Tujuan penulisan makalah ini adalah 1. Memberitahu tentang sejarah perkembangannya di Indonesia. 2. Memberikan informasi tentang nomor – nomor yang dipertandingkan Melalui makalah ini diharapkan para pembaca bisa mendapatkan informasi tentang penelusuran cabang olah raga Senam.
SEJARAH PERKEMBANGAN SENAM 1. Senam senam dalam bahasa inggris disebut “Gymnastic” yang berasal dari kata “Gymnos” bahasa Greka (yunani) yang berarti berpakaian minim atau telanjang. Orang Yunani kuno melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut “Gymnasium” atau “Gymnasion”. Tujuannya ialah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani. Cara melakukannya sambil berpakaian minim atau telanjang. Maksudnya mungkin agar dapat leluasa bergerak. Namun yang melakukan senam ini hanya kaum pria. Senam di negeri kita sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Waktu itu namanya “Gymnastiek” sedangkan pada zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah senam sendiri kemungkinan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport. Senam sejak
zaman Yunani
kuno
sampai
sekarang
telah
mengalami
perkembangan demikian pesat, seiring dengan kemajuan di bidang ilmu dan teknologi. Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, teknologi. Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, sistimatika latihan maupun ujuan-tujuannya. Apakah senam itu? Untuk menjawab pertanyaan demikian sebaiknya diberi jawaban dengan mengemukakan batasan. Tapi itu tidaklah mudah disebabkan ruang lingkup senam sekarang demikian luasnya. Namun batasan itu perlu untuk membedakan senam dengan cabang olahraga lainnya, untuk itu perlu dikemukakan dulu apa cirri-ciri dan kaidah-kaidah senam itu. Ciri dan kaidah senam ialah : •
Bahwa gerakan-gerakan latihannya selalu dapat direncanakan, dipilih dan diciptakan oleh guru, pelatih bahkan oleh pelaku sendiri.
•
Bahwa gerakan latihannya terpilih itu harus disusun secara sistematis (merupakan suatu kebulatan latihan)
•
Penyusunan dan pemilihan gerakan itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan tujuan atau kebutuhan si pelaku.
Dengan melihat ciri-ciri dan kaidah-kaidah tersebut maka batasan mengenai senam dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Senam adalah latihan jasmani/olahraga yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si penyusun”. Dari batasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap orang guru atau pelatih olahraga dapat menentukan tujuan, memilih dan menyusun latihannya sendiri sesuai dengan kebutuhan atau tujuan untuk apa. Mungkin untuk memelihara kesegaran jasmani, menambah keterampilan, keindahan bentuk dan lain-lain.
Unsur-unsur senam a. Calesthenic unsur pertama dari senam ialah “Calesthenic” berasal dari bahasa Greka (Yunani): “Kallos” yang artinya indah dan “stenos” yang artinya kekuatan. Jadi Calesthenic berarti latihan jasmani untuk menambah kekuatan dan keindahan. Latihan ini biasanya dilakukan dengan atau tanpa alat. Calesthenic disebut juga dalam bahasa inggris “Free Exercise” atau latihan bebas. Termasuk ke dalam golongan ini adalah senam pagi atau senam kamar, senam kondisi dan senam pendahuluan, semacam latihan senam yang mendahului latihan olahraga lainnya. Gerakan-gerakan senam Calesthenic sebagai contoh misalnya: membungkukkan badan ke depan sedalam-dalamnya kemudian merentangkannya kebelakang sejauh-jauhnya; memutar badan ke samping kiri dan kanan; melakukan gerakan push-ups, dll. b. Tumbling unsure ke-dua ialah “Tumbling” yang berasal dari kata “Tombolan” (Italia) yang artinya melompat, melenting dan mengguling. “Tumbling” berarti gerakan-gerakan melompat, melenting, mengguling dan berjungkir balik secara berirama. Tumbling atau “akrobatik” adalah suatu ketangkasan gerak putar pada poros-poros tubuh. Pada saat badan berputar bila tangan bertumpu (satu atau dua tangan) maka terjadilah gerakan hand spring, kip, flic-flac dan cart wheel (baling-baling). Kalau tangan-tangan tidak bertumpu maka terjadilah gerakan salto (sommersault). 2. Senam kondisi senam kondisi adalah senam untuk memelihara atau juga meningkatkan kondisi jasmani. Kata “kondisi” dari kata bahasa inggris “condition” yang artinya keadaan atau
persyaratan untuk… “in condition” artinya dalam keadaan baik, dalam keadaan siap. “physical conditioning” adalah latihan jasmani untuk meningkatkan dan memelihara kemampuannya (kesegarannya). Jadi senam kondisi adalah termasuk kepada physical conditioning. Tetapi mengenai cara memilih dan menyusun latihannya tetap berdasarkan ciri-ciri dan kaidah-kaidah senam. 3. Kesegaran Jasmani secara fungsional pengertian kesegaran jasmani ialah “derajat kemampuan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan tertentu yang bersifat jasmaniah yang memerlukan persyaratan tertentu”. Persyaratan-persyaratan tersebut dapat berupa persyaratan anatomis (menyangkut struktur tubuh) seperti ukuran dan bentuk tubuh, tinggi badan dan lain-lain, tapi dapat juga persyaratan yang bersifat fungsional seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan dan lain-lain. Sebagai contoh misalnya untuk pekerjaan sebagai juru tulis di kantor tidak diperlukan persyaratan ukuran tinggi dan berat badan ataupun kekuatan sebagaimana halnya diperlukan oleh seseorang pemain bola Voli. Pengertian lain mengenai kesegaran jasmani ialah bila kita mengambil dari bahasa inggris yaitu “physical Fitness” yang berarti keselarasan atau kecocokan jasmaniah. Yang dimaksud dengan selaras atau cocok disini ialah kesesuaiannya dengan pekerjaan yang harus dilakukannya. Jika demikian maka pengertian kesegaran jasmani itu ialah tingkat kesesuaian jasmaniah seseorang dengan pekerjaannya. Kesegaran jasmani hanya dapat dipertahankan atau ditingkatkan dengan bekerja atau berolahraga secara teratur dengan beban atau porsi yang sesuai dengan persyaratan jenis pekerjaan yang bersangkutan. Kekurangan gerak berakibat menurunnya kemampuan jasmani seperti lemah dan cepat menjadi lelah. Dalam keadaan demikian orang mudah dihinggapi penyakit. Keadaan demikian biasa disebut tidak dalam kondisi (out of condition) atau tidak fit atau sudah tidak cocok untuk mengerjakan pekerjaannya. Untuk mengembalikan kepada keadaan cocok atau fit maka yang bersangkutan perlu melakukan latihan yang dapat meningkatkan kesegarannya. Yaitu latihan yang dipilih dan disusun secara sistematis dan bertahap sesuai dengan kebutuhannya.
NOMOR YANG DIPERTANDINGKAN / DIPERLOMBAKAN CABANG
PUTERA
PUTERI
JUMLAH
OLAHRAGA Senam
Artistik Putera ( 8 Artistik Puteri ( 6 Nomor)
Nomor)
- Beregu (Kompetisi I)
- Beregu (Kompetisi I)
- Perorangan
serba - Perorangan
bisa (Kompetisi II) - Perorangan
serba
bisa (Kompetisi II)
Peralat - Perorangan Peralatan
(Kompetisi III) : o Lantai
(Kompetisi III) :
o Meja Lompat
o Meja Lompat o Palang Bertingkat o Balok Keseimbangan o Lantai (Nomor Palang
o Palang Sejajar
Bertingkat
o Palang Tunggal
Artistik
o Kuda Pelana o Gelang-gelang
pada Pi
melihat
Sarana dan Prasarana) Ritmik (6 Nomor) - Beregu (Kompetisi I) - Perorangan
serba
bisa (Kom petisi II) - Perorangan Peralatan (Kom-petisi terdiri dari 4 : o Tali o Simpai o Gada o Pita
III)
NOMOR 20
Gelang - gelang
Palang – tunggal
palang bertingkat
palang sejajar
gelang-gelang
uni-parallel-bars
kidz Gymnastics circuit
kuda pelana
palang tunggal
parallel-bars-swing
gymnastics-ribbons
gymnastics-hoops
tali
gelang-gelang
gymnastics-horse
palang tunggal
Referensi •
www.google.com/ senam-Wikipedia Indonesia/ Sejarah senam . 20 Oktober 07
•
www.google.com/ senam..
•
Phyllis Cooper, Feminine Gymnastics, Minneapolis, Minn: Burgess PubLishing Company, Copyright, 1968.
•
Tom De Carlo, Handbook of Progresive Gymnastics, Englewood Cliffs: PrenticeHall, Inc., 1963.