Sejarah Berdirinya Muhammadiyah.pptx

  • Uploaded by: SofyanKarim
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sejarah Berdirinya Muhammadiyah.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 995
  • Pages: 17
Sofyan Karim

1

2

Latar Belakang Lahirnya Muhammadiyah:

Faktor Internal (Dalam)

Faktor Eksternal (Luar) 3

Faktor internal berdirinya Muhammadiyah : 1. Merajalelanya Bid'ah, Khurafat, syirik, dan tahayyul, sehingga kehidupan beragama tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits 2. Marjalelanya kemiskinan, kebodohan, kekolotan, kemunduran bangsa Indonesia umumnya dan umat Islam khususnya. 3. Tidak adanya ukhuwah umat Islam serta tidak adanya organisasi Islam yang kuat dan kompak. 4. Lemah dan gagalnya sistem pendidikan pondok pesantren, sehingga kurang mencerminkan perkembangan dan kemajuan 4

Faktor Eksternal berdirinya Muhammadiyah : 1. Merajalelanya penjajahan Kolonilis Belanda di Indonesia yang harus dihadapi 2. Adanya kegiatan Misionaris Kristen di Indonesia 3. Sikap yang merendahkan pada Islam oleh kaum terpelajar, yang menganggap bahwa Islam agama yang out of date, tidak sesuai dengan kemajuan zaman. 4. Adanya rencana kristenisasi kolonial Belanda untuk kepentingan politi kolonial.

5

BERDIRINYA MUHAMMADIYAH • Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H atau bertepatan dengan tanggal 18 November Beliau lahir pada tahun 1868 disebuah pemukiman disekitar Masjid Besar Yogyakarta yang bernama Kampung Kauman dengan nama aslinya yaitu Muhammad Darwisy.

6

PERJALANAN MENEMUKAN PENCERAHAN Setelah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dan bermukim yang kedua kalinya pada tahun 1903, Kyai Dahlan mulai menyemaikan benih pembaruan di Tanah Air. Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Dahlan setelah berguru kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkah seperti Syeikh Ahmad Khatib dari Minangkabau, Kyai Nawawi dari Banten, Kyai Mas Abdullah dari Surabaya, dan Kyai Fakih dari Maskumambang; juga setelah membaca pemikiran-pemikiran para pembaru Islam seperti Ibn Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahhab, Jamaluddin AlAfghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. 7

• Embrio kelahiran Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi untuk menerapkan gagasan-gagasannya merupakan hasil kajian Kyai Dahlan dengan kawankawan dari Boedi Oetomo yang tertarik dengan masalah agama yang diajarkan Kyai Dahlan, yakni R. Budihardjo dan R. Sosrosugondo.

8

• Gagasan itu juga merupakan saran dari salah seorang siswa Kyai Dahlan di Kweekscholl Jetis di mana Kyai mengajar agama pada sekolah tersebut secara ekstrakulikuler, yang sering datang ke rumah Kyai dan menyarankan agar kegiatan pendidikan yang dirintis Kyai Dahlan tidak diurus oleh Kyai sendiri tetapi oleh suatu organisasi agar terdapat kesinambungan setelah Kyai wafat.

9

Arti Muhammadiyah menurut Bahasa atau Estimologis • Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab “Muhammad” yaitu nama Nabi atau Rasul Allah SWT yang terakhir. Kemudian mendapatkan “ya nisbiyah” yang artinya menjeniskan. Jadi Muhammadiyah berarti umatnya Nabi Muhammad SAW atau pengikut Nabi Muhammad SAW. Yaitu semua orang yang meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul Allah SWT yang terakhir. Dengan demikian siapapun yang beragama Islam maka dia adalah orang Muhammadiyah, tanpa dilihat atau dibatasi oleh perbedaan organisasi, golongan, bangsa, geografis, etnis, dsb.

10

Arti Muhammadiyah menurut Istilah • Arti Istilah atau Terminologis Muhammadiyah adalah gerakan Islam. Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar berasaskan Islam dan bersumber Al-Quran dan Sunah/Hadist. Didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H, bertepatan tanggal 18 November 1912 M dikota Yogyakarta. Gerakan ini diberi nama Muhammadiyah dengan maksud untuk berta’faul (berpengharapan baik) dapat mencontoh dan menteladani jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW, sehingga umat Muhammadiyah merasa bangga dan terhormat dengan agama yang dianutnya dan tidak merasa malu kepada siapapun. Dalam rangka menegakkan dan menjujung tinggi agama Islam semata-mata demi terwujudnya Izzul Islam wal Muslimin, kejayaan Islam sebagai idealitas dan kemuliaan hidup umat Islam sebagai realitas. 11

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI • FAKTOR SUBYEKTIF (Kenyataan) • FAKTOR EXTERNAL (Luar) • FAKTOR INTERNAL (Dalam)

12

FAKTOR SUBYEKTIF Hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap Al-Quran dalam menelaah, membahas, meneliti dan mengkaji kandungan isinya. Sikap KH. Ahmad Dahlan ini merupakan bentuk nyata untuk Menjalankan firman Allah SWT sebagaimana yang tersimpul dalam surat An. Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24, yaitu melakukan taddabur atau memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa yang tersirat dalam ayat.

Sikap seperti ini pulalah yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan ketika menatap surat Ali Imran ayat 104 yang artinya ”Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung”. Memahami seruan diatas, KH. Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk membangun sebuah perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi, yang tugasnya berkhidmad pada melaksanakan misi dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar ditengah masyarakat kita. 13

FAKTOR EXTERNAL Adanya pengaruh gerakan reformasi dan purifikasi yang di pelopori oleh Jamaluddin Al Afghani Muhammad Abduh, serta Muh. Abd. Wahab. Kegiatan-kegiatan kristening politik, yaitu usaha-usaha misi dan zending yang bermaksud mengkristenkan umat islam Indonesia. Adanya penjajahan kolonialis, yang membelenggu umat Islam Indonesia dan masuknya kebudayaan barat, sehingga menimbulkan sikap acuh tak acuh bahkan mencemohkan Islam dari kalangan pelajar Indonesia,dan akibat-akibat negatif lainnya.

14

FAKTOR INTERNAL 1. Rusak dan hinanya umat islam dalam bidang sosial, bidang politik, ekonomi, kebudayaan serta keagamaannya. 2. Tidak tegak nya kehidupan agama islam di Indonesia. 3. Tidak bersihnya islam akibat bercampurnya dengan berbagai macam faham sehingga timbulnya bid ah, syirik. 4. Kurang adanya persaudaraan dan persatuan umat islam dalam membela kepentingan Islam. 5. Belum selesai dan sempurnya perjuangan para wali dalam pengembangan Agama Islam di Indonesia.

15

Pengukuhan Organisasi Organisasi baru ini diajukan pengesahannya pada tanggal 20 Desember 1912 M dengan mengirim ”Statuten Muhammadiyah” (Anggaran Dasar Muhammadiyah yang pertama, tahun 1912 ), yang kemudian baru disahkan oleh Gubernur Jenderal Belanda pada 22 Agustus Dalam ”Statuten Muhammadiyah” yang pertama itu, tanggal resmi yang diajukan adalah : 18 November 1912 M, tidak mencantumkan tanggal Hijriyah. Dalam artikel 1 dinyatakan, ”Perhimpunan itu ditentukan buat 29 tahun lamanya, mulai 18 November Namanya ”Muhammadiyah” dan tempatnya di Yogyakarta”. 18 November 1912 M / 8 Dzuhlhijjah 1330 H merupakan sejarah awal bagi Muhammadiyah dalam mendirikan secara resmi Organisasi Islam untuk di kembangkan di Nusantara 16

Ciri Gerakan Muhammadiyah ciri- ciri yang khas Pergerakan Muhammadiyah ialah, memiliki cita- cita membebaskan umat Islam dari keterbelakangan dan membangun kehidupan yang berkemajuan melalui tajdid ( pembaruan ) yang meliputi aspek-aspek tauhid ( ‘aqidah ), ibadah, mu’amalah, dan pemahaman terhadap ajaran Islam dan kehidupan umat Islam, dengan mengembalikan kepada sumbernya yang asli yakni Al-Quran dan Sunnah Nabi yang Shakhih, dengan ijtihad (Sungguh Sungguh).

17

Related Documents


More Documents from "Staf PSC Kab. Tasik"