Seft.docx

  • Uploaded by: Musdalifah
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Seft.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,932
  • Pages: 13
BAB I SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE)

A. Sejarah SEFT SEFT adalah salah satu varian dari satu cabang ilmu baru yang dinamai Energy Psychology. Karena SEFT merupakan gabungan antara Spiritual Power dengan Energy Psychology. SEFT merupakan metode baru dalam melakukan EFT. SEFT adalah teknik penyembuhan yang memadukan keampuhan energi psikologis dengan kekuatan doa dan spiritualitas. Energy psikologis adalah ilmu yang menerapkan berbagai prinsip dan teknik berdasarkan konsep sistem energy tubuh untuk memperbaiki kondisi, pikiran, emosi dan perilaku seseorang. Pemahaman sistem energi tubuh menjadi dasar ilmu pengobatan timur seperti akupuntur, akupresur, refleksiologi dan sebagainya. Para ahli akupuntur percaya, gangguan pada sistem energy tubuh menyebabkan penyakit fisik seperti jantung, sakit kepala, sesak nafas, dan sebagainya. Cara penyembuhannya dengan merangsang titiktitik tertentu yang berhubungan dengan sumber penyakit. Menurut Ahmad Faiz (2008: 29), terdapat 361 titik akupuntur disepanjang 12 jalur energi meridian tubuh yang sangat berpengaruh

pada

kesehatan

tubuh,

namun

perbedaannya

SEFT

menyederhanakan 361 titik menjadi 18 titik yang mewakili 12 jalur utama energi tubuh, dengan menggunakan cara yang lebih aman, mudah, lebih cepat, dan lebih sederhana dibandingkan akupuntur dan akupresur. Terlahirnya SEFT diperkenalkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin. SEFT adalah metode baru dalam melakukan EFT. Efektif dan powerfulnya SEFT diakui oleh konselor Singapura, Ritta Haq dan Rodney Woulf, dibandingkan EFT yang sudah mereka gunakan selama 3 tahun dalam praktek konselornya. Begitupula dengan Niale Mcloughlin seorang corporate trainer senior yang telah mempraktekkan energy Psychology dari 8 tahun. Selain energy Pschology, efektifnya SEFT tidak terlepas dari

1

energi spiritual, dimana doa dan spiritualitas terbukti secara ilmiah memiliki kekuatan yang sama besar dengan pengobatan dan pembedahan. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Larry Dossey MD, seorang dokter ahli penyakit yang melakukan penelitian ekstensif tentang efek doa terhadap kesembuhan pasien. Bagi kita umat beragama, sudah menjadi sesuatu biasa bahwa doa berperan sangat penting untuk penyembuhan bahkan untuk pemecahan segala masalah hidup kita. Teknik tapping dalam SEFT (yaitu mengetuk titik-titik tertentu pada tubuh) disinyalir bermula dari akupuktur, akupresur, chiropractic (terapi pijat tulang belakang untuk sembuhkan penyait fisik) dan applied kinesiologi (penyentuhan beberapa otot untuk menyembuhkan organ yang bermasalah). Selanjutnya, John Diamond meletakkan fenomena sistem energi tubuh dalam cabang psikologi sehingga lahirlah cabang baru psikologi, yaitu Energy Psychology. Namun begitu, penggunaan tapping dalam terapi baru pertama kali dikenal melalui kemunculan tokoh Roger Callahan yang mengenalkan teknik Tought Field Therapy (TFT) ciptaannya. Sayangnya TFT dinilai terlalu rumit untuk diaplikasikan oleh orang awan sementara tarif untuk mempelajarinya relatif mahal. Alasan tersebut mendorong Gary Craig untuk mempelajari TFT dan menciptakan teknik yang lebih mudah, yaitu Emotional Freedom Technique (EFT). EFT pada mulanya digunakan hanya terbatas untuk mengatasi masalah atau gangguan tertentu, tetapi selanjutnya Steve Wells mengembangkannya untuk meningkatkan prestasi (EFT for Peak Performance). Perkembangan teknik tersebut tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 2006 Ahmad Faiz Zainuddin (Indonesia) memasukkan unsur spiritual dalam EFT sehingga lahirlah Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) seperti yang dikenal sekarang ini. SEFT yang dikembangkan mulai tahun 2006 masih relatif muda sehingga tidak heran jika SEFT masih berpusat di negara asalnya (Indonesia) dan belum banyak digunakan di sebagian besar penjuru dunia. Meskipun begitu, praktisi SEFT tidak hanya terbatas pada masyarakat Indonesia saja karena Zainuddin memperkenalkan teknik tersebut melalui buku, seminar, ataupun workshop hingga merambah mancanegara. 2

B. Definisi SEFT Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan salah satu

teknik

untuk

mengatasi

gangguan

emosi

manusia

dengan

memanfaatkan sistem energi tubuhnya. Penyebab masalah (pemicu) tidak langsung berakibat pada munculnya masalah (dampak), tetapi melewati proses antara, yaitu adanya gangguan sistem energi tubuh (disruption of body energy system). Terganggunya sistem energi tubuh ini berdampak pada terganggunya emosi. SEFT merupakan teknik untuk memotong intervensi untuk mengatasi masalah. Dalam pandangan psikoanalisa, masalah dapat diselesaikan dengan mengatasi sumber masalah langsung dari akar persoalannya. Menguak akar permasalahan membutuhkan penanganan yang intensif dalam waktu yang relatif lama. Dapat berlangsung berbulanbulan atau dalam hitungan tahun. Pada praktiknya konselor, terutama konselor sekolah, seringkali terbatas oleh waktu. Konselor perlu teknik yang lebih efisien untuk membantu konseli dalam waktu pertemuan yang terbatas. SEFT dapat menjadi salah satu alternatif dalam pandangan SEFT, permasalahan

tidak

harus

diselesaikan

langsung

dari

akarnya.

Terganggunya sistem energi tubuh sebagai proses antara penyebab timbulnya masalah dapat dilancarkan kembali melalui SEFT. Lancarnya sistem energi tubuh berimplikasi pada terselesaikannya masalah konseli. Tentu hal ini merupakan tawaran yang menggiurkan bagi konselor sekolah dimana konselor dihadapkan pada jumlah konseli yang banyak sementara waktu yang dimiliki sangat terbatas. Terapi SEFT merupakan salah satu teknik terapi yang dinamakan energy psychology untuk mengatasi masalah psikologis dan fisik, yaitu dengan melakukan totok ringan (tapping) pada titik syaraf atau meridian tubuh. Spiritual yang dimaksud dalam terapi SEFT adalah doa yang diafirmasikan oleh subjek pada saat akan dimulai hingga sesi terapi berakhir (Zainuddin, 2006). Terapi SEFT merupakan tehnik penyembuhan 3

yang memadukan keampuhan energi psikologi dengan doa dan spiritualitas. Energi psikologis adalah ilmu yang menerapkan berbagai prinsip dan teknik berdasarkan konsep sistem energi tubuh untuk memperbaiki kondisi pikiran, emosi dan perilaku seseorang. SEFT adalah terapi dengan menggunakan gerakan sederhana yang dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan fisik maupun psikologis, meningkatkan kinerja dan prestasi, meraih kedamaian serta kebermaknaan hidup (Zainuddin, 2006). Terapi SEFT atau teknik kebebasan emosi merupakan alat terapi psikologi yang diterapkan berdasarkan teori yang menyatakan bahwa emosi yang 19 berlebihan pada dasarnya bersifat negatif. Ketika seseorang merasa kesal, marah, sedih, atau stres, tubuh sering kali turut terganggu. Hal tersebut disebabkan oleh gangguan sistem energi di dalam tubuh. Keadaan tersebut dapat berujung pada terhambatnya kemampuan otak dan tenaga saat melakukan berbagai kegiatan (Iskandar, 2010). C. Tujuan SEFT Adapun tujuan dari SEFT adalah untuk membantu orang lain baik individual maupun kelompok dalam mengurangi penderitaan psikis dan fisik. Yang sesuai dengan motto SEFT yaitu Loving Good, Blessing to the others and Self Improvement. Yang diungkapkan untuk mencintai Tuhan, dengan ditujukan agar kita perduli dengan orang lain dan memiliki makna perbaiki diri sendiri mengingat adanya kelemahan dan kekurangan pada setiap pribadi.

D. Manfaat SEFT Sebagai suatu pendekatan berbasi optimalisasi energi positif dalam diri, SEFT mengoptimalisasi nilai spiritual dan emosional secara seimbang sehingga dimensi komprehensif dalam energy diri dapat tercapai. Adapun manfaat SEFT menurut Ahmad Faiz Zainuddin (2008), yaitu :

4

1. Mengatasi Berbagai Masalah Fisik Seperti sakit kepala, nyeri punggung, magh, asma, sakit jantung, kelebihan berat badan, alergi, dan sebagainya. 2. Mengatasi Berbagai Masalah Emosi Seperti takut (phobia), cemas, kecanduan rokok, stress, sulit tidur, mudah marah atau sedih, gugup menjelang ujian atau persentasi, latah, kesurupan, kesulitan belajar, tidak percaya diri, dan sebagainya. 3. Mengatasi Berbagai Masalah Keluarga dan Anak-Anak. Seperti ketidak harmonisan keluarga, selingkuh, masalah seksual, diambang perceraian, anak nakal, anak malas belajar, anak mengompol dan sebagainya. 4. Meningkatkan Prestasi Seperti meningkatkan prestasi olahraga, prestasi ditempat kerja, prestasi belajar, meningkatkan omset penjualan, meningkatkan performa seles, memperlancar negosiasi, mencapai goals, dan target yang ditetapkan. 5. Meraih Kesuksesan Hidup Meningkatkan pendapatan menjadi money magnet 6. Mendapatkan Pencerahan Spiritual Yaitu dengan meningkatkan kedamaian hati dan kebahagiaan diri. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari metode terapi SEFT menurut Iskandar (2010), yaitu :

1. Dapat menyembuhkan penyakit-penyakit fisik maupun psikologis terutama yang disebabkan oleh emosi misalnya marah, takut, ngeri, depresi dan kesepian.

2. Sangat efektif menyembuhkan atau menghilangkan masalah psikosomatis, seperti merokok, phobia, traumatik, latah, makan berlebihan dan suka menunda pekerjaan.

3. Menjaga warisan nenek moyang agar bisa hidup harmonis dengan kekuatan alam, mempraktikkan persahabatan dan persaudaraan antar manusia alam sekitar.

5

E. Macam-Macam Permasalahan yang Dapat Ditangani dengan SEFT Hampir semua masalah yang berakar pada penguatan nilai spiritual dan emosi umumumnya dapat diselesaikan melalui teknik SEFT.namun secara khusu SEFT juga mampu mengentaskan berbagai macam permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Individu (Pengembangan diri) Beberapa orang berhenti untuk mengembangkan dirinya hanya karena

tidak

dapat

mengatasi

satu

atau

beberapa

masalah

pribadinya.Seringkali kita memilik “PR” pribadi yang tak kunjung terselesaikan seperti trauma masa lalu, kebiasaan buruk, takut mengambil resiko dan berbagai masalah lainnya. SEFT membantu kita membebaskan diri dari masalah-masalah pribadi yang belum terselesaikan atau tertunda terlebih konflik batin yang belum usai. Setelah “emosi” kita tuntas maka tentu dengan mudah kita melangkah lebih jauh mengembangkan potensi diri secara optimal dan menjadi manusia paripurna. 2. Keluarga (Hubungan Suami-Istri dan Mengasuh Anak) Kebahagiaan atau kepedihan dalam keluarga sebagian besar berkaitan dengan “hubungan” antara Suami – Istri dan Orang tua – Anak. Demikian SEFT menjadi alat bantu yang bermanfaat untuk membangun hubungan yang kokoh. Penggunaan SEFT dengan menetralisir emosi negative yang seringkali timbul dalam keluarga, misalnya a. Rasa cemburu yang berlebihan b. Mudah tersinggung atau mudah marah c. Rasa kecewa karena pasangan atau anak tidak bersikap seperti yang kita harapkan d. Posesif e. Hilangnya romantisme atau rasa cinta f. Ingin berselingkuh g. Anak yang tidak mau menurut h. Remaja yang memberontak 3. Sekolah (Guru, Pelajar dan Mahasiswa)

6

SEFT sangat bermanfaat untuk guru, pelajar, dosen dan mahasiswa untuk menyelesaikan berbagai masalah yang bersangkutan dengan pendidikan, seperti. a. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dapat mengajarkan SEFT pada murid yang memiliki gangguan emosi (bandel, malas dsb). b. Pelajar

dan

mahasiswa

dapat

menggunakan

SEFT untuk

meningkatkan prestasi belajarnya dengan mengontrol emosi (malas, tidak bisa konsentrasi, nervous saat ujian dsb) dan juga saat ia mempelajari pelajaran yang dibencinya atau menghadapai guru yang killer. 4. Organisasi (Manajemen Konflik, Team Work and Leadership) Menjadi pemimpin menuntut kecerdasan emosi yang tinggi dan keterampilan

dalam

berorganisasi

seperti

manajemen

konflik,

kerjasama tim dan kepemimpinan. SEFT ikut berperan dalam : a. Mengendalikan emosi negatif yang sering kali muncul saat timbul konflik (marah, kecewa, dendam, pesimis dsb) b. Dalam bekerja kelompik atau tim, SEFT digunakan untuk mengeliminasi sikap defensive, mementingkan diri sendiri, tidak berempati, scarcity mentality, sulit mengerti perasaan orang lain dsb c. Dalam kepemimpinan, SEFT bermanfaat sebagai alat yang efektif untuk memimpin diri sendiri (dengan mengenali kemampuan dan mengendalikan emosi pribadi) dan memimpin orang lain (keterampilan mengenali dan mengendalikan perasaan orang yang dipimpin). 5. Bisnis (Entrepreneurship, Sales and Peak Performance) Kunci dalam berbisnis adalah Peak Performance (Kinerja unggul) seperti prestasi penjualan yang mengesankan, tingkat produksi yang tinggi, ide kreatif dan inovatif, budaya kerja yang efisien. Dalam hal ini SEFT dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah yang seringklai menghambat kinerja pebisnis, Contohnya : a. Takut gagal

7

atau takut sukses b. Kesulitan dalam, menyusun target atau dalam mengeksekusinya c. Takut berbicara didepan public d. Takut ditolak e. Bekerja di dunia sales atau network marketing f. Cemas menjalang negoisasi atau bertemu prospek g. Malas atau enggan (tidak termotivasi) 6. Olahraga dan Seni (Mental Juara) Salah satu factor penentu kesuksesan seorang olahragawan dan seniman adalah bagaimana dia dapat menunjukan peak performance dibawah tekanan (ketika bertanding atau melakiukan pertunjukan didepan penonton yang menuntut performance terbaik). Masalah ini dapat diselesaikan dengan SEFT seperti : a. Performance Anxiety (demam panggung atau cemas bertanding) b. Sulit berkonsentrasi c. Tidak termotivasi untuk menjalani rutinitas latihan yang membosankan d. Takut gagal atau sulit bangkit dari kegagalan. F. Sarana dan Fasilitas yang Dibutuhkan dalam Pelaksanaan SEFT Untuk mencapai manfaat yang optimal dalam penerpan teknik SEFT perlu disiapkan sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dan menunjang selama pelaksanaan Teknik SEFT diantaranya sebagai berikut: 1. Kondisi ruangan Ruangan yang digunakan harus terang, nyaman, sirkulasi udara baik atau ber-AC, dan cukup penerangan sehingga memudahkan konseli untuk berkonsentrasi dan fokus terhadap masalah yang ingin diselesaikan. 2. Ruangan yang kedap suara Agar konseli yang melakukan SEFT dapat dengan leluasa berteriak selepaslepasnya tanpa menggangu orangorang yang ada di luar ruangan. 3. Kursi Dalam teknik ini perlu digunakan kursi dengan busa yang empuk yang dapat memudahkan individu untuk melakukan kegiatan tepping dengan berkonsentrasi penuh terhadap dirinya dan merasa nyaman. 4. Kantong plastik Sebagai konselor kita juga harus menyediakan kantong plastik pada saat melakukan kegiatan SEFT jika ada konseli

8

yang merasa mual, karena akibat mengeluarkan energi negatif dalam diri konseli. 5. Menyediakan barang-barang yang disukai atau yang tidak disukai oleh konseli. Misalnya seorang konseli ingin berhenti merokok maka kita sebagai konselor harus menyediakan rokok untuk mengetes sejauh mana konseli dapat sembuh dan tidak merokok kembali. 6. Menyediakan Mic/speaker Alat ini digunakan jika melakukan SEFT secara berkelompok agar memudahkan konseli dapat menerima tahapan yang akan dilakukan. 7. Menggunakan LCD Alat ini digunakan untuk menampilkan video SEFT jika seorang konselor melakukan SEFT secara kelompok agar konseli di belakang yang tidak dapat melihat konselor yang sedang mempraktikkan dapat dengan mudah melakukan kegiatan SEFT dengan melihat video yang tertera di LCD. G. Metode, Prosedur Dan Tahapan Pelaksanaan SEFT Prosedur dan tahapan pelaksanaan SEFT memiliki dua versi dalam melakukan teknik SEFT. Yang pertama adalah versi lengkap dan kedua adalah versi ringkas (short-cut). Keduanya terdiri dari 3 langkah sederhana, perbedaannya hanya pada langkah ketiga (tapping). Pada versi lengkap, langkah ketiga dilakukan pada 18 titik dan pada versi singkat dilakukan hanya pada 9 titik. 1. Versi Lengkap a. The Set-Up The Set-Up bertujuan memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan tepat dan untuk menetralisir Psychological Reversal (perlawanan psikologis) yang biasanya berupa pikiran negatif. Contoh Psychological Reversal: saya tidak bisa mencapai impian saya, saya pemalas, saya adalah korban pelecehan seksual yang malang, saya menyerah, saya tidak mampu melakukannya, dan lain-lain. Kemudian berdoa dengan khusu’, ikhlas, dan pasrah sebanyak 3 kali: “Ya Allah… meskipun saya

9

(keluhan Anda), saya ikhlas menerima sakit/masalah saya ini, saya pasrahkan padaMu kesembuhan saya.” Sambil mengucapkan kalimat tersebut, kita menekan dada tepatnya dibagian Sore Spot (titik nyeri: daerah di sekitar dada atas yang jika ditekan agak sakit) atau mengetuk dengan dua ujung jari di bagian Karate Chop. b. The Tune-In Untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan cara merasakan rasa sakit yang dialami lalu mengarahkan pikiran ke tempat rasa sakit. Dan untuk masalah emosi, tune-in dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik yang dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin kita hilangkan. Hati dan mulut kita mengatakan “Ya Allah… saya ikhlas, saya pasrah” Bersama dengan tune-in, kita melakukan langkah ke-3 yaitu Tapping. c. The Tapping Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu sambil terus tune-in. titik-titik tersebut ialah: 1) Cr (Crown) : Titik dibagian atas kepala 2) EB (Eye Brow) : Titik permulaan alis mata 3) SE (Side of The Eye) : di atas tulang di samping mata 4) UE (Under the Eye) : 2cm di bawah kelopak mata 5) UN (Under the Nose) : tepat dibawah hidung 6) Ch (Chin) : di antara dagu dan bagian bawah bibir 7) CB (Collar Bone) : di ujung tempat bertemunya tulang dada collar bone dan tulang rusuk pertama) 8) UA (Under the Arm) : dibawah ketiak sejajar dengan putting susu (pria) atau tepat dibagian tengah tali bra (wanita) 9) BN (Bellow Nipple) : 2,5cm di bawah puting susu atau diperbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara 10) IH (Inside of Hand) : di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan

10

11) OH (Outside of Hand) di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan 12) Th (Thumb) : ibu jari di samping luar bagian bawah kuku 13) IF (Index Finger) : jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku (dibagian yang menghadap ibu jari) 14) MF (Middle Finger) : jari tengah samping luar bagian bawah kuku (dibagian yang menghadap ibu jari) 15) RF (Ring Finger) : jari manis di samping luar bagian kuku (di bagian yang menghadap ibu jari) 16) BF (Baby Finger) : di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari) 17) KC (Karate Chop) : di samping telapak tangan, bagian yang kita gunakan untuk mematahkan balok saat karate 18) GS (Gamut Spot) : di bagian antara perpanjangan tulang jari manis dan tulang jari kelingking Setelah menyelesaikan 9 Gamut Procedure, langkah terakhir adalah mengulang lagi tapping dari titik pertama hingga ke-17 (Karate Chop). Dan diakhiri

dengan

menghembuskannya,

mengambil sambil

nafas

panjang

mengucapkan

dan syukur

(Alhamdulillah). 2. Versi Sederhana (Inti SEFT) Versi inti adalah versi yang paling sering kita gunakan karena selain lebih singkat, versi ini terbukti cukup efektif untuk kebanyakan kasus. Langkah dari versi inti yaitu pertama The Set-Up, kedua The Tune-In (beserta kata pengingatnya atau berdoa: saya ikhlas, saya pasrah), dan ketiga The Tapping, mulai dari titik pertama (Cr) hingga titik ke 9 (BN). H. Masalah Relevan yang Ditangani dengan SEFT

11

SEFT adalah teknik ilmiah revolusioner, karena dikenal sangat mudah dan cepat untuk dirasakan hasilnya (5 sampai dengan 25 menit) yang dapat digunakan untuk : 1. Masalah Fisik Sakit kepala, Nyeri punggung, Maag, Asma, Sakit Jantung, Kelebihan Berat Badan, Alergi, dan sebagainya. 2. Masalah Emosi Phobia, Trauma, Depresi, Cemas, Kecanduaan Rokok, Stress, Sulit Tidur, Mudah Marah, Sedih, Gugup menjelang ujian, Latah, Kesulitan Belajar, Tidak Percaya diri, dan sebagainya. 3. Masalah Keluarga Ketidak Harmonisan Keluarga, Selingkuh, Masalah Seksual, di ambang Perceraian, Anak Nakal, Anak Malas Belajar, Anak Mengompol, dan sebagainya. 4. Meningkatkan Prestasi Meningkatkan prestasi dalam olahraga, dalam bekerja, prestasi belajar, meningkatkan omset penjualan, meningkatkan performa sales, memperlancar negosiasi, mencapai goals dan target yang ditetapkan (percaya diri). I. Peran/Fungsi Konselor dan Konseli Dalam Pelaksanaan SEFT Kedudukan dan peran serta fungsi konseli dan konselor (SEFT-er) perlu diperhatikan, guna menghindari munculnya keslahan prosedur dan salahnya arahan selama melangsungkan teknik ini. Adapun dari sudut konelor dan konseli, peran/fungsi dapat dilihat sebagai berikut: 1. Peran/Fungsi Konselor Dalam proses terapi berlangsung konselor berperan sebagai instruktur, memberikan arahan kepada konseli untuk mengikuti petunjuk yang diberikan, konselor dapat membawakan suasana sehingga konseli dapat menikmati terapi tersebut sehingga dapat membawa konseli dalam kehidupan damai dan sejahtera. 2. Peran/Fungsi Konseli Dalam proses terapi berlangsung konseli berperan sebagai sisi yang dibimbing serta mengikuti petunjuk yang diberikan oleh konselor, konseli selama proses terapi diharapkan bersungguh-sungguh untuk mengingat peristiwa yang terjadi yang menimbulkan gangguan dan yakin bahwa masalah tersebut dalam

12

terselesaikan serta ikhlas. agar hasil terapi maksimal sehingga gangguan psikis dalam bentuk pikiran yang negatif dapat dinetralisir dan dapat merasakan kenyamanan dalam kehidupannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Faiz Zainuddin. 2008. Spiritual Emotional Freedom Technique. Jakarta: Afzan Publishing Andar Ifazatul Nurlatifah. (2016). Spiritual Emotional Freedom Technique Sebagai Terapi dalam Konseling. Jurnal Madaniyah, Volume 2 Edisi XI Iskandar, E. (2010). The miracle of touch. Jakarta: Mizan media utama. Zainuddin, A. F. (2006). Spiritual emotional freedom technique (SEFT). Jakarta: Afzan publishing.

13

More Documents from "Musdalifah"

Makalah Kurikulum 9
August 2019 12
Seft.docx
July 2020 7