Sd Pesisir Non Hayati

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sd Pesisir Non Hayati as PDF for free.

More details

  • Words: 828
  • Pages: 4
Bagaimana sumber daya pesisir non-perikanan (non-hayati) dipertimbangkan dalam perencanaan wilayah pesisir dan laut? Dapat dijabarkan bahwa Sumber Daya Non-Hayati berupa : • • • • • •

• •

Estuary Pantai pasir Pantai berbatu Pulau-pulau kecil Laut terbuka Energy laut  Pasang surut  Gelombang  Arus  Angin Mineral golongan A Mineral golongan B

Dalam perencanaan wilayah pesisir laut, tentu ada berbagai macam rancangan bentuk pembangunan di wilayah pesisir demi kemajuan / keberlangnsungan wilayah di sekitar pesisir tersebut. Seperti misalnya jika kita hendak membangun pelabuhan perikanan di pesisir A, atau kita hendak membangun pelabuhan dagang di pesisir B, pelabuhan minyak bumi, gas dan barang tambang di pesisir C, dapat pula membangun pelabuhan internasional di pesisir D. Semua itu tidak terlepas dari ciriciri seperti apa pesisir yang akan kita bangun nantinya. Hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah apakah daerah yang akan dibangun tersebut cukup bernilai jual tinggi atau tidak. Maksud saya disini adalah jika diperhitungkan perputaran ekonomi yang akan terjadi dipesisir yang akan dibangun tersebut dengan biaya pembangunan pelabuhan yang cukup mahal akan sangat tidak signifikan sekali. Oleh karena itu sebaiknya dipilih pesisir yang memang benar-benar memiliki potensi tersebut. Pelabuhan tidak selalu berada ditepi pantai. Tetapi juga dapat berada didalam muara sungai yang cukup besar. Untuk keperluan perdagangan pangan, ikan, dan lain sebagainya yang tidak membutuhkan kedalaman sungai yang cukup besar dikarenakan kapal-kapal pengangkut yang tidak terlalu besar pelabuhan didalam muara sungai seperti ini cukup memadai. Tetapi bila ternyata pelabuhan tersebut cukup sibuk dan banyak kapal besar yang masuk, maka diperlukan perlakuan khusus untuk pelabuhan tersebut seperti pengerukan tiap tahunnya, pembangunan jetty agar sedimentasi sungai tidak menutup alur masuk kapal, dan lain sebagainya.

Gambar diatas adalah gambar perlindungan Jetty Pelabuhan yang tepat berada di tepi pantai yang sejajar garis pantai cukup banyak pertimbangan yang harus dilakukan. Pertama adalah melihat perbedaan tinggi muka air laut ketika pasang maximum dan surut maximum yang bias didapatkan dari data litbang disekitar wilayah pesisir yang akan dibangun. Bila tidak didapat data gelombang maka dapat di ambil data angin dari Bandar udara terdekat yang nantinya data angin dapat di hindcasting menjadi data gelombang dan dapat kita hitung ketinggian muka-muka air yang kita hutuhkan seperti HHWL, HWL, LLWL. Selanjutnya melihat layout kontur pantai apakah kedalaman dari pantai cukup memadai atau tidak, dan biasanya memang selalu dilakukan pengerukan setiap tahunnya untuk menjaga agar kedalaman alur kapal tetap terjaga. Pengukuran kekuatan arus pun turut diperhitungkan demi keamanan dan kenyamanan kapal bersandar untuk melakukan bongkar-muat barang. Bila ternyata arus cukup kuat maka perlu dibangun breakwater disekeliling pelabuhan untuk melindunginya dari arus dan gelombang yang menghantam pantai dengan cukup kuat. Untuk pelabuhan yang berfungsi menampung kekayaan mineral seperti minyak, gas bumi dan barang tambang lainnya memiliki desain yang sedikit berbeda. Untuk kapal pembawa minyak dan gas bumi memakai kapal tanker yang memiliki draft kapal yang cukup besar, biaya terlalu mahal untuk melakukan pengerukan untuk jalur kapal tersebut, maka solusi yang ditawarkan adalah membangun jalur pipa bawah laut yang tentunya juga memperhatikan peta kontur bawah laut yang nantinya dikedalaman yang mampu dicapai kapal tanker tersebut ditambatkan SPM (single Point Mooring) untuk mentransfer minyak dan gas dari dan ke kapal tanker. Yang telah saya jabarkan diatas adalah jika pengelolaan pesisir yang dimaksud berupa pembangunan pelabuhan. Untuk pembangunan pesisir yang diperuntukan untuk melindungi daerah atau bangunan yang ada dipesisir pantai berbeda lagi tindakan yang akan kita lakukan. Tentunya apapun yang akan kita bangun dipesisir tersebut akan sangat bergantung kepada data sumber daya pesisir non-perikanan (non-hayati) karena inilah yang akan kita hadapi. Untuk melakukan perlindungan tambak agar tidak / yang sudah tererosi arus dan gelombang pantai dapat kita gunakan revetment tepat ditepi pantai untuk memecah kekuatan gelombang yang akan langsung mengenai tambak. Rumah

penduduk sering kali berada tepat digaris pantai yang awalnya cukup jauh tetapi karena gejala alam maka pantai terus tergerus dan kini telah mendekati daerah perumahan atau badan jalan yang akan dilindungi. Dapat dibangun revetment atau groin sesuai dengan keadaan arus dan gelombang yang terjadi. Jika ternyata berupa arus tegak lurus pantai maka yang dilakukan adalah perlindungan revetment, jika ternyata yang kita hadapi adalah arus sejajar pantai maka yang kita lakukan adalah perlindungan groin.

Gambar diatas adalah gambar perlindungan Revetment Jika daerah yang ingin kita lindungi berupa pantai wisata yang ingin tetap dipertahankan panjang garis pantainya (yang sudah berkurang karena tergerus) dapat dilakukan reklamasi pantai yaitu pengisian kembali pasir pantai kedaerah yang ingin dilindungi dan tetap diberi bangunan pengaman tambahan berupa breakwater untuk menahan laju arus dan gelombang.

Gambar diatas adalah gambar perlindungan Breakwater Dalam hal pengerjaan proyek tentu juga sangat bergantung kepada data pasang surut. Sebaiknya pengisian pasir dilakukan ketika saat surut agar memudahkan pelaksanaan konstruksi.

Gambar disamping adalah gambar pembangunan Jetty Berdasarkan penjabaran singkat diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data sumber daya pesisir non-perikanan (non-hayati) sangat dibutuhkan dalam perencanaan wilayah pesisir dan laut karena yang kita butuhkan untuk membangun suatu bangunan itu adalah data lingkungan ditempat yang akan dibangun. Bila tidak ada data / tidak lengkap tentu akan sangat menyulitkan pembangunan demi keberlanjutan daerah yang akan dibangun tersebut.

Related Documents

Sd Pesisir Non Hayati
June 2020 8
Makalah Pesisir
July 2020 14
Sahabilar -hayati
May 2020 5
Sd
November 2019 72
Sd
June 2020 53