Satuan_acara_penyuluhan_sap_penyakit_hip.docx

  • Uploaded by: Ely Kartika
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan_acara_penyuluhan_sap_penyakit_hip.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,290
  • Pages: 11
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “PENYAKIT HIPERTENSI” Dosen Pembimbing

: Ns.Denny Haryanto,S.Kep,M.Kes

Disusun Oleh : Nina Mulyatun Nisa (16038)

AKADEMI KEPERAWATAN HARUM JAKARTA 2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Topik

: Kenali Penyakit Hipertensi

2. Sasaran

: Lansia

3. Hari/Tanggal

: Senin, 30 April 2018

4. Waktu

: 45 menit

5. Tempat

: Ruang kelas Akademi Keperawatan Harum Jakarta

6. Diagnosa Keperawatan

: Kurangnya pengetahuan tentang pencegahan Hipertensi berhubungan dengan kurangnya informasi

I. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi selama 45 menit diharapkan para peserta dapat memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, pencegahan dan pengobatan pada penderita Hipertensi.

II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan tentang Hipertensi peserta diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian Hipertensi 2. Menyebutkan tentang penyebab dari Hipertensi 3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi 4. Menyebutkan komplikasi dari Hipertensi 5. Menyebutkan pencegahan Hipertensi 6. Menyebutkan pengobatan Hipertensi

III. Hasil akhir yang diharapkan : 1. Aspek Kognitif : a. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian hipertensi b. Peserta didik dapat mengetahui penyebab hipertensi c. Peserta didik dapat mengetahui gejala hipertensi d. Peserta didik dapat mengetahui komplikasi hipertensi e. Peserta didik dapat mengetahui pencegahan hipertensi f. Peserta didik mengetahui pengobatan hipertensi 2. Aspek Psiko Motor a. Peserta didik dapat melakukan pencegahan pada hipertensi b. Peserta didik mampu melakukan pengobatan pada hipertensi 3. Aspek Attitude a. Peserta didik mampu mengikuti program pencegahan dan pengobatan hipertensi dengan baik b. Peserta didik mampu mengikuti pola hidup sehat

IV. Materi 1. Pengertian Hipertensi 2. Penyebab Hipertensi 3. Tanda dan gejala Hipertensi 4. Komplikasi Hipertensi 5. Pencegahan Hipertensi 6. Pengobatan Hipertensi

V. Program Kegiatan Penyuluhan Pembelajaran Kesehatan Reproduksi Remaja Kegiatan No

Tahapan

Penyuluh a.

Mengucapkan Salam

Peserta a.

Pembuka b.

c.

Menyebutkan Nama

Pembukaan

Yang Digunakan

salam. b.

Memperhatikan dan

Menjelaskan Tujuan

Mendengarkan c.

Kesehatan. d.

Waktu

Menjawab

dan Asal Instansi.

Pendidikan 1.

Media

Menjawab LCD

pertanyaan

Menyebutkan Materi

5 menit

Laptop

yang akan dijelaskan. e.

Menanyakan kesiapan peserta didik dalam menerima materi pendidikan kesehatan

a.

b.

2.

Pelaksanaan

c.

d.

e.

Menjelaskan

a.

Mendengarkan

pengertian Hipertensi

dan menyimak

Menjelaskan penyebab

pemaparan

hipertensi

materi.

Menjelaskan

b.

Bertanya.

komplikasi hipertensi.

c.

Mencatat hal-hal

Menjelaskan

yang perlu dan

pencegahan hipertensi

dikira penting

LCD 20 menit

Lembar balik

Menjelaskan pengobatan hipertensi

Tanya Jawab

a.

Memberikan kesempatan kepada

a.

Peserta didik bertanya tentang

Laptop

5 menit

peserta untuk 3.

bertanya. b.

hipertensi b.

Peserta didik

Mengevaluasi hasil

memberi respon

dari pendidikan

yang balik

kesehatan tentang

tentang hipertensi

hipertensi.

dengan mengajukan pertanyaan

a. 6 Penutup h

b.

Membacakan

a.

Mendengarkan

kesimpulan.

b.

Menjawab salam

Mengucapkan salam penutup.

VI. Metode Penyuluhan 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab VII.

Media 1. LCD 2. Leaflet 3. Lembar balik

VIII. Evaluasi 1. Jelaskan tentang pendidikan kesehatan 2. Sebutkan penyebab hipertensi 3. Sebutkan tentang tanda-tanda hipertensi. 4. Jelaskan pencegahan hipertensi

LCD Laptop

MATERI PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI

A. PENGERTIAN HIPERTENSI Hipertensi / darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan diastoliknya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah. semakin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Silvya A.Price) Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,2001)

B. PENYEBAB HIPERTENSI Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan. 1. Hipertensi Primer (Esensial) Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Factor yang mempengaruhinya yaitu : genetic, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis system renin. Factor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia. 2. Hipertensi Sekunder Penyebabnya yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan. Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan perubahan pada : 1. 2. 3. 4.

Elastisitas dinding aorta menurun. Katup jantung menebal dan menjadi kaku. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun. Kehilangan elastisitas pembuluh darah.

Faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.: 1.

Faktor keturunan

2.

Ciri perseorangan a.

Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat)

b.

Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi

c.

Konsumsi garam yang tinggi.

d.

Kegemukan atau makan berlebihan.

e.

Stress.

f.

Merokok.

g.

Minum alcohol

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokan yaitu : Sistolik

Diastolik

(mmHg)

(mmHg)

Optimal

< 120

< 80

Normal

120 – 129

80 – 84

High Normal

130 – 139

85 – 89

Grade 1 (ringan)

140 – 159

90 – 99

Grade 2 (sedang)

160 – 179

100 – 109

Grade 3 (berat)

180 – 209

100 – 119

>210

>120

Kategori

Hipertensi

Grade 4 (sangat berat)

(Sumber : Nanda NIC – NOC Jilid 2, Hal 102)

C. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : a. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah tergiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. b. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : a. Mengeluh

sakit

kepala

h. Kesadaran menurunan

b. Lemas, kelelahan

i. Rasa pegal di bahu

c. Sesak nafas

j. Gangguan

d. Gelisah e. Mual f. Muntah

penglihatan k. Kesemutan pada kaki dan

tangan

g. Epistaksis

D. KOMPLIKASI HIPERTENSI 1. penyakit jantung (gagal jantung)

2. penyakit ginjal (gagal ginjal) 3. penyakit otak (stroke)

E. PENCEGAHAN HIPERTENSI 1. Pencegahan Primer. a.

Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar tidak terjadi hypertensi kolesterolemia, DM, dsb.

b.

Dilarang merokok.

c.

Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.

2. Pencegahan Lain a.

Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.

b.

Diet rendah garam dan diet lunak.

c.

Mengubah kebiasaan hidup.

d.

Olahraga secara teratur.

e.

Kontrol tekanan darah secara teratur.

f.

Obat-obatan anti hypertensi.

Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain: 1.

Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya.

2.

Buah-buahan keculi buah durian.

3.

Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna.

4.

Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan putih telurnya saja.

5.

Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung lemak)

Makanan yang perlu dihindari 1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman kaleng. 2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing. 3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin.

F. PENGOBATAN HIPERTENSI Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut: a.

Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas ijin dokter.

b.

Pengobatan non farmakologis yaitu dengan

1. Mengurangi asupan garam dan lemak 2. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol 3. Berhenti merokok bagi yang merokok 4. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan 5. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang 6. Menghindari ketegangan 7. Istirahat cukup 8. Hidup tenang c.

Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi 1. Kontrol teratur 2. Minum obat teratur 3. Diit rendah garam dan lemak

Pengobatan tradisional Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan mengkonsumsi secara teratur jus: 1.

Buah mentimun

2.

Buah belimbing

3.

Daun seledri

Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah 1.

½ kg buah mentimun dicuci bersih

2.

Dikupas kulitnya kemudian diparut

3.

Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih.

4.

Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

DAFTAR PUSTAKA Amin Huda Nurarif, S.Kep.,Ns. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan Nanda Nic – Noc, Edisi Revisi Jilid 2. Jogyakarta. Doenges, Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta Brunner & Suddarth.2002.Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. EGC : Jakarta https://midwifedilla.wordpress.com/2012/06/28/sap-satuan-acara-penyuluhantentang-hipertensi/. Diakses tanggal 23 April 2018 Pukul 20.35 WIB

More Documents from "Ely Kartika"

Legal.docx
November 2019 17
Soal Ipd.docx
November 2019 18
Sk 1.docx
October 2019 18