Satuan Penyuluhan.docx

  • Uploaded by: UPTD puskesmas salopa pkm
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Penyuluhan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,503
  • Pages: 6
SATUAN PENYULUHAN Topik

: Sanitasi Total Berbasis Masyrakat (STBM)

Sasaran

: Anggota Prolanis As-Syifa Salopa

Tempat

: Aula Puskesmas Salopa

Waktu

: 15 menit, Tgl 7 Maret 2018

I.

Latar Belakang Dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta mengimplementasikan komitmen Pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang berkesinambungan dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015, perlu disusun Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan. Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum, higiene dan sanitasi masih sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) tahun 2006, menunjukkan 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat terbuka.

II. Kompetensi Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta prolanis dapat memahami dan mengerti tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). III. Materi a) Pengertian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan.(18) Pendekatan partisipatif ini mengajak masyarakat untuk mengalisa kondisi sanitasi melalui proses pemicuan yang menyerang/menimbulkan rasa ngeri dan malu kepada masyarakat tentang pencemaran lingkungan akibat BABS. Sedangkan dasar pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah Keputusan Menteri Kesehatan nomor 852/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Sejarah lahirnya pedoman ini antara lain didahului dengan adanya kerjasaman antara pemerintah dengan Bank Dunia berupa implementasi proyek Total Sanitation and Sanitation Marketing (TSSM) atau Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi (SToPS). Kemudian pada tahun 2008 lahir Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai strategi nasional. Strategi ini pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta mengimplementasikan komitmen Pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang

berkesinambungan dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. b) Tujuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Tujuan Program Sanitasi Total adalah menciptakan suatu kondisi masyarakat (pada suatu wilayah) : a) Mempunyai akses dan menggunakan jamban sehat b) Mencuci tangan pakai sabun dan benar sebelum makan, setelah BAB, sebelum memegang bayi setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan. c) Mengelola dan menyimpan air minum dan makanan yang aman. d) Mengelola sampah dengan baik. e) Mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat). Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah social budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar di sembarang tempat, sehingga tujuan akhir pendekatan ini adalah merubah cara pandang dan perilaku sanitasi yang memicu terjadinya pembangunan jamban dengan inisiatif masyarakat sendiri tanpa subsidi dari pihak luar serta menimbulkan kesadaran bahwa kebiasaan BABS adalah masalah bersama karena dapat berimplikasi kepada semua masyarakat sehingga pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara bersama. c) Prinsip Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Prinsip dalam pelaksanaan pemicuan ini yang harus diperhatikan adalah tanpa subsidi, tidak menggurui, tidak memaksa dan mempromosikan

jamban, masyarakat

sebagai pemimpin, totalitas dan seluruh masyarakat terlibat. d) Tingkat partisipasi masyarakat Masyarakat sasaran dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tidak dipaksa untuk menerapkan kegiatan program tersebut, akan tetapi program ini berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatannya. Tingkat partisipasi masyarakat dalam STBM dimulai tingkat partisipasi yang terendah sampai tertinggi : a. Masyarakat hanya menerima informasi; keterlibatan masyarakat hanya sampai diberi informasi (misalnya melalui pengumuman) dan bagaimana informasi itu diberikan ditentukan oleh si pemberi informasi (pihak tertentu). b. Masyarakat mulai diajak untuk berunding. Pada level ini sudah ada komunikasi 2 arah, dimana masyarakat mulai diajak untuk diskusi atau berunding. Dalam tahap ini meskipun sudah dilibatkan dalam suatu perundingan, pembuat keputusan adalah orang luar atau orang-orang tertentu. c. Membuat keputusan secara bersama-sama antara masyarakat dan pihak luar, pada tahap ini masyarakat telah diajak untuk membuat keputusan secara bersama-sama untuk kegiatan yang dilaksanakan.

d. Masyarakat mulai mendapatkan wewenang atas kontrol sumber daya dan keputusan, pada tahap ini masyarakat tidak hanya membuat keputusan, akan tetapi telah ikut dalam kegiatan kontrol pelaksanaan program. Dari keempat tingkatan partisipasi tersebut, yang diperlukan dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah tingkat partisipasi tertinggi dimana masyarakat tidak hanya diberi informasi, tidak hanya diajak berunding tetapi sudah terlibat dalam proses pembuatan keputusan dan bahkan sudah mendapatkan wewenang atas kontrol sumber daya masyarakat itu sendiri serta terhadap keputusan yang mereka buat. Dalam prinsip Sanitasi Total Berbasis Masyarakat telah disebutkan bahwa keputusan bersama dan action bersama dari masyarakat itu sendiri merupakan kunci utama. e) Metode Sanitasi Total Berbasis Masyarakat a. Alat utama PRA dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pemetaan, yang bertujuan untuk mengetahui / melihat peta wilayah BAB masyarakat serta sebagai alat monitoring (pasca triggering, setelah ada mobilisasi masyarakat). b. Transect Walk, bertujuan untuk melihat dan mengetahui tempat yang paling sering dijadikan tempat BAB. Dengan mengajak masyarakat berjalan ke sana dan berdiskusi di tempat tersebut, diharapkan masyarakat akan merasa jijik dan bagi orang yang biasa BAB di tempat tersebut diharapkan akan terpicu rasa malunya. c. Alur Kontaminasi (Oral Fecal); mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran manusia dapat dimakan oleh manusia yang lainnya. d. Simulasi air yang telah terkontaminasi; mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran manusia dapat dimakan oleh manusia yang lainnya e. Diskusi Kelompok (FGD); bersama-sama dengan masyarakat melihat kondisi yang ada dan menganalisanya sehingga diharapkan dengan sendirinya masyarakat dapat merumuskan apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan. Pembahasannya meliputi: 1. FGD untuk menghitung jumlah tinja dari masyarakat yang BAB di sembarang tempat selama 1 hari, 1 bulan, dan dalam 1 tahunnya. 2. FGD tentang privacy, agama, kemiskinan, dan lain-lain 3. Elemen-elemen yang harus dipicu, dan alat-alat PRA yang digunakan untuk pemicuan faktor-faktor tersebut. f) Rencana Kerja dan Indikator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat a. Rencana Kerja Setiap pelaku pembangunan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat mengembangkan rencana aksi serta pembinaannya untuk pencapaian sanitasi total yang disampaikan kepada pemerintah daerah.

b. Indikator 1) Output a) Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air disembarang tempat (ODF). b) Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga. c) Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas tersedia fasilitas cuci tangan sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar. d) Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar. e) Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar 2) Outcome Menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku f) Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat a. Penciptaan Lingkungan Yang Kondusif 1) Prinsip Meningkatkan dukungan pemerintah dan pemangku kepantingan lainnya dalam meningkatkan perilaku higienis dan saniter. 2) Pokok Kegiatan a) Melakukan advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya secara berjenjang. b) Mengambangkan kapasitas lembaga pelaksana di daerah c) Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Pusat dan Daerah d) Organisasi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Swasta b. Peningkatan Kebutuhan 1) Prinsip Menciptakan perilaku komunitas yang higienis dan saniter untuk mendukung terciptanya sanitasi total. 2) Pokok Kegiatan a) Meningkatkan peran seluruh pemangku kepentingan dalam perencanaan dan pelaksanaan sosialisasi pengembangan kebutuhan b) Mengembangkan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi dari kebiasaan buruk sanitasi (buang air besar) dan dilanjutkan dengan pemicuan perubahan perilaku komunitas c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih teknologi, material dan biaya sarana sanitasi yang sehat. d) Mengembangkan kepemimpinan di masyarakat (natural leader) untuk memfasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakat.

e) Mengembangkan system penghargaan kepada masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga keberlanjutan sanitasi total. c. Peningkatan penyediaan 1) Prinsip Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2) Pokok Kegiatan a) Meningkatkan kapasitas produksi swasta local dalam penyediaan sarana sanitasi b) Mengembangkan kemitraan dengan kelompok masyarakat, koperasa, lembaga keuangan dan pengusaha local dalam penyediaan sarana sanitasi. c) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga penelitian perguruan tinggi untuk pengembangan rancangan sarana sanitasi tepat guna d. Pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management) 1) Prinsip Melestarikan pengetahuan dan pembelajaran dalam sanitasi total 2) Pokok Kegiatan a) Mengembangkan dan mengelola pusat data dan informasi b) Meningkatkan kemitraan antar program-program pemerintah, non pemerintah dan swasta dalam peningkatan pengetahuan dan pembelajaran sanitasi di Indonesia c) Mengupayakan masuknya pendekatan sanitasi total dalam kurikulum pendidikan. e. Pembiayaan 1) Prinsip Meniadakan subsidi untuk penyediaan fasilitas sanitasi dasar 2) Pokok Kegiatan a) Menggali potensi masyarakat untuk membangun sarana sanitasi sendiri b) Mengembangkan solidaritas sosial (gotong royong) c) Menyediakan subsidi diperbolehkan untuk fasilitas sanitasi komunal f. Pemantauan dan Evaluasi 1) Prinsip Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi. 2) Pokok Kegiatan a) Memantau kegiatan dalam lingkup komunitas oleh masyarakat b) Pemerintah Daerah mengembangkan system pemantauan dan pengelolaan data c) Mengoptimumkan pemanfaatan hasil pemantauan dari kegiatan-kegiatan lain sejenis d) Pemerintah dan pemerintah daerah mengembangkan system pemantauan berjenjang

IV. Susunan Acara No

Waktu

1

2 mnt

Kegiatan Penyuluhan Pembukaan:

Kegiatan Peserta Mendengarkan,

1. Salam Pembuka

Memperhatikan,

2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan topik

Menjawab pertanyaan

3. Menggali pengetahuan tentang Sanitasi Total

yang diajukan penyaji

Berbasis Masyarakat 2

10 mnt

Penyuluhan:

Mendengarkan,

Menjelaskan materi:

Memperhatikan

Memberikan kesempatan untuk bertanya

Mengajukan

Menjawab pertanyaan

pertanyaan bila kurang mengerti.

3

3 mnt

Penutup: 1. Melakukan evaluasi dengan memberikan

Memperhatikan Menjawab pertanyaan

pertanyaan 2. Menyimpulkan materi yang disampaikan 3. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya kembali jika kurang jelas 4. Mengucapkan salam penutup V. Metode Penyuluhan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi VI. Media 1. Leaflet VII.Metode Evaluasi Setelah 15 menit, peserta mampu mengetahui tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Related Documents

Satuan
June 2020 17
Hidrograf Satuan
April 2020 22
Satuan Layanan.docx
October 2019 38
Hidrograf Satuan
April 2020 41
Satuan Pendidikan.docx
December 2019 20
Besaran & Satuan
June 2020 11

More Documents from ""